Ikan Cupang – Taksonomi, Morfologi, 9 Jenis Cupang Peliharaan & Harga

4.7/5 - (7 votes)

Salah satu ikan dengan harga terjangkau dan sering dicari oleh pecinta ikan hias di Indonesia adalah ikan cupang. Cupang memiliki bentuk indah, terutama pada bagian sirip punggung, bawah perut, dan ekor yang seakan berkibar dan melambai-lambai. Selain bentuknya, karakter cupang yang cenderung agresif menjadikannya populer sebagai ikan aduan.

Apa penyebab ikan cupang berkarakter agresif? Seperti halnya hewan lain, cupang bersikap agresif saat merasa terancam dan ada ikan lain yang masuk ke wilayahnya. Oleh sebab itu, bisa dikatakan cupang agresif untuk mempertahankan teritorinya.

Taksonomi

Cupang terdiri dari banyak jenis, berikut ini adalah klasifikasi ilmiah beberapa jenis cupang, seperti cupang bintik, penang dan petarung, yaitu:

Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Actinopterygii
Ordo Perciformes
Famili Osphronemidae
Subfamili Macropodusinae
Genus Betta
Spesies B. persephone
  B. picta – Cupang bintik
  B. pugnax – Cupang penang
  B. splendens – Cupang petarung

Morfologi

Umumnya, ikan cupang dewasa berukuran 5,7 cm sampai 8 cm. Ikan yang jika dipelihara rentang hidupnya antara 2 hingga 4 tahun ini harganya beragam, mulai dari Rp 10 ribu hingga puluhan juta rupiah.

ikan cupang Pixabay

Jenis Ikan Cupang

Secara umum, ikan cupang dibagi menjadi 3 jenis, yaitu cupang aduan, liar, dan hias. Namun karena beberapa jenis cupang aduan memiliki bentuk indah, maka tak jarang beberapa diantaranya juga dimanfaatkan sebagai ikan hias.

Cupang berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Vietnam. Salah satu cupang asli Indonesia adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.

1. Cupang Aduan

Di pedagang ikan hias, harga ikan cupang jenis ini sangat bervariasi, mulai dari 10 ribu hingga 150 ribu. Cupang aduan umumnya memiliki warna mencolok dan tubuhnya ramping. Selain itu, sirip cupang aduan berbentuk lebar seperti berkibar saat berenang sehingga nampak gagah.

Bentuk dan warnanya yang indah menjadikannya sebagai cupang kegemaran anak-anak. Oleh sebab itu, membudidayakan cupang dapat memberi keuntukan ekonomi.

Jenis ini dinamakan cupang aduan karena sifatnya yang sangat agresif. Cupang aduan adalah ikan pemarang yang akan menghabisi ikan lainnya jika ia merasa terancam.

2. Cupang Halfmoon

Jenis ikan cupang ini cukup digemari dan nilai jualnya lumayan tinggi. Ekornya berbentuk lebar dan berkibar menjadikannya sangat indah, sehingga tak heran jika harganya mahal.

Satu ekor cupang halfmoon harganya dapat mencapai 500 ribu. Meski termasuk jenis ikan cupang aduan, jenis halfmoon yang mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 2010 ini lebih disarankan untuk dijadikan ikan hias.

baca juga:  Ikan Toman - Taksonomi, Morfologi, Sebaran, Jenis, Kuliner & Ikan Hias

3. Cupang Slayer

Cupang slayer adalah jenis cupang hibrida. Ia merupakan hasil persilangan dari cupang halfmoon dan cupang serit, sehingga menghasilkan cupang dengan bentuk unik.

Ukurannya kecil seperti ikan cupang serit, namun ekor dan siripnya lebar dan lembut seperti halfmoon. Harga cupang slayer lebih murah dari halfmoon, yaitu sekitar 400 ribu. Warna yang paling digemari adalah biru metalik, oranye dan merah.

4. Cupang Double Tail

Bagi penggemar ikan hias dan telah paham bagaimana cara merawat ikan hias air tawar, maka sangat cocok jika memilih ikan dupang double tail atau ikan cupang cagak sebagai peliharaan.

Ikan ini sangat indah karena ekornya terbelah menjadi dua. Masing-masing ekor tersebut terkadang berwarna sama tapi bisa juga berbeda. Pada ekor yang berwarna beda dan membentuk gradasi seperti pelangi, maka harga akan lebih mahal.

Kita harus pandai merawat ikan ini, karena perawatannya harus intensif. Cupang double tail termasuk ikan yang rentan terhadap stres, sehingga pemiliknya harus rajin mengganti air akuarium, memberi makan, dan merawatnya.

Jika stres, cupang double tail akan berpotensi mati. Selain itu, ikan cupang ini juga rentan terhadap serangan jamur. Oleh sebab itu, butuh usaha ekstra untuk merawat kebersihan dan kesehatannya. Harga di pedagang ikan hias untuk cupang double tail dewasa mencapai 600 ribu.

5. Cupang Plakat

Cupang ini berasal dari Thailand. Dalam bahasa Thailand, plakat artinya adalah “tarung”. Jenis cupang yang sangat agresif ini harganya meroket karena termasuk cupang langka.

Warna tubuh ikan cupang plakat cenderung keabu-abuan dan sisiknya berkilau. Sirip dan ekornya dihiasi warna semburat merah yang indah. Saat sedang menakuti lawan, cupang plakat akan melebarkan sirip bagian depannya. Warnanya cupang ini tidak akan pudar meski dalam keadaan bertarung. Cupang plakat juga merupakan perenang yang handal.

7. Cupang Fancy

Cupang fancy adalah ikan cupang mahal. Sesuai dengan namanya, fancy artinya adalah mewah, cocok dengan penampilannya yang terlihat elegan. Keanggunannya disebabkan oleh efek 3 dimensi pada warna tubuhnya.

Saat berenang, warna tubuh cupang fancy akan terlihat seolah-olah seperti bergerak. Keunikan inilah yang tidak dimiliki cupang jenis lainnya.

Warna cupang fancy memiliki kombinasi 5 hingga 7 warna. Umumnya ikan ini berwarna hijau, biru metalik, putih, merah, pink, dan peach. Bibit atau anakan cupang fancy dijual sekitar 200 hingga 300 ribu per ekor. Sementara untuk dewasa, terlebih yang masuk dalam kategori ikan kontes harganya dapat mencapai jutaan.

8. Cupang Kachen Worachai

Kachen Worachai adalah jenis ikan cupang paling mahal di dunia. Warnanya tubuhnya terdiri dari gradasi putih, biru, dan merah seperti bendera Thailand.

Penamaan Kachen Worachai diambil dari nama pemilik pertamanya di Thailand. Di pasaran, Kachen Worachai dewasa dijual mencapai 20 juta per ekornya.

9. Cupang Crown Tail

Ikan ini juga disebut cupang serit dan diduga menjadi cupang pertama yang dibudidayakan di Indonesia. Jenis cupang ini memiliki sirip seperti jarum, serit atau sisir.

Cupang ini berasal dari hasil persilangan cupang lokal dengan indukan impor Thailand berwarna biru dengan ekor delta dan bergerigi. Pengembang variasi cupang crown tail adalah Ahmad Yusuf, seorang peternak asal Jakarta Timur pada tahun 1997.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.