Beruang Madu – Beruang Terkecil di Dunia

4.6/5 - (22 votes)

Beruang madu yang memiliki nama ilmiah Herlarctos malayanus adalah spesies beruang terkecil dari 8 jenis beruang yang ada di dunia. Binatang ini masuk dalam ordo karnivora, namun memiliki sifat omnivora.

Hewan ini juga diangkat menjadi salah satu karakter serial kartun anak-anak, yaitu Winnie The Pooh. Digambarkan, Winnie The Pooh adalah seekor beruang kecil yang lucu yang memiliki teman bernama Piglet si babi kecil, Tiger si macan, Rabbit si kelinci, Kanga si kangguru, Eeyore si keledai

Sarang lebah yang berisi anak lebah dan madu merupakan makanan favorit bagi beruang madu. Satwa ini menjadi binatang khas Bengkulu dan menjadi maskot kota Balikpapan.

Nama lain beruang ini adalah Malayan Sun Bear atau Sun Bear yang berarti beruang matahari. Mendapat julukan seperti itu, sebab memiliki corak putih pada bagian dada seperti matahari.

Saat ini, jenis beruang terkecil ini merupakan satwa yang dilindungi dari kepunahan secara internasional. IUCN Red List memasukkan binatang pemakan lebah dan madu ini dalam status konservasi “Rentan Punah” atau Vulnerable / VU.

Taksonomi

Sun Bear atau beruang madu memiliki taksonomi sebagai berikut:

Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mamalia
Ordo Carnivora
Famili Ursidae
Genus Helarctos
Spesies Helarctos malayanus

Ciri Beruang Madu

Beruang madu dewasa memiliki berat badan 50 hingga 65 kg, serta panjang tubuh sekitar 1,4 meter dan tinggi punggung sekitar 70 cm. Dengan berat tubuh dan ukuran badan tersebut maka beruang ini merupakan beruang terkecil di dunia.

baca juga:  Kucing Hutan - 11 Jenis, Habitat, Sebaran dan Perlindungan

Bulu beruang madu berwana hitam dengan bulu bagian dada berwarna keputihan atau kekuningan berbentuk huruf V. Moncongnya berwarna lebih cerah dibanding warna dadanya.

Satwa ini memiliki sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang, serta memiliki 5 jari pada masing-masing kaki. Kukunya yang panjang memudahkan untuk memanjat pohon yang berbatang lurus dan tinggi secara cepat dan mudah.

beruang matahari Pixabay

Beruang madu dapat hidup mencapai usia 28 di penangkaran, akan tetapi belum ada data usia maksimal yang dapat dicapai di alam liar atau hutan. Hewan ini mencapai kematangan seksual pada usia 3-4 tahun dan dapat bereproduksi sepajang tahun dengan masa kandungan 96 hari dan menyusu selama 18 bulan.

Habitat dan Makanan

Habitat alami beruang terkecil di dunia ini adalah hidup di hutan dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian sekitar 1.500 mdpl. Satwa dengan julukan beruang matahari ini terdapat di Indonesia di wilayah Sumatera dan Kalimatan.

Selain itu, juga tersebar di negara-negara lain seperti Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, China, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Vietnam.

Sebenarnya beruang madu adalah hewan karnivora atau pemakan daging, akan tetapi kenyataannya memiliki sifat omnivora atau pemakan segala. Selain madu, sumber makanan yang sering dikonsumsi adalah serangga seperti rayap dan semut, burung, buah-buahan, dan daun-daunan bagian pucuk.

Sesuai dengan namanya, beruang terkecil ini sangat menyukai sarang lebah yang didalamnya terdapat anak lebah dan madu. Untuk mencari tahu didalam sarang terdapat madu atau tidak, beruang madu menggunakan cakarnya yang panjang kemudian memasukkannya ke dalam sarang lebah, kemudian menjilat madu beserta anak lebah yang ada didalamnya.

baca juga:  Ikan - Morfologi, Klasifikasi / Jenis, Ciri Umum dan Sistem Pernapasan

Beruang matahari atau madu ini umumnya mencari sarang lebah pada kondisi malam hari.

Herlarctos malayanus bekantantour.com

Perilaku Beruang Madu

Beruang madu adalah hewan yang aktif di malam hari atau termasuk hewan nokturnal. Hewan ini memiliki perilaku sehari-hari dengan menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pohon untuk mencari makanan. Sifat pemalu dan penyendiri adalah karakter dari beruang terkecil ini.

Beruang matahari atau beruang malayan adalah hewan soliter, kecuali betina dan anaknya. Mereka tidak melakukan hibernasi seperti beruang lainnya karena sumber makanannya tersedia sepanjang tahun. Dalam 1 hari beruang ini mampu berjalan sejauh 8 km.

Beruang madu memiliki kebiasaan menggali dan membongkar tanah yang bermanfaat bagi proses penguraian dan daur ulang daerah hutan hujan tropis. Selain itu, beruang kecil ini juga berperan dalam regenerasi hutan karena dapat menyebarkan biji dari buah-buahan yang dimakannya.

Ancaman Terhadap Beruang Madu

Beruang madu masuk dalam kategori binatang yang terancam kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat alami akibat kegiatan manusia seperti pembukaan wilayah hutan.

Karena habitat aslinya yang semakin sempit, terkadang terjadi konflik antara manusia dan beruang kecil ini. Contohnya, hutan hujan tropis semakin menyusut akibat penebangan liar dan deforestasi hutan untuk dijadikan perkebunan karet, kopi, dan kelapa sawit.

Selain itu, kegiatan perburuan liar baik dikawasan perlindungan dan diluar perlindungan semakin memperparah ancaman kepunahan. Bagian tubuh beruang madu seperti kantung empedu beserta cairannya seringkali diperdagangkan secara gelap untuk pengobatan tradisional.

baca juga:  (A-Z) Daftar Hewan Endemik Indonesia (Lengkap & Update)

Sedangkan faktor alam yang menjadi ancaman beruang madu dan keanekaragaman hayati di hutan seceara keseluruhan, salah satunya adalah kebakaran hutan.

status konservasi iucn IUCN

Status Konservasi

Sejak tahun 1994 status konservasi beruang madu masuk dalam kategori “Rentan” atau Vulnerable / VU oleh IUCN. Beruang ini sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar. Selain itu, beruang terkecil di dunia ini juga dimasukkan dalam CITES Apendix I sejak tahun 1979.

Untuk mencegah ancaman kepunahan dan tetap menjaga populasi beruang matahari, salah satu upaya yang dilakukan oleh Yayasan Semboja Lestari bersama BOS (Balikpapan Orangutan Survival) adalah membuat tempat perlindungan di Kutai Kertanegara.

Areal seluas 58 hektar dijadikan tempat penampungan beruang madu hasil sitaan dari masyarakat. Selain itu, berdasarkan PP No 7 Tahun 1999, beruang terkecil ini merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.