11++ Pakaian Adat Bali – Jenis, Nama, Filosofi & Ciri Identitas Budaya

4.2/5 - (76 votes)

Pakaian Adat Bali – Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi wajah Indonesia. Bukan tanpa sebab, karena daerah berjuluk Pulau Dewata ini memiliki segudang kekayaan alam dan kekayaan budaya luhur yang melimpah.

Salah satunya adalah pakaian adat Bali yang menjadi identitas masyarakatnya. Pakaian tradisional Bali sangat dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Baju tradisional ini selalu dikenakan dalam upacara keagamaan dan kebudayaan, misalnya saat pementasan tari tradisional Bali yang penuh makna dan filosofi.

Sama seperti kesenian tari Bali, baju adat Bali juga memiliki makna dan mengusung nilai tersendiri. Sumber makna dan nilai tersebut berasal dari ajaran Sang Hyang Widhi atau dewa yang diyakini oleh warga Bali mampu memberi kebahagiaan, kedamaain, dan keteduhan bagi umat Hindu.

Busana adat Bali pun ada bermacam-macam dengan gaya, keindahan serta nilai estetika tersendiri. Jenis pakaian adat ini mempunyai fungsi masing-masing, misalnya untuk persembahyangan, upacara pernikahan, kegiatan ada, kematian, dan sebagainya.

Baju Tradisional Sebagai Identitas Budaya Bali

Pakaian adat Bali merupakan salah satu busana terkenal dan unik di nusantara. Baju adat Bali memilki ciri khas yang berbeda dengan pakaian adat Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara dan sebagainya.

upacara adat bali Pixabay

Karakteristik utama pakaian tradisional Bali terletak pada bentuk fisik serta tradisi dalam mengenakannya. Terdapat banyak variasi jenis busana adat sehingga masing-masing bagian memiliki maksud dan tujuan tertentu saat digunakan.

Ciri Pakaian Adat Bali

Busana khas Bali mempunyai ciri dan karakteristik sesuai jiwa dan unsur budaya Bali. Pria dan wanita masing-masing memiliki jenis pakaian berbeda, meliputi bahan pembuatan, model atau bentuk, serta aksesoris pelengkap dan perhiasan.

baca juga:  Pantai Katapiang - Pohon Jomblo Unik Dekat Bandara Minangkabau

Masyarakat Bali pada umumnya mengenakan pakaian adat beserta aksesorisnya dalam keseharian mereka. Hal tersebut telah menjadi kebiasaan dan tradisi warga Bali, dimana busana tradisional telah menjadi bagian dari kehidupan sosial warga Bali.

Ada berbagai macam pakaian tradisional Bali dan masing-masing memiliki nama dan ciri-ciri berbeda. Misalnya baju safari, udeng, kamen, kebaya bali, selendang, sanggul atau pusung, serta kemeja putih.

Nama-nama Pakaian Adat Bali

Setiap jenis pakaian Bali memiliki bentuk, makna dan tujuan penggunaan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah ragam busana tradisional Bali beserta penjelasannya.

baju adat bali idntimes.com

1. Baju Safari

Baju safari adalah pakaian tradisional Bali yang diperuntukkan untuk laki-laki. Desain baju safari mirip seperti kemeja yang dilengkapi dengan kerah dan kancing. Pada bagian kanan dan kiri baju juga dilengkapi kantong atau saku. Baju ini berwarna putih bersih yang merupakan warna simbol kesucian.

2. Udeng

Udeng adalah sebutan untuk ikat kepala atau penutup kepala khas Bali. Udeng biasa dikenakan oleh pria Bali saa memakai baju adat. Selain itu, udeng juga dikenakan saat datang ke Pura untuk melakukan upacara adat keagamaan.

Bahkan beberapa diantaranya tetap menggunakan udeng meski tidak sedang mengikuti upacara ibadah. Kebiasaan ini menggambarkan kesadaran masyarakat Bali yang tinggi terhadap budaya, sehingga tetap mengekan udeng di keseharian mereka.

3. Kamen

Kamen adalah bagian dari pakaian adat Bali berupa kain bawahan yang dikenakan masyarakat Bali. Bentuk kamen menyerupai sarung, yaitu berbentuk persegi panjang yang dibuat dari kain tertentu. Kamen umumnya dibuat dari kain yang tipis.

Laki-laki dan perempuan mengenakan kamen yang berbeda. Untuk pria, umumnya mengenakan 2 lembar kain digunakan untuk menutup bagian bawah tubuh. Sebutan kamen sebenarnya adalah kain yang dipakai di bagian dalam, sedangkan untuk kain bagian luar disebut saput yang diikatkan dengan selendang agar kamen tidak terlepas.

baca juga:  Tari Pendet - Sejarah, Fungsi, Gerakan, Kostum, Keunikan & Kontroversi

Cara memakai kamen ilah dengan mengikatnya secara melingkar pada pinggang. Ikatan tersebut dimulai dari arah kiri ke kanan dan selanjutnya di bagian depan dibuat lipatan dengan simpul tertentu.

Sedangkan untuk wanita, cara memakain kamen sedikit berbeda. Kain kamen hanya diikat melingkar di bagian pingga dari kiri ke kanan. Selanjutnya ujung kain tersebut diikat pada selendang yang menjadi pelengkap baju adat Bali.

4. Kebaya Bali

Jika dilihat sekilat, pakaian tradisional kebaya Bali memiliki kemiripan dengan pakaian adat Jawa. Namun jika diamati, maka ada perbedaan dibandingkan kebaya Jawa. Ciri khas yang membedakan ialah bentuk kebaya Bali yang memiki lengan dan baju terbuka, serta penggunaan sabuk yang diikatkan di tengah dada.

Kebaya Bali biasanya dikenakan sebagai baju resmi saat acara penting, seperti hari raya, pernikahan, ritual keagamaan, serta acara kebudayaan. Jika kita pernah berkunjung ke Bali, tentu sering melihat wanita Bali memakainya. Hal tersebut dikarenakan hampir setiap hari masyarakat Bali memaknainya sebagai hari-hari penting dan melakukan ritual tertentu.

5. Selendang

Hampir setiap hari warga Bali melakukan ritual keagamaan, sehingga diperlukan pakaian adat berupa selendang untuk melakukannya. Selendang digunakan sebagai pengganti baju adat saat melakukan ritual penyembahan atau sesajen (canang). Umumnya ritual ini dapat ditemukan dengan mudah diberbagai sudut Pulau Dewata.

Selendang mempunyai makna tersendiri. Bagi mereka yang menjalankan peribadahan, selendang bermakna sebagai pengikat diri dari tingkah laku atau nafsu buruk, serta membatasi tubuh bagian atas dan bawah.

Salah satu contoh penggunaan selendang di Bali adalah saat kita hendak memasuki wisata tempat suci. Kita akan diminta mengenakan selendang sebelum masuk untuk menghormati adat dan budaya lokal.

6. Sanggul / Pusung

Sanggul Bali berbeda dengan sanggul dalam budaya Jawa. Sanggul atau Pusung yang dikenakan oleh wanita Bali memiliki beragam macam, seperti pusung gonjer dan pusung kepupu.

Pusung gonjer adalah sanggul yang biasanya dikenakan wanita lajang atau belum menikah. Sedangkan pusung kepupu adalah sanggul yang digunakan oleh wanita yang berstatus janda.

baca juga:  Taman Nasional Bali Barat - Eksotisme Pulau Dewata

7. Kemeja Putih

Kemeja putih sebenarnya bukanlah pakaian adat Bali. Sebab tidak ada aturan mengenai baju tertentu, akan tetapi ketentuan yang diterapkan adalah pakain yang bersifat normal dan rapi. Salah satu contohnya adalah penggunakan kemeja putih saaat persembahyangan. Alasan penggunaan warna putih adala sebagai simbol kesucian dan kesakralan.

8. Sabuk Prada

Sabuk prada adalah ikat pinggang yang digunakan untuk menahan kamen agar tidak melorot. Penggunaan sabuk ini juga membuat wanita Bali lebih anggun ketika mengenakan pakain adat. Selain itu, sabuk prada juga memiliki filosofi sebagai gambaran melindungi diri pada rahum wanita sebagai anugerah Tuhan.

Jenis Pakaian Tradisional Bali

Pakaian adat Bali juga dibagi menjadi beberapa jenis sesuai tingkatannya. Berikut ini adalah jenis Payas Bali serta penjelasannya.

pakaian pengantin bali weddingku.com

1. Payas Agung

Payas Agung adalah pakaian tradisional Bali yang menampilkan kesan mewah dan sanga spesial. Baju ini tidak dikenakan dalam aktivitas harian dan biasanya hanya dipakai saat upacara pernikahan.

Pakaian ini nampak mewah dengan paduan warna merah, emas dan putih. Saat mengenakan payas agung biasanya juga dilengkapi mahkota cukup besar dibagian kepala. Mahkota tersebut dikenakan oleh pria maupun wanita.

Properti pelengkap pakaian payas agung adalah keris yang dibawa oleh pria serta kain songket. Sedangkan wanita akan mengenakan kain atau sesanteng yang dililit di bagian tubuh atas, serta kain songket mewah di bagian bawah.

2. Payas Madya

Tidak seperti payas agung, payas madya lebih fleksibel dalam penggunaannya. Pakaian adat Bali ini bisa dikenakan untuk aktivitas sehari-hari serta aturan pemakaiannya tidak terlalu ketat.

Saat mengenakan baju tradisional ini, pria Bali akan nampak gagak dan wanita akan semakin cantik. Jenis atasan payas madya cukup beragam, yaitu bisa menggunakan kaos atau kemeja, sedangkan bagian bawah harus disertai senteng atau selendang dan kamen.

3. Payas Alit

Payas Alit dikenakan oleh masyarakat Bali dengan hiasan kepala berupa udang atau ikat kepala. Selain itu, juga dilengkapi dengan kamen di bagian pinggang untuk laki-laki. Sedangkan untuk perempuan akan mengenakan kebaya Bali yang dilengkapi kamen dan selendang.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.