Pohon Akasia – Morfologi Sebaran, Manfaat Kayu & Budidaya

Akasia adalah tumbuhan pohon jenis semak-semak yang berasal dari Afrika. Pohon akasia pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli botani bernama Carl Linnaeus dari Swedia pada tahun 1773.

Pohon ini juga sering dijumpai di Indonesia dan menjadi tanaman perkebunan unggulan untuk bahan pembuatan pulp dan kertas. Serat dari kayu akasia merupakan materi paling cocok untuk membuat kertas tulis, kertas kemasan dan kertas lainnya.

Taksonomi

Klasifikasi tumbuhan akasia secara ilmiah adalah sebagai berikut:

KingdomPlantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoFabales
FamiliFabaceae
SubfamiliMimosoideae
BangsaAcacieae
GenusAcacia
SpesiesA. mangium

Morfologi

Acacia manguium adalah pohon besar berbunga yang tumbuh mencapai ketinggain 30 meter. Pohon ini memiliki batang bebas cabang lurus yang panjangnya mencapai lebih dari setengah total tinggi pohon.

Pohon akasia muda memiliki kulit batang mulus dan berwarna kehijauan. Setelah memasuki umur 2-3 tahun, akan muncul celah-celah pada kulit pohon. Pada pohon yang telah tua, kulit batang akan bertekstur kasar, keras, bercelah dekat pangkal dan warnanya berubah menjadi cokelat atau cokelat tua.

Bentuk daun pada anakan akasia yang baru berkecambah adalah daun majemuk yang terdiri dari banyak anak daun. Namun setelah beberapa minggu, daun majemuk tidak akan terbentuk dan tangkai daun serta sumbu utama setiap daun majemuk akan tumbuh melebar dan berubah menjadi phyllode. Phyllode mempunyai bentuk tulang daun paralel dan mencapai panjang 25 cm dan lebar 10 cm.

akasia daun lebar Google Images

Bunga akasia tersusun dari banyak bunga kecil berwarna putih atau krem seperti paku. Ketika mekar, bentuk bunga mirip sikat botol. Biji akasia berwarna hitam mengkilap dengan bentuk bervariasi, seperti longitudinal, elips, oval, hingga lonjong dengan ukuran 3-5 mm x 2-3 mm. Biji akasia melekat pada polong dengan tangkai yang berwarna oranye kemerahan.

Sebaran Pohon Akasia

Pohon yang dijuluki pohon duri ini tersebar di hutan tropis Australia bagian timur, Papua Nugini, Kepulauan Maluku, serta berbagai wilayah lain di Indonesia. Akasia juga berhasil diperkenalkan ke Sabah, Malaysia pada tahun 1960 dan negara lain, seperti Bangladesh, Cina, Thailand, India, Filipina, Srilanka dan India.

baca juga:  Pohon Gaharu - Ciri, Manfaat, Jenis & Budidaya

Hingga tahun 2005, diperkirakan sekitar 1.300 spesies akasia tersebar di seluruh dunia. Dari total tersebut, sekitar 960 spesies merupakan flora asli Australia.

Manfaat dan Kegunaan

Bagian-bagian dari pohon akasia dapat diolah diambil manfaatnya untuk berbagai keperluan, antara lain:

  1. Parfum – Pohon akasia dapat digunakan untuk bahan baku ornamen minyak wangi. Aroma khas yang dihasilkan dari pohon semak berduri ini sangat khas dan banyak digemari.
  2. Tanaman Hias – Salah satu spesies akasia, yakni Acacia dealbata, Acacia retinodes, Acacia xanthophloea, dan Acacia baileyana banyak dimanfaatkan untuk tanaman hias yang bernilai jual tinggi dan indah.
  3. Astrigen – Kandungan tanin dari akasia dapat di ekstraksi dengan metode penguapan. Astrigen banyak digunakan untuk produk-produk kecantikan.
  4. Mengatasi Ejakulasi Dini – Air rebusan daun akasia yang telah disaring dapat diminum secara teratur untuk mengatasi gangguan ejakulasi.
  5. Obat Diabetes dan Hipertensi – Air rebusan daun akasia dapat membantu menormalkan kadar gula dalam darah.
  6. Menjaga Struktur Tanah – Pohon akasia dapat digunakan untuk menahan lereng atau tebing yang curam agar terhindar dari longsor.
  7. Peneduh Jalan – Di beberapa ruas jalan, pohon akasia sengaja di tanam sebagai peneduh jalan.
  8. Perabot Rumah Tangga dan Kosntruksi Bangunan – Kayu akasia juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan perabot rumah tangga, seperti almari, meja dan kursi. Selain itu, kayu akasia juga bermanfaat unutk struktur rumah.

Kayu Akasia

Bagian kayu teras dari pohon akasia berwarna cokelat muda hingga cokelat tua, sedangkan kayu gubal berwarna kream keputihan.

kayu akasia Google Images

Sebelum menggunakan kayu akasia untuk berbagai keperluan, diperlukan proses pengeringan selama satu hingga dua bulan sesuai dengan ketebalan kayu. Kayu akasia termasuk kayu yang tahan lama dan tahan terhadap hujan dan terik matahari. Akan tetapi, apabila digunakan ditempat yang lembab, maka kayunya mudah ditumbuhi jamur.

Harga Kayu Akasia

Harga kayu akasia di pasaran tidak setinggi harga kayu jati. Berikut ini adalah harga kayu akasia berdasarkan ukuran diameter serta panjangnya.

Diameter KayuPanjang KayuHarga Kayu Akasia per Kubik
10 – 13 cm1 – 1,9 meterRp 628.000
16 – 19 cm1 – 1,9 meterRp 733.000
22 – 28 cm1 – 1,9 meterRp 880.000
30 – 39 cm1 – 1,9 meterRp 1.113.000
10 – 13 cm2 – 2,9 meterRp 653.000
16 – 19 cm2 – 2, meterRp 774.000
22 – 28 cm2 – 2,9 meterRp 959.000
30 – 39 cm2 – 2,9 meterRp 1.212.000
10 – 13 cm3 – 3,9 meterRp 684.000
16 – 19 cm3 – 3,9 meterRp 823.000
22 – 28 cm3 – 3,9 meterRp 1.033.000
30 – 39 cm3 – 3,9 meterRp 1.325.000
10 – 13 cmlebih dari 4 meterRp 715.000
16 – 19 cmlebih dari 4 meterRp 877.000
22 – 28 cmlebih dari 4 meterRp 1.121.000
30 – 39 cmlebih dari 4 meterRp 1.455.000

Budidaya Akasia

Pohon akasia termasuk jenis tumbuhan yang mudah tumbuh dan beradaptasi, sehingga perawatan budidaya akasia tidak terlalu sulit. Pada kawasan hutan tanaman rakyat dan reklamasi, akasia banyak digunakan sebagan tanaman penghijau.

baca juga:  Pantai Gigi Hiu - Pantai Berbatu Karang Tajam Nan Eksotik

Sistem silvikultur dapat diterapkan untuk akasia, yaitu sistem tebang habis permudaan buatan. Metode ini sesuai untuk lahan terdegradasi yang bertujuan untuk pengusahaan tanaman hutan. Oleh karena itu, budidaya akasia akan lebih efektif jika dilakukan pada lahan luas dan kompak agar umur tanaman sama, seragam serta produktivitas berkelanjutan.

bibit akasia Google Images

Cara budidaya akasia tidak terlalu rumit, pembudidayan dapat dilakukan melalui persemaian biji dan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengadaan Benih

Benih diperoleh dari hasil persemaian yang diperoleh dari tegakan benih lokal untuk selanjutnya peningkatan kualitas benih dapat dilakukan. Berikut ini adalah cara menyiapkan benih akasia:

  • Pilih biji akasia yang tua dan memiliki bentuk biji sempurna (tidak keriput)
  • Jemur biji akasia selama 5-6 jam di terik matahari, kemudian angkat dan letakkan ditempat teduh
  • Siapkan media persemaian, dapat berupa polybag atau rak semai. Selain itu, media semai juga dapat menggunakan tanah yang digemburkan membentuk seperti tegalan
  • Campurkan pupuk kompos, tanah, dan pasir sebagai media semai dengan perbandingan 1:1:1. Biarkan selama 1 hari sebelum biji akasia disebar
  • Rendam biji akasia selama 1 malam sebelum di semai. Pisahkan biji yang tenggelam dan buang biji akasia yang mengapung karena kemungkinan tumbuh kecil
  • Tebarkan biji akasia yang baik secara merata di media semai, kemudian tutup dengan lapisan tanah secara merata dan tipis.
  • Tutup bagian atas dengan elastik transparan atau dedaunan dengan jarak 30 cm dari permukaan semai agar kelembaban terjaga
  • Lakukan penyiraman pagi dan sore secara tipis dan merata agar media semai tetap lembab
  • Setelah bibit tumbuh, buka plastik atau penutup media semai
  • Bibit akasia dapat dipindahkan ke polybag yang lebih besar setelah mencapai ketinggian 15 cm – 20 cm
  • Letakkan ke tempat yang lebih luas untuk menunggu bibit siap ditanam di lahan tanam permanen atau sekitar usia penyemaian 5 – 6 bulan
baca juga:  Pohon Jamblang - Morfologi, Habitat, Sebaran, Manfaat & Budidaya

2. Menanam Bibit Akasia

Penanaman bibit akasia sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan agar tidak memerlukan penyiraman. Bibit akasia yang memiliki tinggi batang sekitar 50 cm dapat dipindahkan ke lubang tanam yang disediakan.

Buatlah lubang tanam dengan menggunakan cangkul dan letakkan tanah galian di sebelah lubang. Buka polybag bibit akasia secara perlahan kemudian masukkan ke dalam lubang tanam. Selanjutnya, tutup kembali lubang tanam dengan tanah galian.

3. Merawat Tanaman Akasia

Perawatan kebun akasia dapat dilakukan dengan cukup mudah karena tanaman ini tidak memerlukan perhatian khusus dalam pembudidayaan. Pupuk kandang dapat diberikan ketika akasia masuk umur 6 bulan setelah tanam. Apabila tanaman akasia terserang hama, penyemprotan insektisida dapat dilakukan sesuai hama yang menyerang.

Pemangkasan cabang diperlukan agar kualitas kayu akasia terjaga dan tidak terlalu banyak memiliki mata kayu. Pemangkasan cabang sebaiknya dilakukan saat tanaman akasia masih muda agar mata kayu tidak semakin jelas jelas terlihat dan menyulitkan ketika hendak digunakan.

Sebenarnya, pohon akasia dapat tumbuh subur tanpa perawatan, asalkan jenis tanah pada lahan tanamnya mengandung banyak unsur hara. Perawatan diperlukan apabila area tanam berupa tanah yang tandus.

Pohon akasia yang telah berumur 7 tahun dapat dipanen dengan cara ditebang. Karena kayu akasia memiliki kualitas yang cukup baik, kayunya sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan lemari, kursi, mebel, dan furniture lainnya.

Hama Tanaman Akasia dan Cara Mengatasi

Tingkat produktivitas budidaya pohon akasia dapat menurun jika tanaman akasia terserang hama. Berikut ini adalah empat hama akasia berikut cara penanganan pohon yang terserang hama.

jalur rayap Pixabay
  • Ochtebius dilatus menimbulkan gejala keluarnya getah dari batang, diikuti kulit kayu yang mengering dan mengelupas. Serangan pada pokok batang akan menyebabkan batang mati. Cara menangani pohon akasia yang terserang hama ini adalah dengan memusnahkan sarang, memberikan herbisida, dan melakukan pemotongan pada cabang yang terserang.
  • Xylodepra sp menyebabkan munculnya lubang gerek pada bagian dalam ranting akasia. Jika tidak segera diatasi, lubang gerek akan semakin besar karena aktivitas larva yang memakan batang kayu. Untuk mengatasinya, tutup permukaan perakaran tanahsetebal 2 cm, lakukan sterilisasi kumbang jantan dan lakukan sanitasi kebun dengan menebang dan membakar tanaman akasia yang telah mati agar hama tidak menyebar.
  • Captotermes curvignatus adalah sejenis rayap yang menyebabkan batang pohon rusak dan hancur. Rayap akan memakan batang yang mengandung selulosa sehingga batang akasia menjadi lapuk. Cara mengatasinya adalah dengan mendatangkan musuh alami rayap, yakni semut gramang atau rangrang. Kehadiran semut ini akan menurunkan populasi rayap dan telur-telur rayap akan dimakan.
  • Xystrocera festiva adalah hama kumbang penggerek batang. Serangga ini aktif di malam hari dan menyerah tanaman berkayu, seperti akasia. Gejala tanaman yangterserang adalah ujung ranting mengering, keluar getah, batang berlubang dan terdapat bekas gesekan serta spot kehitaman. Penanggulangan hama ini dilakukan dengan memotong ranting atau batang yang terinfeksi dan mengurangi asupan nitrogen pada tanaman, serta menambah unsur K dan P yang lebih tinggi.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.