Bunga Terbesar di Dunia – Asli Indonesia

5/5 - (2 votes)

Bunga adalah bagian dari tumbuhan berbunga yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual, melalui putik dan benang sari. Bunga identik dengan bentuk indah, warna-warna cerah serta aromanya yang wangi.

Namun tahukah kamu jika ada bunga raksasa yang justru menghasilkan bau tak sedap? Bahkan karena ukurannya pula, bunga ini dinobatkan sebagai bunga terbesar di dunia!

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Negara ini menempati posisi ketujuh sebagai negara yang memiliki keanekaragaman spesies terbanyak.

Menurut perkiraan, sekitar 25% dari seluruh spesies tumbuhan berbunga di dunia terdapat di Indonesia. Salah satunya merupakan flora yang menghasilkan bunga terbesar di dunia, yaitu bunga Padma Raksasa atau populer dengan sebutan bunga Rafflesia arnoldii.

Padma Raksasa, Bunga Terbesar di Dunia

Bunga raksasa ini pertama kali ditemukan oleh Thomas Stanford Raffles dan Dr. Joseph Arnolf pada tahun 1818 di Bengkulu. Spesies flora ini ini adalah tumbuhan berbunga tunggal dan tidak memiliki akar, batang dan daun. Bunga terbesar di dunia ini hidup sebagai parasit obligat pada tumbuhan inangnya.

rafflesia arnoldii Wikimedia Commons

Rafflesia arnoldii hidup sebagai parasit karena tidak mampu melakukan fotosintesis sendiri. Hal ini disebabkan oleh daun yang tidak dimilikinya.

baca juga:  Bunga Sepatu - Taksonomi, Morfologi, Jenis, Manfaat & Cara Tanam

Bunga padma raksasa mempunyai 5 helai kelopak bunga yang mekar hanya beberapa hari. Keunikan dari bunga ini adalah menghasilkan bau busuk seperti aroma bangkai yang sangat menyengat. Saat bunga ini mekar diameternya mencapai 70 cm hingga 110 cm. Sedangkan ketinggiannya sekitar 50 cm dengan berat total sekitar 11 kg.

Bunga Rafflesia arnoldii bersifat dioceous atau berumah dua. Sifat ini menandakan bahwa spesies bunga raksasa padma memiliki bunga jantan dan bunga betina pada individu berbeda. Sifat dioceous menjadikan tanaman ini sulit berkembangbiak, sehingga terancam punah karena sulit ditemukan bunga jantan dan bunga betina yang mekar bersamaan untuk melakukan penyerbukan.

Bunga yang menjadi maskot identitas Provinsi Bengkuli ini masuk dalam kategori rentan oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Oleh sebab itu, berbagai upaya konservasi terus dilakukan dengan tujuan menjaga kelestariannya.

Misalnya WWF Indonesia yang melakukan upaya konservasi habitat padma raksasa di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Lampung dan Bengkulu.

Perbedaan Bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai

Di masyarakat awam, bunga padma raksasa sering disamakan dengan bunga bangkai, padahal keduanya adalah spesies yang berbeda. Kesamaan keduanya adalah sama-sama mengeluarkan bau busuk serta berukuran besar saat bunganya mekar.

Akan tetapi meski sama-sama berukuran besar dan baunya tidak sedap, bentuk kedua bunga langka Indonesia ini memiliki perbedaan cukup jelas.

Bunga bangkai atau (Amorphophallus titanium) adalah spesies yang termasuk anggota suku talas-talasan atau Araceae. Saat bunga ini mekar, ia akan menghasilkan bau busuk yang dapat tercium dari jarak 100 meter.

baca juga:  Navigasi Burung - Kemampuan Alami Terbang Menentukan Arah

Aroma busuk tersebut berasal dari asam amino yang keluar dari permukaan tongkol. Fungsi bau tak sedap ini ialah untuk menarik serangga agar dapat membantu penyerbukan.

Jika dibandingkan dengan bunga rafflesia, tentu keduanya berbeda. Sebab bunga terbesar di dunia ini adalah bunga tunggal, sedangkan bunga bangkai adalah tanaman berbunga majemuk dan terdiri dari banyak bunga kecil pada batang yang sama.

Dalam pertumbuhannya, bunga bangkai mengalami dua fase yang saling bergantian, yaitu fase vegetatif dan generatif. Sebab bunga yang juga dikenal titan arum ini menghasilkan biji-bijian yang bisa ditanam. Bunga bangkai yang ditanam dari biji memerlukan waktu 3 tahun untuk menjadi bunga.

Bungai bangkai masuk dalam kategori rentan dalam daftar IUCN. Berbagai upaya juga dilakukan untuk melestarikan bunga ini, salah satunya adalah melalui konservasi habitat di Taman Nasional Bukit Barisan.

Bunga Raksasa Lain di Dunia

Selaian bunga Rafflesia Arnoldii, masih ada beberapa tumbuhan yang menghasilkan bunga berukuran besar. Berikut ini adalah 5 jenis bunga terbesar di dunia selain bunga padma raksasa, yaitu:

1. Amorphophallus titanium

Menurut WWF, bunga bangkai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2 meter dengan rentang mahkota mencapai 5 meter. Bahkan faktanya, pada tanggal 11 Maret 2014 di Kebun Raya Cibodas pernah diumumkan bahwa bunga ini saat mekar mencapai ketinggian 3,17 meter.

baca juga:  Lidah Mertua - Taksonomi, Morfologi, Habitat & Manfaat Lingkungan
bunga bangkai goodnewsfromindonesia.id

Akan tetapi meski memiliki ukuran lebih besar dari bunga padma raksasa, bunga bangkai bukanlah bunga terbesar di dunia. Sebab bunga ini memiliki bunga-bunga kecil di dalamnya.

Tumbuhan ini hanya mampu tumbu di daerah dengan intensistas hujan tinggi, seperti hutan di Sumatera. Menurut catatan, umbi titan arum dapat mencapai bobot 70 kg.

2. Helianthus annuus

Helianthus Annuus adalah nama latin bunga matahari dan menjadi salah satu jenis bunga terbesar. Bunga ini mampu tumbuh mencapai ketinggian 3 meter dengan diamater 60 cm. Bahkan pernah ditemukan bunga matahari yang tumbuh lebih dari 9 meter di Jerman, oleh Hans Peter Schiffer.

bunga matahari Pixabay

Kebanyakan bunga matahari raksasa ditemukan dan tumbuh di hutan hujan terpencil atau kebun botani. Nanun jika tumbuh ditempat terbuka dan cukup sinar matahari, maka ukurannya cenderung normal.

3. Corypha umbraculifera

Bunga ini dikenal sebagai Talipot Palm. Corypha Umbraculifera dapat tumbuh mencapai ketinggian 25 meter. Bunganya tidak tumbuh dalam satu tangkai, melainkan tumbuh di cabang-cabang kecil yang menempel pada tangkai utama.

Corypha umbraculifera wikimedia.org

Bunga ini hanya mampu tumbuh sekali dalam jumlah 30 sampai 80, kemudian mati. Biasanya spesies Tailpot Palam tumbuh di daerah Sri Lanka, Kamboja, Thailan dan Myanmar.

4. Puya raimondii / Queen of the Andes

Bunga berjuluk Queen of the Andes ini tumbuh di daerah Peru dan Bolivia. Spesies ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Peranci bernama Alcide d’Orbigny pada tahun 1830.

Puya raimondii wikimedia.org

Puya raimondii mempunyai bentuk runcin dibagian ujungnya serta tumbuh tinggi mencapai 10 meter. Keunikan bunga raksasa ini adalah membutuhkan waktu 80 sampai 150 agar dapat berbunga.

Saat berbunga, maka tumbuhan ini akan menghasilkan 8.000 bunga berwarna putih kehijauan yang kemudian berubah menjadi keunguan seiring pertambahan usia bunga.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.