Bonsai adalah salah satu contoh kecil perpaduan antara ekspresi kesenian dengan alam, khususnya tanaman. Seni ini lahir dari gagasan atau ide yang ingin menciptakan karya seni melalui tanaman sebagai obyeknya. Faktanya, ide tersebut sukses menarik perhatian masyarakat khususnya mereka yang mencintai dunia botani dan tanaman hias.
Tanaman yang dijadikan hasil karya tersebut selanjutnya dengan istilah bonsai. Menerapkan teknik bonsai pada tanaman berarti menjadikan aspek keindahan pada tanaman lebih menonjol.
Saat ini, teknik bonsai sudah banyak dilakukan oleh masyarakat di penjuru dunia dengan memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan.
Daftar Isi
Mengenal Bonsai
Bonsai merupakan hasil perkawinan antara seni dan tanaman. Teknik perlakukan tanaman ini dilakukan dengan cara membuat tumbuhan yang ditanam di dalam pot menjadi kerdil serta mengutamakan sisi keindahannya. Kesenian bonsai sangat populer di kalangan lansia pecinta tanaman di Jepang.
Meski populer di Jepang, jika merunut pada sejarah munculnya bonsai, ternyata seni tumbuhan ini berasal dari China pada tahun 220 M. Masyarakat China mengenal bonsai sebagai penjing sejak masa Dinasti Tang.
Kesenian ini muncul dari kebiasan para tabib yang saling berkirim tanaman dalam pot. Kegiatan tersebut kemudian menghasilkan ide untuk membuat tanaman hias di dalam pot.
Pada saat itu, bonsai dibuat dengan meniru bentuk binatang dan simbol-simbol tertentu. Dari sinilah popularitas bonsai kemudian menyebar hingga ke Jepang.
Kesenian bonsai mulai berkembang di kawasan Jepang pada Zaman Kamakura. Saat itu, seni tanaman ini populer di kalangan bangsawan.
Bonsai yang sebelumnya disebut penjing oleh masyarakat China, setelah masuk ke Jepang berubah nama menjadi bonkei sesuai dengan pelafalan pada huruf kanji. Bonkei sendiri diartikan sebagai miniatur tanaman.
Bonsai kemudian meluas dari kalangan bangsawan Jepang seperti pejabat Istana dan samurai ke masyarakat biasa pada Zaman Edo. Pada masa ini kalangan samurai menjadikan kesenian bonsai sebagai selingan. Seiring berjalannya waktu hampir semua masyarakat Jepang sudah mempunyai tanaman bonsai di rumahnya masing-masing.
Istilah bonsai kemudian digunakan pada Era Meji di abad ke-19 yang merupakan pelafalan Jepang dari penzai. Kata bonsai berasal dari penggabungan antara sai (pelafalan Jepang dari zai) yang berarti penanapan dan bon (pelafalan Jepang dari pen) yang berarti pot dangkal. Oleh sebab itu, bonsai bisa diartikan sebagai penanaman pada pot dangkal.
Pengertian bonsai terus berkembang hingga akhirnya merujuk sebagai tanaman yang dikerdilkan atau miniatur tanaman di dalam pot. Bonsai juga menjadi cerminan atau apresiasi kepada kehidupan dan kematian semua makhluk hidup. Inilah salah satu alasan mengapa bonsai juga mempunyai nilai sakral.
Kriteria Tanaman Bonsai
Walaupun obyeknya adalah tanaman, tetapi tidak semua jenis tanaman bisa dijadikan bonsai. Hanya tumbuhan dengan kriteria tertentu yang bisa dibentuk hingga menjadi bonsai.
Adapun beberapa kriteria tumbuhan yang memenuhi standar tersebut adalah sebagai berikut:
1. Berkeping Dua atau Dikotil
Kriteria pertama untuk membuat bonsai adalah tanaman harus berasal dari kelompok dikotil atau tumbuhan yang berkeping dua. Tumbuhan dikotil bisa diketahui dari ciri khas seperti kambium pada batang yang membuatnya kokoh. Dengan begitu penampakan fisik tanaman dikotil ialah memiliki batang yang semakin ke bawah semakin besar.
Tanaman dengan batang besar dan kokoh menjadi pilihan tepat, karena tekstur tersebut membuatnya kuat pada saat dibentuk. Tidak hanya itu, sistem perakaran tanaman dikotil juga lebih kuat, karena mempunyai jenis akar tunggang dengan akar utama berukuran besar.
2. Berbentuk Unik
Kriteria kedua tanaman untuk bonsai adalah mempunyai bentuk yang indah dan unik. Contohnya adalah tanaman dengan bunga warna-warni dalam satu pohon, kontur batangnya berliku-liku, atau buahnya berbentuk aneh. Kadangkala keunikan seperti ini dimiliki oleh tanaman yang cacat, sehingga morfologinya berubah menjadi khas.
3. Tahan Terhadap Perlakukan Khusus
Menerapkan kesenian bonsai pada suatu tanaman berarti memberi perlakukan khusus untuk memperindah tampilan tanaman tersebut. Perlakuan khusus yang diberi bisa berupa pemahatan, pemangkasan, hingga memberi kawat dengan tujuan mengubah tanaman tersebut sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Oleh sebab itu, tanaman yang ingin dijadikan bonsai haruslah mempunyai daya tahan yang baik. Sebab perlakuan paksa tersebut akan mengubah bentug fisiologis dari tanaman. Jika tanaman yang dijadikan bonsai tidak mempunyai daya tahan yang kuat, maka resiko paling besar adalah kematian pada tanaman.
4. Tumbuhan Berumur Panjang
Membuat tanaman bonsai tidaklah mudah dan tidak bisa jadi dalam waktu singkat. Butuh serangkaian proses panjang sampai akhirnya suatu tanaman menjadi bonsai. Proses ini meliputi perlakuan khusus yang diberikan dan juga perawatannya. Jadi tanaman harus memiliki umur panjang agar dapat bertahan lama.
Bonsai yang berhasil biasanya mempunyai kesan tua. Bukan karena tanaman tersebut sudah tua, tetapi merupakan hasil dari perpaduan berbagai unsur seni seperti antik, anggun, berwibawa, dan juga harmoni. Unsur tersebut kemudian menyatu dalam tanaman sederhana yang bernilai tinggi.
5. Ukuran
Sesuai dengan artinya ‘miniatur tanaman’, maka bonsai adalah tanaman yang memiliki ukuran kecil atau kerdil. Biasanya ukuran standar dari tinggi bonsai berkisar antara 50 cm sampai 150 cm. Dengan tinggi seperti itu, maka tanaman memungkinkan untuk ditanam pada media pot.
Tanaman yang dijadikan bonsai sendiri sebenarnya mempunyai ukuran yang cukup besar, bahkan tingginya bisa sampai puluhan meter pada kondisi normal. Maka dari itu tanaman diberi perlakuan khusus agar tidak tumbuh besar.
Ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengerdilkan tanaman, misalnya memangkas pucuk dan akar agar hormon auksin yang memicu perpanjangan berkurang, rutin membuang tunas yang tumbuh, dan meletakkannya di bawah cahaya matahari untuk menghambat kinerja hormon auksin.
Bentuk Tanaman Bonsai
Ada banyak sekali bentuk tanaman bonsai yang biasa dibuat oleh para petani tergantung pada ide dan variasi yang diinginkan. Bentuk ini dijadikan sebagai dasar atau acuan untuk memberi perlakuan pada batang tanaman bonsai.
Berikut ini adalah beberapa bentuk dasar tanaman bonsai yang kerap dijumpai, antara lain:
- Tegak Lurus (Chokkan)
- Tegak Berkelok-Kelok (Moyoubi)
- Miring (Shakan)
- Sarung Angin (Fuginashi)
- Menggantung dan Setengah Menggantung (Kengai dan Hankengai)
- Batang Bergelung (Bankan)
- Sapu Tegak (Houkidachi)
- Menonjolkan Akar (Neagari)
- Berbatang Banyak (Takan)
- Akar terjalin (Netsunarari)
- Kelompok (Yoseue)
- Pohon Sastrawan atau Bebas (Bunjingi)
- Pohon Tidak Lazim (Kawariki)
21 Jenis Bonsai
Banyak jenis bonsai yang sering dibudidayakan di pasaran atau dibuat oleh pecinta tanaman. Jenis ini diklasifikasikan berdasarkan tanaman yang dijadikan sebagai bonsai.
Umumnya pohon yang dijadikan bonsai adalah spesies langka yang jarang ditemui, tetapi ada pula yang cukup sering dijumpai. Berikut adalah 21 jenis bonsai yang sering dijumpai, yaitu:
1. Bonsai Bougenville
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Caryophyllales |
Famili | Nyctaginaceae |
Genus | Bougainvillea |
Spesies | Bougainvillea sp. |
Tanaman bougenville mempunyai daya tarik pada bunga dan daunnya. Dengan 14 total spesies 8 diantaranya terdapat di Indonesia. Adapun warna bunga bougenville antara lain pink, kuning, magenta, ungu, putih, dan keemasan. Sementara beberapa spesies tertentu mempunyai daun bercorak unik dengan campuran warna hijau tua, muda dan kekuningan.
2. Bonsai Beringin
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Urticales |
Famili | Moraceae |
Genus | Ficus |
Spesies | Ficus benjamina |
Daya tarik beringin terletak pada fisiologi daunnya yang rimbun dan berukuran kecil-kecil. Hal ini memudahkan untuk melakukan pemangkasan, sehingga dapat dikreasikan sesuai keinginan. Jenis yang paling cocok dijadikan pohon bonsai beringin adalah spesies Ficus microcarpa dari China.
3. Bonsai Adenium
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Gentinales |
Famili | Apocynaceae |
Genus | Adenium |
Spesies | Adenium sp. |
Adenium atau Kamboja Jepang juga sering dijadikan bonsai, karena mempunyai kontur batang yang besar di bagian bawah dan sangat kecil di atasnya. Warna bunga adenium juga menarik dengan gradasi semakin ke dalam makin gelap. Umumnya bunga adenium berwarna merah muda.
4. Bonsai Azalea
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Ericales |
Famili | Ericaeae |
Genus | Rhododendron |
Spesies | Rhododendron sp. |
Tanaman satu ini adalah kelompok perdu yang berasal dari China dan Jepang. Azalea mempunyai daun kecil berwana hijau gelap yang cocok dijadikan bonsai. Pada iklim pegunungan pertumbuhan azalea lebih optimal, sehingga bunganya besar dan berwarna cerah.
5. Bonsai Anggur
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Myrtales |
Famili | Myrtaceae |
Genus | Myrciaria |
Spesies | Myrciaria cauliflora |
Anggur mempunyai fisiologi daun unik dan warna buah yang menarik. Tumbuhan satu ini juga mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap cahaya matahari, sehingga bisa bertahan hidup pada iklim tropis yang panas. Spesies anggur yang paling cocok dijadikan bonsai adalah Myrciaria cauliflora atau Anggur Brazil.
6. Bonsai Anting Putri
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Gentianales |
Famili | Apocynaceae |
Genus | Wrightia |
Spesies | Wrightia religiosa |
Anting Putri juga biasa disebut Melati Anting dan Santalia adalah tanaman yang berasal dari China. Pada dasarnya tanaman yang mempunyai bunga berwarna putih ini sudah memiliki tampilan yang indah, sehingga sangat cocok dijadikan bonsai. Spesies yang biasa digunakan adalah Wrightia religiosa.
7. Bonsai Pinus
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Coniferopsida |
Ordo | Conifer |
Famili | Pinaceae |
Genus | Pinus |
Spesies | Pinus sp. |
Keunikan pohon pinus terletak pada bentuk daunnya yang menyerupai jarum dan tekstur kulit batangnya yang terkelupas. Ada dua spesies pinus yang sering dijadikan bonsai yaitu Pinus merkusii yang merupakan spesies asli Indonesia dari Tapanuli Selatan dan Pinus thunbergii atau Pinus Hitam Jepang yang berasal dari Jepang.
8. Bonsai Delima
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Myrtales |
Famili | Lythraceae |
Genus | Punica |
Spesies | Punica granatum |
Delima adalah tumbuhan berbuah yang cukup unik untuk diberi perlakuan bonsai. Tanaman ini memiliki buah cerah yang berbentuk oval dan berwarna kuning kemerahan. Bentuk batangnya yang tumbuh berputar serta fisiologi daun yang kecil juga memenuhi kriteria bonsai.
9. Bonsai Sakura
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Rosales |
Famili | Rosaceae |
Genus | Prunus |
Spesies | Prunus sp. |
Tanaman ikonik Jepang ini mempunyai makna yang dalam, seperti lambang kecantikan, keberanian, dan pembaharuan. Bahkan kedalaman makna tersebut juga dituangkan ke dalam bentuk Perayaan Hanami sebagai peringatan ketika Bunga Sakura bermekaran.
Sakura mempunyai bunga berwana putih atau merah muda dan akan tumbuh lebat pada musim tertentu. Beberapa spesies Sakura memiliki bunga yang berwarna kuning di tengah dan semakin ke luar berwarna putih. Ada juga yang di tengahnya putih dan di luarnya merah muda. Semua jenis Sakura cocok untuk dijadikan bonsai.
10. Bonsai Wisteria
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Fabales |
Famili | Fabaceae |
Genus | Wisteria |
Spesies | Wisteria sp. |
Wisteria adalah tanaman yang pertama kali ditemukan di wilayah China, Jepang, Korea, dan Amerika. Tanaman satu ini mempunyai ciri fisik yang sangat menarik dan unik, seperti bunganya yang berwarna ungu, biru, dan putih. Bunga tersebut tumbuh secara menggantung di ranting Wisteria.
Tidak hanya itu saja Wisteria juga mempunyai umur yang panjang yaitu bisa hidup selama 100 tahun dengan tinggi pohon 30 meter. Walaupun nyaris sempurna untuk dijadikan bonsai, tetapi merawat Wisteria harus hati-hati, karena tanaman ini bisa menyebabkan keracunan apabila tertelan.
11. Bonsai Cemara
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Fagales |
Famili | Casuarinaceae |
Genus | Casuarina |
Spesies | Casuarina sp. |
Kemampuan adaptasi pohon cemara sangat tinggi sehingga dapat hidup pada lingkungan basa ataupun asam. Cemara memiliki daya tarik pada daunnya yang kecil, memanjang, berwarna hijau keabu-abuan, dan beruas layaknya rambut ekor kuda, serta tekstur batang yang beralur. Jenis cemara yang cocok dijadikan bonsai adalah Casuarina equisetifolia.
12. Bonsai Asam Jawa
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Mimosaes |
Famili | Mimosaceae |
Genus | Tamarindus |
Spesies | Tamarindus indica |
Asam Jawa dikenal sangat mudah untuk dijadikan bonsai sampai muncul pernyataan bahwa orang yang tidak memiliki pengalaman apapun bisa menghasilkan bonsai dari tanaman satu ini. Tanaman ini mempunyai struktur batang kokoh, sehingga ketika dibentuk sesuai keinginan batang tersebut sulit untuk patah.
13. Bonsai Bambu
Kingdom | Plantae |
Divisi | Tracheophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Poales |
Famili | Poaceae |
Genus | Bambusa |
Spesies | Bambusa glaucescens |
Bambu yang cocok untuk dijadikan bonsai umumnya berasal dari China, Jepang, dan Thailand. Jenis bambu dari negara tersebut mempunyai keunikan seperti ruas batangnya bergelembung, daunnya rimbun sehingga mudah untuk dibentuk, serta ukurannya yang memang agak kecil.
14. Bonsai Kawista Batu
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Sapindales |
Famili | Rutaceae |
Genus | Limonia |
Spesies | Limonia feronia |
Kawista Batu adalah tumbuhan keluarga jeruk yang banyak diminati untuk dibuat bonsai. Tanaman ini secara fisik sudah menarik dengan daun berukuran kecil yang hanya terdiri atas satu hingga tiga helai dalam satu dahan. Selain itu tingkat ketahanannya terhadap kondisi media tanam dan cuaca juga tinggi, tetapi pertumbuhannya lambat.
15. Bonsai Soka
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Gentianales |
Famili | Rubiaceae |
Genus | Ixora |
Spesies | Ixora acuminata |
Tanaman yang sering dijumpai ini juga bisa dibuat bonsai, karena struktur morfologinya yang unik dan spesiesnya beragam. Soka atau lebih dikenal dengan sebutan Asoka mempunyai arti yang cukup dalam dan berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti bebas, sedih, dan kedukaan. Tanaman ini juga dipercaya sebagai tanaman pengusir rasa sedih.
Soka mempunyai daun yang kecil-kecil dan bunga beraneka warna. Bunga tersebut tumbuh seperti kembang api dan berwarna putih, kuning, orange, merah, dan merah muda. Tumbuhan yang dijuluki api hutan ini cocok dijadikan bonsai karena mempunyai ketahanan terhadap berbagai kondisi termasuk yang paling ekstrim sekalipun.
16. Bonsai Waru
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Malvales |
Famili | Malvaceae |
Genus | Hibiscus |
Spesies | Hibiscus tiliaceus |
Waru adalah tanaman yang juga sering dijadikan sebagai bonsai. Biasanya spesies yang paling bagus berasal dari wilayah Brazil, tetapi banyak juga Waru lokal yang menarik dijadikan bonsai walaupun daunnya agak besar. Pohon ini mempunyai daun yang tumbuh sangat rimbun.
17. Bonsai Asam Londo
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Fabales |
Famili | Fabaceae |
Genus | Pithecellobium |
Spesies | Pithecellobium dulce |
Asam Londo juga dikenal dengan sebutan Asam Belanda. Tumbuhan yang satu ini biasanya tumbuh sebagai pohon peneduh pada kondisi normal. Akan tetapi dapat dijadikan bonsai karena pertumbuhan batang dan cabangnya tidak beraturan, sehingga menghadirkan nilai seni. Selain itu Asam Londo juga dikenal memiliki perawatan yang mudah untuk dijadikan bonsai.
18. Bonsai Buni
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Malpighiales |
Famili | Phyllanthaceae |
Genus | Antidesma |
Spesies | Antidesma bunius |
Daya tarik buni sebagai bonsai terletak pada buahnya yang berwarna hijau, hitam, serta merah, berukuran kecil, dan tumbuh secara berkelompok. Ketika sudah masak buah tersebut akan berwarna hitam dan memiliki rasa yang khas. Pertumbuhan daunnya yang rimbun juga menjadi keunikan tersendiri bagi tumbuhan ini.
19. Bonsai Ki Putri
Kingdom | Plantae |
Divisi | Pinophyta |
Kelas | Pinopsida |
Ordo | Pinales |
Famili | Podocarpaceae |
Genus | Podocarpus |
Spesies | Podocarpus neriifolius |
Ki Putri adalah tanaman yang hidup di wilayah India, Nepal, Kepulauan Solomon, dan Asia Tenggara. Pohon ini dapat tumbuh lebih dari 15 meter pada kondisi normal dan ada juga yang kerdil secara alami. Secara morfologi Ki Putri memang menarik untuk dijadikan bonsai, karena memiliki ciri khas tersendiri.
Daunnya berwarna hijau dan tumbuh meruncing dengan batang berwarna putih kekuningan. Tanaman berumah dua ini menghasilkan untaian oval kecil kekuningan pada organ jantan serta biji yang ditutupi salut berwarwan kuning dan bengkakan lunak di bawahnya berwarna ungu pada organ betina.
20. Bonsai Melati
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Lamiales |
Famili | Oleaceae |
Genus | Jasminum |
Spesies | Jasminum mesnyi |
Melati ternyata juga bisa dijadikan sebagai bonsai dan biasa disebut Bonsai Melati Yasmin. Jenis Melati yang cocok untuk dijadikan sebagai bonsai adalah yang berasal dari Jepang, karena secara fisik sudah tampak khas. Akan tetapi walaupun tidak perlu perlakuan khusus berlebih, Melati termasuk tanaman yang rewel jika ingin dijadikan pohon bonsai.
21. Bonsai Murbei
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Lamiales |
Famili | Moraceae |
Genus | Morus |
Spesies | Morus alba |
Pohon Murbei adalah tanaman yang dikenal susah-susah gampang untuk dijadikan bonsai. Gampang karena murbei cenderung mudah menyesuaikan dengan iklim dan tanah apa saja, tetapi susah karena daunnya sering digerogoti ulat sutera. Daya tarik murbei ada pada buahnya dan morfologi daun yang berbentuk oval seperti telur dengan gerigi di sisinya.
Manfaat Bonsai
Jika merujuk pada sejarah awal dikenalnya bonsai, tanaman ini sebenarnya murni sebagai tanaman hias. Oleh sebab itu, tanaman diberi perlakuan khusus agar kerdil dan bisa menghasilkan tampilan yang indah. Karena dengan begitu nilai seni yang dimilikinya bisa semakin kuat.
Pada beberapa kasus, bonsai juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya erosi pada tanah. Hal ini dapat terjadi karena bonsai dapat membantu tanah untuk meningkatkan kemampuannya menyerap air. Bonsai juga dipercaya bisa mengurangi polusi dengan gas oksigen yang dihasilkannya.
Dari aspek pihak yang merawat bonsai, pohon kerdil ini bisa menjadi media untuk melatih kesabaran. Sebab perawatan tanaman untuk dijadikan bonsai tidaklah mudah dan harus melalui tahap yang sangat panjang.
Metode Pembuatan Pohon Bonsai
Ada serangkaian proses panjang untuk menghasilkan tanaman bonsai yang memiliki nilai estetika tinggi. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan bonsai lengkap dengan tips perawatannya, yaitu:
1. Pemilihan Bibit
Memilih bibit bonsai tidaklah mudah, karena harus mencari tanaman yang memiliki ciri fisiologi yang unik dan indah. Pada tahap ini penting sekali untuk menerapkan kriteria bonsai yang sudah disebutkan sebelumnya. Jika sudah ketemu yang pas, maka bibit diperoleh melalui metode pembuatan okulasi, cangkok, atau stek.
2. Penanaman Bibit
Bibit yang sudah diambil sebelumnya, kemudian ditanam di dalam pot. Pada tahap ini agar memastikan pertumbuhan bibit berhasil penting untuk memilih tanah yang baik. Tanah seperti ini adalah tanah yang gembur, mendapat pasokan air cukup, mengandung nutrisi, serta memiliki saluran drainase.
Tanah tersebut kemudian dicampur dengan pasir, humus, kerikil, dan juga pupuk organik. Jenis pot juga menjadi salah satu pendukung untuk meningkatkan aspek estitika dari tanaman bonsai tersebut. Bentuk pot yang biasa dipakai adalah persegi dan bulat serta ada yang dangkal dan dalam.
3. Pembuatan
Tahap berikutnya bibit bonsai yang sudah tumbuh mulai dibuat dengan diberi perlakuan khusus. Caranya dengan memangkas tanaman menjadi bentuk yang diinginkan. Pemangkasan tersebut diterapkan pada area pangkal cabang untuk menghindari tumbuhan mengalami kekeringan.
Selain pada area cabang pemangkasan juga diterapkan di akar tanaman. Pemotongan akar berfungsi untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Akar dipotong agar mengarah ke samping, sehingga perbanyakannya lebih mudah. Pemangkasan pada cabang dan akar secara rutin ini akan membuat tanaman tumbuh secara lambat.
Teknik perlakuan khusus yang lain adalah melilitkan kawat pada cabang atau ranting. Tujuannya agar pertumbuhan tanaman mengikuti kontur kawat. Ketika tanaman sudah tumbuh sesuai dengan bentuk yang diinginkan, maka kawat yang tadi dililit akan dilepas kembali.
4. Perawatan
Agar bonsai dapat tumbuh secara optimal dan berhasil, harus dilakukan perawatan secara rutin. Mulai dari penyiraman air hingga pemberian pupuk yang cukup. Penting diingat agar jumlah air yang disiramkan tidak berlebih untuk mencegah pertumbuhan jamur. Asupan sinar matahari juga harus baik dan tanahnya diganti secara rutin.
Harga Bonsai
Harga jual bonsai ditaksir sesuai dengan aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan bonsai tersebut. Mulai dari jenis tanaman yang digunakan, ukuran, usia bonsai, serta teknik pembuatan dan perwatannya. Rata-rata bonsai dijual seharga Rp 150.000 dan yang paling fantastis senilai 3 miliar rupiah.
Bonsai Azalea, Anting Putri, Pinus, dan Wisteria biasanya dijual dengan harga antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Sementara jenis Bonsai Bougenville, Beringin, Anggur, Sakura, dan Cemara dijual dengan harga jutaan sampai puluhan juta rupiah. Itupun pada saat bonsai berada dalam kondisi standar.