Ikan Cakalang – Taksonomi, Morfologi, Populasi, Budidaya, Gizi & Manfaat

4.4/5 - (5 votes)

Banyak orang menganggap jika ikan cakalang, tongkol dan tuna adalah spesies ikan yang sama dengan sebutan berbeda. Namun faktanya, ikan-ikan tersebut merupakan spesies dari marga berbeda meskipun berasal dari keluarga sama, yaitu Scombridae.

Ikan cakalang adalah salah satu jenis ikan yang menjadi buruan nelayan guna konsumsi masyarakat. Cakalang umumnya berukuran cukup besar dengan daging tebal dan banyak.

Di Indonesia, ikan ini mempunyai banyak nama, seperti ikan tongkol putih. Selain itu, ada pula yang menyebutnya sebagai kausa, cakang, cakalan, kamboko, karamojo, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris, cakalang disebut dengan nama skipjack tuna.

Taksonomi

Cakalang adalah satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus dengan klasifikasi sebagai berikut:

Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Actinopterygii
Ordo Perciformes
Famili Skombride
Genus Katsuwonus
Spesies Katsuwonus pelamis

Ciri & Morfologi

Pertumbuhan rata-rata cakalang sekitar 60 cm. Akan tetapi, pernah ditemukan ikan cakalang dengan ukuran lebih besar, yakni dengan panjan mencapai 1 m dan berat lebih dari 18 kg. Namun sebagian besar cakalang yang tertangkap oleh nelayan berukuran sekitar 50 cm, sehingga ikan ini masuk dalam kelompok ikan berukuran sedang.

baca juga:  Ikan Kakap - Taksonomi, Morfologi, Jenis dan Karakteristik
ciri ikan cakalang bacaterus.com

Ikan cakalang tubuhnya memanjang dan membulat, sehingga ikan ini memiliki daging tebal. Cakalang mempunyai 5 buah sirip, yaitu sirip dada, sirip perut, 2 buah sirip punggung, dan sirip dubur.

Sirip dadanya berukuran pendek dengan 26 hingga 27 jari-jari dengan tekstur lunak. Sementara sirip perutnya memiliki 2 lipatan kulit. Terdapat 2 sirip punggung dengan jumlah 14 hingga 16 jari-jari bertekstur tajam pada sirip pertama. Sementara sirip punggung kedua terdiri dari 14 sampai 15 jari-jari dengan tekstur lunak.

Secara umum, warna cakalang ialah abu-abu keperakan. Namun ada sedikit perbedaan warna pada setiap bagian tubuhnya. Pada bagian perut dan bagian bawah tubuhnya berwarna keperakan.

Terdapat garis-garis berwarna hitam yang memanjang hingga ke samping badan, jumlahnya sekitar 4 sampai 6 garis. Sementara bagian punggung cakalang berwarna biru keunguan, bahkan ada yang lebih gelap lagi. Ikan cakalang tidak memiliki sisik, kecuali di bagian perut dan bagian gurat sisi.

Habitat dan Sebaran

Cakalang adalah ikan perenang cepat di laut zona pelagik. Habitat ikan ini berada di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik, serta tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Ikan ini hidup secara bergerombol dalam kawanan besar, bahkan hingga 50 ribu ekor.

Populasi Cakalang

cakalang pada umumnya hidup di laut tropis dan subtropis. Misalnya di Samudra Hindia, Damudra Atlantik, dan Samudra Pasifik. Ikan ini dikenal sebagai perenang yang cepat, terutama di area lautan yang tidak terlalu dekat dengan dasar laut. Cakalang hidup secara bergerombol dan bergerak bersama kawanannya. Dalam 1 kawanan bahkan jumlahnya bisa mencapai 50.000 ekor.

baca juga:  Pulau Sangalaki - Berjumpa Ikan Pari Manta dan Penyu Hijau

Makanan Ikan Cakalang

Ikan cakalang bertahan hidup dengan mengonsumsi ikan lain yang ukurannya lebih kecil. Selain itu, perenang cepat ini juga mengonsumsi moluska, seperti kerang-kerangan dan siput, krustasea atau udang-udangan, serta cephalopoda seperti cumi-cumi dan sotong.

Cakalang juga menjadi mangsa bagi ikan yang berukuran lebih besar di zona laut yang sama. Oleh karena ukurannya yang lumayan besar, cakalang juga menjadi mangsa hiu.

Budidaya Cakalang

Seperti ikan tuna, cakalang juga sangat populer sebagai menu kuliner. Misalnya di Jepang, cakalang yang disebut sebagai katsuo ini diolah menjadi katsuobushi yang merupakan bahan utama kaldu ikan untuk berbagai bumbu masakan Jepang.

Di Indonesia, cakalang banyak terdapat di perairan Manado dan Maluku. Aneka kuliner dari kedua daerah banyak yang berasal olahan ikan cakalang. Contohnya adalah rica-rica, hingga dioleh menjadi sambal dan abon. Salah satu menu paling khas adalah cakalang asap yang biasa disebut cakalang fufu.

cakalang fufu beritagar

Oleh karena merupakan menjadi jenis ikan dengan nilai komersial tinggi, maka ikan cakalang juga banyak dibudidayakan. Bahkan cakalang juga menjadi salah satu ikan sumber devisa bagi Indonesia.

Selain rasanya yang lezat, kandungan omega 3 dan protein yang kaya di pada dagingnya menjadikan ikan ini sangat diminati negara tujuan ekspor. Peminat ikan kebanyakan berasal dari kalangan menengah ke atas.

Manfaat Cakalang

Cakalang memiliki kandungan gizi tinggi, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu:

1. Mencegah Anemia

Kandungan vitamin B12 di dalam cakalang dapat membantu untuk mencegah gejala anemia, seperti rasa lelah yang ekstrem, otot menjadi lemah, dan penglihatan terganggu.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Cakalang kaya akan DHA, omega 3 dan EPA. Unsur tersebut adalah nutrisi yang biasanya terdapat pada suplemen dengan kandungan trigliserida. Fungsinya adalah untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

3. Menyeimbangkan Kadar Gula Darah

Asam lemak omega 3 dan karbohidrat sangat baik untuk menjaga dan menyeimbangkan kadar gula di dalam darah. Cakalang juga memiliki kedua nutrisi tersebut, sehingga sangat baik untuk mengonsumsi ikan cakalang apabila ingin menyeimbangkan kadar gula di dalam darah.

4. Mencegah Demensia

Omega 3 juga berfungsi mengatasi peradangan pada tingkat sel, sehingga sangat baik untuk menurunkan risiko terkena gangguan demensia. Cakalang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi pasien yang mengalami cedera otak atau stroke.

5. Kaya Protein

Seperti halnya ikan tuna, cakalang merupakan sumber protein yang lengkap. Protein lengkap sangat baik untuk menjaga jaringan di dalam tubuh, membentuk hormon, kolagen, enzim, dan antibodi yang baik bagi tubuh.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.