Jika umumnya kita mengenal burung sebagai satwa yang memiliki kemampuan terbang, maka berbeda dengan burung unta. Burung yang berasal dari padang sabana gurun Afrika Utara ini termasuk jenis unggas pelari.
Postur badannya tinggi dengan ukuran mencapai 8 kaki atau setara 2,5 meter. Oleh karena ukurannya yang besar, bahkan burung ini bisa dijadikan sebagai hewan tunggangan dan digunakan dalam perlombaan pacuan burung unta di Afrika Utara dan Arab Saudi.
Daftar Isi
Taksonomi
Meski dinamakan burung unta, namun spesies ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan hewan unta yang kita kenal secara umum. Dalam bahasa Inggris, burung dengan nama latin Struthio camelus ini disebut sebagai Ostrich.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah burung unta, yaitu:
Kerajaan | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Aves |
Ordo | Struthioniformes |
Famili | Struthionidae |
Genus | Struthio |
Spesies | S. camelus |
Morfologi
Burung unta adalah binatang berdarah panas dengan tubuh dan sayap yang diselimuti bulu. Bulu yang dimilikinya tidak berfungsi sebagai kerajang udara seperti burung atau unggas lainnya. Bulu burung unta sangat populer sebagai hiasan topi untuk keperluan fashion.
Paruh burung dari keluarga Aves ini tidak bergerigi dan sedikit lancip. Ciri paling khas dari burung ini adalah ukuran leher dan kakinya yang panjang. Leher panjangnya berguna untuk memudahkan melihat sekeliling agar tidak mudah tertangkap oleh predator. Sedangkan kakinya yang jenjang menjadikannya mempunyai kemampuan berlari hingga kecepatan 70 km per jam.
Pada burung unta jantan, bulunya berwarna kehitaman. Sedangkan bulu burung betina cenderung coklat keabu-abuan. Bobot burung unta dapat mencapai 140 kg. Namun ukuran kepala betina cenderung kecil dengan panjang leher sekitar 1 meter.
Pertumbuhan bulu burung unta pada bagian badan dan kepala memiliki perbedaan. Pada daerah leher hingga kepala tidak banyak ditumbuhi bulu. Tetapi di area badan, bulunya cukup lebat. Apabila dibandingkan dengan burung pelari lainnya, burung ini merupakan spesies pelari tercepat.
Burung unta adalah spesies yang hidup seacra bersosial. Mereka bahkan akan bersarang bersama dimana beberapa ekor betina dapat bertelur dalam satu sarang. Telur burung dengan tubuh tinggi ini merupakan telur burung terbesar. Berdasarkan sejarah, cangkangnya pun telah digunakan sebagai hiasan dan tempat minum sejak 60 ribu tahun silam.
Sejarah Budidaya
Cangkang telur yang ditemukan sebagai hiasan dan tempat minum merupakan artifak yang berasal dari Afrika Selatan. Hal tersebut menandakan bahwa manusia telah mengenal burung dari ordo Struthioniformes ini sejak 60 ribu tahun silam. Pada zaman Romawi Kuno, burung unta merupakan makanan para bangsawan. Bulunya juga digunakan untuk aneka macam hiasan.
Perburuan Ostrich terus berlanjut sampai abad ke-19, sehingga membuat burung besar ini hampir punah. Kemudian pada abad ke-19 budidaya burung unta mulai dilakukan untuk pertama kali di Afrika Selatan untuk menjaga kelestariannya.
Dalam upaya budidaya tersebut, peternak menangkap anakan-anakan burung unta di alam liar, kemudian anakan tersebut dibesarkan dan dipanen bulunya setiap 7-8 bulan. Kulit burung dengan bulu indah tersebut masuk ke dalam kategori bulu terbaik di dunia. Sedangkan rasa dagingnya mirip seperti daging sapi, namun dengan kadar lemak dan kolesterol lebih rendah.
Habitat dan Makanan
Populasi burung unta tersebar luas di dataran Afrika, mulai dari Afrika Tengah hingga Afrika Selatan. Meskipun terbiasa hidup di iklim tropis dan panas, namun sebarang burung dengan leher panjang ini tidak banyak di daerah Asia Tenggara yang juga beriklim tropis.
Singa, hyena dan cheetah merupakan predator utama burung unta. Burung asli Afrika ini merupakan omnivora yang memakan berbagai macam bahan makanan, meliputi biji-bijian, dedaunan, bunga, akar, serangga, mamalia kecil, hingga reptil.
Ada lima spesies ostrich yang hidup di Afrika Timur, Selatan, dan Tengah. Variasi dari burung unta ini menentukan warna serta ukurannya. Dalam satu kawanan, burung jantan akan sangat dominan. Hal ini ditunjukkan dengan karakteristik jantan yang akan mengiringi betina dan anak-anaknya.
Secara hubungan kekerabatan, burung pemakan segala ini mempunyai hubungan erat dengan burung kiwi yang berasal dari Selandia Baru dan Australia.
Fakta Menarik Burung Unta
Banyak hal menarik yang bisa kita pelajari dari burung unta, mulai dari perilaku, keunikan tubuh, dan masih banyak lagi lainnya. Berikut ini adalah beberapa fakta unik dari burung unta, antara lain:
- Burung unta adalah burung pemakan segala yang menjadi spesies burung terbesar di dunia.
- Ukuran tubuhnya yang bongsor membuatnya tidak bisa terbang namun justru menjadi pelari handal.
- Burung unta mempunyai tiga buah buah dengan sistem pencernaan yang berbeda dari burung kebanyakan.
- Burung unta mengeluarkan air seni dan kotoran secara terpisah.
- Dalam sekali melangkah burung ini dapat menjangkau jarak 5 meter.
- Kebanyakan burung memiliki 4 kuku atau cakar. Tetapi burung unta hanya memiliki 2 kuku di setiap kakinya.
- Meskipun tidak dapat terbang, ia sanggup merentangkan sayapnya hingga selebar 2 meter. Perentangan sayap tersebut berfungsi agar ia dapat merubah arahnya ketika berlari.
- Perilaku merentangkan sayap juga dilakukan untuk menarik lawan jenis saat masa kawin.
- Sayapnya yang lebar juga berfungsi untuk menutupi kulit yang terbuka di area kaki atas.
- Burung ini termasuk berdarah panas dan mempunyai kemampuan mengatur suhu tubuhnya secara baik.
- Kakinya yang jenjang merupakan salah satu senjata andalannya, yaitu dengan tendangan yang sangat kuat.
- Walaupun memiliki kekuatan tendangan yang baik, burung unta lebih memilih berlari ketika sedang terancam.
Reproduksi
Ketika musim kawin tiba, burung unta akan membangun sarang secara komunal. Ukuran sarangnya sekitar 3 meter dan berada di atas tanah. Pembuat sarang untuk kawin adalah tugas burung jantan dengan desain yang nyaman untuk bertelur betina.
Burung unta bereproduksi dengan cara bertelur. Telurnya berukuran sekitar 15 cm dengan perbandingan berat 1 telur sama dengan 2 lusin telur ayam biasa. Pengeraman telurnya dilakukan pada siang oleh indukan betina dan malam hari oleh indukan jantan.
Pengeraman telur dilakukan oleh jantan dan betina secara bergantian agar telur tetap terlindungi. Warna bulu betina mirip pasir sehingga dapat menyamarkan sarangnya pada siang hari. Sedangkan warna bulu jantan lebih gelap yang bisa berkamuflase pada malam hari.
Meskipun beberapa betina meletakkan telur bersama-sama dalam satu sarang, tetapi mereka dapat mengetahui masing-masing telur miliknya. Setelah dierami selama 35-45 hari, telur akan menetaskan anakan baru. Untuk membesarkan anaknya, burung unta jantan dan betina melakukannya bersama-sama.