Harimau Sumatera – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Populasi & Konservasi

5/5 - (5 votes)

Ada enam sub-spesies harimau di dunia yang masih mampu bertahan hidup hingga sekarang. Satu diantara keenam sub-spesies tersebut hidup di daratan Pulau Sumatera dan dikenal dengan nama Harimau Sumatera. Akan tetapi keberadaan satwa liar ini sudah mulai langka dan dalam kondisi terancam di alam akibat berbagai faktor.

Status Harimau Sumatera kini masuk dalam kelompok satwa kritis yang terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Padahal keberadaannya sangat berarti bagi kesinambungan rantai makanan, karena menempati posisi predator puncak. Maka dari itu banyak pihak dan pegiat sosial yang mulai melakukan upaya konservasi untuk mempertahankan populasi harimau ini.

Taksonomi

Harimau Sumatera juga disebut sebagai kucing besar yang menghuni hutan di daratan Pulau Sumatera. Adapun taksonomi atau klasifikasi ilmiah dari satwa yang langka dan hampir punah ini adalah sebagai berikut:

Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Mamalia
Ordo Carnivora
Sub ordo Fissipedia
Famili Falidae
Genus Panthera
Spesies Panthera tigris
Sub spesies Panthera tigris sumatrae

Status Kelangkaan

Telah disebutkan bahwa status Harimau Sumatera saat ini adalah kritis dan terancam punah. Hal itu dinyatakan oleh red list International Union for Conservation of Nature (IUCN) jika satwa liar ini berstatus Critically Endangered (CE) yang berarti resiko kepunahannya sangat tinggi dan bahkan diperkirakan punah dalam waktu dekat.

Harimau Sumatera greeners.co

Jika ditelusuri, ada dua faktor utama yang menjadi ancaman terbesar satwa liar ini. Ancaman pertama adalah ketersediaan habitat aslinya yang semakin berkurang dan menyempit. Hal itu disebabkan oleh kegiatan deforestasi hutan yang terus meningkat, sehingga terjadi alih fungsi habitat kucing Sumatera ini.

Deforestasi habitat Harimau Sumatera juga turut berimbas pada hilangnya tempat tinggal dan tempat untuk berlindung serta jumlah mangsa buruan yang semakin berkurang. Akibatnya tidak jarang dijumpai harimau yang masuk ke area perkebunan dan perkampungan masyarakat untuk mencari makan dan menimbulkan konflik.

Ancaman kedua adalah maraknya kegiatan perburuan liar serta perdagangan ilegal. Diketahui bahwa bagian-bagian tubuh harimau banyak dimanfaatkan untuk jimat, dekorasi, obat tradisional, perhiasan, dan sebagainya. Oleh sebab itu banyak pihak yang menjadikan perdagangan tubuh harimau sebagai mata pencaharian.

Padahal status sebagai satwa kritis yang dilindungi membuat perdagangan Harimau Sumatera dilarang. Akan tetapi ada saja pemburu liar yang mengejar satwa ini untuk diambil bagian tubuhnya seperti kepala, kuku, kulit, organ dalam, dan bagian lain untuk dijual dalam pasar gelap.

baca juga:  Ikan Koi - Taksonomi, Morfologi, Habitat, Asal, Sejarah, Fakta Unik & Jenis

Morfologi

Dari enam sub-spesies harimau yang ada di dunia, Harimau Sumatera adalah jenis harimau yang tubuhnya cenderung lebih kecil dibanding kerabatnya yang lain. Diketahui harimau jantan dewasa memiliki tinggi (terhitung dari telapak kaki hingga pundak) 60 cm, panjang tubuh (dari ekor hingga wajah) 250 cm, dan bobot tubuhnya 140 kg.

Sedangkan untuk harimau betina yang telah dewasa tinggi tubuhnya juga sekitar 60 cm, panjang tubuhnya sedikit lebih pendek yaitu 198 cm, dan bobotnya adalah 91 kg. Perbedaan mencolok antara harimau jantan dan harimau betina adalah surai yang dimiliki jantan biasanya lebih lebat di sekitar leher dibandingkan harimau betina.

Warna kulit Harimau Sumatra juga lebih gelap dibanding jenis lainnya yang kulitnya berwarna antara kuning kemerahan sampai orange tua. Pada bagian kulit terdapat garis loreng-loreng yang tampak lebih tipis daripada loreng jenis harimau lain. Loreng melintang tersebut berfungsi sebagai kamuflase saat mengejar mangsa ataupun musuhnya. Seluruh tubuh harimau juga ditutupi oleh rambut atau bulu.

Harimau Sumatera dikenal memiliki indera penciuman, pendengaran, dan penglihatan yang sangat bagus. Kemampuan itu kemudian dimanfaatkan ketika berburu mangsa  pada waktu malam hari. Selain itu satwa ini juga memiliki kemampuan untuk berenang, karena di antara jari-jarinya terdapat selaput tipis.

Sebenarnya ukuran tubuh kecil memiliki fungsi yang sangat baik bagi Harimau Sumatera, karena dengan postur tubuh ini maka harimau dapat lebih mudah menjelajah di hutan. Penting untuk diketahui bahwa harimau mempunyai kebiasaan hidup soliter. Adapun air liurnya berfungsi sebagai penyembuh luka, karena mengandung antiseptik.

Habitat

Harimau Sumatera pada dasarnya dapat hidup pada berbagai kondisi habitat, selama lingkungan tersebut memiliki pasokan makanan memadai, mampu memberi perlindungan, cukup air dan sinar matahari. Umumnya satwa ini dijumpai pada kawasan hutan dengan ketinggian sekitar 0 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl).

Adapun kawasan yang menjadi habitat favorit kucing Sumatera adalah hutan hujan tropis seperti hutan rawa, hutan bersungai, semak belukar, padang rumput, hingga alang-alang. Tipe-tipe hutan seperti itu dapat memenuhi kebutuhan makan, perlindungan, sekaligus untuk berkembangbiak.

Sebagai satwa soliter, Harimau Sumatera juga mempunyai area teritori yang harus dipertahankan seperti sarang dan tempat untuk tidur. Cara untuk menandai sekaligus mempertahankan teritorinya adalah meninggalkan tanda berupa cakaran dan bau urin serta feses.

Selain soliter, harimau ini juga senang menjelajah untuk memenuhi kehidupannya. Jangkauan jelajah tergantung pada kemampuan tubuhnya, ketersediaan kebutuhan hidup, dan tipe habitat yang ditinggali. Harimau jantan biasanya sanggup menjelajah tiga kali lebih jauh dibanding harimau betina.

Sebaran Harimau Sumatera

Sesuai namanya, Harimau Sumatera hanya bisa hidup dan membentuk habitat di Pulau Sumatera. Satwa ini biasanya hidup di area konservasi atau lindung. Tetapi ada juga beberapa individu yang masih bertahan di hutan liar, khususnya di kawasan bagian utara dan barat Pulau Sumatera.

Makanan

Harimau Sumatera adalah kelompok satwa karnivora yang memakan daging dan memerlukan makanan sebanyak seperlima dari bobot tubuhnya. Satwa ini biasanya akan melakukan perburuan pada waktu malam secara individual dengan bersembunyi, mengejar, kemudian menerkam dan memakan binatang buruannya.

Keberadaan gigi dan cakar yang sangat tajam menjadi poin utama yang membantu harimau agar bisa lebih cepat membunuh mangsanya. Beberapa jenis binatang yang menjadi buruan harimau antara lain babi hutan, kijang, tapir, rusa, monyet ekor panjang, ular, biawal, landak, dan masih banyak lagi.

Dalam sehari Harimau Sumatera sanggup melakukan perburuan sebanyak tiga sampai enam kali. Setelah mendapat buruannya satwa ini biasanya hanya akan memakan 70% dari tubuh mangsanya. Kemudian sisanya akan disimpan untuk dimakan kembali dengan cara menutupnya menggunakan dedaunan dan ranting.

Perkembangbiakan

Kucing Sumatera ini mempunyai musim kawin untuk berkembangbiak, biasanya berlangsung pada rentang bulan Juli hingga bulan Agustus. Masa kehamilan harimau jauh lebih cepat dibanding dengan satwa dilindungi lainnya seperti gajah dan badak. Hanya dibutuhkan 104 sampai 106 hari untuk mengandung dengan jumlah anak tiga sampai lima ekor.

Pixabay

Pada saat baru lahir harimau mempunyai mantel rambut mirip induknya, tetapi lebih gelap, dan matanya masih tertutup. Baru pada hari kesepuluh matanya akan terbuka. Selama delapan pekan induk harimau akan memberikan air susu kepada anaknya, tetapi pada usia dua pekan anak harimau sudah mulai meninggalkan sarang.

Anak harimau kemudian akan belajar berburu makanan sendiri pada usia 18 bulan atau satu setengah tahun. Meski kehamilan dan pertumbuhan anaknya relatif cepat, tetapi usia Harimau Sumatera juga termasuk pendek. Satwa ini hanya dapat hidup sekitar 15 tahun di alam bebas, sedangkan jika dikandang bisa sampai 20 tahun.

Upaya Konservasi

Dengan statusnya sebagai satwa yang hampir punah dan dalam kondisi kritis, maka berbagai upaya konservasi pun dilakukan untuk mempertahankan spesies Harimau Sumatera. Konservasi tersebut tidak hanya digalakkan oleh pemerintah Indonesia, tetapi juga oleh lembaga World Wildlife Fund atau WWF.

1. Konservasi oleh Pemerintah Indonesia

Sebagai negara tempat hidup populasi Harimau Sumatera, maka Indonesia memiliki tanggungjawab dan peran penting untuk mempertahankan spesies ini. Pada tahun 2004 lalu pemerintah telah menetapkan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo menjadi habitat satwa liar tersebut. Selanjutnya dalam KTT 2010 di St. Petersburg Indonesia menjadi salah satu negara perlindungan harimau.

baca juga:  Gajah Sumatera - Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran, Status Konservasi

Tidak hanya itu saja, pemerintah juga menetapkan kebijakan untuk menghentikan kegiatan penebangan liar demi menjaga habitat Harimau Sumatra, memberi penyuluhan bagi masyarakat tentang pentingnya melestarikan satwa liar seperti Harimau Sumatera, serta memberi dukungan untuk kegiatan pelestarian satwa.

2. Konservasi oleh WWF

WWF bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk melestarikan Harimau Sumatera. Lembaga ini melakukan penelitian untuk mengetahui habitat, persebaran, serta populasi Harimau Sumatera dengan memasang kamera pada area tinggal satwa ini. Selain itu lembaga ini juga menyediakan tim patroli untuk mencegah kegiatan perburuan.

Keunikan Harimau Sumatera

Spesies endemik Nusantara Harimau Sumatera ternyata mempunyai beberapa keunikan yang tidak dimiliki jenis harimau lain. Keunikan tersebut tidak hanya berasal dari ciri morfologi harimau, tetapi juga dapat dilihat dari kebiasaan dan gaya hidupnya.

Berikut adalah sepuluh fakta tentang keunikan kucing Sumatera.

  • Harimau Sumatera mempunyai selaput tipis yang berada di sela-sela jarinya. Selaput tersebut membantu satwa ini untuk berenang dan bahkan jarak tempuh yang dicapai bisa sejauh puluhan kilometer.
  • Meski bukan binatang air atau amfibi, tetapi Harimau Sumatera mempunyai hobi berendam di dalam air atau sekadar berdiam diri pada area tepi sungai dalam waktu yang cukup lama.
  • Tidak hanya mampu berenang hingga puluhan kilometer, tetapi Harimau Sumatera juga mempunyai kemampuan melompat yang hebat. Berkat tubuhnya yang relatif kecil satwa ini bisa melompat hingga mencapai ketinggian 5 meter dan sejauh 6 meter dalam sekali lompatan.
  • Harimau Sumatera juga disebut sebagai kucing Sumatera, karena berada dalam rumpun sama dengan kucing. Meski begitu pupil matanya berbeda dengan keluarga kucing pada umumnya. Satwa ini justru memiliki pupil yang berbentuk bulat.
  • Cakar Harimau Sumatera dikenal sangat kuat untuk mencabik dan melumpuhkan mangsanya, bahkan cakar tersebut dipercaya bisa menghancurkan tengkorak beruang sekalipun.
  • Sebagai binatang yang mengaum, Harimau Sumatera mampu mengeluarkan suara auman yang sangat keras bahkan dalam 3 kilometer suara tersebut masih bisa terdengar.
  • Kucing Sumatera ini dikenal memiliki kesabaran yang tinggi, karena sangat sabar menanti kehadiran mangsanya dalam waktu lama.
  • Bukan hanya penciuman yang tajam, tetapi penglihatan Harimau Sumatera sangatlah baik bahkan kemampuannya sampai 6 kali lebih tajam dari penglihatan manusia.
  • Air liur Harimau Sumatera mengandung berbagai antiseptik yang mampu untuk menyembuhkan luka.
  • Harimau Sumatera merupakan satwa yang sudah hidup jutaan tahun lalu, karena fosil tertuanya yang berhasil ditemukan berusia 2 juta tahun.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.