Pakaian Adat Jambi – Jambi merupakan provinsi di Pulau Sumatera yang sibuk. Provinsi ini adalah penghasil minyak dan karet, serta menjadi kota pelabuhan sehingga membuat Jambi menjadi salah satu pusat industri di tanah air. Ibukota Jambi pun telah menjadi kota yang penting sejak masa Kerajaan Sriwijaya.
Penduduk yang tinggal di Jambi merupakan masyarakat heterogen, yaitu percampuran antara penduduk asli (Suku Jambi) dengan keturunan Minang.
Keturunan Minang meliputi perantau dari Sumatera Barat, Kerinci, Kuanang, Tanjung Kebo, Sarolangun, dan Suku Asli Anak Dalam. Suku Jambi merupakan penduduk mayoritas provinsi Jambi, diikuti dengan Suku Melayu Jambi. Setelah itu ada Suku Kerinci, dan suku pendatang seperti Jawa, Minang, Mandailing, Banjar, Bugis, Sunda, dan Tionghoa.
Daftar Isi
Warisan Kebudayaan Jambi
Perkembangan dunia modern yang begitu pesat tidak bisa kita hindari. Oleh karena itu, tak sedikit tradisi warisan nenek moyang yang perlahan terkikis. Entah karena sudah tidak relevan lagi dengan majunya zaman, atau karena terlupakan dan tidak dilestarikan. Hal ini juga bisa disebabkan karena tidak adanya penerus ke generasi muda.
Beberapa warisan budaya asli Jambi yang masih dipertahankan adalah bahasa Melayu Jambi dan Kerinci. Ada pula kesenian Tari Rentak Bersapih yang indah serta memiliki makna kehidupan manusia dari beragam etnis, suku, dan latar belakang yang berjalan beriringan, rukun, dan selaras.
Selain itu, ada pula pakaian adat Jambi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Pakaian tradisional ini masih dikenakan ketika acara adat, saat menampilkan kesenian budaya, serta upacara pernikahan.
Baju Adat Wanita Jambi
Pakaian tradisional resmi untuk wanita Jambi terinspirasi dari budaya Melayu dan pengaruh agama Islam. Aakan tetapi baju adat tersebut tetap membawah nilai khas kebanggaan tradisi Jambi melalui penggunaan aksesoris.
1. Baju Kurung Tanggung
Baju Kurung Tanggung yang dikenakan kaum wanita Jambi adalah salah satu bentuk pengaruh budaya Melayu. Baju adat ini terbuat dari kain beludru berwarna merah, baju kurung asli Jambi biasanya memiliki hiasan berupa sulaman benang emas.
Pakaian ini disebut Baju Kurung Tanggung karena panjang lengannya tanggung, yakni di bawah siku tapi tidak sampai menutupi pergelangan tangan.
Sementara untuk bagian bawahnya, wanita Jambi mengenakan kain songket yang juga berwarna merah dan dikenakan seperti rok panjang. Kain songket ini terbuat dari bahan benang sutra. Motif kain khas Jambi adalah bunga melati, pucuk rebung, dan bunga tagapo atau bunga bertabur.
Sebagai aksesoris, wanita Jambi tak lupa mengenakan selendang, ikat pinggang, dan aksesoris yang menutupi dada bernama Teratai Dada. Untuk alas kaki, mereka memakai selop berujung runcing dan biasanya berwarna merah.
2. Teratai Dada
Teratai dada adalah aksesoris yang dikenakan wanita Jambi untuk menutupi bagian dada. Jika dilihat sekilas, Teratai Dada tampak seperti bagian dari Baju Kurung Tanggung karena seperti menyatu dengan pakaian, tetapi sebenarnya merupakan dua bagian yang terpisah.
Selain berfungsi untuk mempercantik penampilan perempuan Jambi secara keseluruhan, Teratai Dada juga bisa digunakan untuk menyamarkan lekuk tubuh wanita. Aksesoris ini biasanya berwarna dasar merah dengan manik-manik berwarna emas.
Teratai Dada sangat cocok dikenakan dengan Baju Kurung Tanggung, terutama saat acara pernikahan, sehingga membuat penampilan mempelai wanita menjadi elegan.
3. Telukuk
Telukuk biasa disebut dengan Kuluk. Telukuk atau Kuluk adalah penutup kepala asal Melayu Kerinci. Telukuk telah dikenakan Suku Melayu Kerinci bahkan sebelum mereka memeluk agama Islam. Dulunya Telukuk berfungsi untuk melindungi kepala dan sebagai simbol status sosial yang menunjukkan martabat pemakainya.
Jenis Telukuk bermacam-macam dan digunakan pada acara yang berbeda-beda. Misalnya untuk pernikahan dan pemberian gelar, beberapa jenis Telukuk atau Kuluk yang digunakan antara lain Kuluk Berumbai Jatuh, Kuluk Kipas Terlilit, Kuluk Mahkota, Kuluk Kerinci Mudik, Kuluk Sapik Udang, Kuluk Kuncup Melati, Kuluk Kenduri Sko Lempur, Kuluk Harian, dan lain-lain.
4. Kalung
Tak lengkap jika baju tradisional wanita tanpa aksesoris. Wanita Jambi mengenakan perhiasan untuk tampilan yang lebih menawan. Misalnya kalung yang terdiri dari 3 jenis, yaitu kalung Tapak, Bertingkat atau Jayo, dan Rantai Sembilan.
5. Cincin
Selain kalung untuk leher, jari-jari wanita Jambi pun tak luput dari perhatian. Mereka mengenakan cincin yang terdiri dari 2 jenis, yaitu Pacat Kenyang dan cincin Kijang atau Capung.
6. Gelang
Saat mengenakan pakaian adat, wanita Jambi selalu melengkapinya dengan gelang yang jenisnya cukup banyak. Ada yang dipakai di pergelangan tangan dan ada juga yang dipakai di pergelangan kaki.
Untuk pergelangan tangan bernama gelang Kilat Bahu berjumlah 2 buah, gelang Kano, gelang Ceper, dan gelang Buku Beban. Sementara untuk pergelangan kaki bernama gelang Nago Betapo dan Ular Melingkar.
7. Ikat Pinggang
Aksesoris berupa ikat pinggang tak boleh dilupakan untuk pemakaian Baju Kurung Tanggung. Ikat pinggang tradisional Jambi biasanya berwarna emas.
Pakaian Adat Pria Jambi
Pakaian adat untuk pria Jambi memiliki beberapa bagian yang hampir sama dengan pakaian wanita. Hanya saja terdapat perbedaan di beberapa bagian, seperti penggunaan aksesoris. Pakaian tradisional Jambi untuk pria juga mendapat pengaruh dari busana etnis Melayu.
1. Baju Kurung Tanggung
Untuk atasannya, sama persis dengan yang dikenakan kaum wanita Jambi. Panjang lengannya tanggung, di bawah siku, membuatnya dinamakan demikian. Panjang tangan baju yang tanggung ini memiliki filosofi agar pria Jambi tangkas dan cekatan dalam bekerja, serta bisa diandalkan dalam beragam jenis pekerjaan.
Baju Kurung Tanggung terbuat dari kain neludru berwarna merah. Baju Kurung Tanggung untuk pria juga dihiasi dengan sulaman dari benang emas. Motifnya adalah bunga tagapo atau bunga bertabur, kembang berangkai, dan kembang melati. Sulaman emas pada Baju Kurung Tanggung memiliki makna bahwa Melayu sebagai tanah yang subur dan kaya.
2. Cangge
Cangge adalah celana yang dikenakan pria Jambi sebagai bawahan Baju Kurung Tanggung. Terbuat dari kain beludru warna merah yang sama persis dengan atasannya. Tak lupa juga ditambahkan kain songket pada bagian pinggang agar nampak lebih megah.
Setelah itu, digunakan pula ikat pinggang yang terbuat dari kuningan. Selain berfungsi sebagai aksesoris, ikat pinggang juga berfungsi sebagai tempat menyelipkan keris.
3. Lacak
Lacak adalah penutup kepala yang juga terbuat dari kain beludru berwarna merah, sama seperti Baju Kurung Tanggung dan Cangge. Lacak dilengkapi dengan hiasan motif flora, yaitu Tali Runci dan Bungo Runci.
Bungo Runci adalah rangkaian bunga warna putih yang dihubungkan dengan benang, bunganya bisa berupa bunga asli atau tiruan. Lacak harus berdiri tegak saat dikenakan, karena itu bagian dalam Lacak dilengkapi dengan kertas karton.
4. Teratai Dada
Sama seperti wanita, pria juga mengenakan penutup dada yang berbentuk bunga teratai dan disebut Teratai Dada. Hiasan ini dipasang melingkar di leher dan berfungsi sebagai kerah.
5. Gelang
Pria Jambi juga mengenakan gelang di kedua pergelangan tangannya. Gelang ini terbuat dari logam celupan. Motif khas yang sering dipakai adalah naga kuning yang bermakna kekuasaan dan tidak bisa diganggu.
6. Selempang dan Selendang
Pria Jambi mengenakan selempang yang disilangkan di dada. Warna umumnya adalah merah keunguan. Biasanya merupakan songket yang menjadi bagian dari sarung dengan motif rangkaian bunga.
Selain itu, ada juga selendang yang dikenakan di pinggul. Warna selendang ini umumnya merah jambu dengan ujung rumbai berwarna kuning.
7. Keris
Pakaian adat pria kurang lengkap tanpa senjata yang melambangkan kebesaran, kekuatan dan pelindung. Senjata tradisional Jambi berupa keris diselipkan di ikat pinggang, tepatnya di bagian perut dengan arah menyerong ke kanan.
Baju Adat Pernikahan
Pakaian terbaik umumnya dikenakan saat acara pernikahan, begitu pula dengan tradisi Jambi dimana kedua mempelai mengenakan pakaian adat Jambi khusus acara tersebut. Pakaian ini berbeda dengan baju tradisional keseharian. Perbedaannya terlihat pada warna dan aksesoris yang dikenakan.
Biasanya baju pernikahan berwarna merah, namun ada juga yang berwarna biru. Kain songket tetap digunakan dengan tambahan aksesoris berupa rangkaian bunga berwarna merah dan putih yang disematkan di belakang telinga kanan.
Pakaian Adat Untuk Anak
Baju tradisional untuk anak-anak Jambi modelnya tidak jauh berbeda dengan pakaian adat dewasa. Akan tetapi penggunaan kain berwarna cerah lebih dipilih menyesuaikan dengan usia anak yang menyukai warna-warna tersebut.