Apa Saja Dampak Emisi Karbon? Inilah 11 Efek Yang Berbahaya!

Rate this post

Emisi karbon atau carbon emission adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung karbon, seperti CO2, solar, bensin, LPG, serta bahan bakar lainnya ke atmosfer bumi. Emisi karbon merupakan pencemaran yang memberikan dampak negatif baik bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Sebagai upaya mengurangi dampak emisi karbon, kita bisa berusaha menekan melalui langkah-langkah nyata seperti mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil atau dengan meningkatkan efisiensi energi dan menggunakan sumber energi alternatif lain. Sebab, dampak dari pencemaran karbon bisa membahayakan lingkungan serta menjadi salah satu faktor utama berubahnya iklim global. Selain itu, paparan emisi karbon bagi manusia juga berdampak buruk terhadap kesehatan. 

dampak emisi karbon pixabay

Berikut ini akan dijelaskan dampak-dampak emisi karbon yang membahayakan, baik dari faktor kondisi lingkungan maupun kesehatan manusia, antara lain:

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan keadaan dimana terjadi perubahan jangka panjang pada suhu dan pola cuaca. Secara umum, perubahan iklim disebabkan oleh kegiatan manusia saat menggunakan bahan bahan bakar fosil untuk mencukupi keperluan sehari-hari. Sisa dari pembakaran ini akan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memperburuk kondisi global warming

2. Polusi Udara

Di wilayah perkotaan, kepadatan penduduk memberikan efek meningkatnya jumlah kendaraan pribadi. Oleh sebab itu, kemacetan pun sulit terhindarkan akibat jumlah kendaraan yang terus meingkat dari waktu ke waktu dan semakin memperparah polusi udara.

baca juga:  15 Provinsi Dengan Hutan Terluas di Indonesia, Mana Aja?

Sebagaimana telah diketahui, salah satu penyumbang terbesar emisi karbon adalah hasil pembakaran kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan, misalnya pembakaran bensin yang menghasilkan zat karbon monoksida

3. Dampak Emisi Karbon Pada Hujan Asam

Hujan asam adalah bentuk dari segala hujan dimana kandungan pH-nya dibawah 5,6. Hujan ini meliputi hujan deposisi basah seperti butiran air atau rintik-rintik, hujan es, hujan salju atau kabut. Selain itu juga meliputi hujan deposisi kering, seperti gas, debu, dan partikel padat lainnya dengan tingkat keasaman atau pH di bawah normal.

Biasanya, hujan diakibatkan oleh pencemaran udara yang sangat buruk sehingga menyebabkan turunnya asam dari lapisan atmosfer bumi.

curah hujan Pixabay

Saat sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang terkandung dalam atmosfer bereaksi dengan kelembaban di udara, polusi tersebut akan jatuh dalam bentuk embun di tanah yang lebih dikenal dengan hujan asam. Hujan asam bisa disebabkan oleh pembakaran limbah pabrik kimia atau bahan bakar motor yang mencemari atmosfer. 

4. Meningkatnya Muka Air Laut

Salah satu akibat yang tidak terhindarkan dari tingginya emisi karbon adalah meningkatnya permukaan air laut. Pemanasan global dapat menyebabkan es kutub dan gletser mencair. Inilah yang menjadi faktor utama kenaikan permukaan laut. Kondisi ini akan mengancam wilayah-wilayah yang dekat dengan laut, seperti daerah pesisir, serta menyebabkan kerusakan ekosistem di perairan laut.

5. Fenomena El Nino

Dampak emisi karbon selanjutnya adalah Fenomena El Nino atau ENSO (El Niño-Southern Oscillation). El Nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur.

Fenomena ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan suhu di permukaan laut meningkat dan membuat lapisan termoklin semakin menipis.  Adanya Fenomena El Nino jika disertai dengan kenaikan panas di laut akan mengakibatkan menurunkan produksi primer laut yang berfungsi sebagai komponen penyerap karbon

baca juga:  Bagaimana Cara Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan

6. Resiko Banjir Rob

Ketika suhu bumi terus meningkat, tentu akan menyebabkan mencairnya es laut, salju, dan gletser yang berimbas pada peningkatan tinggi permukaan air laut. Kondisi ini berakibat pada potensi banjir di wilayah pesisir yang dekat dengan lautan.

Selain itu, tingginya emisi karbon juga bisa menyebabkan peningkatan curah hujan lebih lebat dari biasanya sehingga akan berpotensi risiko banjir di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak pernah banjir. 

7. Penurunan Kualitas Ekosistem

Dampak dari emisi karbon juga bisa menyebabkan penurunan ekosistem alam secara keseluruhan, misalnya cuaca ekstrem yang berkepanjangan akan mengakibatkan beberapa hewan tertentu gagal beradaptasi, mengalami stress, dan berpotensi lebih cepat punah. Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kondisi kesuburan tanah yang bisa menjadi faktor penting untuk pertumbuhan pohon dan tanaman.

8. Masalah Pernapasan

Kualitas udara yang baik merupakan faktor yang menjamin kelangsungan hidup manusia dalam kondisi yang baik pula. Dengan adanya pencemaran karbon, udara yang bersih dan bebas dari polusi semakin sulit didapatkan, apalagi di kota-kota besar yang kepadatan penduduknya berbanding lurus dengan volume kendaraan yang menggunakan bahan bakar penyumbang gas rumah kaca.

Hal tersebut, sedikit banyak bisa mempengaruhi kesehatan manusia, terutama terhadap peningkatan risiko penyakit pernapasan pada kardiovaskular dan meingkatkan risiko berkembangnya sel kanker melalui polusi udara. 

9. Ancaman Penyakit Menular

Akibat yang mungkin ditimbulkan oleh emisi karbon bagi kesehatan manusia selanjutnya adalah ancaman penyakit menular. Pemanasan global berpotensi menyebabkan penularan berbagai penyakit melalui peningkatan suhu ekstrim. Contohnya penyebaran penyakit vektor, atau penyakit yang penularannya melalui air, makanan, dan hewan pengerat. 

10. Gangguan Kesehatan Akibat Dehidrasi

Terakhir, dampak emisi karbon yang berbahaya bagi kesehatan manusia adalah akibat pemanasan suhu yang tidak terkendali yang mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak berfungsi secara normal.

Gelombang panas yang tinggi dan suhu bumi yang semakin meningkat tidak hanya beresiko mengakibatkan dehidrasi pada tubuh manusia, tetapi juga pada tubuh hewan yang lemah dan rentan dehidrasi. Ketika dehidrasi tidak bisa diatasi, akan berdampak pada resiko gangguan kesehatan parah hingga menyebabkan kematian. 

11. Kerusakan di Sektor Lain

Bisa disimpulkan, dampak emisi karbon merupakan sebagai salah satu faktor yang memperburuk kondisi lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, efek negatif dari emisi karbon juga bisa berimbas pada sektor-sektor lain. 

Perubahan cuaca yang semakin ekstrim membuat aktivitas pertanian, perkebunan, dan industri wisata menurun, sehingga bisa menyebabkan perekonomian tidak stabil. Disamping itu, kesehatan manusia yang terganggu juga akan memperburuk kualitas hidup manusia dan membuat kondisi ekonomi semakin merosot. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menghasilkan kemuduuran dalam pengembangan sumber daya manusia secara umum.

Kondisi alam yang semakin buruk, polusi udara yang berada di tingkat berbahaya, dan cuaca panas yang ekstrim juga menghasilkan kerusakan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, serta bangunan yang lebih cepat lapuk, retak, dan keropos. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyadari pentingnya menjaga keseimbangan alam dengan menekan produksi emisi karbon. 

Itu dia informasi lengkap tentang dampak-dampak emisi karbon yang bisa membahayakan kehidupan manusia, baik dari faktor kondisi lingkungan maupun kesehatan manusia. Dari mulai perubahan iklim, polusi udara, hujan asam, peningkatan air laut, Fenomena El Nino, es kutub mencair, penurunan ekosistem, resiko masalah pernapasan, hingga resiko dehidrasi pada makhluk hidup. 

Referensi:

  • https://www.nestle.co.id/kisah/penyebab-dan-cara-mengatasi-emisi-karbon
  • https://hyundai.motorstudio.co.id/id/senayan-park/newsrooms/emisi-karbon
  • https://solarindustri.com/blog/emisi-karbon/#dampak-emisi-karbon

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.