Salah satu anggota keluarga kadal asli Indonesia adalah biawak. Reptil ini masuk dalam kategori kadal bertubuh menengah hingga besar.
Secara umum, biawak adalah sebutan umum untuk keluarga kadal yang tergabung dalam genus Varanus. Oleh karena itu, komodo atau Varanus komodoensis sebenarnya merupakan salah satu spesies biawak.
Daftar Isi
Taksonomi
Selain disebut biawak, hewan reptil berkulit tebal ini mempunyai beberapa penamaan lain dibeberapa daerah di Indonesia, seperti bayawak (Sunda), hora atau mbu (Pulau Komodo dan Pulau Rinca), sliro (Trenggalek), berekai (Madura), serta nyambik, menyawak, bajul, (Jawa).
Sedangkan dalam bahasa Inggris, sebutan merujuk pada biawak adalah goanna, lizard, atau dragon.
Secara keselurahan, satwa yang masuk dalam keluarga biawak terdiri dari 62 jenis. Dari jumlah tersebut, tentu yang paling dikenal adalah Varanus komodoensis atau biawak komodo serta Varanus salvator atau biawak air.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari biawak (Varanus), yaitu:
Kingdom | Animalia |
Subkingdom | Bilateria |
Infrakingdom | Deuterostomia |
Filum | Chordata |
Subfilum | Vertebrata |
Infrafilum | Gnatohostomata |
Superkelas | Tetrapoda |
Kelas | Reptilia |
Ordo | Squamata |
Subordo | Autarchoglossa |
Famili | Varanidae |
Genus | Varanus |
Morfologi
Jika kita pernah melihat komodo, maka bentuk tubuh biawak mirip dengan hewan asli Indonesia tersebut. Reptil bersisik ini memiliki 4 kaki, berekor panjang, bermoncong serta lidah yang sering dijulurkan.
1. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh biawak berbeda-beda sesuai dengan jenis spesiesnya. Ukuran terbesar adalah spesies komodo dengan panjang tubuh mencapai 3 meter dan berat badan antara 68 kg hingga 100 kg.
Sedangkan species terkecil adalah kadal Varanus sparnus dengan panjang tubuh maksimal 23 cm dan berat hanya 16 gram.
2. Kulit Biawak
Tubuh biawak dibalut oleh kulit tebal dan bertekstur sisik. Pada sisik bagian kepala ukurannya lebih besar dan ukuran sisik tersebut akan semakin mengecil hingga ekor.
Kulit biawak berwarna abu-abu, hitam, kuning, hijau, hingga cokelat. Kulitnya yang eksotis menjadikannya bisa dimanfaatkan untuk bahan baku produk fashion, seperti sepatu, tas, ikat pinggang, serta pakaian.
3. Lidah
Jika kita perhatikan area mulutnya, kita akan melihat lidah biawak yang sering dijulurkan. Bentuk lidahnya mirip seperti ular, berukuran panjang dan bercabang pada bagian ujung.
Lidah pada kadal digunakan untuk mendeteksi bau serta lokasi mangsa saat berburu.
4. Ekor
Bentuk ekor kadal biawak pipih keatas. Tekstur ekornya sangat kerus dan kokoh. Ukuran panjang ekornya biasanya melebihi ukuran panjang kepala hingga tubuhnya.
Habitat dan Sebaran
Meskipun beberapa jenis kadal lain dapat ditemukan diberbagai kawasan mulai dari gurun hingga perairan, namun jenis kadal biawak umumnya hidup di lingkungan dekat perairan, seperti padang rumput, hutan lembap, hilir sungai, hutan bakau, hutan campuran, sekitar hutan rawa, dan danau.
Biawak biasanya membuat sarang disela-sela akar pohon besar. Sedangkan jika hidup di kawasan permukiman, biasanya kadal ini hidup di gorong-gorong saluran air.
Jumlah populasi biawak secara alami dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ketersediaan makanan serta kompetisi atau persaingan berburu mangsa. Selain itu, populasi biawak liar juga dipengaruhi oleh perburuan oleh manusia.
Kadal ini hidup di kawasan negara-negara beriklim panas dan tropis, seperti di Malaysia, Afrika, Papua Nugini, Jepang, India, Filipina, New Guinea, Thailand, Brunei, Tiongkok, Singapura, Australia, dan Indonesia. Sedangkan biawak komodo hanya hidup endemik di Pulau Komodo, Pulau Flores, Pulau Rinca, dan Pulau Padar.
Perilaku dan Cara Hidup
Biawak dapat dikenali menurut perilakunya yang khas dan spesifik seperti kadal pada umumnya, yaitu kebiasaannya berjemur pada pagi dan sore hari. Tujuan menjemur diri tersebut adalah untuk menjaga kelancaran metabolisme dan suhu tubuhnya.
Hal tersebut merupakan aktivitas umum reptil berdarah dingin yang membutuhkan sinar matahari untuk menyerap panas. Biasanya kadal akan berjemur di area dengan permukaan datar dan terkena paparan matahari secara langsung, seperti diatas bebatuan, batang pohon dan diatas rerumputan.
Biawak adalah reptil yang aktif di pagi hingga siang hari. Pada malam hari, hewan ini akan kembali ke sarangnya untuk beristirahat. Reptil ini adalah perenang dan pemanjat yang handal.
Kadal biawak adalah hewan soliter yang jarang berinteraksi dengan hewan lainnya. Akan tetapi saat masuk usia kawin, ia akan melakukan aktivitas sosial hingga proses kawin.
1. Mangsa Buruan
Hampir semua spesies biawak adalah karnivora, yaitu pemakan daging. Beberapa contoh makanannya adalah ikan, serangga, krustasea reptil, ikan, arakhnida, amfibi, mamalia, dan burung. Selain itu, kadal besar ini juga sering memakan telur burung, kura-kura, dan buaya.
Sedangkan biawak komodo bahkan sanggup memangsa hewan besar, seperti babi hutan dan rusa. Biasanya kadal ini akan berburu dan mencari makanan pada sore hari, kemudian saat malam akan beristirahat.
2. Sistem Reproduksi
Kematangan seksual biawak tidak ditentukan oleh usianya, namun berdasarkan ukuran tubuhnya. Saat memasuki musim kawin, biawak jantan akan menjadi agresif untuk merebut wilayah dan betina dengan cara bertarung. Alasan sifat agresif ini disebabkan karena karakternya sebagai hewan soliter untuk melakukan pekawinan.
Pertarungan biawak dilakukan dengan posisi berdiri dan saling memukul atau mencakar, serta sabetan ekornya. Bagi spesies yang hidup di kawasan beriklim tropis, perkawinan bisa dilakukan sepanjang tahun dengan intensitas terus menerus terutama pada musim kemarau.
Biawak berkembangbiak dengan cara ovipar atau bertelur. Dalam satu tahun, reptil ini dapat bertelur lebih dari satu kali.
Telur biawak berbentuk lonjong dengan cangkang lunak. Telurnya disimpan di dalam lumpur atau pasir kemudian ditutup dengan ranting dan dedaunan.
Suhu sarang sangat berpengaruh terhadap jenis kelamin bayi saat telur tersebut menetas. Jika temperatur sarang rendah, maka anakan yang menetas biasanya betina, sedangkan jika temperatur tinggi makan potensi anakan jantan lebih besar.
Anakan biawak yang baru menetas kemudian akan mencari makan secara mandiri.
Status Kelangkaan
Berdasarkan data dari IUCN (International Union for Conservation of Nature) sebagai organisasi perlindungan lingkungan terbesar di dunia, status kelangkaan reptil ini cukup beragam sesuai dengan spesiesnya. Contohnya adalah biawak air (Varanus salvator) yang berstatus Least Concern atau berisiko rendah dan status Vurnerable atau rentan untuk komodo (Varanus komodoensis).
Fakta Menarik
Berikut adalah fakta unik dan menarik dari salah satu jenis kadal besar ini, antara lain:
1. Jadi Hewan Peliharaan
Selain iguana, jenis reptil seperti biawak juga bisa dijadikan binatang peliharaan. Memelihara reptil dengan karakter seperti ini sangat disukai oleh pecinta reptil karena mengesankan keunikan dan kegarangan.
Alasan memelihara biawak adalah kadal ini tidak berbahaya bagi manusia, bahkan jika dirawat dengan sabar dan baik maka bisa menjadi jinak. Bagi yang ingin memeliharanya, kita bisa membelinya di pasar hewan dengan harga sekitar Rp 1.000.000,- per ekor untuk ukuran kecil.
2. Sebagai Obat
Bagian-bagian tubuh biawak juga bisa dimanfaatkan sebagai obat yang berkhasiat. Beberapa khasiat daging biawak adalah mengobati gatal-gatal atau penyakit kulit, meningkatkan stamina dan energi, mencegah asma, mengatasi epilepsi, mencegah stroke, mengobati masalah pencernaan, dan sebagainya. Selain olahan daging, reptil ini juga bisa diolah menjadi minyak.
3. Bahan Kerajinan
Kulit biawak merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan untuk kerajinan. Kulitnya yang memiliki tekstur dan warna eksotis dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan tas, sepatu, gantungan kunci, dompet, jaket kulit, topi, ikat pinggang, dan sebagainya.
Harga kerajinan dari kulit biawak sangat bervariasi tergantung kualitasnya, yaitu sekitar Rp 20.000,- hingga Rp 2.000.000,-
4. Hewan Cerdas
Meski cenderung hidup secara soliter, ternyata salah satu jenis kadal ini adalah hewan yang pintar. Ia akan bekerjasama untuk mencuri telur buaya secara berkelompok atau bersama-sama.
Cara yang dilakukan adalah dengan pembagian tugas, salah satunya akan mengalihkan perhatian induk buaya, sedangkan yang lainnya akan menyelinap dan mengambil telur buaya. Selain itu, reptil ini juga mampu mengingat letak sarang dan persembunyiannya.
5. Kemampuan Menakjubkan
Biawak memiliki indera dengan kemampuan yang menakjubkan. Misalnya adalah indera penglihatan yang mampu melihat hingga jarak 300 meter. Meski mempunyai kemampuan demikian, penglihatan di malam hari tidak terlalu baik dikarenakan biawak hanya memiliki sel kerucut.
Selain itu, ia juga memiliki indera penciuman sangat tajam. Mangsa yang sedang sekarat atau telah menjadi bangkai sejauh 9,5 km pun mampu terdeteksi oleh indera penciuamannya.
6. Ada Jenis Hidup di Pohon
Salah satu jenis biawak yang hidup di pohon adalah komodo saat masih kecil. Kemampuan ini dilakukan untuk menghindari kanibalisme yang dilakukan oleh komodo dewasa.
Selain komodo kecil, ada pula spesies kadal yang hidup di atas pohon, yaitu biawak beccari (Varanus beccari). Ukuran tubuhnya tidak sampai 1 meter dengan bobot ringan, sehingga dapat dengan mudah memanjat pohon. Ekornya yang panjang pun dimanfaatkan untuk bergelantungan dan menempel di ranting-ranting pohon.
7. Ada Jenis Omnivora
Sebagian besar biawak adalah karnivora atau hewan pemakan daging, contohnya adalah komodo. Meski begitu, ada pula spesies pemakan tumbuhan dan daging atau disebut omnivora, yaitu Varanus olivaceus.
Jenis reptil ini selain mengonsumsi daging, juga mengonsumsi buah-buahan.