Hari Bumi Sedunia – 22 April

5/5 - (19 votes)

Di Indonesia, Earth Day atau Hari Bumi mungkin kurang begitu populer seperti peringatan atau kampanye lingkungan lainnya. Bukan tanpa sebab, karena sosialisasi tentang hari lingkungan hidup dan kehutanan hingga saat ini belum begitu luas dilakukan.

Saat ini bumi tengah menghadapi masalah lingkungan yang sangat serius. Berbagai masalah lingkungan, seperti perubahan iklim dunia, masalah limbah, kelangkaan air bersih, ledakan penduduk, berkurangnya sumber daya alam, kepunahan spesies, kerusakan habitat, aneka jenis polusi serta kemiskinan belum mendapatkan solusi yang tepat.

Kekhawatiran ini cukup wajar, sebab seluruh aktivitas di bumi ini seluruhnya bergantung kepada lingkungan. Oleh karena itu, kita bersama harus memikirkan cara untuk menjaga bumi dan makhluk hidup lainnya.

Sejarah Hari Bumi

Setiap 22 April, terdapat peringatan di seluruh dunia yang disebut Hari Bumi. Dalam catatan sejarah, peringatan Hari Bumi pertama kali diselenggarakan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat. Penggagas kampanye untuk selalu menjaga bumi adalah Gaylord Nelson, senator dari Wisconsins sekaligus pengajar lingkungan hidup.

Ketika musim semi di belahan bumi utara dan musim gugur di belahan bumi selatan terjadi, pada tanggal 22 April 1970 sekitar 20 juta warga Amerika Serikat dan mahasiswa turun ke jalan memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk melakukan kampanye kesehatan dan lingkungan hidup.

baca juga:  2 Mei, Hari Tuna Sedunia - Ikan Penjelajah Samudera
tangan bumi wordbee.com

Dalam kegiatan kampanye ini, mereka berkumpul untuk menentang kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh saluran pembuangan yang buruk, serta banyaknya kepunahan flora. Aksi ini diprakarsai oleh seorang politikus dan senator pertama yang menyerukan isu-isu lingkungan di Amerika Serikat, yaitu Gaylord Nelson.

Sebelumnya, gagasan mengenai hari bumi telah disampaikan oleh Gaylord Nelson saat pidatonya di Seattle tahun 1969. Isi pidatonya adalah mendesak perlunya memasukkan isu-isu kontorversial mengenai lingkungan hidup dalam kurikulum perkuliahan berupa sesi kulai tambahan yang membahas tema-tema lingkungan hidup terkini.

Gagasan ini disambut baik oleh sebagian besar masyarakat, sehingga gerakan peduli lingkungan tersebut didukung oleh berbagai lapisan masyarakat dan menghasilkan kampanye Hari Bumi.

Dukungan terus mengalir dan mencapai puncaknya ketika dilakukan peringatan Hari Bumi yang diikuti jutaan orang turun ke jalan, berdemonstrasi dan memadati Fifth Avenue di New York. Gerakan tersebut diikuti oleh sekitar 1500 perguruan tinggi dan 10ribu sekolah di New York, Washington, dan San Francisco. Menurut majalah TIME, peserta yang hadir saat itu mencapai 20 juta pada 22 April.

Oleh Nelson, fenomena ini disebut sebagai ledakan akar rumput dari masyarakat umum yang peduli terhadap lingkungan.

Kesadaran warga Amerika Serikat mulai terbangun ketika diterbitkannya buku “Silent Spring” karya Rachel Carson pada tahun 1962. Topik yang diangkat dalam buku ini adalah permasalahan lingkungan hidup yang tengah terjadi dan akan membahayakan manusia dikemudian hati.

baca juga:  Tanaman Perdu - Jenis, Contoh, Perbedaan Dengan Herba & Pohon

Hari Bumi pertama di Amerika Serikat adalah perjuangan lingkungan hidup untuk mendesak masalah lingkungan hidup dijadikan sebagai agenda nasional.

Kini, peringatan Hari Bumi telah menjadi kampanye global yang menyatukan berbagai elemen masyarakat dan negara dalam jaringan global, yaitu EARTH DAY NETWORK yang berpusat di Seattle.

Keberhasilan gerakan Hari Bumi pertama kali pada tahun 1970 membuahkan berbagai kelompok besar pelestarian lingkungan hidup, antara lain Environmental Action (1970), Greenpeace (1971), Environmentalist for Full Employment (1975), Worldwatch Institute (1975), dan organisasi lain yang mengusung tema kepedulian lingkungan.

Bumi Bukan Miliki Kita

Manusia sering merasa bahwa bumi ini adalah miliknya dan boleh dieksploitasi tanpa mengenal batas, serta tidak peduli terhadap dampak bagi generasi mendatang.

karakteristik biosfer Pixabay

Misalnya eksploitasi besar-besaran terhadap hasil hutan baik kayu maupun non kayu. Selain itu, alih fungsi lahan yang awalnya berupa hutan alami kemudian digunakan sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Pengalihan fungsi lahan menyebabkan keanekaragaman flora dan fauna yang pada awalnya lestari menjadi terancam punah.

Makna Hari Bumi

Peringatan Hari Bumi Sedunia sebaiknya tidak hanya berupa kegiatan yang bersifat seremoni dan sesaat. Namun, dilakukan dan diterapkan secara nyata dan berkelanjutan. Melalui momentum Hari Bumi, mari bersama-sama menjaga lingkungan agar bumi tidak rusak.

Cara sederhana yang dapat kita lakukan, antara lain:

  • Mengelola sampah dengan baik, dengan cara:
    • Membuang sampah pada tempatnya
    • Tidak membuang sampah di sungai atau saluran air
    • Mengolah sampah organik menjadi kompos
    • Mendaur ulang sampah kertas
    • Membuat kerajinan dari limbah sampah
    • Memisahkan sampah organik dan non organik
  • Penghematan energi, dengan cara:
    • Mematikan listrik dan alat elektronik yang tidak dipakai
    • Memakai lampu hemat energi
    • Mencabut kabel dari stop kontak ketika tidak digunakan
    • Memakai AC seperlunya
    • Menggunakan sepeda untuk perjalanan jarak dekat
    • Menekan polusi lingkungan
    • Menghindari pemakaian minyak tanah untuk memasak dan menggantinya dengan bahan bakar gas
    • Menggunakan air secukupnya
  • Tidak menggunakan tas plastik dan menggantinya dengan tas dari bahan alami yang mudah hancur
  • Melestarikan tanaman, dengan cara:
    • Menanam pohon dan tanaman lainnya di halaman rumah atau di lahan kosong
    • Tidak memasang bahan reklame cara memaku pohon
    • Tidak menebang pohon pelindung di sisi jalan
  • Tidak melakukan pembakaran hutan
  • Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan
  • Sosialisasi kepada masayarakat tentang pentingnya merawat bumi, melalui artikel, melalui lukisan, dan lain-lain.
  • Membuat rumah yang ramah lingkungan, seperti rumah yang memiliki ventilasi yang cukup, jendela kaca dan lampu taman dari panel surya
  • Melakukan daur ulang bahan-bahan dari kertas, aluminium dan plastik
  • Hindari pemakaian styrofoam untuk pembungkus makanan
  • Menggunakan pupuk organik
  • Mengurangi pemakaian kertas

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.