Perubahan iklim dunia tidak dapat dilepaskan oleh adanya fenomena efek rumah kaca. Meningkatnya suhu bumi atau juga disebut pemanasan global, merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Untuk menjelaskan apa itu efek rumah kaca, maka kita dapat membayangan sebuah bangunan yang keseluruhannya terbuat dari kaca, baik dinding, atap dan temboknya. Bangunan kaca ini biasanya digunakan oleh pertanian modern yang memiliki iklim 4 musim untuk menanam sayuran, buah-buahan, bunga serta tanaman lainnya.
Pada kondisi dingin, suhu di rumah kaca dapat terasa lebih hangat, karena rumah kaca menangkap panas dari sinar matahari dan membuatnya terperangkap di dalam bangunan.
Hal ini terjadi hingga malam hari, dimana suhu akan tetap hangat dan terpengaruh oleh cuaca luar. Gambaran tersebut merupakan ilustrasi sederhana mengenai efek rumah kaca yang akan kita bahas lebih lanjut.
Daftar Isi
Pengertian Efek Rumah Kaca
Istilah efek rumah kaca pertama kali dikenalkan oleh ilmuwan bernama Joseph Fourier pada tahun 1824. Menurutnya, efek rumah kaca adalah proses pemanasan yang disebabkan oleh komposisi atmosfer.
Secara umum, efek rumah kaca merupakan proses meningkatnya suhu bumi yang disebabkan oleh perubahan komposisi atmosfer. Panas dari sinar matahari tetap berada di bumi dan tidak dapat dilepaskan atau dipantulkan ke luar atmosfer secara sempurna. Terperangkapnya panas tersebut mengakibatkan suhu bumi meningkat serta kerusakan atmosfer.
Efek rumah kaca merupakan fenomena alam yang wajar, namun naiknya suhu bumi dengan begitu cepat adalah permasalah utama dan akan mengakibatkan kerusakan di permukaan bumi. Kondisi ini dapat mengancam kehidupan dan ekosistem di dalamnya. Selain itu, kondisi ini juga menjadi salah satu faktor yang memperparah pemanasan global.
Dampak dari efek rumah kaca sangat berbahaya dan menyebabkan ketidakseimbangan alam. Sebab, suhu pada siang hari akan lebih tinggi, begitu pula pada malam hari.
Pengertian efek rumah kaca adalah proses yang melupitu tahap-tahap pemanasan permukaan suatu benda langit, misalnya bumi ata planet lain yang memberikan pengaruh terhadap suatu tempat akibat komposisi dan keadaan atmosfernya.
Proses Terjadinya
Terjadinya efek rumah kaca berawal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh berbagai macam benda di permukaan bumi. Sinar matahari yang terpantul tersebut akan merusak lapisan ozon di atmosfer yang sebenarnya berfungsi sebagai filter bumi.
Rusaknya lapisan ozon akan menyebabkan suhu bumi meningkat. Kondisi ini diperparah oleh emisi zat-zat lain seperti karbondioksida yang bersifat mengikat panas dari sinar matahari dan akan memperparah peningkatan suhu bumi.
Agar lapisan ozon semakin menipis atau rusak, maka kita dapat melakukan upaya seperti mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Seperti yang kita tahu, bahan bakar fosil menghasilkan zat karbondioksida yang memperparah kerusakan ozon.
Sebenarnya, efek rumah kaca juga diperlukan oleh bumi, namun dengan keadaan normal dan stabil. Manfaatnya agar suhu permukaan bumi lebih stabil atau suhu siang dan malam tidak terlalu jauh berbeda.
Penyebab Efek Rumah Kaca
Untuk memudahkan kita memahami apa penyebab efek rumah kaca, secara sederhana dapat dijelaskan akibat terperangkapnya gelombang panas oleh partikel rumah kaca di atmosfer atau sistem biosfer bumi.
Munculnya fenomena efek rumah kaca dipengaruhi oleh uap air, methana, CFC dan HFC, serta konsentrasi karbondioksida yang tinggi dan gas lain di atmosfer yang merupakan hasil dari pembakaran.
1. Uap Air
Uap air adalah salah satu gas rumah kaca yang paling banyak mencapai atmosfer akibat penguapan air laut, sungai, danau dan melalui fotosintesis dan respirasi makhluk hidup.
Secara alami, uap air ikut bertanggungjawab terhadap terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya temperatur atmosfer menyebabkan adanya peningkatan konsentrasi uap air sehingga terjadi peningkatan dampak rumah kaca.
Semakin banyak uap air yang terkandung di atmosfer, maka akan semakin panas suhu di bumi.
2. Karbondioksida
Karbondioksida adalah salah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom, yaitu oksigen dan karbon. Karbondioksida terdapat dalam atmosfer dalam bentuk gas pada tekanan normal. Konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi adalah 387 ppm.
Jumlah atau konsentrasi karbondioksida dapat berubah sesuai tempat dan waktu. Karbondioksida merupakan gas rumah kaca yang dapat menyerap gelombang inframerah.
Karbondioksida adalah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak dan sejenisnya. Karbondioksida di bumi dimanfaatkan oleh tanaman menjadi salah satu fase siklus karbon.
Dalam jumlah yang cukup, karbondioksida memiliki peranan dalam kestabilan atmosfer. Akan tetapi, dalam jumlah yang terlalu besar maka akan menyebabkan pencemaran udara dan efek rumah kaca.
Menurunnya jumlah pohon akibat pembukaan lahan dan kerusakan hutan juga memberi pengaruh terhadap peningkatan konsentrasi karbondioksida. Seperti yang kita tahu, pepohonan menjadi bagian penting dalam siklus karbon dan siklus oksigen yang bermanfaat bagi kehidupan di bumi melalui proses fotosintesis yang dilakukannya.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang memanfaatkan karbondioksida dan air untuk menghasilkan karbohidrat, oksigen dan energi. Tentu, berkurangnya jumlah pohon atau tumbhan akan berdampak pada berkurangnya penyerapan karbondioksida dan oksigen yang dihasilkan.
3. Sulfur Oksida
Senyawa sulfur oksida merupakan gas beracun dan memiliki bau yang menyengat. Sulfur oksida terkandung dalam bahan hasil tambang, seperti batu bara dan minyak bumi.
Hasil pembakaran sulfur oksida akan menghasilkan gas belerang. Sulfur oksida atau belerang juga dapat menyebabkan polusi udara efek rumah kaca.
4. Sulfur Heksafluorida
Sulfur Heksafluorida adalah gas yang turut menjadi penyebab efek rumah kaca. Gas ini cenderung selalu meningkat konsentrasinya di atmosfer. Gas yang bersifat menangkap panas ini, membuat kondisi suhu bumi semakin parah.
5. Nitrogen Oksida
Gas ini dihasilkan dari reaksi nitrogen dan oksigen yang terjadi pembakaran di udara. Seluruh pembakaran di dunia dapat membentuk gas dan menyebabkan pencemaran udara.
Gas ini bersifat sebagai insulator panas yang sangat kuat yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil. Bahkan, nitrogen oksida dapat menangkap panas tiga ratus kali lebih besar dibanding karbondioksida.
6. Metana
Gas metana adalah gas yang dapat menyebabkan gangguan lingkungan, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi biogas. Gas ini memiliki sifat mudah terbakar.
Metana dihasilkan dari proses produksi pertambangan batu bara, minyak bumi dan gas alam. Selain itu, metana secara alami juga dihasilkan oleh pembusukan limbah atau sampah organik, serta gas sisa pencernaan makhluk hidup.
Dalam udara, metana hanya memiliki konsentrasi 5% hingga 10%. Metana juga dapat ditemukan dalam wujud cair apabila berada pada tekanan 4-5 atmosfer.
7. Klorofluorokarbon
CFC atau freon adalah suatu senyawa organik yang mengandung karbon, klorin, dan fluorin. CFC diproduksi sebagai derivat volatil dari metana, etana, dan propana. Penggunaan dlorofluorokarbon dihentikan secara bertahap melalui Protocol Montreal, karena mengakibatkan penipisan lapisan ozon.
Senyawa antrogenik ini merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya efek kaca lebih tinggi dibanding karbondioksida.
Penyebab Alami
Secara alami, efek rumah kaca dapat disebabkan oleh faktor-faktor alam yang sulit untuk dihindarkan. Faktor ini antara lain karena penyerapan masing-masing lapisan atmosfer terhadap radiasi matahari.
Lapisan troposfer memiliki peranan penting dalam menghambat 35% radiasi matahari agar tidak sampai ke permukaan bumi. Radiaasi sinar matahari yang berbentuk gelombang pendek (sinar alpha, sinar beta, dan sinar ultraviolet) oleh tiga lapisan atmosfer paling atas akan disetap.
Sedangkan jenis gelombang lain akan dipantulkan dan dihamburkan kembali ke ruang angkasa oleh berbagai jenis gas, awan dan partikel lainnya.
Karena telang tersaring 35%, maka sisa 65% radiasi akan masuk ke dalam lapisan troposfer. Radiasi tersebut akan terbagai dan diserap oleh partikel-partikel pada lapisan ini. Sekitar 14% akan diserap oleh gas, debu, dan uap air.
Sisa radias sekitar 51% terdiri dari 37% radiasi yang bersifat langsung dan 14% merupakan radiasi difus yang telah mengalami penghamburan pada lapisan troposfer oleh molekul has dan partikel debu.
Sinar radiasi yang diterima bumi, sebagian akan diserap dan sebagian lainnya akan dipantulkan kembali dalam bentuk sinat infra merah.
Penyebab Oleh Manusia
Ketidakseimbangan alam tentunya dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di bumi, begitu pula dengan kondisi efek rumah kaca. Menipisnya lapisan ozon akan memberikan pengaruh terhadap peningkatkan jumlah CO2 dan gas lain yang menjadikan bumi seperti rumah kaca.
Misalnya, pemborosan energi listrik akan menyebabkan gas rumah kaca yang berlebihan. Selain itu, penggunaan cahaya lampu yang berlebihan juga dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan, seperti adanya pencemaran cahaya.
Penyebab Oleh Industri
Perkembangan dunia industri juga memberikan dampak terhadap terjadinya efek rumah kaca. Contohnya adalah industri pertanian skala besar yang umumnya menggunakan pupuk kimia dalam jumlah banyak. Pupuk yang dipakai tersebut akan melepaskan gas nitrogen oksida yang merupakan salah satu gas penyebab efek rumah kaca.
Selain itu, kegiatan industri tambang seperti pabrik semen, penambangan minyak dan batu bara juga meningkatkan produksi karbondioksida.
Industri lain yang turun menyebabkan bertambahnya gas rumah kaca adalah industri peternakan, khususnya peternakan sapi yang banyak menghasilkan gas kabon dan metana yang merusak lapisan ozon.
Faktor Efek Rumah Kaca Semakin Buruk
Selain penyebabnya, beberapa faktor ini juga dapat memperparah efek rumah kaca, yaitu:
1. Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara menjadi salah satu penyebab semakin parahnya efek rumah kaca. Penggunakan bahan bakar fosil secara berlebihan akan menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer meningkat.
2. Penebangan dan Pembakaran Hutan
Melalui proses fotosintesis, pohon memiliki kemampuan untuk mengubah gas karbondioksida menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, kegiatan penebangan liar dan pembakaran hutan untuk pembukaan lahan tanpa mempedulikan keseimbangan alam akan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
3. Pencemaran Laut
Mikroorganisme lautan seperti plankton memiliki kemampuan untuk menyerap karbon. Kondisi lautan yang tercemar akibat limbah, seperti minyak, plastik dan limbah industri lain akan menyebabkan rusaknya ekosistem laut sehingga kemampuannya untuk menyerap dan menyimpan karbon akan berkurang.
4. Pertanian
Pertanian skala besar atau disebut industri pertanian pada umumnya menggunakan pupuk kimia untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Pupuk kimia yang dipakai tersebut dapat melepaskan gas nitrogen oksida ke atmosfer dan menjadi gas rumah kaca.
5. Limbah Industri dan Pertambangan
Industri semen, pabrik pupuk, tambang batubara, dan minyak bumi turut menyumbang gas rumah kaca dalam bentuk karbondioksida.
6. Limbah Rumah Tangga
Sampah yang kita hasilkan sehari-hari atau disebu dengan limbah rumah tangga juga dapat menjadi faktor penyebab efek rumah kaca. Gas metana dan karbondioksida dihasilkan dari sampah yang kita buang yang telah diurai oleh bakteri.
7. Peternakan
Kotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan lainnya akan melepaskan gas metana ke udara. Gas tersebut merupakan hasil dari bakteri pengurai di dalam perut sapi.
Dampak Efek Rumah Kaca
Terjadinya pemanasan global ditandai dengan salju dan es abadi di kutub utara dan selatan yang mencair, kenaikan muka air laut, dan pergeseran musim.
Efek rumah kaca merupakan salah satu penyebab pemanasan global atau perubahan iklim semakin parah, berikut ini adalah dampak buruk yang diakibatkan:
- Perubahan Iklim – Wilayah yang biasanya hangat akan berubah menjadi lembap karena banyaknya air yang menguap. Uap air merupakan salah satu gas yang menyebabkan efek insulasi pada atmosfer. Konsentrasi uap air yang berlebihan akan membentuk awan tebal kemudian akan memantulkan cahaya matahari ke luar angkasa. Wilayah yang memiliki kelembapan tinggi akan mengakibatkan curah hujan meningkat dan berpotensi terjadi badai, dan penguapan.
- Naiknya Permukaan Laut – Naiknya permukaan air laut akibat gunung yang mencair akan menyebabkan daerah pesisir tenggelam dan menimbulkan kerugian baik secara ekonomi serta lingkungan.
- Suhu Global Meningkat – Suhu rata-rata bumi yang terus meningkat merupakan dampak dari adanya efek rumah kaca. Panas dari sinar matahari terperangkap oleh gas rumah kaca dan menyebabkan suhu semakin panas.
- Gangguan Ekologis – Hewan dan tumbuhan akan menyesuaikan diri dengan perubahan iklim yang terjadi. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya dengan tumbuh pada daerah hangat. Hewan akan bermigrasi ke tempat-tempat yang sesuai dengan habitat hidupnya.
- Sosial Politik – Kestabilan penduduk suatu negara juga akan terganggu. Adanya efek rumah kaca akan menyebabkan gagal panen, sehingga memicu bencana kelaparan dan malnutrisi.
Contoh Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca memberikan ancaman besar bagi kehidupan makhluk hidup dibumi. Berikut ini adalah berbagai contoh dampak efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
- Kemajuan teknologi yang berbanding lurus dengan semakin borosnya penggunaan listrik menkadikan produksi karbondioksida meningkat. Peningkatan ini dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang menghasilkan limbah asap yang mencemari udara dan atmosfer karena mengandung karbondioksida.
- Pemusnahan sampah dengan cara dibakar juga memberikan dampak meningkatnya konsentrasi karbondioksida. Akibatnya, jika gas tersebut memenuhi atmosfer bumi makan sinar matahari yang dipantulkan keluar angkasa oleh bumi akan kembali memantul ke permukaan bumi dan menyebabkan suhu bumi semakin panas.
- Polusi udara akibat proses pembakaran kendaraan bermotor akan menghasilkan gas karbondioksida dan gas lain yang semakin memperburuk keadaan atmosfer bumi.
10 Fakta Efek Rumah Kaca
Menurut Chuck McCuthcheon, ada 10 fakta mengenai efek rumah kaca yang ia masukkan dalam buku yang berjudul What are Global Warming and Climate Change? Answers for Young Readers, yaitu:
- Tidak ada satupun bahasan mengenai salah satu penyebab efek rumah kaca oleh manusia dari 900 artikel tentang perubahan iklim yang terbit antara tahun 1993 hingga 2003.
- Kurun waktu 50 tahun terakhir suhu Alaska mengalami peningkatan hampir 15 derajat Celcius.
- Penerbangan menyumbangkan 3,5% dampak perubahan iklim dan pada tahun 2050 diprediksi mencapai 15% karena padatnya lalu lintas udara.
- Apabila penggunaan kertas di China sama dengan di Amerika Serikat, maka produksi kertas dunia harus ditingkatkan 2 kali lipat.
- Perubahan iklim menyebabkan harga pangan meningkat karena semakin langkanya produksi bahan makanan.
- Produksi pupuk kompos menghasilkan 30% lebih metanol dari total gas rumah kaca.
- Perubahan iklim akan meningkatkan jumlah gigitan nyamuk, serta mengurangi populasi capung, katak, dan pemangsa nyamuk lainnya.
- Kulkas yang ada saat ini 70% lebih hemat energi dibanding kulkas tahun 1970-an.
- Mencuci peralatan makan sekaligus akan emngurangi 45 kg karbon per tahun dibanding mencucinya sebagian.
- Menggunakan mode sleep pada komputer dapat menekan produksi karbon hingga 500 kg per tahun dibanding mode screen saver.