Akhir-akhir ini, permasalahan lingkungan menjadi topik unggulan di berbagai diskusi, contohnya seperti isu pemanasan global. Salah satu cara yang digadang-gadang mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengurangi jejak karbon.
Apa itu jejak karbon? apa yang menjadi penyebab munculnya? serta apa saja dampak dan cara untuk mengatasinya? Semuanya akan dijelaskan secara lengkap disini!
Daftar Isi
Pengertian Jejak Karbon
Jejak karbon atau carbon footprint adalah ukuran jumlah emisi atau gas rumah kaca yang bersumber dari berbagai aktivitas manusia dalam jangka waktu tertentu. Emisi karbon ini timbul dalam sepanjang siklus hidup, misalnya pada kegiatan produksi, transportasi, pemakaian produk, hingga pembuangannya.
Semakin tinggi aktivitas manusia yang dilakukan, maka semakin tinggi jejak karbon yang akan dihasilkan dan memberikan dampak pada lingkungan. Emisi gas rumah kaca yang paling banyak ditemukan adalah karbon dioksida atau CO2, yang umumnya merupakan hasil dari pembakaran bahan bakar fosil seperti gas alam, batu bara, dan minyak.
Jejak karbon juga bisa dihasilkan dari kegiatan produktif lainnya seperti kegiatan pertanian dan penguraian limbah organik. Sejalan dengan bertambahnya populasi manusia dan globalisasi, carbon footprint semakin banyak dihasilkan dan pada akhirnya menyumbang dampak negatif terhadap iklim dunia secara keseluruhan.
Jejak karbon bisa ditekan dengan menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan, namun kesadaran kolektif seperti ini sayangnya belum banyak menjadi kebiasaan di Indonesia, sebab upaya ini tidak bisa menghasilkan dampak kasat mata di jangka waktu pendek.
Namun, membangun kesadaran tentang pentingnya mengurangi jejak karbon sudah banyak dikampanyekan oleh aktivis lingkungan hidup. Misalnya dengan mengubah cara hidup yang lebih baik secara perlahan, contohnya seperti mulai membiasakan diri menggunakan transportasi umum, tidak berlebihan dalam mengkonsumsi energi, belajar mengelola limbah rumah tangga, dan semacamnya.
Cara tersebut merupakan langkah kecil yang turut berkontribusi dalam perbaikan iklim secara global. Bisa dibayangkan jika hal-hal kecil tersebut dilakukan oleh sebagian besar penduduk dunia, maka jejak karbon akan semakin berkurang. Pada dasarnya perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil individu-individu secara personal.
Penyebab Carbon Footprint
Adapun penyebab adanya jejak karbon adalah hasil dari berbagai macam kegiatan berikut ini!
1. Transportasi
Beragam aktivitas yang dilakukan oleh manusia saat ini menuntut mobilitas yang tinggi. Misalnya untuk pergi bekerja, setiap pagi seorang karyawan akan menggunakan transportasi untuk menuju tempat mereka bekerja, baik itu menggunakan transportasi umum seperti bus dan kereta, atau kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor.
Pada realitasnya, penggunaan transportasi tersebut menyumbangkan polusi dan emisi yang bisa memperburuk kualitas udara. Kabar buruknya, sesuai dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 ternyata sektor transportasi menyumbangkan emisi CO2 terbesar, yaitu sejumlah 30%.
2. Penggunaan Energi Listrik
Pada masa kini, manusia modern menggantungkan segala macam kegiatannya pada energi listrik. Dimulai dari kegiatan sehari-hari seperti memasak, hingga kegiatan lain seperti bekerja. Namun, sumber energi listrik yang menggunakan bahan bakar berupa fosil sebagai sumber utama tersebut menyumbangkan sebagian besar jejak karbon.
3. Produksi, Konsumsi dan Sampah Makanan
Makanan yang dikonsumsi oleh manusia setiap hari dengan diolah melalui berbagai cara atau proses produksi ternyata sedikit banyak menyumbang emisi gas rumah kaca. Lalu, ketika makanan tersebut tidak habis, sisa makanan akan membusuk dan juga menghasilkan emisi gas serupa. Itulah sebabnya setiap produksi, konsumsi, dan sampah makanan bisa menjadi salah satu penyebab jejak karbon.
4. Deforestasi
Deforestasi atau penggundulan hutan juga merupakan salah satu penyebab terciptanya jejak karbon. Hal tersebut menyebabkan proses pelepasan karbon yang tersimpan di dalam vegetasi dan tanah.
5. Aktivitas Produksi
Penyebab jejak karbon yang terakhir adalah aktivitas produksi. Secara umum, dalam kegiatan produksi atau proses manufaktur sedikit banyak pasti menyumbang emisi karbon.
Dampak Buruk Jejak Karbon
Setelah mengetahui penyebab dari jejak karbon, lalu apa dampak negatif yang dihasilkan bagi manusia? Ini dia beberapa diantaranya!
- Efek yang paling nampak dari tingginya jejak karbon adalah pemanasan global, hal ini disebabkan oleh peningkatan efek rumah kaca sehingga iklim di dunia semakin menurun kualitasnya.
- Dari pemanasan global, akan menyebabkan hal negatif seperti pencairan es di daerah kutub dan menyebabkan permukaan air laut naik sehingga sering mengakibatkan banjir di kawasan pesisir.
- Carbon footprint juga bisa menyebabkan perubahan ekosistem. Akibat dari perubahan iklim akan mempengaruhi keseimbangan alam serta mengancam keberlanjutan dan keanekaragaman hayati.
- Kesehatan manusia juga terpengaruh dampak dari jejak karbon, perubahan iklim bisa menyebabkan penyebaran penyakit serta ancaman bencana alam.
- Perubahan iklim juga bisa menyebabkan gangguan pada aktivitas pertanian, misalnya berimbas pada pola cuaca atau musim, serta kualitas hasil pertanian yang menurun.
Cara Mengurangi Jejak Karbon
Dari banyaknya dampak buruk yang disebabkan oleh jejak karbon, manusia perlu menyadari bahwa isu tentang perubahan iklim ini memang harus diperhatikan dan terus dicari jalan keluarnya agar bisa menekan dampak buruk yang mengancam.
Berikut ini adalah beberapa langkah nyata dan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi jejak karbon, antara lain:
- Mengurangi penggunaan transportasi yang menghasilkan polusi dengan pilihan mobilitas yang lebih ramah lingkungan. Misalnya untuk menuju tempat yang jaraknya kurang dari 2 kilometer bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki yang terbukti lebih sehat karena termasuk aktivitas olahraga.
- Langkah kecil lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi intensitas penggunaan kendaraan pribadi. Transportasi umum bisa menjadi pilihan, sekaligus sebagai bentuk mengurangi kemacetan dan polusi yang dihasilkan kendaraan pribadi.
- Mengkonsumsi makanan secukupnya, sehingga tidak menyisakan sampah makanan.
- Mengolah sisa makanan dan sampah rumah tangga organik lainnya menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan untuk kesuburan tanah untuk tumbuhan dan ekosistem yang ada di dalamnya.
Apabila disimpulkan, pembahasan di atas bisa menguraikan masalah mengenai pentingnya memahami dan mambangun kesadaran tentang dampak negatif dari jejak karbon, beserta langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi bumi untuk kehidupan yang lebih berkualitas bagi generasi mendatang, yaitu dengan melakukan langkah-langkah sederhana secara kolektif.
Itu dia ulasan lengkap tentang serba serbi jejak karbon, lengkap dengan penyebab, dampak, serta cara menguranginya. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat!
Referensi:
- https://www.icdx.co.id/news-detail/publication/apa-itu-jejak-karbon
- https://dlh.karanganyarkab.go.id/2014/04/24/mengenla-jejak-karbon/
- https://econusa.id/id/ecodefender/jejak-karbon/