Perkebunan berperan penting dalam pembangunan nasional, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pelaku usaha tanaman perkebunan.
Komoditas tanaman perkebunan pun sangat beragam. Masing-masing jenis tumbuhan memiliki nilai ekonomis yang menjadi salah satu pertimbangan sebuah usaha perkebunan menghasilkan keuntungan tertentu.
Daftar Isi
Pengertian Perkebunan
Perkebunan adalah segala usaha berupa kegiatan menanam tanaman tertentu pada tanah atau media tumbuh lainnya, pada suatu ekosistem yang sesuai.
Perkebunan tidak hanya sebatas pada kegiatan menanam saja, namun dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen yang baik, maka berlanjut pada kegiatan mengolah, serta memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut.
Definisi lain mengenai perkebunan juga terdapat dalam Buku Pembakuan Statistik Perkebunan 2007 yang mengacu pada UU No 18 Tahun 2004 mengenai Perkebunan, serta Buku Konsep dan Definisi Baku Statistik Pertanian (BPS).
Perkebunan diartikan sebagai kegiatan yang mengusahakan tanama tertentu pada tanah dan atau media tumbuh lain dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk kesejahteraan pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan bukan merupakan tanaman yang menjadi sumber makanan pokok atau sayuran, karena tanaman yang ditanam berupa usaha ladang dan holtikultura sayur mayur dan bunga, meskipun juga dikenal dengan usaha perkebunan.
Perkebunan pada umumnya memiliki lahan dengan luas yang cukup besar dan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari satu tahun hingga tahunan.
Jenis Perkebunan
Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur karena sifat intensifnya. Dalam perkebunan, kegiatan pemeliharaan adalah hal penting, sedangkan dalam agroforestri dan silvikultur, biasanya tanaman cenderung dibiarkan dan tumbuh alami.
Karena perkebunan bersifat intensif, maka hampir seluruh perkebunan menerapkan cara budidaya monokultur, kecuali pada komoditas tertentu seperti lada dan vanili.
Luas lahan perkebunan juga relatif dan bergantung pada volume komoditas yang dihasilkan. Akan tetapi, perkebunan memerlukan luas tertentu untuk menjaga profit dari produksi yang diterapkan.
Status kepemilikan lahan bukan syarat utama dalam perkebunan, karena seringkali menggunakan sistem sewa-menyewa lahan atau sistem pembagian usaha, misalnya Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
15 Tanaman Perkebunan Paling Populer
Jenis tanaman perkebunan berkaitan dengan komponen industri-industri besar, sehingga sebagian besar dibudidayakan dengan volume dan area yang luas dengan jangka waktu dan perencanaan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman perkebunan yang memiliki nilai tinggi dan populer ditanam:
1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq.) adalah komoditas perkebunan penghasil minyak nabati terbesar kedua di dunia. Produk hasil olahan dar kelapa sawit berupa minyak makan, minyak industri dan bahan bakar (biodesel).
2. Kapas
Kapas (Gossypium sp) adalah tanaman komoditas industri perkebunan yang cukup komersial. Beberapa negara-negara produsen kapas dunia antara lain China, Amerika Serikat, India, Pakistan, Brazil dan Mesir. Bahan baku serat kapas dimanfaatkan dan digunakan untuk industri tekstil, industri kertas, dan industri bahan perekat. Tanaman kapas berbentuk semak atau pohon yang tumbuh didaerah tropis dan subtropis.
3. Pohon Karet
Indonesia adalah penghasil komoditas perkebunan getah karet (lateks) terbesar kedua di dunia. Produk hasil olahan tanaman karet digunakan untuk industri otomotif sebagai bahan baku ban dan industri kesehatan untuk produk alat kesehatan.
Tanaman karet (Hevea brasiliensis) tumbuh optimal di wilayah dengan iklim tropis. Pohon karet yang memasuki umur tanam 5-7 tahun dapat di panen dengan cara disadap dan diambil getahnya.
4. Budidaya Kopi
Kopi (Coffee sp) adalah komoditas perkebunan yang berasal dari daerah Afrika. Sejarah masuknya tanaman kopi di Indonesia tidak lepas dari masa penjajahan Belanda. Terdapat beberapa jenis kopi yang cukup banyak peminatnya, yaitu kopi arabika, kopi robusta dan kopi liberika. Selain dimanfaatkan untuk minuman, kopi juga digunakan untuk industri kosmetik dan farmasi.
5. Kakao
Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan komoditas perkebunan untuk menghasilkan produk berupa coklat. Tanaman kakao masuk dalam keluarga Strerculiaceae yang berasal dari hutan-hutan Amerika Selatan dan pada awalnya dibudidayakan oleh bangsa Indian Aztec. Terdapat 3 jenis kakao, yakni Criollo, Forestero dan Trinitario. Hasil budidaya tanaman kakao banyak digunakan untuk bahan baku industri makan dan minuman, industri kecantikan (parfum dan kosmetik).
6. Tebu
Tebu (Saccharum L.) adalah tanaman komoditas perkebunan penghasil bahan baku gula dan vetsin. Tanaman dalam famili Poaceae ini berkerabat dekat dengan jenis tanaman rumput-rumputan, seperti jagung, padi, sorgum dan gandum. Hasil olahan tanaman tebu sebagian besar digunakan untuk industri pangan (makan dan minum), farmasi dan pakan ternak.
7. Perkebunan Teh
Teh (Camellia sinensis), spesies tanaman yang berasal dari China ini telah tersebar di seluruh dunia. Produk olahan dari tanaman teh adalah minuman teh yang berasal dari beberapa jenis teh, seperto teh hitam, teh hijau, teh olong, dan lainnya. Selain itu, tanaman teh juga dimanfaatkan untuk industri kecantikan (kosmetik), industri kesehatan dan obat herbal.
8. Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) adalah tanaman komoditas perkebunan keluarga Arecaceae yang berkerabat dekat dengan tanaman Aren yang berasal dari pesisir Samudera Hindia. Hampir seluruh bagian tanaman kelapa bisa dimanfaatkan. Beberapa produk hasil olahan tanaman kelapa yaitu kopra (minyak kelapa) dan air kelapa (bahan baku nata dan jelly).
9. Tembakau
Tembakau (Nocotina tabacum sp) merupakan tanaman yang cocok tumbuh pada iklim tropis. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini pertama kali temukan oleh Columbus.
Awalnya tanaman tembakau digunakan untuk tanaman hias dan tanaman obat-obatan yang ditanam di Eropa, namun oleh masyarakat Spanyol berkembang dan dimanfaatkan untuk cerutu. Di Indonesia, tembakau dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, industri rokok dan cerutu, serta bahan baku pestisida.
10. Lada
Lada (Piper nigrum L.) adalah jenis tanaman komoditi perkebunan strategis. Tanaman lada tumbuh seperti semak dengan sifat merambat atau menjalar. Budidaya tanaman lada di Indonesia umumnya menggunakan sistem tanam tumpang atau tanaman sela (pendamping tanaman utama). Lada merupakan bumbu dapur yang banyak digunakan di Indonesia, selain itu juga digunakan untuk keperluan industri kesehatan, farmasi dan obat herbal.
11. Cengkeh
Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan jenis tanaman komoditi perkebunan strategis yang berasal dari Kepulauan Maluku. Cengkeh adalah tanaman famili Myrtaceae yang tumbuh subur di daerah Tropis. Di Indonesia terdapat tiga jenis tanaman cengkeh yang banyak dibudidayakan, antara lain Zanzibar, Sikotok dan Siputih.
Manfaat cengkeh digunakan sebagai bahan makan (bumbu dapur), penguat cita rasa dan aroma pada minuman, industri farmasi (kesehatan), minyak atsiri (kosmetik dan parfum), serta industri obat herbal.
12. Kayu Manis
Kayu Manis (Cinnamomum sin.C.zeylanicum) adalah tanaman komoditas perkebunan asli Indonesia yang memiliki prospek menjanjikan. Seluruh bagian tanaman kayu manis dapat menghasilkan aroma, namun kualitas aroma tertinggi terdapat pada batang (kulit).
Tanaman kayu manis sering digunakan sebagai pelengkap bumbu dapur, serta merambah industri pangan, industri kesehatan dan industri obat herbal.
13. Panili
Panili (Vanilla planifolia) merupakan tanaman komoditi perkebunan yang tumbuh merambat atau menjalar dan masih satu kerabat dengan tanaman anggrek (Orchidaeceae) yang berasal dari negara Meksiko. Budidaya tanaman panili banyak diperuntukan sebagai penguat aroma dan rasa pada makanan dan minuman.
14. Pala
Pala (Myristica fragrans) adalah tanaman perkebunan bernilai ekonomis tinggi karena hampir seluruh bagian tanaman pala dapat dimanfaatkan. Pala banyak digunakan untuk industri makanan dan minuman, industri pengawetan ikan, industri kecantikan (kosmetik dan parfum), industri pembuatan sabun dan industri obat herbal. Sentra pala di Indonesia antara lain berada di Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara dan Aceh.
15. Tanaman Rami
Tanaman Rami (Linum usitatissimum) merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi sebagai penghasil serat pembuat pakaian dan karung goni. Tanaman rami dibudidayakan oleh manusia sejak 5000 – 6000 SM di Mesir. Sebelum manusia mengenal benang yang terbuat dari kapas, pemanfaatan serat rami saat itu digunakan sebagai pembalut dan pelapis mumi.
16. Buah Mangga
Mangga merupakan jenis buah yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Wilayah Indonesia yang beriklim tropis juga sangat mendukung pertumbuhan perkebunan mangga. Beberapa jenis mangga asli Indonesia yang laris diperjualbelikan adalah manalagi, mangga madu, arumanis, mangga alpukat, mangga golek, mangga lalijiwo dan sebagainya.
17. Buah Durian
Jenis buah lain yang mempunyai permintaan tinggi adalah durian. Meski dianggap sebagai buah musiman, namun saat ini telah dikembangkan beberapa metode penanaman agar durian dapat berbuah setiap tahun.