Cocor Bebek – Taksonomi, Morfologi, Jenis, Manfaat & Budidaya

3.9/5 - (26 votes)

Salah satu tumbuhan yang mampu berkembangbiak dengan daun adalah cocor bebek. Cocor bebek atau juga dikenal dengan suru bebek merupakan tanaman sukulen yang berasal dari daerah tropis Madagaskar.

Tumbuhan ini banyak ditemukan di pedesaan menghiasi pekarangan warga. Oleh masyarakat tradisional, bunga cocor bebek dianggap memiliki khasiat obat sehingga sering dimanfaatkan menjadi obat tradisional.

Taksonomi

Klasifikasi ilmiah cocor bebek adalah sebagai berikut:

Kingdom Plantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoSaxifragales
FamiliCrassulaceae
GenusKalanchoe
SeksiBryophyllum
SpesiesKalanchoe pinnata

Asal

Cocor bebek yang memiliki nama ilmiah Kalanchoe pinnata adalah tanaman sukulen atau mengandung air yang berasal dari Madagaskar. Tanaman ini populer dikenal karena kemampuan reproduksinya yang berasal dari tunas-tunas daun (tunas adventif).

Sebaran

Tanaman cocor bebek dianggap sebagai tanaman invasif karena persebarannya sangat cepat dan mudah. Selain itu, cakupan sebaran yang begitu laus dipengaruhi oleh pemanfaatan sebagai tumbuhan hias.

daun cocor bebek Pixabay

Bunga cocor bebek hampir tumbuh diseluruh wilayah tropis di dunia, terutama di kawasan Asia, Australia, Selandia Baru, India bagian barat, Makaronesia, Maskarenes, Melanesia, Polinesia, Hawaii dan Galapagos. Oleh masyarakat internasional tanaman ini disebut sebagai Miracle Leaf.

Oleh masyarakat Jawa, tanaman ini kadang disebut tibodadi yang berarti jatuh kemudian jadi. Julukan tersebut merujuk pada tunas daun cocor bebek yang jatuh ke tanah akan tumbuh akar halus dan menjadi tanaman baru.

Habitat

Tanaman cocor bebek dapat tumbuh liar di berbagai tempat dan bermacam kondisi lingkungan, seperti kebun hingga tanah berbatu. Saat ini suru bebek banyak dijadikan tanaman hias rumahan karena tidak perlu perawatan khusus dan pembudidayaan mudah.

Morfologi

Struktur tumbuhan cocor bebek cukup sederhana, batangnya pendek dengan tekstur lunak dan beruas. Pada bagian pangkal batang berbentuk sei empat dan sedikit membulat.

baca juga:  Buah Persik - Taksonomi, Morfologi, Asal, Jenis & Manfaat
cocor bebek Pixabay

Daunnya berukuran kecil hingga sedang, tebal berdaging dan mengandung kadar air yang tinggi. Tanaman ini tumbuh sekitar 30 cm sehingga cocok ditanam di dalam pot.

Daunnya berbentuk oval dan lancip pada bagian ujungnya dengan tepi bergerigi halus. Ukuran panjang daun sekitar 5 sampai 20 cm dengan lebar sekitar 2,5 hingga 15 cm. Pada daun cocor bebek yang telah tua akan tumbuh tunas-tunas yang berfungsi untuk perkembangbiakan.

Warna daunnya hijau hingga hijau keabu-abuan. Bunga cocor bebek merupakan bunga majemuk dan menghasilkan buah berbentuk kotak. Warna-warna bunga bervariasi, seperti merah, kuning, putih, pink, cokelat, oranye, ungu dan lainnya. Tanaman ini memiliki rasa agak asam dan dingin ketika dimakan.

Jenis Cocor Bebek

Secara keseluruhan tanaman ini terdiri dari 125 jenis dalam keluarga Crassulaceae. Namun hanya sekitar 5 jenis yang populer dan sering digunakan sebagai penghias rumah serta menjadi tanaman obat, yaitu:

  • Kalanchoe Pinnata, merupakan jenis yang paling banyak ditemui. Ciri utamanya adalah warna daun yang hijau dan selalu terlihat segar.
  • Kalanchoe Blossfeldiana, merupakan tipe berdaun sangat tebal dan berwarna hijau tua.
  • Kalanchoe Delagoensis, merupakan jenis yang cukup unik karena bentuknya terlihat seperti batang dan tidak berdaun.
  • Kalanchoe Tomentosa, merupakan jenis berukuran mungil dan memiliki daun berwarna hijau keputihan karena memiliki bulu yang lembut.
  • Kalanchoe Thyrsiflora, merupakan tipe yang sangat indah karena daunnya yang berwarna hijau dan memiliki gradasi berwarna merah muda.

Kandungan Tanaman

Suru bebek mengandung zat dan senyawa yang berguna untuk pengobatan herbal, seperti asam malat, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium oksalat, tanin dan asam formiat.

Kandungan yang ada di dalamnya membuat tanaman ini kerap digunakan untuk mengobati demam, sakit kepala, flu, batuk, sesak, serta penyakit kulit seperti borok, infeksi, eksim, bisul dan sebagainya. Selain itu, cocor bebek juga dapat memperlancar haid pada wanita.

Manfaat Cocor Bebek

Kandungan yang terdapat dalam cocor atau suru bebek memberikan manfaat farmakologi. Penelitian yang dilakukan oleh Quazi Majaz Ahamad Aejazuddin, AU Tatiya, Molvi Khurshid, Shaikh Siraj dari Ali-Allana College of Pharmacy dan Ibn Sina National College for Medical Studies menyebutkan kandungan kimia cocor bebek meliputi alkaloid, diterpenoidal lactona, glycosida, steroid, fenolik, campuran alifatik.

baca juga:  Pantai Sanglen - Liburan di Pantai Tersembunyi Gunungkidul
suru bebek Pixabay

Kandungan farmakologi tersebut termasuk anti-diabetik, anti-neoplastik, antioksidan, immunomodulasi, anti-lipidemik, anti-alergik, dan bahan kandungan aktif lainnya.

Menurut Sastroamidjojo melalui buku Obat Asli Indonesia, menyatakan bahwa bubuk dari daun cocor bebek kering dapat dimanfaatkan sebagai obat wasir tradisional.

Berikut adalah penjelasan khasiat tanaman herbal tersebut:

  • Mengobati Gejala Asma

Daun tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati gejala asma. Untuk memperoleh khasiatnya, kita dapat merebus daun cocor bebek hingga air tersisa setengah dari takaran dan minumlah air rebusan tersebut secara rutin.

  • Mengobati Luka Gores

Kandungan pada tumbuhan ini juga dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka. Saat kita terluka, maka tumbuklah daun dengan sedikit air kemudian oleskan pada area yang terluka setiap 3 jam.

  • Mengobati Bisul dan Memar

Bisul dan memar dapat diobati dengan bagian tanaman ini. Bagian daun cocor bebek mengandung zat herbal yang akan mempercepat penuaan bisul. Caranya cukup mudah, cukup peras daun hingga keluar air dan minum bersama madu. Selain itu, air perasan juga dapat ditapal atau dioleskan pada area memar.

  • Mengobati Radang Telinga Luar

Cara mengobati radang telinga luar dengan suru bebek hampir sama dengan pengobatan memar sebelumnya. Peraslah beberapa lembar daun kemudian gunakan untuk obat tetes telinga.

  • Mengobati Amandel

Rutin berkumur menggunakan ekstrak atau perasan daun cocor bebek juga dipercaya dapat mengatasi penyakit amandel. Berkumurlah hingga pangkal tenggorokan agar hasilnya maksimal.

  • Mengobati Bekas Gigitan Nyamuk

Bentol akibat gigitan serangga seperti nyamuk dapat diatasi dengan perasan daun tumbuhan ini. Tumbuklah 5 sampai 10 helau dan hingga halus dan mengeluarkan air. Gunakan air perasan dan oleskan apda bagian bekas gigitan serangga.

  • Mengobati Keseleo

Jika anggota tubuh kita keseleo, maka tanaman ini dapat membantu meredakannya. Memarkan daun cocor bebek kemduian tempelkan pada bagian yang keseleo selama 30 menit dan ulangi selama tiga kali sehari hingga sembuh.

  • Meredakan Sakit Gigi
baca juga:  Pohon Karet - Klasifikasi, Manfaat, Getah & Cara Budidaya

Sakit gigi yang menyebabkan pembengkakan pada gusi dan pipi dapat diredakan dengan tanaman herbal ini. Memarkan daun suru bebek kemudian tempelkan pada pipi yang bengkak.

  • Meredakan Sakit Perut

Perut yang terasa mulas dan panas dapat diobati dengan cocor bebek. Kompres perut dengan tumbukan daun hingga sakit mereda.

  • Kompres Demam

Sama seperti cara meredakan sakit perut, tumbukan daun juga dapat digunakan untuk mengompres kepala agar demam segera turun.

Harga & Budidaya

Di pedagang bunga dan tanaman hias, tanaman cocor bebek mempunyai harga yang cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 25.000 untuk jenis tanaman hias dan tanaman herbal sekitar Rp 20.000. Namun harga suru bebek jenis speculum sedikit lebih mahal, yakni sekitar Rp 60.000 dan berjenis vakum sekitar Rp 100.000.

tumbuhan cocor bebek Pixabay

Tumbuhan berjuluk Miracle Leaf ini sangat mudah ditanam, kita hanya perlu menyiapkan media tanam berupa pot yang sesuai dengan konsep tanaman hias yang kita inginkan. Berikut ini adalah cara budidaua cocor bebek, yaitu:

1. Siapkan Pot dan Media Tanam

Siapkan pot yang sesuai dengan desain dan ukuran yang kita kehendaki. Masukkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos.

2. Cara Tanam

Ambil dua helai daun dari tanaman induk yang telah tua dan letakkan diatas media tanam dalam pot dan tutup tipis dengan tanah. Siram secara rutin menggunakan spray agar tetap menjaga kelembaban media tanam, kemudian tunggu beberapa hari hingga cocor bebek mengeluarkan tunas dan akar lembut.

Dalam setiap helai daun akan menghasilkan beberapa batang tunas. Oleh karena itu, jika tinggi tanaman telah mencapai 10 sampai 15 cm maka lakukan penjarangan untuk memidahkan sebagian batang ke media tanam lainnya. Cukup sisakan 2 sampai 3 tunas dalam satu pot.

3. Perawatan

Siramlah secara rutin setiap pagi dan sore. Tanaman akan tumbuh lebih optimal jika pemberian pupuk juga dilakukan. Kita dapat memberikan pupuk setiap dua minggu sekali berupa pupuk kandang atau pupuk kompos. Lakukan penyiangan jika terdapat gulma yang tumbuh agar cocor bebek tidak berebut nutrisi tanah dengan tanaman lainnya.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.