Siapa yang bisa menyangka bahwa cahaya surga bisa terlihat di bumi pertiwi Indonesia? Yap, pilar-pilar pancaran cahaya yang masuk ke dalam Gua Jomblang Yogyakarta ini kerap kali disebut cahaya surga oleh pengunjung.
Cahaya matahari yang terpancar hingga kedalaman 90 meter sangatlah indah dan sayang sekali jika tidak diabadikan. Bahkan, keindahan Gua Jomblang telah dikukuhkan dan berhasil mendapat gelar dari The Weather Channel sebagai Amazing Photo of The Year’s tahun 2016. Yuk simak petualangan caving di Gua Jomblang Yogyakarta berikut ini.
Daftar Isi
Gua Jomblang Sebagai Ikon Global Neopark Network
Wisata Gua Jomblang berada di Yogyakarta di kawasan karst Gunung Sewu, bersama ratusan bahkan ribuan gua lainnya. Gua ini terbentuk karena amblasnya tanah dan vegetasi di atas permukaan terkait proses geologi dan terjadi ribuan tahun lalu.
Sampai saat ini, vegetasi yang mengalami penurunan tanah tersebut terus tumbuh dan menjadi ekosistem hutan di dalam gua dan disebut hutan purba. Tanaman yang tumbuh subur di dasar gua sangat unik dan berbeda dengan jenis tanaman yang ada di habitat permukaan.
Banyak yang belum mengetahui, Kawasan Gunung Sewu telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Global Neopark Network. Tidak lain, Gua Jomblang-lah yang menjadi ikon Geopark tersebut.
Status ini menyetarakannya dengan Pulau Jeju di Korea dan Langkawi di Malaysia. Bahkan jauh sebelum itu, kawasan ini sudah dikenal sampai ke mancanegara dan terpilih menjadi lokasi syuting The Amazing Race tahun 2011.
Petualangan Mencari Cahaya Surga Tersembunyi
Gua Jomblang merupakan salah satu gua vertikal yang memiliki mulut gua berbentuk sumuran. Untuk dapat masuk menyusuri lorong gua sampai ke tempat cahaya surga, kita perlu melakukan caving terlebih dahulu.
1. Alternatif Transportasi Menuju Gua Jomblang
Jarak dari pusat kota Jogja ke lokasi caving di Gua Jomblang sekitar 60 km atau bisa ditempuh dengan waktu 1.5-2 jam. Wisatawan dari luar kota dan sampai di Yogyakarta pada malam hari, lebih baik menginap terlebih dahulu di perkotaan. Tentunya, kita juga bisa sembari menikmati wisata malam di kawasan malioboro, tugu Jogja atau alun-alun selatan.
Namun bagi beberapa traveller terutama yang mengusung konsep backpacker biasanya memilih langsung ke sana, kemudian membangun tenda di pantai di sekitar kawasan Gunung Sewu. Hal ini juga mampu menekan pengeluaran yang menjadi salah satu tips bagi backpacker. Tetapi jika memiliki budget yang lumayan besar, kita bisa menginap di resort Jomblang.
Untuk sampai ke Gua Jomblang, ada dua alternatif transportasi yang bisa digunakan, yaitu:
- Transportasi Umum – Sesampainya di terminal Giwangan, kita bisa menaiki bus tujuan Wonosari, setelah itu dilanjutkan dengan naik minibus jurusan Semanu. Kemudian untuk langsung menuju wisata Gua Jomblang, satu-satuya transportasi umum adalah menyewa ojek.
- Kendaraan Pribadi – Kendaraan pribadi cocok dibawa untuk berwisata secara berkelompok atau rombongan sehingga tidak susah payah mencari jasa ojek. Namun yang perlu diperhatikan saat menggunakan kendaraan pribadi adalah ketahui terlebih dahulu rute dan medan tempuhnya. Jalur ke Gua Jomblang memang masih minim pencahayaan, jadi berhati-hatilah dan saat pulang jangan kemalaman.
2. Menuruni Gua Sedalam 90 meter (Caving, Rapelling dan SRT-an)
Gua Jomblang bukan seperti wisata gua seperti pada umumnya, di sini kita harus mampu menuruni gua sedalam 90 meter di bawah permukaan tanah. Menuruni gua hanya bisa dilakukan dengan caving melalui beberapa pilihan jalur sesuai kemampuan caving pengunjung. Pengelola wisata juga menyediakan perlengkapan seperti helm, tali kernmantle dan semua peralatan SRT (Single Rope Technique).

Sebelum terjun ke bawah, biasanya instruktur akan memberi kursus kilat Rapelling dan SRT-an untuk bisa melakukan caving. Tetapi ketika kondisi pengunjung banyak dan masih awam dengan caving, maka teknik hauling adalah pilihan yang tepat. Dengan teknik hauling, pengunjung hanya perlu duduk di sit harnest kemudian di tarik dari atas.
3. Menyusuri Lorong Gua yang Gelap dan Lembab
Perjalanan masih panjang, bahkan setelah berhasil caving dengan segala kesulitannya kita tidak langsung disuguhi indahnya cahaya surga. Selanjutnya, kita harus melakukan trekking menyusuri lorong gua yang gelap dan lembab sejauh 300 meter. Oleh sebab itu, kita perlu mempersiapkan perbekalan senter pribadi.

4. Sungai di Dasar Gua
Ketika menyusuri gua, kita akan berjumpa dengan aliran sungai yang bermuara di Wisata Kalisuci dan berada di bagian utara stalagmit besar. Untuk menyusuri sungai dalam gua yang menghubungkan dasar Gua Grubug dan gua lain ini kita bisa menggunakan perahu.
5. Pilar Cahaya Surga Hanya Tampak di Jam-jam Tertentu
Satu hal yang penting untuk diperhatikan saat berwisata ke Gua Jomblang adalah waktu tampaknya cahaya surga yang membentuk pilar-pilar. Tidak setiap waktu kita bisa mendapatkan pemandangan indah ini, tidak pula sepanjang siang.

Pilar cahaya hanya terbentuk sekitar pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang hari yang menembus dasar Gua Grubug Yogyakarta. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah sekitar pukul 1 siang.
Setelah itu, cahaya yang memasuki gua akan semakin menyebar ke penjuru gua dan kemudian menghilang. Cahaya tidak dapat masuk lagi menjelang sore karena arah matahari telah bergeser.
Ketika sudah bertemu dan menikmati indahnya pilar cahaya surga, jangan lupa untuk mengabadikan momen dengan berswafoto.
Biaya Wisata Gua Jomblang
Sebenarnya, saat masuk ke Gua Jomblang tidak perlu membayar tiket masuk tetapi perlu ijin kepada kepala dukuh. Kesan mahalnya wisata ini adalah persewaan peralatan caving-nya, kecuali jika kita datang bersama komunitas dan mempersiapkan peralatan caving sendiri.
Jika tidak, ada beberapa pilihan open trip atau jasa operator yang membantu persiapan dan peralatan caving. Harganya juga bermacam-macam, mulai dari 450 ribu sampai 1 jutaan per orang tergantung fasilitas yang didapatkan.
Umumnya, caving Jomblang menawarkan paket sekaligus dengan transportasi atau penjemputan dari Wonosari, beberapa juga menawarkan paket makan siang dan lainnya. Untuk biaya penginapan tergantung hotel yang dipilih, resort tentu akan lebih mahal. Bila ingin yang murah meriah, cobalah mendirikan tenda di pantai sekitar kawasan wisata, hanya 4 ribu untuk biaya retribusi pantai.
Tips Berwisata Ke Gua Jomblang
Berwisata di Gua Jomblang pasti sangat seru, apalagi jalurnya harus melalui caving atau susur gua. Namun dibalik keseruannya, wisata caving juga berbahaya dan perlu persiapan yang matang. Inilah beberapa tips untuk berwisata ke Gua Jomblang Yogyakarta, antara lain :
- Lakukan pencarian informasi mengenai wisata caving Gua Jomblang. Baik mengenai transportasinya, medan yang dilalui, budget yang dibutuhkan, persiapan peralatan yang perlu dibawa, dan lainnya.
- Jika menggunakan jasa instruktur atau open trip, pastikan bukan yang abal-abal. Pilihlah yang berpengalaman, terpercaya, peralatan sesuai standar, dan terjamin keselamatannya.
- Lokasi wisata ini cukup menantang, pastikan tubuh dalam keadaan sehat dan bugar. Sarapanlah yang banyak terlebih dahulu karena caving akan menguras banyak energi.
- Salah kostum akan membuat proses caving terhambat dan menyusahkan. Jika memungkinkan, pakailah baju coverall khusus caving atau bisa pakai kaos yang nyaman dan celana parasut. Hindari celana jeans karena akan memberatkan dan menghambat atau menyulitkan gerakan. Pakailah sepatu boot karet atau sepatu olahraga.
- Siapkan drybag untuk mengamankan kamera dari rintik air di atap gua atau pun cipratan lumpur. Bisa juga membawa kanebo atau kain untuk lap.
- Sangat tidak disarankan caving saat musim hujan karena lantai gua akan sangat berlumpur dan membuat pergerakan lebih sulit serta meningkatkan resiko terpeleset.
- Aktivitas caving cukup beresiko pada di gua vertikal seperti Gua Jomblang. Perhatikan peralatan dan instruksi demi keselamatan.