Kegiatan memancing ikan sering dijadikan hobi oleh sebagian orang. Aktivitas luar ruangan ini dipercaya mampu meredakan stres akibat rutinitas dan pekerjaan sehari-hari yang melelahkan. Meski terkesan membosankan, tetapi memancing ikan di sungai, laut, kolam maupun danau ternyata menyimpan banyak keseruan.
Tidak hanya sekadar mencari ikan untuk konsumsi keluarga di rumah, tapi aktivitas ini dapat melatih kesabaran kesabaran serta kecermatan dalam mengisi waktu luang.
Daftar Isi
Teknik Memancing Untuk Pemula
Memancing ikan adalah kegiatan yang bisa kita lakukan dengan alat dan bahan sederhana. Hanya dengan kail dan umpan, sebenarnya memancing ikan di sungai sudah bisa kita lakukan.

Bagi yang tertarik dengan kegiatan memancing ikan tapi belum mengetahui bagaimana cara memancing yang baik dan benar, berikut ini adalah beberapa teknik memancing ikan yang dapat kita ikuti, antara lain:
1. Teknik Flying Lining
Cara memancing pertama yang bisa dipelajari adalah flying lining. Teknik pancing ikan ini biasanya menggunakan ikan hidup atau live bait sebagai umpan yang diikat dengan balon. Beberapa jenis ikan yang bisa dijadikan live bait adalah ikan kembung, ikan selar, ikan tembang, hingga baby barracuda.
Cara memancing menggunakan teknik ini ialah membiarkan umpan berenang menjauhi kapal. Tahapan ini juga bisa dimanfaatkan untuk mencari titik terbaik saat menunggu ikan yang hendak memangsa umpan.
Umumnya ikan yang dijadikan target, seperti ikan tenggiri ataupun barakuda akan langsung menyambar umpan tersebut. Kita tak perlu panik jika pergerakan ikan membuat lokasi si pemancing bergeser sekitar 1-2 meter dari live bait. Balon yang tadinya diikatkan pada live bait berguna agar ikan tidak berenang ke bawah sehingga dapat ditangkap dengan mudah.
2. Teknik Bottom Fishing
Cara memancing ikan berikutnya adalah bottom fishing yang menjadi teknik dasar sekaligus paling umum digunakan oleh para pemancing pemula karena sangat sederhana. Gaya ini hanya membutuhkan rangkaian dasar pancing yang kemudian diberi umpan. Setelah itu, umpan dilemparkan ke dalam air dan menunggu hingga ada ikan yang menyambar.
Metode memancing yang juga dikenal dengan sebutan mancing dasaran ini menggunakan joran dilengkapi reel spinning atau overhead reel. Bahkan, kita juga bisa menggunakan tangan kosong. Namun, teknik ini membutuhkan pemberat seperti besi ataupun timah, tergantung dari kencangnya arus perairan lokasi memancing.

3. Teknik Negek
Teknik ini lebih sering digunakan untuk memancing ikan baronang. Selain negek, masyarakat mengenal teknik ini dengan ngegarong. Sebab, sebagian besar orang memilih menggunakan mata kail yang berbentuk seperti matahari atau garong.
Memancing dengan teknik negek biasanya menggunakan umpan berupa lumut laut. Selain itu, nasi atau umpan lain yang sesuai dengan jenis makanan baronan pun bisa digunakan. Menariknya, umpan tersebut tidak ditempelkan pada pancing, melainkan dijepit di atas garong.
4. Teknik Trolling
Teknik memancing ikan dengan cara trolling ini lebih sering digunakan ketika memancing dari kapal berjalan pada kecepatan antara 5 sampai 7 knot. Umpan yang digunakan bernama rapala yang merupakan umpan buatan untuk memancing ikan tenggiri ataupun wahoo.
Jenis umpan lain yang sering digunakan adalah konehead dengan bentuk seperti cumi, tetapi warnanya sangat mencolok. Berbeda dengan rapala, konehead khusus digunakan untuk memancing ikan layaran, ikan marlin, ataupun lemadang.
Biasanya, para pemancing profesional memastikan jarak umpan dari kapal sekitar 10 hingga 20 meter sesuai ukuran umpan yang digunakan. Selain itu, joran trolling yang dipilih adalah tipe overhead dengan posisi reel tepat di sisi atas joran. Sementara bagian bult joran trolling terdiri dua jenis yang berbeda, yaitu straight (lurus) dan bent (bengkok).
5. Teknik Popping
Popping dikenal sebagai metode memancing ikan yang khas karena harus melempar popper dan memainkannya di atas permukaan air. Popper juga harus ditarik berulang-ulang supaya air memercik untuk menarik perhatian ikan yang ditargetkan.
Umpan popper biasanya berupa umpan buatan atau artificial bait yang terbagi lagi dalam tiga jenis, yaitu pencil, stickbait, dan chugger. Teknik ini sangat populer di kalangan pemancing profesional karena mampu memikat predator berukuran besar dan daya kejut ikan sehingga ikan berenang sangat cepat dan membuat reel berputar kencang.
Spot memancing dengan teknik popping ini cukup bervariasi, mulai dari spot rig, atol, hingga pulau karang yang menargetkan ikan tenggiri, ikan giant trevally, ikan yellowfin tuna dan lain sebagainya.
6. Teknik Fly Fishing
Teknik selanjutnya adalah fly-fishing yang dilakukan dengan cara melempar umpan menggunakan joran dan reel fly fishing. Cara menangkap ikan ini mengaplikasikan casting yang berbeda dengan casting pada umumnya.
Umpan flies sering digunakan karena menyerupai hewan invertebrate, ikan, dan juga jenis lure alami lainnya. Selain itu, ada juga teknik klasik yang sering diaplikasikan dengan pada fly-fishing, yakni dapping, skating, dan dead drift. Target ikan yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Blue Fin Trevally, Bass, Tarpon, dan sebagainya.

7. Teknik Longlining
Cara memancing untuk pemula berikutnya adalah teknik longlining dengan tujuan komersil menggunakan tali panjang sebagai tali utama. Sementara tali kail dipasang pada jarak tertentu dengan target seperti, ikan tongkol, tuna, dan lain sebagainya. Teknik ini umumnya digunakan di kawasan perairan terbuka dengan kedalaman lebih dari 100 meter.
8. Teknik Casting
Teknik ini adalah cara untuk memancing ikan paling tepat, khususnya untuk ikan kerapu dan ikan kakap. Biasanya, casting menggunakan umpan tiruan atau lure supaya mampu menarik perhatian ikan yang telah ditargetkan.
Lure dapat berupa tiruan bentuk ikan, serangga, ataupun bintang laut lainnya. Gaya memancing ikan ini dimulai dengan melemparkan lure menggunakan joran dan reel yang telah disiapkan sebelumnya. Momen melempar dan menggulung lure adalah inti dari teknik casting. Tak heran jika banyak orang yang menerapkan metode ini menggunakan tangan kosong atau handline.
Sebenarnya, tak ada patokan khusus dalam melakukan lemparan lure. Sebagian orang cenderung melakukan lemparan ini terus-menerus hingga ikan didapatkan. Oleh sebab itu, cara ini sering dikategorikan sebagai sport fishing atau memancing sambil berolahraga.
9. Teknik Surf Casting
Jika ingin memancing tapi tidak ingin berada di tengah laut, maka teknik ini bisa menjadi alternatif terbaik. Pasalnya, surf casting bisa dilakukan dari tepi laut ataupun pantai. Cara ini nyaris serupa dengan teknik casting, tetapi surf casting dilakukan menggunakan joran yang lebih panjang sekitar 350 sampai 450 cm.
Bahkan, bisa dibilang teknik dasarnya pun sama, yaitu melemparkan umpan sejauh mungkin. Namun dalam teknik surf casting, umpan yang dilempar sengaja dibiarkan mendarat seperti memancing dasaran. Oleh sebab itu, memancing menggunakan gaya ini membutuhkan bantuan timah pemberat supaya umpan tetap berada di tempatnya.
Selain itu, perbedaan antara teknik casting dan surf casting terletak pada jenis umpan yang digunakan. Surf casting tidak menggunakan umpan buatan seperti casting, melainkan cacing laut, ikan kecil, ataupun kerang yang bisa ditemukan di pesisir pantai.
Perlu diingat, waktu paling pas untuk memancing dengan teknik surf casting adalah saat air laut pasang. Sebab, di saat seperti inilah ikan berenang mendekati pantai untuk mencari makanan.
10. Teknik Jigging
Cara memancing yang terakhir adalah jigging. Teknik ini dipercaya sebagai teknik memancing yang telah ada sejak ribuan tahun. Awalnya, para nelayan mencoba memancing ikan menggunakan umpan yang dibuat dari timah ataupun jenis logam lain, lalu dilempar ke dalam air dan ditarik super cepat ke arah atas.
Biasanya, jigging digunakan untuk memancing di daerah terumbu karang dengan kedalaman sekitar 50 sampai 100 meter. Ketika memancing dengan teknik jigging, sebaiknya ktia tidak mengayunkan jig secara langsung ke titik yang ditarget. Namun, jig tersebut harus dilempar dan dibiarkan meluncur hingga ke dasar laut secepat mungkin, kemudian reel digulung cepat sambil disentak-sentakkan.
Hal ini bertujuan supaya umpan bergerak seperti ikan yang sedang berenang ke permukaan. Dengan begitu, ikan sasaran seperti giant travelly, tuna, ataupun marlin terpikat dan ingin menyambarnya.