Menyusuri Keindahan Dibalik Legenda Danau Kaco Jambi

3.5/5 - (2 votes)

Membahas tentang Jambi, pasti beberapa dari kita berpikiran pada Orang Rimba, Kubu atau Suku Anak Dalam yang menjadi salah satu suku asli yang mendiami hutan-hutan di kawasan Jambi. Namun kali ini kita tidak akan membicarakan itu, melainkan tentang salah satu wisata alam di Jambi.

Jambi memiliki tempat wisata alam yang sangat elok, yaitu Danau Kaco. Mau tahu seperti apa danau ini? Baca terus sampai habis ya!

Danau Kaco adalah satu dari sekian danau di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan situs warisan UNESCO. Posisi danau ini berada di Desa Lembur, Kecamatan Gunung Raya.

wisata danau kaco ksmtour.com

Danau ini berukuran 90 meter persegi dan memiliki kedalaman yang belum diketahui. Sekeliling danau ditumbuhi berbagai pohon rimbun yang sangat asri. Bahkan jika dilihat dari kejauhan, kecantikan Danau Kaco nampak seperti mutiara biru diantara hijaunya pepohonan.

Tak hanya siang hari, danau ini juga bisa dikunjungi saat malam hari dan terlihat sangat indah saat sinar purnama menerpanya. Cahaya bulan akan memantul di jernihnya air Danau Kaco sehingga seakan menjadi air yang bercahaya.

Oleh adanya fenomena ini, tak jarang dan banyak yang menyempatkan diri untuk berkemah di kawasan sekitar danau saat purnama tiba. Benar-benar memberikan sensasi menyatu dengan alam bukan?

baca juga:  Kebon Rojo Blitar, Tempat Piknik Asyik & Murah Bersama Keluarga

Selain memiliki panorama alam yang luar biasa, ternyata Danau Kaco Jambi juga menyimpan legenda kelam yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Mitos tersebut mengenai air jernih yang ada di Danau Kaco berasal dari intan yang dititipkan oleh para pemuda. Para pemuda ini bertujuan hendak melamar putri salah seorang raja, yakni Raja Gagak.

Sang Raja mempunyai putri berparas cantik bernama Napal Melintang, bahkan karena terlalu cantik Raja Gagak pun jatuh hati kepada anaknya sendiri. Legenda berlanjut dengan dibawa larinya sang putri oleh ayahnya sendiri dan meninggalkan intan-intan pemberian para pemuda. Hingga saat ini, cerita rakyat ini masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat sekitar Danau Kaco.

danau kaco tnkerinciseblat.or.id

Untuk menuju danau ini, kita bisa melalui jalur darat dari Kota Jambi menuju Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km dan ditempuh selama 10 sampai 11 jam. Dari Sungai Penuh perjalanan dilanjutkan ke Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya selama 45 menit menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua.

Selanjutnya, kita harus berjalan kaki selama 3 sampai 5 jam untuk menyusuri hutan. Selama perjalanan tersebut kita akan ditemani dengan pemandangan alam yang sangat asri, serta melewati beberapa air terjun yang masih perawan.

Nah dari informasi tersebut, maka bisa disimpulkan bagi yang ingin berlibur ke Danau Kaco Jambi sebaiknya datanglah saat purnama dan bukan saat musim hujan ya! Jadi kapan datang liburan kesini?

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.