Hujan Buatan – Pengertian, Cara & Proses Terjadinya, Manfaat & Kerugian

5/5 - (3 votes)

Hujan Buatan – Hujan adalah rangkaian proses presipitasi cairan, yaitu fenomena alam adanya kondensasi uap air di atmosfer yang mengalami penambahan uap air serta pendinginan, selanjutnya mengalami tabrakan satu sama lain, sehingga menjadi peristiwa yang dinamakan hujan.

Dari pengertian tersebut, salah satu ciri hujan adalah adanya butiran air yang jatuh ke bumi akibat terjadinya proses kondensasi udara pada lapisan atmosfer.

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hujan alami dan buatan. Pada dasarnya, pembuatan hujan adalah salah satu dari sekian banyak jenis hujan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu.

Hujan buatan biasanya dilakukan dengan cara menaburkan bahan kimia yang dikenal dengan nama Argentium lodida ke lapisan awan untuk mempercepat pembentukan awan sehingga terjadi hujan di wilayah yang telah ditentukan. Awan yang dibutuhkan dalam proses hujan buatan ini adalah awan jenis cumulus yang masih aktif.

Pengertian Hujan Buatan

Secara garis besar, hujan buatan adalah suatu upaya untuk membuat percepatan proses fisika yang terjadi di awan demi terbentuknya hujan seperti pada umumnya.

membuat hujan buatan bangkokpost.com

Nah, syarat utama untuk membuat hujan semacam ini adalah ketersediaan awan yang telah terbentuk secara alami. Awan tersebut juga harus mengandung cukup air untuk digunakan sebagai calon awan pembuat hujan buatan.

Tidak hanya awan, hujan semacam ini juga dipengaruhi oleh faktor kecepatan angin dan kondisi cuaca yang mendukung.

baca juga:  Hutan Lindung - Pengertian, Status Fungsi & Kawasan di Indonesia

Proses Hujan Buatan

Pembuatan hujan secara sengaja biasanya dilakukan dengan cara menaburkan bahan-bahan kimia tertentu. Hal ini bertujuan untuk memengaruhi pembentukan awan menggunakan zat glasiogenik, salah satunya adalah Argentium iodide atau perak iodide.

Penaburan bahan-bahan kimia semacam ini dilakukan pada ketinggian sekitar 4.000 sampai 7.000 kali dengan memperhitungkan beberapa faktor. mulai dari arah angin dan kecepatan angin yang akan membawa awan ke wilayah tempat terjadinya hujan buatan tersebut.

Selain bahan kimia berupa zat glasiogenik, ada juga zat kimia lain yang turut ditaburkan berupa zat higroskopis yang berperan untuk menggabungkan butir-butir air di awan.

Zat higroskopis antara lain berupa urea, NaCl, dan CaCl2. Bahan-bahan kimia ini (kecuali urea) kemudian ditaburkan ke awan dengan menggunakan pesawat terbang. Setelah ditaburkan, bahan-bahan tersebut akan bekerja dengan cara memengaruhi awan untuk berkondensasi. Alhasil, awan yang lebih besar akan terbentuk dan mempercepat proses terjadinya hujan.

proses hujan buatan timesnownews.com

Beberapa jam setelah bahan-bahan kimia tersebut ditaburkan, selanjutnya bubuk urea akan ditaburkan secara merata. Seperti bahan kimia lain, bubuk urea ini berfungsi untuk membantu awan membentuk sekaligus menggabungkan kelompok-kelompok awan kecil untuk membentuk jenis awan yang lebih besar dan berwarna abu-abu. Awan besar berwarna abu-abu ini yang dinamakan awan hujan.

Setelah awan hujan terbentuk dengan sempurna, bahan kimia kembali ditaburkan ke awan tersebut dalam bentuk larutan khusus. Komposisi larutan tersebut terdiri dari urea, air, dan ammonium nitrat dengan perbandingan 3:4:1. Larutan inilah yang berfungsi untuk mendorong awan hujan supaya terbentuk butiran air dengan ukuran lebih besar. Sebab butiran air berukuran besar ini yang mampu menciptakan hujan pada awan. 

baca juga:  Konservasi Tanah dan Air - Pengertian, Tujuan & Metode

Selain menggunakan pesawat untuk menaburkan bahan kimia pembuat hujan, alternatif lainnya adalah menggunakan Ground Base Generator. Cara kerja alat ini dengan mengemas bahan-bahan kimia yang dibutuhkan dalam bentuk flare, lalu dibakar pada ketinggian tertentu.

Lama proses membuat hujan menggunakan Ground Base Generator ini hampir sama dengan menggunakan pesawat. Perbedaannya hanya ada pada proses penaburannya.

Ground Base Generator juga memanfaatkan topografi dan angin lembah yang berembus pada siang hari di wilayah target. Proses ini juga mengikuti kemiringan permukaan gunung untuk proses penaburan. Biasanya, Ground Base Generator digunakan pada wilayah dengan garis lintang menengah dan tinggi serta memiliki suhu di bawah titik beku atau di bawah 0o C.

Dampak Positif dan Negatif

Bukan hanya berdampak positif bagi lingkungan, ternyata hujan semacam ini juga memiliki dampak negatif yang cukup merugikan. Berikut penjelasannya mengenai keuntungan dan kerugian jika rekayasa hujan buatan dilakukan, antara lain:

1. Manfaat / Dampak Positif

Tak bisa dipungkiri, hujan buatan akan memberikan sejumlah keuntungan yang bermanfaat seperti halnya fungsi air hujan pada umumnya. Apalagi untuk wilayah yang sedang mengalami musim kemarau atau bencana kekeringan yang tidak mengalami hujan dalam jangka waktu lama. Manfaat hujan secara buatan antara lain:

  • Mampu mengatasi kondisi kekurangan air di suatu wilayah yang sedang mengalami kekeringan.
  • Menjadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan.
  • Bisa dimanfaatkan untuk memadamkan api pada kebakaran hutan dengan cakupan wilayah yang sangat luas dengan api tergolong besar.
  • Membantu mengisi air waduk atau segala jenis danau yang sering dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi, ketersediaan air bersih, hingga pembangkit listrik tenaga air.
baca juga:  Kepunahan Massal Diawali Punahnya Serangga
bermain hujan Pixabay

2. Dampak Negatif

Meski memiliki banyak dampak positif bagi lingkungan, hujan yang dibuat secara sengaja juga membawa dampak negatif yang cukup merugikan bagi makhluk hidup yang berada di sekitar wilayah guyuran hujan tersebut.

Berikut ini beberapa kerugian akibat hujan buatan yang sulit dihindarkan, antara lain:

  • Hujan buatan terbuat dari campuran beberapa bahan kimia khusus yang justru berisiko memicu terjadinya hujan asam. Hujan asam adalah jenis hujan yang sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup dan alam.
  • Menyebabkan terjadinya pencemaran tanah. Sebab, proses penaburan garam dalam jumlah terlalu tinggi dapat menimbulkan hujan yang sifatnya asin. Bahkan, lapisan tanah yang terkena guyuran air hujan ini turut menjadi asin sehingga menyebabkan lahan pertanian rusak atau gagal panen.
  • Hujan buatan bisa menjadi penyebab utama terjadinya banjir, apabila hujan yang terjadi tidak tepat sasaran.
  • Menyebabkan terjadinya pemanasan global yang semakin parah di bumi.
  • Hujan buatan memengaruhi atau bahkan dapat mengubah siklus hidrologi yang akan membahayakan pasokan atau cadangan air tanah saat musim kemarau.
  • Menciptakan kerugian materi yang sangat besar, terutama jika hujan yang turun tidak sesuai dengan target awalnya. Kerugian ini bisa berupa materi yang dikeluarkan untuk melakukan proses hujan buatan dan juga dampak saat hujan salah sasaran tersebut mengguyur.

FAQ

Apa yang dimakud Hujan Buatan?

Hujan buatan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses fisika pada awan melalui teknologi untuk menyebabkan hujan secara buatan atau artifisial. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pasokan air di daerah tertentu yang mengalami kekeringan atau mengurangi polusi udara dengan membersihkan partikel-partikel terlarut di atmosfer.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.