Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa – Pengertian, Sumber, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangan

4.4/5 - (9 votes)

Salah satu pembangkit listrik yang penerapannya masih jarang di Indonesia adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa atau disingkat PLTBm. Konsep konversi energi ini menggunakan biomassa berupa bahan organik yang dihasilkan dari proses fotosintetik, meliputi produk maupun buangan sebagai sumber energi.

Energi biomassa sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan-bahan biologis, seperti tanaman, pertanian, perkebunan dan limbah industri serta rumah tangga yang bersifat organik. Contoh biomassa paling sederhana dan adalah kayu yang telah digunakan sejal dulu. Pembakaran kayu mampu menghasilkan energi panas dan uap.

Pengertian PLTBm

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) adalah pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar yang dikonversikan dari bahan biologis dan organik. Pemakaian bahan bakar fosil diketahui memberikan kerugian seiring pertambahan populasi manusia dan kebutuhan akan energi. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran adanya krisis bahan bakar dikemudian hari.

Oleh sebab itu, muncul ide tentang penggunaan energi alternatif yang berasal dari biomassa. Dibandingkan dengan bahan bakar fosil, Pembangkit Listrik Energi Biomassa jauh lebih bersih sehingga dapat mengurangi emisi karbon. Pemanfaatan limbah untuk pembangkit listrik juga dapat menghindari produksi gas metan jika limbah tersebut dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Pada tahun 2005, penggunaan energi biomassa di Indonesia mencapai 32%. Angka ini menempati urutan kedua tertinggi setelah minyak bumi. Tetapi penggunaan biomassa secara tradisional mengalami pertumbuhan sangat rendah sehingga tidak bisa dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil.

Sumber Energi Biomassa

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa menerapkan prinsip pengolahan sampah menjadi listrik melalui proses konversi termal. Ada bermacam limbah yang bisa digunakan sebagai bahan bakar PLTBm, seperti:

baca juga:  Energi Alternatif - Pengertian, Manfaat & Jenis Sumbernya
biomassa Pixabay
  • Limbah pertanian – Bahan baku yang berasal dari limbah pertanian yaitu jerami, ampas tebu, kotoran unggas dan ternak lainnya.
  • Biogas – Biasanya sumber energi ini diproduksi dari bahan organik seperti material tanaman, kotoran manusia, pupuk kandang dan lain-lain.
  • Tanaman energi – Tumbuhan tertentu yang berpotensi menghasilkan energi dikembangkan dalam skala besar dan ditanam secara komersil. Beberapa jenis tanaman sumber energi adalah kedelai, rami, jagung, dan gandum. Sedangkan produk yang dihasilkan tanaman energi yaitu etanol, butanol, methanol, propanol, dan bio diesel.
  • Kayu – Bahan bakar ini paling popular di seluruh dunia. Kayu merupakan bentuk paling sederhana dari biomassa. Namun penggunaan bahan bakar kayu cenderung menimbulkan polusi, sehingga perlu adanya penyeimbangan dengan menanam pohon lebih banyak.

Cara Kerja PLTBm

Mengingat karakteristik sampah yang bermacam-macam, maka sistem Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa menerapkan Teknologi GALFAD (Gassification, Landfill, and Anaerobic Digestion). Cara ini dimanfaatkan untuk mengubah limbah menjadi energi bernilai ekonomis sesuai dengan sifat sampah yang diolah.

Pada proses ini, sampah dimanfaatkan melalui proses pembakaran untuk menghasilkan gas yang akan menggerakkan generator. Ada beberapa tahapan dalam proses gassification, yaitu:

  • Pemilahan Sampah

Tahap awal yang perlu dilakukan adalah memisahkan sampah basah dan kering menggunakan Floating tank atau metode lain, seperti penggunaan SDM yang paham mengenai tahap ini.

  • Pencacahan Sampah

Setelah dipilah, sampah dicacah menggunakan mesin pencacah (Shredder) agar ukurannya sama. Untuk sampah basah akan dilakukan proses pengeringan, kemudian dicacah dengan Shredder.

  • Proses Pembakaran

Sampah selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki reaktor gasifer. Suhu pada proses pembakaran awal adalah 100°C sampai 200°C.

Pada proses pembakaran selanjutnya, limbah dimasukkan kedalam pirolisa bersuhu 200°C sampai 500°C. Limbah hasil pembakaran akan menghasilkan gas yang mengandung CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), H2 (hydrogen). Selanjutnya dilakukan oksidasi yang menghasilkan gas CO dan energi panas, suhu yang digunakan pada proses ini 1200-1400°C.

  • Pemanasan Boiler dan Penggerak Generator
baca juga:  Apa Itu Pengungkapan Emisi Gas Rumah Kaca dan Manfaatnya Bagi Perusahaan?

Panas yang digunakan untuk memanaskan boiler berasal dari proses pembakaran sampah. Dalam proses ini, air dalam boiler akan dipanaskan hingga menguap. Setelah itu, uap yang dihasilkan akan dialirkan untuk menggerakkan turbin. Turbin yang bergerak dihubungkan dengan generator, sehingga energi gerak dari generator berubah menjadi energi listrik.

Limbah yang dihasilkan dari proses ini berupa gas CO, H2, CH4, CO2 dan gas lain yang kemudian dipisahkan melalui proses treatment gas. Sedangkan limbah padatnya berupa abu yang bisa dimanfaatkan untuk kompos.

Kelebihan Energi Biomassa

Dari berbagai sumber energi alternatif yang potensial digunakan untuk masa depan, biomassa merupakan salah satu energi yang menarik untuk diperhitungkan. Kelebihannya biomassa sebagai bahan baku pembangkit listrik adalah:

  • Minim Limbah Organik

Limbah-limbah seperti sisa pengolahan kayu, ranting, dan sejenisnya jika tidak diolah secara baik akan mengalami pembusukan dan menghasilkan gas metana. Jika hasil pembakaran limbah tidak dikelola dengan tepat juga akan berpengaruh pada lingkungan. Energi biomassa dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut. Pengelola dapat membuat briket untuk bahan bakar yang bersifat padat.

  • Mengurangi Efek Rumah Kaca

Efek gas rumah kaca masih menjadi momok bagi masyarakat. Gas rumah kaca meliputi nitrogen oksida, metana, karbondioksida, dan sejumlah gas lainnya. Dengan meningkatnya konsentrasi tersebut di atmosfer akan menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi.

Ketersediaan biomassa bisa menjadi peminimalisir efek rumah kaca. Alasannya adalah lebih ramah lingkungan dan tidak menyebabkan bertambahnya gas-gas pemicu efek rumah kaca.

  • Menekan Polusi Udara

Peningkatan jumlah kendaraan di Indonesia merupakan salah satu penyebab polusi udara. Belum lagi dengan penggunaan energi fosil lainnya untuk pembangkit listrik.

Oleh sebab itu, pemanfaatan biomassa dianggap mampu mengurangi pencemaran udara. Salah satu alasannya adalah karena pembakaran energi ini tidak terlalu menghaslkan jumlah asap yang begitu besar.

  • Sumber Energi Terbarukan

Sebagai sumber energi terbarukan, biomassa tentu memiliki keunggulan dibanding sumber energi lain. Energi ini berasal dari sumber-sumber seperti tanaman dan hewan.

Tanaman dapat tumbuh secara berulang-ulang asalkan tumbuh di lahan yang sesuai. Sedangkan hewan sifatnya dapat dibudidayakan. Keduanya bisa menjadi keunggulan utama mengapa biomassa menjadi alternatif untuk masa depan.

  • Mengurangi Ketergantungan Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil seperti minyak bumi maupun batu bara sifatnya terbatas dan tidak terbarukan. Apabila terus digunakan maka akan terus menipis. Dengan hadirnya energi biomassa, diharapkan dapat menjadi mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil.

pembangkit listrik tenaga biomassa valandstories.com

Kekurangan Energi Biomassa

Meski mempunyai banyak kelebihan, namun penggunaan energi ini di Indonesia masih cukup terbatas. Beberapa kekurangannya menjadi pertimbangan khusus, antara lain:

  • Sumber Energi Terbatas

Meski termasuk sumber energi terbarukan., tetapi untuk memperoleh bahan energinya tergolong sulit. Sebab tanaman tertentu sebagai bahan dasar pembuatan energi ini tidak dapat tumbuh setiap tahun.

  • Mahal

Energi biomassa tergolong mahal karena membutuhkan banyak sumber daya sebagai bahan bakunya. Jika dihitung-hitung, biaya produksinya lebih mahal dibandingkan dengan pemanfaatan bahan bakar fosil. Tetapi untuk saat ini telah ada riset yang mencoba menekan biaya dari pemanfaatan bahan bakar ini.

  • Menyebabkan Polusi

Polusi udara merupakan masalah yang begitu pelik hingga saat ini. Energi biomassa juga bisa menjadi penyebab polusi seperti halnya penggunaan sumber energi fosil.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.