Obyek yang satu ini pada awal pembangunannya sebenarnya tidak ditujukan untuk kawasan wisata, namun dalam perkembangannya dikelola menjadi area wisata. Waduk Kedung Ombo merupakan waduk buatan pemerintah yang fungsi awalnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan air dan irigasi persawahan daerah sekitar.
Karena sejuk dan nyamannya suasana di sekitar waduk Kedung Ombo, lokasi ini pun ramai dikunjungi wisatawan yang ingin berlibur di akhir pekan. Selain bersantai dan menikmati angin sepoi-sepoi di bawah rindangnya pepohonan, di sini juga tersedia obyek wisata.
Salah satu wisata yang ditawarkan adalah perjalanan mengitari waduk Kedung Ombo dengan naik perahu motor. Selain itu, kawasan waduk juga sering dikunjungi untuk kegiatan memancing dan membakar ikan hasil tangkapan, arena pacuan kuda ‘Nyi Ageng Serang’, dan lain sebagainya.
Daftar Isi
Berkunjung Ke Waduk Kedung Ombo
Berbeda dengan arah menuju Bledug Kuwu yang juga ada di Grobogan. Untuk menuju ke kawasan wisata waduk Kedung Ombo, kita dapat menempuh jarak sekitar 29 kilometer ke arah selatan kota Purwodadi. Lokasi wisata Kedung Ombo berada di Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Uniknya, lokasi waduk ini bukan hanya di Kabupaten Grobogan, tetapi juga sebagian dari perbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali. Bendungan utama waduk Kedung Ombo ini berada di Desa Rambat dan Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Waduk Kedung Ombo dibangun pada pertemuan Sungai Uter, Sungai Kombo dan Sungai Banjaran. Sedangkan sumber air utama berasal dari Sungai Serang yang berada di dukuh Kedungombo, Desa Ngrambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Sumber air lainnya di pasok dari sungai-sungai kecil maupun besar yang menyuplai air ke waduk ini, antara lain Sungai Tengah, Braholo, Nglanji, Tapen dan Sungai Tambas.
Waduk Kedung Ombo Adalah Bendungan Terbesar
Waduk Kedung Ombo merupakan bendungan terbesar yang pernah dibangun dan memiliki wilayah yang asri. Pembangunannya dimulai pada tahun 1980 oleh pemerintah dan rampung pada tahun 1991. Proses penyelesainnya cukup lama, yakni memakan sekitar 11 tahun, namun sudah mulai digenangi air sejak tanggal 14 Januari 1989.
Untuk menyelesaikan pembangunan Waduk Kedungombo ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Banyak suntikan dana dari berbagai investor di antaranya USD 156 juta dari Bank Dunia, USD 25.2 dari Bank Exim Jepang, dan juga APBN Indonesia.
Namun banyaknya dana yang dikeluarkan cukup sepadan dengan hasil waduk yang dibangun, luas, megah, dan tentunya mencukupi kebutuhan air daerah di sekitarnya. Tujuan dibangunnya waduk ini sejatinya adalah untuk kebutuhan PLTA dan pengairan persawahan di sekitarnya.
Waduk ini difungsikan untuk PLTA dan membangkitkan listrik sebesar 22.5 Megawatt serta menampung penyediaan air untuk pengairan 70 hektar sawah di sekitarnya. Dalam pembangunannya, sekitar 37 desa dan 7 kecamatan di tiga kabupaten Sragen, Boyolali dan Grobogan harus ditenggelamkan untuk membantu menyukseskan proyek tersebut.
Dalam sejarahnya, sekitar 5.268 keluarga kehilangan tanahnya demi pembangunan waduk ini. Hingga terjadi peristiwa penolakan penggusuran dan pemindahan lokasi pemukiman karena jumlah ganti rugi yang diberikan terbilang kecil, perinstiwa ini disebut dengan Kasus Kedung Ombo. Hingga pada akhirnya waduk Kedung Ombo diresmikan pada tanggal 18 Mei 1991 oleh Presiden Soeharto.
Wisata Waduk Kedung Ombo
Kawasan wisata waduk Kedungombo atau disingkat WKO terbilang sangat luas dengan area mencapai 6.576 hektar. Hingga disebut sebagai salah satu waduk terbesar dan Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Kawasan waduk terdiri dari lahan perairan seluas 2.830 hektare dan lahan daratan seluas 3.746 hektare. Sedangkan di sekitar kawasan wisata banyak sekali ditumbuhi pohon-pohon rindang yang menyejukkan suasana dan membuat pengunjung betah berlama-lama. Selain itu, juga terdapat area permainan untuk anak-anak.
Berikut ini beberapa kegiatan wisata yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Waduk Kedung Ombo, antara lain:
1. Naik Perahu Motor Mengelilingi Waduk
Karena sangat luas dan merupakan salah satu bendungan terbesar yang dibangun pemerintah, waduk Kedung Ombo memiliki pemandangan yang sangat indah. Lahan perairan yang berwarna biru seluas mata memandang berhasil membuat pengunjung terkagum-kagum.
Asyiknya lagi, pengunjung dapat menikmatinya sembari naik perahu motor untuk berpetualang mengelilingi waduk. Perahu motor ini memang sengaja disewakan oleh pengelola wisata dengan tarif yang cukup terjangkau.
2. Memancing dan Membakar Ikan Hasil Tangkapan
Tak puas dengan mengitari waduk Kedungombo, pengunjung juga bisa mencoba memancing ikan di tempat pemancingan ikan yang sudah disediakan. Spot ini cocok untuk pengunjung yang memiliki hobi memancing. Selain itu, hasil tangkapan ikan juga bisa langsung dibakar dan dinikmati ditempat.
Jika tidak mau repot-repot memancing karena prosesnya pasti memakan waktu lama, di sekitar area wisata banyak warung yang menjual ikan bakar. Bahkan dari area parkir pun bisa tercium aroma dan wangi ikan yang dibakar atau digoreng membuat perut meronta-ronta.
Selain ikan bakar, warung-warung tersebut juga menjual berbagai macam makanan dan minuman, serta souvenir.
3. Pacuan Kuda
Kabar baik untuk para penunggang kuda, di kawasan wisata waduk Kedung Ombo sudah dibangun arena pacuan kuda. Lokasinya berada di Desa Ngargotirto dan memiliki lintasan sepanjang 600 meter.
Arena pacuan kuda ini diberi nama Nyi Ageng Serang dan merupakan miniatur dari lapangan pacuan kuda di Pulo Mas Jakarta. Bahkan pada bulan desember tahun 2006, arena pacuan kuda tersebut dijadikan sebagai tempat kejuaraan pacuan kuda tingkat nasional untuk memperebutkan piala Gubernur Jawa Tengah.
4. Potensi Pengembangan Lainnya
Wisata waduk Kedung Ombo masih perlu beberapa pengembangan obyek wisata, mengingat kawasannya begitu luas dan banyaknya minat wisatawan khususnya masyarakat sekitar Grobogan.
Di masa depan, perlu dibangun homestay atau penginapan untuk menunjang pariwisata daeran. Dengan begitu, wisatawan juga memiliki pengalaman tinggal dan berinteraksi dengan kehidupan masyarakat sekitar.
Sedangkan untuk lokasi perairan, mungkin bisa dikembangkan restoran apung, sehingga menambah spot kuliner untuk para pengunjung wisata.
Sektor perikanan darat dengan metode karamba juga patut diterapkan. Untuk lokasi bantaran sekitar waduk, cocok untuk dijadikan agrobisnis buah dan sayuran karena dekat dengan sumber air dan airnya juga bersih serta bebas polutan.
Lebih jauh lagi, waduk Kedung Ombo atau WKO bisa dikembangkan menjadi berbagai temapt wisata seperti lapangan golf, pembangunan kereta gantung dan lain sebagainya. Dengan adanya kereta gantung pengunjung bisa menikmati keindahan waduk dari atas. Namun, tetap harus diperhatikan betul-betul mengenai keamanan pengunjung.
Itulah beberapa cerita mengenai sejarah dibangunnya waduk Kedung Ombo atau disingkat WKO, serta beberapa spot wisata yang dapat dicoba saat berkunjung ke sana.
Waduk Kedung Ombo memang tidak dibangun untuk tujuan wisata, namun lambat laun berkembang menjadi kawasan wisata karena banyaknya minat pengunjung. Cobalah untuk mampir menikmati keindahan alam di waduk Kedung Ombo Grobogan, Jawa Tengah.