Alam semesta memiliki banyak fenomena yang unik dan menarik. Salah satunya adalah pelangi yang dikenal karena memiliki tujuh warna indah. Tak heran, jika kemudian muncul banyak cerita serta dongeng yang mengangkat asal-usul pelangi.
Meski sama-sama fenomena optik, pelangi berbeda dengan aurora. Sebab aurora hanya terjadi di wilayah kutub. Sedangkan pelangi dapat terjadi dimanapun dan selalu identik dengan hujan. Pelangi seringkali akan muncul setelah hujan reda.
Pelangi terdiri dari beragam warna kerap dianggap sebagai fenomena alam berupa tumpukan warna dalam satu garis yang sama. Selain warna yang beragam, pelangi juga memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Daftar Isi
Pengertian Pelangi
Seringkali kita bertanya-tanya, bagaimana pelangi nan indah dan menawan itu bisa terbentuk di langit? Lalu, mengapa pelangi hanya bisa disaksikan setelah hujan?
Jika dijelaskan secara umum, pelangi adalah salah satu fenomena alam akibat pembiasan cahaya yang berasal dari percikan air hujan yang terkena cahaya matahari. Pembiasan tersebut kemudian membentuk suatu busur cahaya dengan tujuh warna dasar, yaitu merah, jingga kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang sering disebut mejikuhibiniu.
Pelangi Menurut Para Ahli
Selain penjelasan di atas, ada pula beberapa definisi pelangi menurut ilmuwan. Berikut beberapa diantaranya:
1. Menurut Newton
Menurut Sir Isaac Newton, pelangi merupakan suatu spektrum yang dihasilkan dari pembelokan sinar yang masuk melalui prisma. Di dalamnya terdapat tujuh warna dasar, antara lain merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
2. Lord Rayleigh
Sementara Lord Rayleigh berpendapat, pelangi adalah efek cahaya yang muncul di langit karena pembiasan cahaya. Cahaya tersebut terdistorsi oleh partikel-partikel uap air di sekitarnya.
Proses Terbentuknya Pelangi
Terbentuknya pelangi tidak hanya melalui satu proses, melainkan melalui beberapa tahapan. Berikut ini adalah proses pembentukan pelangi, yaitu:
1. Pembiasan Cahaya Matahari
Pelangi bisa terbentuk karena pembelokan atau pembiasan cahaya matahari yang terjadi pada permukaan atmosfer bumi. Bisa dikatakan, cahaya matahari tersebut tertahan masuk ke permukaan bumi melalui atmosfer yang kemudian menahannya dari medium satu menuju medium lainnya. Selanjutnya, sinar matahari tersebut masuk ke dalam titik-titik air hujan.
2. Sinar Matahari Melalui Presipitasi Air Hujan
Saat cahaya matahari tertahan oleh lapisan atmosfer bumi, ada beberapa cahaya yang pada akhirnya tiba di permukaan bumi melalui presipitasi air hujan.
Presipitasi air hujan merupakan jumlah titik-titik air hujan yang bakal masuk ke permukaan bumi. Namun, titik-titik air hujan ini tidak bisa turun secara lurus ke bawah sehingga cahaya matahari yang terbawa ikut berbelok oleh adanya presipitasi air hujan tersebut.
Pembelokan cahaya matahari yang disebabkan oleh presipitasi air hujan ini berdampak pada warna cahaya matahari yang telah berkumpul menjadi satuan warna putih, akhirnya terpisah antara satu warna dengan warna lainnya.
Hal ini menyebabkan terbentuknya pembiasan cahaya menjadi beberapa warna yang telah disebutkan di atas, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
3. Pembelokan Cahaya
Setelah cahaya terkumpul menjadi warna putih, warna tersebut hanya mampu bertahan pada saat cahaya matahari masih tertahan pada lapisan atmosfer. Kemudian warna tersebut akan menyebar menjadi tujuh warna dikarenakan adanya pembelokan sudut. Itulah sebabnya pelangi berbentuk seperti busur.
4. Pembentukan Warna Pelangi
Pelangi yang awalnya terbentuk dari perputaran warna matahari yang terlihat putih, pada akhirnya berubah menjadi tujuh warna dasar yang merupakan warna awal dari cahaya matahari.
Perlu kita ketahui, warna yang pertama kali dibelokkan oleh cahaya pelangi adalah warna ungu. Sementara pembelokkan cahaya matahari oleh presipitasi air hujan yang terakhir adalah warna merah. Hal ini jelas berbanding terbalik pada penyebutan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu pada pelangi.
Jenis Pelangi
Pelangi tidak hanya terdiri dari satu macam, melainkan terdiri dari beragam jenis yang masing-masing memiliki ciri dan karakteristik sebagai berikut:
1. Pelangi Kabut
Pelangi kabut terjadi akibat adanya pembiasan cahaya matahari yang berawal dari kumpulan kabut. Pembiasan yang terjadi ketika pelangi kabut biasanya didukung oleh keberadaan kabut yang kuat.
Ada beberapa perbedaan warna yang mencolok antara pelangi pada umumnya dengan pelangi kabut. Salah satunya, pelangi kabut memiliki warna merah pada sisi luarnya sedangkan pada sisi dalam memiliki warna biru. Pelangi seperti ini seringnya ditemukan di sekitar perairan seperti sungai, air terjun, dan tempat lain yang mengandung banyak air.
2. Pelangi Ganda
Sesuai dengan namanya, pelangi ganda memiliki lebih dari satu pelangi yang biasanya terjadi saat hujan lebat. Melimpahnya jumlah air ketika hujan lebat membuat jumlah pelangi yang muncul lebih dari satu. Pada pelangi ganda, urutan warna dasarnya justru terbalik tidak seperti pelangi normal, yaitu ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah.
3. Pelangi Sirkular
Pelangi ini tidak berbentuk busur seperti pelangi pada umumnya, tapi justru berbentuk lingkaran. Namun perlu diketahui bahwa sebenarnya semua jenis pelangi berbentuk lingkaran.
Biasanya, kita melihat pelangi berbentuk busur karena jarak pandang lebih rendah sehingga pelangi hanya terlihat setengah dari bentuk keseluruhannya saja. Tentu saja, hal ini jelas berbeda jika kita melihat pelangi dari daerah pegunungan atau dataran tinggi. Bisa dipastikan, pelangi di daerah tersebut akan berbentuk lingkaran sepenuhnya.
4. Pelangi Satu Warna
Seperti namanya, pelangi jenis ini hanya menampakkan satu kesatuan warna, yaitu merah. pelangi ini biasanya muncul di sore hari menjelang senja. Penyebabnya tentu saja presipitasi air hujan yang muncul di antara arah terbit dan tenggelamnya matahari.
5. Pelangi Kembar
Pelangi kembar tercipta karena pembiasan cahaya terjadi pada butir-butir hujan yang ukurannya tidak sama. Perbedaan ukuran tersebut bisa terjadi karena selisih tekanan udara.
Fenomena pelangi kembar termasuk langka dan berbeda dengan pelangi ganda. Jika pelangi ganda terjadi karena pembiasan yang menghasilkan pelangi sejajar, maka pelangi kembar bentuknya terbelah sehingga tidak sejajar. Bahkan urutan warnanya pun bisa berkebalikan.
6. Pelangi Ekstra Warna
Pelangi dengan ekstra warna atau warna tambahan terjadi jika pembaisan berada pada jalur butir air yang berbeda disekitar pelangi utama. Disebut demikian karena pada pelangi jenis ini akan muncul warna hijau atau nila pada sisi pelangi utama secara bertumpuk.
7. Pelangi Bulan
Pelangi bulan adalah fenomena yang terjadi pada malam hari. Sesuai namanya, pelangi bulan terjadi karena pembiasan cahaya bulan. Oleh sebab itu, pelangi ini nampak lebih redup. Butuh penglihatan sensitif untuk mengamatinya, sebab jika tidak cermat hanya akan terlihat sinar berwarna putih.
Fakta Warna Pelangi
Di balik sejuta keindahannya, ternyata tersimpan pula beberapa fakta menarik di balik warna-warni pelangi yang sering kita saksikan. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Pelangi Terdiri Dari Jutaan Warna
Siapa sangka, ternyata pelangi tidak hanya memancarkan tujuh warna, tetapi ada jutaan warna di baliknya. Namun sayangnya, mata manusia tidak mampu menangkap semua komponen yang dipancarkan oleh pelangi.
Manusia hanya mempunyai kemampuan menangkap setidaknya tujuh warna yang dipancarkan oleh pelangi, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
2. Bentuk Pelangi Berbeda Bagi Setiap Orang
Sebagaimana yang telah dijelaskan, pelangi umumnya dianggap berbentuk setengah lingkaran. Tapi ternyata bentuk pelangi yang dilihat oleh setiap orang bisa berbeda-beda. Sebab tiap-tiap bentuk yang dihasilkan ternyata ditentukan oleh jarak dan posisi masing-masing orang.
Selain itu, suatu cahaya yang memantul dalam rintik hujan juga bisa memengaruhi bentuk pelangi yang tampak di mata setiap orang. Bukan hanya karena jaraknya yang jauh, tapi orang-orang yang melihat dari jarak beberapa sentimeter pun juga akan menghasilkan visual yang berbeda dari pelangi tersebut.
3. Warna dan Bentuk Pelangi Dipengaruhi Posisi Matahari
Fakta berikutnya yang perlu kita ketahui adalah sudut matahari sangat memengaruhi warna dan bentuk pelangi. Hal ini dibuktikan oleh sejumlah orang yang nyatanya melihat pelangi secara sempurna, tapi ada juga yang tidak, baik dari segi bentuk ataupun warnanya.
Pelangi yang sempurna dari segi warna dan bentuknya hanya bisa terlihat ketika posisi matahari berada di sudut 42 derajat. Posisi tersebut hanya terjadi saat pagi dan sore hari.
4. Urutan Warna Pelangi
Umumnya pelangi membentuk warna dengan urutan sebagai berikut:
- Merah
- Orange
- Kuning
- Hijau
- Biru
- Indigo
- Ungu