Julukan ikan berkumis tidak hanya ditujukan untuk ikan lele, namun ikan baung. Ikan ini banyak dimanfaatkan sebagai lauk oleh masyarakat Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Ikan baung merupakan anggota genus Hemibargus dari keluarga Bagridae. Ikan ini masih sekerabat dengan ikan lele, sehingga keduanya memiliki ciri fisik yang hampir serupa.
Daftar Isi
Taksonomi
Berdasarkan klasifikasi ilmiah, nama latin ikan baung adalah Bagrus nemurus. Selain itu, penyebutan ikan ini di berbagai daerah pun berbeda-beda, seperti ikan bawon, bawong, baon, beong, ikan duri, senggal, singgah, tageh, tagih, siken, tiken, dan lain-lain.
Kerajaan | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Actinopterygii |
Ordo | Siluriformes |
Famili | Bagridae |
Genus | Hemibagrus |
Spesies | Bagrus nemurus |
Ciri dan Morfologi
Marga atau genus Hemibagrus awalnya dianggap sama dengan Mystus, yaitu ikan-ikan keting atau lundu) yang sebelumnya dikenal sebagai Macrones. Selanjutnya marga tersebut dipisah karena anggota yang berusia dewasa memiliki tubuh berukuran besar.
Salah satu jenis baung dari Indocina bagian tengah, yaitu H. wyckioides merupakan jenis terbesar dengan bobot tubuh 80 kg. Secara fisik, tubuh ikan ini mirip seperti lele lele dengan kepala memipih agak mendatar, serta bagian tulang tengkorak kasar pada bagian atas tidak tertutupi oleh kulit. Selain itu, juga memiliki sirip lemak berukuran sedang yang berada di belakang sirip punggung atau dorsal.
Baung tidak memiliki sisik dan tubuhnya licin, seperti lundu dan ikan patin. Ikan baung mempunyai tiga duri berbisa atau disebut patil, yaitu pada sepasang sirip dada dan satusirip punggungnya.
Berikut ini adalah ciri-ciri fisik ikan baung secara lengkap, antara lain:
- Bertubuh panjang
- Tekstur kepala kasar
- Bentuk kepala pipih dengan bagian tulang tengkorak atas kepala yang tidak ditutupi kulit
- Bagian atas kepala dan badan berwarna cokelat hingga kehitaman
- Bagian tengah hingga bawah badan memutih dengan bagian bawah badan berwarna lebih terang
- Memiliki 3 pasang sungut atau kumis di sekeliling mulut dan sepasang sungut di lubang pernapasan, panjang sungut di rahang hampir mencapai sirip anus
- Tidak memiliki sisik
- Tekstur tubuh licin
- Pada sirip dada terdapat sepasang patil atau duri berbisa
- Pada sirip punggung terdapat 1 patil
- Pada tubuh bagian belakang terdapat sirip punggung
- Pinggiran sirip ekornya tegak
- Bagian ujung atas ekor memanjang seperti sungut
- Ukuran rata-rata baung sekitar 20 cm dengan bobot 150 sampai 200 gram, meski ada spesies yang tumbuh jauh lebih besar, yaitu Hemibagrus wyckioides dari Indocina yang beratnya mencapai 80 kg
Sifat dan Karakteristik
Ikan baung adalah ikan air tawar yang hidup di perairan seperti sungai, danau, waduk, hingga rawa. Baung juga banyak ditemukan di perairan di daerah banjir. Di Sungai Musi, Sumatera Selatan, baung juga hidup di muara sungai berair payau. Jadi bisa dikatakan bahwa ada spesies baung yang mampu bertahan hidup di air payau.
Baung memiliki sifat hidup bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai. Selain itu, baung merupakan ikan nokturnal yang aktif di malam hari untuk mencari makan, berkembang biak, dan dan kegiatan lainnya.
Sebaran Ikan Baung
Selain di Indonesia, ikan baung juga tersebar di beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Ikan ini juga ditemukan di kawasan Cina bagian selatan dan India. Di Indonesia, baung banyak hidup di perairan pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Mangsa / Makanan
Di alam liar, baung termasuk jenis ikan omnivora yang memakan segala. Beberapa makanan ikan baung adalah udang kecil, remis, ikan yang ukurannya lebih kecil, serangga, moluska, dan rumput. Namun ada juga yang menggolongkan baung sebagai ikan karnivora karena lebih sering memangsa ikan dan hewan laut kecil lainnya dibanding tumbuhan.
Ikan baung anakan dan dewasa memangsa pakan yang berbeda. Baung anakan memangsa serangga air, sementara baung dewasa cenderung memangsa ikan, hewan kecil, dan serangga.
Sistem Reproduksi
Perkembangbiakan ikan baung dilakukan dengan cara memijah, yaitu melepaskan telur dan sperma. Proses pemijahan dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember atau pada musim hujan.
Ikan baung akan memilih lingkungan perairan yang aman dan memiliki banyak cadangan makanan saat memijah. Pada umumnya, lingkungan yang dipilih adalah rerumputan yang tergenang air.
Jenis Ikan Baung
Berbagai jenis baung tersebar di seluruh Indonesia dengan daerah sebaran utama yaitu Jawa, Kalimantan dan Sumatera yang terdiri dari 3 jenis, antara lain:
1. Baung Putih
Baung putih adalah jenis yang paling sering ditemukan. Ciri ikan ini adalah tumbunya sirip lemak berukuran pendek. Sirip punggungnya memiliki duri lunak yang saat terkembang akan membentuk gerigi runcing. Bentuk kepalanya pipih dan lebar dengan panjang tubuh mencapai 20 cm.
Di Indonesia, baung putih bisa ditemukan di banyak perairan, misalnya di hampir seluruh wilayah perairan Kalimantan. Sedangkan di Sumatera, ikan ini bisa ditemukan di perairan Sumatera Utara, Jambi, Riau, dan Sumatera Selatan.
2. Baung Kuning
Dalam bahasa Sunda dan Betawi, ikan baung kuning sering disebut dengan ikan senggal. Panjang tubuhnya mencapai 20 cm dengan bentuk sirip punggung terlipat sehingga tidak mencapai sirip lemak.
Meski disebut baung kuning, faktanya ikan ini berwarna cokelat kekuningan dengan garis di sisi tubuh bagian tengah berwarna krem. Baung kuning banyak ditemukan di Pulau Jawa, terutama di Jawa Barat.
3. Baung Tageh
Jenis baung yang ketiga ini banyak tersebar di pulau Jawa. Di beberapa daerah, disebut dengan nama berbeda-beda, misalnya orang Betawi menyebutnya sebagai ikan bawon. Sementara orang Sunda menyebutnya sebagai ikan singgal atau singgah.
Dalam bahasa Jawa, ikan ini disebut tageh. Panjang tubuh ikan baung tageh lebih besar dari kedua jenis lainnya, yaitu sekitar 38 cm. Tetapi pada umumnya baung tageh yang tertangkap berukruan kurang dari 38 cm. Baung tageh mudah ditangkap dan banyak dijual di pasar tradisional di Jawa.