2 Mei, Hari Tuna Sedunia – Ikan Penjelajah Samudera

5/5 - (5 votes)

2 Mei, Hari Tuna Sedunia – Laut memberikan banyak manfaat dan sumber daya bagi manusia, mulai dari sumber energi terbarukan, habitat keanekaragaman hayati dan terumbu karang, serta berbagai jenis ikan, seperti ikan tuna.

Tuna dapat dikonsumsi dengan diolah menjadi berbagai menu, yakni sashimi, sushi dan olahan siap saji. Ikan tuna adalah salah satu jenis ikan air asin yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Untuk tetap menjaga kelestariannya, setiap tahun pada tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Tuna Sedunia, terutama oleh negara-negara penghasil tuna dunia.

Tanggal 2 Mei Hari Tuna Sedunia

Happy World Tuna Day!

Kampanye ini diproklamirkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada 7 Desember 2016 sebagai Hari Tuna Sedunia. Tujuannya adalah untuk mengangkat pentingnya nilai sosial ekonomi dari konsumsi ikan tuna di seluruh dunia, serta ancaman keberlanjutan populasi tuna.

Mengenal Ikan Tuna

Nama “tuna” diambil dari kata dalam bahasa Spanyol “atun” / bahasa Arab “tun” / bahasa Latin “thunnus” / bahasa Yunani kuno “thyno” yang berarti melesat.

Daging ikan tuna memiliki perbedaan dengan jenis ikan laut lainnya, yaitu dari segi fisik daging tuna berwarna merah muda hingga merah tua, sedangkan ikan pada umumnya berwarna putih. Karena tuna merupakan ikan yang aktif berenang, maka otot tuna mengandung lebih banyak myoglobin (protein) dibandingkan ikan lainnya.

baca juga:  Analisis Vegetasi - Pengertian, Proses dan Tujuan
sushi ikan tuna Pixabay

Ikan Tuna atau ikan laut pelagik termasuk dalam bangsa Thunnini dengan kemampuan berenang yang sangat baik dan cepat. Terdapat pengukuran yang menyatakan ikan tuna dapat berenang mencapai kecepatan 77 km/jam. Bentuk tubuh tuna menyerupai torpedo atau disebut fusiform dengan sedikit memipih dan runcing pada moncongnya

Jenis Ikan Tuna di Seluruh Dunia

Ikan tuna terdiri dari 48 spesies yang berasal dari marga Thunnus dan anggota marga lain dari famili Scombridae.

Berikut adalah 9 spesies ikan tuna dari marga Thunnus, yaitu:

  • Thunnus alalunga
  • Thunnus albacares
  • Thunnus atlanticus
  • Thunnus maccoyii
  • Thunnus obesus
  • Thunnus orientalis
  • Thunnus thynnus
  • Thunnus tonggol
  • Thunnus karasicus

Berikut adalah spesies ikan tuna dari marga lain famili Scombridae, yaitu:

  • Allothunnus fallai
  • Auxis rochei
  • Auxis tongolis
  • Auxis thazard
  • Euthynnus affinis
  • Euthynnus alletteratus
  • Euthynnus lineatus
  • Gymnosarda unicolor
  • Katsuwonus pelamis
  • Thunnus lineaus

4 Ikan Tuna di Indonesia

Ada empat jenis ikan tuna yang banyak ditemukan di Indonesia, antara lain tuna jenis Albakor, Madidihang (Tuna Sirip Kuning – Yellowfin Tuna), Mata Besar (Big Eye Tuna), dan Tuna Sirip Biru Selatan (Southern Bluefin Tuna). Terdapat pula kerabat dari tuna yang penampakan fisiknya sangat mirip namun dengan ukuran lebih kecil, yaitu Cakalang (Skipjack Tuna) dan Tongkol.

Potensi dan Tantangan

Ikan pelagis atau tuna hidup dalam wilayah jelajah yang luas, sehingga pengelolaannya menjadi tanggungjawab antar negara. Pengeolaan ikan tuna dipantau oleh Lembaga Pengelolaan Perikanan Regional (Regional Fisheries Management Bodies – RFMOs) yang bertugas untuk mengatur pengelolaan tuna secara global.

baca juga:  10 Cara Memancing Ikan dan Teknik Mudah Untuk Pemula

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada tahun 2011 setidaknya satu juta ton tuna Indonesia diekspor ke berbagai negara. Negera-negara yang membeli hasil tangkapan tuna dari Indonesia, seperti Jepang, Amerika, dan beberapa negara di Uni Eropa. Ekspor tuna tersebut mencapai angka 11 triliun rupiah per tahun, sehingga menjadikan Indonesia menjadi negara 5 besar produsen tuna dunia.

memancing ikan tuna

Sebenarnya, potensi ikan tuna di Indonesia jauh lebih besar dari jumlah tersebut. Akan tetapi, diperlukan pengelolaan yang baik. Penangkapan juvenil tuna, jumlah dan jenis armada serta alat tangkap harus ditangani secara optimal.

Belum adanya aturan Harvest Control Rule dan maraknya Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing juga menjadi penyebab turunnya sediaan sumber daya tuna di lautan. Kondisi ini tentu mengancam kelangsungan usaha dan perdagangan tuna Indonesia.

Pengelolaan Ikan Tuna

Potensi ikan tuna yang cukup besar menjadi latar belakang WWF Indonesia untuk menyelenggarakan Simposium Tuna Nasional untuk pertama kalinya pada Desember 2014. Tujuannya adalah untuk mengajak masyarakat lebih peduli pada praktik perikanan tuna berkelanjutan melalui kajian ilmiah.

Selain itu, Seafood Savers juga mendampingi praktik perbaikan perikanan (Fisheries Improvement Program – FIP) rantai suplai perusahaan-perusahaan anggota dengan komoditas tuna, seperti PT. Arta Mina Tama dan Sea Delight.

Sea Delight mendaftarkan rantai suplainya di daerah Sendang Biru yang terkenal akan potensi tunanya. Tuna-tuna di Sendang Biru ditangkap dengan menggunakan pancing atau handline yang merupakan salah satu alat tangkap ramah lingkungan.

Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan untuk mendukung pengelolaan perikanan tuna yang berkelanjutan. Pelarangan transhipment, moratorium perizinan usaha perikanan, serta pelarangan alat tangkap yang merusak menjadi inti dari aturan-aturan pemerintah.

Diharapkan dengan adanya Hari Tuna Sedunia sebagai bentuk dukungan dari semua pihak, termasuk konsumen ikan tuna, dapat terus melestarikan populasi ikan tuna untuk anak cucu kita.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.