Lebih Dulu Ayam atau Telur? Ini Fakta Ilmiahnya!

3.5/5 - (8 votes)

Jawaban mengenai pertanyaan “lebih dulu ayam atau telur” ternyata masih menjadi misteri sampai saat ini. Meski demikian, ada beberapa pendapat dari para ahli yang bisa digunakan untuk menjawab teka-teki tersebut. Bahkan yang lebih mencengangkan, jawaban atas pertanyaan ini ternyata masih berkaitan dengan sarang fosil dinosaurus yang ditemukan di Amerika Serikat.

Apabila dilihat dari kondisi fosil dan jejaknya saat ditemukan, dinosaurus kecil tersebut sedang duduk di atas sarang telurnya yang berusia sekitar 77 tahun. Sarang tersebut ditemukan dalam bentuk gundukan pasir yang memanjang. Beratnya sekitar 50 kg dengan panjang mencapai 1,6 meter.

Menurut seorang peneliti bernama Fancois Therrien yang juga seorang kurator paleontologi dinosaurus di Royal Tyrell Museum Kanada, karakteristik sarang tersebut masuk dalam kategori spesies burung.

Melalui sarang tersebut, para ahli akhirnya berhasil menganalisis beberapa kegiatan di masa lalu, mulai dari bagaimana cara membangun sarang hingga mengerami telur-telur tersebut. Nah, siapa sangka jika ternyata bentuk telur yang ada di dalam sarang tersebut serupa dengan telur ayam, yaitu berbentuk oval dengan ujung meruncing seperti yang kenal saat ini. 

Darla Zalenitsky, seorang ahli paleontologi dari University of Calgary di Alberta menafsirkan fakta temuan ini secara harafiah. Dinosaurus diketahui membentuk sarang seperti halnya burung. Bahkan, dinosaurus ini bertelur seperti burung jauh sebelum burung ataupun ayam berevolusi. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa telur ada lebih dulu sebelum ayam.

Telur Pertama di Dunia

Jika diklasifikasikan, telur masuk dalam kerajaan hewan atau disebut juga dengan kingdom mamalia. Telur adalah tempat khusus yang menjaga embrio supaya tetap bertahan hidup dan berkembang sebagaimana mestinya.

baca juga:  Musim Panas - Pengertian, Waktu Terjadi, Dampak Negatif & Positif
ayam bertelur Pixabay

Telur pertama yang ditemukan di muka bumi telah ada sejak jutaan tahun lalu. Jauh sebelum itu, sebagian besar hewan yang bertelur memanfaatkan kolam atau lingkungan yang lembab agar telur-telur tersebut tidak mengering.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, telur pada akhirnya berevolusi. Sebagian besar telur dilapisi cangkang yang keras karena ditetaskan di daratan.

Telur pertama yang ditemukan di dunia tersebut milik binatang tetrapoda yang hidup lebih dari 300 juta tahun lalu. Telur ini disebut sebagai telur amniotic dengan ukuran dan kualitas lebih baik. Diketahui, telur amniotic memiliki tiga selaput yang melindunginya, yaitu chorion, amnion, dan allantois.

Ketiga lapisan inilah yang memungkinkan embrio di dalam telur tersebut mengambil nutrisi, menyimpan limbah yang berlebihan, dan bernapas tanpa adanya lingkungan akuatik eksternal.

Namun para peneliti masih belum bisa menyimpulkan, kapan dan bagaimana caranya telur-telur ini bisa terbentuk. Sebab, cangkang tidak meninggalkan fosil yang jelas untuk dijadikan bahan penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan fakta tersebut akhirnya bisa disimpulkan, bahwa telur ada lebih dahulu ketimbang ayam. Bahkan, telur ada sejak ratusan juta tahun lalu, sedangkan ayam baru diketahui muncul sekitar 58 ribu tahun yang lalu.

Kesimpulan, Lebih Dulu Ayam atau Telur?

Tak sedikit orang yang menganggap pertanyaan semacam ini hanya sebatas diskusi lelucon yang hanya membuang waktu. Namun seketika semua berubah saat Stephen Hawking, salah satu manusia paling cerdas di muka bumi mulai membawa masalah ayam dan telur ini secara serius.

baca juga:  Padang Lamun - Pengertian, Ciri, Sebaran, Peran & Manfaat
cangkang telur pecah Pixabay

Bagaimana tidak? Stephen Hawking sempat mengatakan, bahwa telur lebih dahulu ada ketimbang ayam. Saat itu, semua orang langsung percaya dengan pendapatnya begitu saja karena memang Hawking diakui kecerdasannya. Namun pertanyaan selanjutnya, apakah jawaban Stephen Hawking tersebut benar-benar tepat dan bisa dibuktikan secara ilmiah?

1. Jawaban Stephen Hawking Salah Total

Di tahun 2010 silam, sejumlah peneliti asal Inggris sengaja meremukkan telur ayam. Dari percobaan tersebut, mereka menemukan fakta bahwa protein yang dibutuhkan untuk membentuk cangkang telur hanya bisa ditemukan pada ovarium ayam. Pernyataan ini jelas menghebohkan karena secara tidak langsung menyimpulkan, bahwa ayam lebih dulu ada daripada telur.

Lantas, dari mana ayam-ayam ini berasal? Kembali ke informasi awal yang telah kita bahas tadi, apapun nama spesiesnya dulu, ayam telah berevolusi menjadi wujud yang kita ketahui seperti saat ini.

2. Fakta Penemuan Lebih Mencengangkan

Perlu kita ketahui, protein ovocledidin-17 mengontrol proses kristalisasi cangkang telur. Tanpa adanya protein ini, maka cangkang tidak akan pernah bisa terbentuk.

Awalnya, para peneliti ini hanya berusaha untuk meredam segala perdebatan antara pernyataan Hawking dengan ilmuwan lainnya. Namun siapa sangka, pertanyaan sederhana ini ternyata mampu membuat para peneliti menemukan cara hebat yang bisa diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

Misalnya menguatkan tulang sintetis hingga menghentikan dampak global warming. Kita tentu sedikit bertanya-tanya, bagaimana cara kerja ilmiah cangkang telur bisa menghentikan dampak global warming yang saat ini sedang terjadi pada bumi kita tercinta?

baca juga:  Cara Ternak Ayam Joper - Kandang, Bibit, Pakan, Pemeliharaan & Panen

Tahukah jika ada beberapa cara baru yang dilakukan oleh para peneliti untuk melawan global warming yang sedang terjadi. Salah satunya dengan menangkap semua karbondioksida berlebih yang berasal dari kendaraan bermotor atau berbagai jenis produk kosmetik spray.

Nah, protein yang membentuk cangkang telur ini ternyata mampu membantu kita untuk mengkristalisasi karbondioksida menjadi batu gamping agar bisa diletakkan sebagai penghias lingkungan sekitar.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.