Kecubung merupakan salah satu tumbuhan yang diidentikkan sebagai tanaman beracun. Padahal, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab spesies ini bukanlah tanaman beracun, melainkan tanaman yang mengandung efek bius.
Daftar Isi
Taksonomi
Kecubung memiliki nama latin Datura metel yang termasuk dalam jenis tanaman perdu. Habitat tumbuhnya berada di lahan-lahan terbuka dengan jenis tanah yang tidak begitu lembab dan bersemak, seperti di daerah padang rumput.
Selain itu, kecubung juga bisa tumbuh di tepian sungai atau ditanam di pekarangan rumah. Tumbuhan ini awalnya ditemukan di benua Asia dan Afrika, kemudian penyebarannya meluas sampai ke benua Amerika.
Tanaman ini termasuk dalam famili Solanaceae yang tergolong Kingdom plantae atau tumbuhan dengan divisi Spermatophyta, yaitu penghasil biji. Sementara sub divisinya adalah tumbuhan berbiji tertutup yang dikenal dengan sebutan Angiospermae.
Kelas divisi kecubung adalah Dicotyledoneae atau biji tertutup berkeping dua. Untuk sub kelas-nya sendiri adalah Siympetalae jenis ordo Solanales, sedangkan ciri genusnya termasuk dalam golongan Datura.
Berikut pengelompokan kecubung secara lebih detail, yaitu:
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub divisi | Angiospermae |
Kelas | Dicotyledonae |
Sub kelas | Sympetalae |
Ordo | Solanales |
Famili | Solanaceae |
Genus | Datura |
Spesies | Datura metel L. |
Morfologi
Tanaman kecubung mempunyai karakter tertentu yang disebut sebagai ciri morfologi. Dalam ilmu taksonomi, hal ini dapat dijelaskan dengan beberapa hal sebagai berikut:
1. Batang
Batang pohon kecubung memiliki beberapa ciri khusus, salah satunya berbatang kayu dengan diameter cukup tebal. Pertumbuhan batangnya tidak terlalu tinggi, biasanya tidak ada batang yang mampu tumbuh mencapai tinggi 2 meter. Karakteristik inilah yang menajdikan sebagian besar spesies tanaman kecubung tergolong sebagai tumbuhan pendek.
2. Daun
Kecubung mempunyai daun berwarna hijau yang jika masih mudah biasanya berwarna sedikit lebih cerah. Sementara, tanaman tua cenderung berdaun hijau gelap. Untuk ukuran daunnya sendiri tidak terlalu lebar, tapi memiliki ujung atau pangkal yang runcing dengan jenis tulang daun menyirip.
Daun kecubung umumnya berbentuk oval atau bulat telur, sedangkan jenis berupa berdaun tunggal dengan ketebalan minimum atau tipis. Apabila dilihat lebih detail, daun kecubung memiliki bagian tepi berlekuk dengan tekstur tajam, sementara posisi antar daunnya saling berhadapan.
3. Bunga
Ciri utama dari tanaman kecubung antara lain sebagai berikut. Ciri pertama yang paling mencolok dari bunganya adalah berjenis tunggal dengan keunikan bentuk mirip dengan trompet. Warna bunga kecubung adalah lembayung atau putih berdiameter 12 hingga 18 cm.
Bunga kecubung betekstur gerigi dengan jumlah antara 5 hingga 6 tajuk dan di setiap bagian dengan tajuk sedikit meruncing. Bunga tanaman ini juga memiliki tangkai bunga, tapi tidak terlalu panjang, umumnya hanya sekitar 1 sampai 3 cm. Akan tetapi kelopaknya berjumlah 5 tajuk bertekstur runcing.
Bunga kecubung juga memiliki tabung mahkota yang bentuknya seperti corong dengan ciri-ciri rusuk kuat disertai tepian berjumlah 5 tajuk. Di ujung tajuk tabung mahkota tersebut merupakan tempat tertancapnya benang sari.
4. Buah
Kecubung merupakan tanaman penghasil buah dan umumnya buah berbentuk bulat sempurna. Letaknya tepat berada di ujung tangkai yang lebih pendek dengan ciri buah melekat.
Jika dilihat lebih dekat, permukaan luar buahnya ditumbuhi duri-duri pendek. Sementara jika dibelah, bagian dalam buah tersebut terdapat beberapa biji dengan ukuran kecil berwarna kuning kecokelatan.
Ukuran buah kecubung tidak terlalu besar hanya sekitar 4 hingga 5 cm. Warnanya serupa dengan warna daunnya, yaitu hijau muda jika masih mentah, sedangkan jika sudah masak maka buah tersebut berubah menjadi hijau tua.
Kandungan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kecubung merupakan tumbuhan yang memiliki efek bius sehingga sering dijadikan obat bius oleh para tenaga medis. Hal ini disebabkan adanya jenis-jenis zat kimia tertentu yang ada didalamnya, seperti hiosiamin, anthropin, dan scopolamine.
Ketiga zat kimia ini sejatinya termasuk dalam golongan alkaloid. Senyawa satu ini menyebar hampir di seluruh bagian tanaman kecubung, tetapi dengan kadar yang berbeda-beda. Contohnya, alkaloid di bagian akar dan biji hanya sekitar 0,4 hingga 0,9 persen. Sementara pada daun dan bunganya, kadar alkaloid berkisar antara 0,2 hingga 0,3 persen.
Kadar alkaloid tertinggi terdapat pada biji yang pada akhirnya dikenal sebagai bahan baku utama pembuatan obat bius. Jadi, kita harus berhati-hati dengan biji kecubung. Jangan sampai termakan atau tertelan karena efeknya sangat mematikan.
Manfaat Tanaman Kecubung
Sejauh ini, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa kecubung sangat mengganggu, padahal stigma tersebut terlalu berlebihan. Sebab dibalik itu semua, kecubung menyimpan banyak manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, terutama bagian daunnya.
Lalu, apa saja manfaat daun kecubung? Berikut ulasan selengkapnya.
1. Mengobati Asma
Salah satu manfaat daun kecubung ialah dapat dijadikan obat alternatif dalam proses penyembuhan atau mencegah asma agar tidak kambuh. Caranya cukup mudah, kita hanya perlu memotong daunnya lalu tumbuk sampai halus. Kemudian, hisap aroma daun kecubung seperti mengisap rokok.
2. Mengatasi Sembelit
Manfaat lain dari daun kecubung adalah menambah kinerja pencernaan tubuh sehingga mampu mengatasi sembelit pada perut. Kita bisa menggunakan daun ini sebagai obat alternatif sembelit tanpa ada efek samping sedikit pun.
3. Mengatasi Pegal Linu
Siapa sangka, daun kecubung juga mampu mengatasi pegal linu hingga encok. Namun kita harus tetap memperhatikan dosisnya ketika ingin mengonsumsi daun ini untuk mengobati pegal linu. Sebab kesalahan dosis justru akan menimbulkan efek berbahaya yang pastinya tidak kita harapkan.
4. Mengobati Bisul
Bisul adalah salah satu jenis penyakit yang menjengkelkan. Apabila bisul muncul di kulit, maka bisa dipastikan penderitanya akan susah untuk beraktivitas, sebab nyeri yang ditimbulkan oleh bisul sangat luar biasa hebatnya.
Untuk mengatasi bisul yang meradang, kita bisa menggunakan daun kecubung sebagai obat luar. Pasalnya, daun kecubung mampu meredakan peradangan dan menyembuhkan bisul dalam waktu singkat.
5. Mengobati Pembengkakan Tubuh
Manfaat berikutnya dari daun kecubung adalah kemampuannya dalam mengobati pembengkakan pada tubuh. Perlu kita ketahui, pembengkakan seperti ini kerap terjadi karena respon tubuh terhadap berbagai jenis penyakit di dalamnya.
Jika beberapa bagian tubuh mengalami pembengkakan, maka oleskan daun kecubung yang telah ditumbuk. Tempelkan ramuan ini pada bagian yang bengkak secara teratur.
6. Mengatasi Eksim
Daun kecubung juga terkenal efektif untuk melawan penyakit eksim. Biasanya, penyakit ini terjadi pada orang yang kurang merawat kebersihan dan kesehatan kulitnya. Eksim adalah salah satu jenis penyakit luar. Dengan demikian, kita hanya membutuhkan daun kecubung yang telah ditumbuk untuk dioleskan pada bagian tubuh yang bermasalah.
7. Menyembuhkan Rematik
Daun kecubung ternyata memiliki peran vital dalam melawan penyakit rematik. Jika kita menderita penyakit rematik, maka sebaiknya konsumsi daun kecubung secara teratur mulai dari sekarang demi mengurangi nyeri sendi dan tulang.