Ketergantungan manusia terhadap energi fosil kini sangat tinggi. Diperlukan terobosan baru seperti bioenergi sebagai energi alternatif untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Energi digunakan manusia untuk menopang kehidupan diperlukan di berbagai sektor, seperti listrik dan bahan bakar. Energi listrik digunakan sehari-hari untuk menghidupkan lampu, alat elektronik, hingga mesin industri. Selain itu, energi yang diperoleh dari sumber fosil dimanfaatkan untuk keperluan bahan bakar, baik kendaraan bermotor dan mesin industri.
Menurut data U.S Energy Information Administration, konsumsi energi dunia saat ini sebesar 33% masih bergantung pada minyak bumi, 22% dari gas alam, 27% dari batu bara, dan 13% dari energi lain. Dari jumlah tersebut, diketahui bahwa 82% kebutuhan energi manusia diperoleh dari energi fosil.
Energi fosil adalah sumber energi yang tidak dapat diperbarui, sehingga cepat atau lambat cadangan energi fosil diperut bumi akan habis. Oleh karena itu, manusia harus cepat mencari sumber-sumber energi lain yang dapat menghasilkan energi berkelanjutan.
Jumlah penggunaan energi secara nasional saat ini 95% bergantung pada energi fosil dan hanya 5% yang berasal dari energi alternatif. Jika kondisi ini tetap dipertahankan, maka Indonesia tinggal menunggu waktu untuk mengalami kelangkaan energi. Dari kekhawatiran akan hal tersebut, maka pengembangan energi alternatif harus menjadi program yang diutamakan.
Daftar Isi
Energi Alternatif
Energi alternatif adalah istilah yang digunakan untuk segala bahan atau sumber energi yang dapat digunakan untuk menggantikan fungsi dari energi fosil. Energi alami ini mampu mengurangi kerusakan pada lingkungan dan lebih ramah lingkungan.
Istilah energi alternatif bermula pada tahun 1973 dimana terjadi krisis minyak bumi global. Saat itu muncul ide-ide baru untuk mencari sumber energi yang renewable atau terbarukan.
Indonesia memiliki banyak potensi sumber energi terbarukan, antara lain:
- Biofuel
- Biomassa
- Energi Panas Bumi
- Energi Air
- Energi Angin
- Energi Matahari
- Energi Gelombang Laut
- dan energi alternatif lainnya
Pengertian Bioenergi
Salah satu alternatif sumber energi yang berpotensi dapat dimanfaatkan di Indonesia adalah bioenergi. Bioenergi adalah energi yang didapatkan dari pengolahan biomassa, baik yang bersumber dari tumbuhan atau hewan.
Sebenarnya, bioenergi tidak terbatas pada bahan baku tertentu, namun dapat bersumber dari berbagai macam bahan baku dan menghasilkan berbagai macam produk, seperti bioethanol, biodiesel, bioaftur dan lainnya.
Bioenergi adalah pengembangan dari biomassa yang juga didukung oleh faktor luas tanah, tingkat kesuburan dan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
Jenis Bioenergi
Sebagai sumber energi alternatif, pengembangan bioenergi dibedakan menjadi 2 jenis, antara lain:
- Bioenergi Konvensional, merupakan bioenergi tradisional yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan. Contohnya adalah penggunaan kayu bakar.
- Bioenergi Modern dapat dicontohkan seperti bioethanol, biodiesel, PPO / SCO, biogas dan biosyngas.
Bioenergi Modern
Berikut ini adalah penjelasan mengenai hasil-hasil dari bioenergi modern, yaitu:
- Biodiesel ditujukan untuk menggantikan penggunaan solar dari oleh minyak bumi. Biodiesel dapat kita temukan di SPBU dalam bentuk produk campuran dengan solar fosil.
- Bioethanol adalah bakan bakar alternatif dan bertujuan untuk menggantikan bensin. Penggunaan bioethanol saat ini masih dicampur dengan bensin fosil, persentasinay sekitar 1 : 9.
- PPO / SVO merupakan kependekan dari Pure Vegetable Oil / Straght Vegetable Oil. Minyak PPO / SVO umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.
- Biogas adalah sumber energi terbarukan yang bersumber dari kotoran ternak dan pertanian. Penggunaan biogas ditujukan tuntuk mengganti gas LPG.
- Biosyngas adalah hasil sintesis dari biogas atau sintesis dari gas Hidrogen.
Studi Kasus Biogas
Indonesia merupakan negera penghasil kelapa sawit terbesar dunia. Data 2016 menyebutkan bahwa produksi minyak kelapa sawit Indonesia mencapai 36 juta ton metrik dari total dunia 58,8 juta ton metrik, atau dengan kata lain produksi minyak sawit Indonesia menyumbang 61,2% dari keseluruhan dunia.
Namun, dalam hal pemanfaatan potensi ini sangat berbanding terbalik. Saat ini, Indonesia hanya mampu memanfaatkan 25% olahan kelapa sawit dan sisanya di ekspor ke negara lain.
Jumlah tersebut telah memenuhi kebutuhan domestik dan dapat dikatakan Indonesia memiliki kelebihan kelapa sawit. Dari sumber kelapa sawit inilah pengembangan bioenergi dapat dihasilkan.
Selain kelapa sawit, Indonesia memiliki berbagai biomassa yang dapat dijadikan bionergi, antara lain singkong dan sorgum.
Tantangan Bioenergi
Untuk menghasilkan energi alternatif yang ramah lingkungan dan dapat digunakan secara berkelanjutan, terdapat beberapa tantangan sebagai berikut:
- Kesiapan Stakeholder
- Kesiapan Teknologi
- Kesiapan Keilmuan
- Kesiapan Dana
Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan bioenergi memerlukan biaya yang tidak sedikit, serta ahli-ahli sesuai bidang keilmuannya. Selain itu, kesiapan stakeholder terkait juga diperlukan untuk saling mendukung produksi energi alternatif seperti bioenergi.