Hutan Konifer – Pengertian, Ciri, Potensi Wisata, Flora dan Fauna

Hutan Konifer – Seperti kita ketahui, bumi yang kita tinggali memiliki beberapa jenis iklim dengan habitat dan ragam makhluk hidup khas yang berbeda-beda di setiap iklimnya.

Habitat makhluk hidup di suatu wilayah juga ditentukan oleh faktor iklim atau disebut dengan bioma. Salah satu bioma terluas di bumi adalah bioma taiga atau lebih dikenal dengan hutan konifer.

Pengertian Hutan Konifer

Hutan konifer adalah hutan yang terletak di antara daerah beriklim subtropis dan kutub di belahan bumi bagian utara. Misalnya hutan-hutan di kawasan Amerika Utara, Alaska, Semenanjung Skandinavia, dan Rusia.

hutan sub tropis Pixabay

Tumbuhan yang mendominasi bioma ini ialah tumbuhan dengan ciri berdaun jarum (konifer), seperti spruce, birch, alder, juniper, pinus dan cemara. Hutan konifer mengambil bagian sebanyak 29% dari total luas hutan di dunia.

Karena hutan ini ada di daerah subtropis atau daerah dengan iklim dingin, maka hutan berjenis konifer tidak ditemukan di Indonesia.

Ciri-ciri Hutan Konifer

Wilayah hutan konifer memiliki suhu rata-rata tahunan sekitar +5° sampai -5 ° C dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Musim di Hutan Konifer

Hutan dengan kawasan konifer setiap tahunnya mengalami 4 jenis musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Periode musim gugur dan musim semi memiliki waktu yang singkat dibanding musim panas dan dingin.

Musim panas berlangsung sekitar 3 bulan dan itu pun masih ditemukan lapisan es dengan ketebalan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah. Oleh karena itu, musim panas di hutan konifer juga sering disebut wet summer. Sedangkan musim dingin di hutan ini menjadi musim yang berlangsung paling lama.

baca juga:  Panduan Ternak Ayam - Peluang Usaha, Kandang, Bibit, Pakan, Vaksinasi, Panen & Pemasaran

2. Suhu di Hutan Konifer

Hutan konifer berada di bawah bioma tundra yang didominasi oleh lumut, sehingga hutan ini memiliki suhu yang ekstrem. Suhu rata-rata tahunan wilayah konifer sekitar +5 °C sampai -5 ° C.

Suhu terdinginnya bisa mencapai -54° C dan suhu terpanasnya mencapai 21°C. Hutan konifer memiliki curah hujan yang sangat rendah, berkisar antara 30- 85 cm per tahun dan hanya terjadi pada musim panas.

3. Kesuburan Tanah

Tingkat kesuburan tanah di kawasan konifer tidak terlalu bagus. Hal ini dikarenakan berbagai jenis tumbuhan yang ada di hutan ini tidak menggugurkan daunnya, sehingga memengaruhi kesuburan tanah dan menyebabkan tidak semua tumbuhan dapat hidup. Tanah hutan konifer cenderung bersifat asam dan berbatu-batu.

4. Adanya Permafrost

Permafrost menurut Britannica.com adalah lapisan tanah yang berada pada suhu di bawah 0°C selama minimal 2 tahun. Lapisan permafrost yang aktif akan mencair saat musim panas dan membeku saat musim dingin, sedangkan lapisan yang berada di bawah lapisan aktif akan selalu membeku.

hutan konifer Pixabay

Jenis Flora

Kawasan konifer memiliki jenis tumbuhan khas yang berbeda dari hutan lainnya, misalnya hutan di wilayah tropis, yaitu:

  • Pohon yang hidup di hutan konifer memiliki daun dengan bentuk seperti jarum dan memiliki zat lilin yang membuatnya tahan terhadap kekeringan dan tidak mudah patah saat tertutup oleh salju. Bentuk daun yang seperti jarum juga berguna untuk mengurangi penguapan, sehingga tidak banyak membuang cadangan air. Contohnya adalah pohon pinus, cemara, alder, birch, juniper dan spruce.
  • Daun pada tumbuhan konifer memiliki warna hijau tua. Hal ini untuk memaksimalkan kemampuannya dalam menyerap panas, sehingga dapat berfotosintesis dan bertahan hidup. Selain itu, tumbuhan konifer memiliki daun yang berwarna hijau sepanjang tahun dan tidak menggugurkan daunnya seperti halnya pohon jati di daerah tropis. Kondisi ini sering disebut dengan tumbuhan evergreen.
  • Tumbuhan konifer tumbuh saling berdekatan dan membentuk kanopi untuk melindungi diri dari suhu dingin dan terpaan angin kencang.
  • Pohon tumbuhan konifer berbentuk kerucut sebagai upaya adaptasi untuk mencegah pengendapan salju di puncak pohon, sehingga dahan tidak mudah patah.
  • Beberapa jenis tumbuhan konifer memiliki masa hidup yang panjang, hingga mencapai usia 200 tahun.
  • Selain tumbuhan jenis konifer, hutan konifer juga ditumbuhi oleh lumut kerak yang hidup pada pohon-pohon, permukaan tanah, serta semak-semak yang terdiri dari tumbuhan berdaun basah. Lumut ini akan berkembang saat musim panas yang singkat karena sinar matahari yang menembus permukaan tanah.
baca juga:  Infografis - Peran Hutan Melawan Perubahan Iklim

Jenis Fauna

Ragam satwa yang hidup di daerah konifer merupakan spesies yang telah beradaptasi dengan kondisi cuaca dan iklim daerah subtropis, hewan-hewan ini memiliki ciri sebagai berikut:

  • Berbulu tebal dan memiliki kemampuan berhibernasi saat musim dingin. Contohnya adalah beruang hitam, kelinci salju, rubah, tupai, gagak hitam, kucing salju, rusa kutub,dan serigala.
  • Memiliki kemampuan adaptasi dengan mengubah warna bulunya sesuai dengan musim yang sedang berlangsung.
  • Memiliki cakar atau kuku yang tajam dan lihai dalam memanjat pohon.
  • Memiliki lapisan pelindung dari lemak yang memungkinkan mereka bertahan di cuaca dingin meski tidak sedang berhibernasi.
  • Terdapat 32.000 spesies serangga yang hidup di hutan konifer selama musim panas. Contohnya capung, semut, dan aphid.
  • Hutan konifer juga menjadi rumah bagi burung-burung yang berimigrasi. Mereka adalah burung pemakan serangga dan biji-bijian. Burung ini membuat sarang dan berkembang biak di belantara hutan sampai berakhirnya musim berkembang biak. Setelah itu, mereka akan berpindah tempat.

Potensi Wisata

Alaska menjadi tempat di mana kita bisa menjumpai beberapa hutan Konifer, antara lain:

hutan subtropis touristmaker.com

1. Denali National Park & Preserve

Denali National Park & Preserve berada di wilayah interior dan southcentral, Alaska. Puncak tertingginya berada di Mount McKinley yang juga berperan sebagai pusat taman nasional. Taman nasional ini berupa hutan konifer dan tundra yang menjadi habitat sekitar 37 spesies mamalia dan sekitar 130 spesies burung.

baca juga:  Warna Lautan Akan Berubah Akibat Pemanasan Global

Setiap tahun, taman nasional ini dikunjungi sekitar 432 ribu wisatawan. Para wisatawan dapat menikmati pemandangan dengan menggunakan mobil atau bus. Untuk wisatawan yang ingin menginap, taman nasional ini juga menyediakan camping area.

2. Wrangell-St. Elias National Park & Preserve

Taman nasional ini merupakan yang terluas di Amerika Serikat. Total luasnya sekitar 5,3 juta ha yang meliputi separuh pegunungan St. Elias dan seluruh pegunungan Wrangell hingga perairan Gulf of Alaska. Tempat ini berada di wilayah southcentral Alaska.

Berbagai macam vegetasi hidup di kawasan ini, salah satunya hutan konifer di dataran kering. Hewan yang hidup antara lain dall sheep, black bear, brown bear, lynx, beberapa jenis burung seperti burung ptarmigan dan burung gray jay, serta beberapa ikan yang hidup di aliran Sungai Copper dan Sungai Yukon.

3. Lake Clark National Park & Preserve

Masih di southcentral Alaska, terdapat Lake Clark National Park & Preserve yang memiliki luas sekitar 1,6 juta ha. Danau Clark adalah spot favorit di taman nasional. Danau ini memiliki warna biru kehijauan dan dikelilingi pegunungan salju, sehingga menampilkan panorama alam yang indah.

Jenis flora yang ada di taman nasional ini didominasi oleh hutan berjenis konifer dan tundra. Binatang yang hidup di wilayah ini meliputi brown bear, moose, caribou, gray wolf, dan spesies ikan salmon.

4. Kobuk Valley National Park

Kawasan taman nasional ini terletak di wilayah Far North, sekitar 40 km dari sebelah utara Artic Circle. Spot yang paling populer adalah bukit pasir Great Kobuk Sand Dunes. Sama seperti taman nasional lainnya, hutan konifer dan tundra dapat dijumpaimenkadi habitat dari koleksi fauna yang juga tak jauh berbeda, caribou, moose, gray wolf, black bear, dan brown bear.

5. Gates of the Arctic National Park & Preserve

Gates of the Arctic National Park & Preserve lokasinya berdekatan dengan Kobuk Valley National Park. Taman nasional berada di Far North Alaska yang berbatasan dengan Noartak National Preserve di sebelah timur.

Sebagian besar wilayahnya merupakan deretan pegunungan Brooke Range. Jenis flora dan fauna yang bisa dijumpai di taman nasional ini sama dengan yang terdapat di Kobuk Valley National Park.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.