Pohon Asam – Morfologi, Sebaran, Habitat, Manfaat & Budidaya

4.2/5 - (17 votes)

Buah dari pohon asam merupakan salah satu rempah yang sering dimanfaatkan untuk menambah cita rasa masakan Indonesia. Selain itu, budaya masyarakat lokal juga kerap mengaitkan jenis pohon ini dengan kesan keramat dan angker karena ukuran pohon yang besar dan rimbun.

Terdapat banyak sekali karakteristik untuk mengenali jenis pohon asam, mulai dari bentuk batang, daun, serta buahnya. Tumbuhan asam juga menyimpan sejuta manfaat dan khasiat terutama sebagai ramuan kesehatan.

Taksonomi

Secara ilmiah klasifikasi tumbuhan asam dibagi sebagai berikut:

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Caesalpinioideae
Bangsa: Detarieae
Genus: Tamarindus
Spesies: T. indica

Pohon asam atau dalam bahasa latin dikenal sebagai Tamarindus indica L. juga dikenal sebagai asam jawa oleh masyarakat umum. Pohon ini mempunyai nama yang berbeda-beda pada tiap daerah. Misalnya di Aceh pohon ini dikenal sebagai bak mee, di Melayu sebagai asam Jawa, di Minangkabau sebagai cumalagi, dan di Bima sebagai mangga.

Selain itu masyarakat Makassar menyebutnya sebagai camba, di Dayak dan Ternate sebagai asam Jawa, di Madura sebagai acem, di Gorontalo sebagai asang jawi, di Sunda sebagai tangkal asem, di Sasak sebagai bage, di Barros sebagai saamba lagi, di Tanimbar sebagai sablaki, dan di wilayah Timor dikenal sebagai kanefo kiu.

pohon asam jurnalasia.com

Ciri Morfologi

Pohon asam mempunyai karakteristik tersendiri baik dari segi nama yang dikenal oleh masyarakat umum maupun ciri morfologinya. Karakteristik inilah yang menjadi pembeda ketika mengidentifikasi pohon asam.

Batang pohon asam mempunyai ciri tumbuh tegak berkayu dengan warna cokelat muda dan berbentuk bulat. Sementara itu permukaan batang dari pohon asam adalah lentisel dengan sistem percabangan simpodial. Pohon asam terkenal mampu tumbuh hingga ukuran yang sangat besar dengan ketinggiannya bisa mencapai 25 hingga 30 meter.

Daun pohon asam tumbuh secara berhadapan dengan bentuk majemuk tunggal dan lonjong. Ukuran daunnya memiliki panjang kurang lebih 1 cm sampai 2,5 cm dengan lebar antara 0,5 cm hingga 1 cm. Ujung dari daun pohon asam cenderung tumpul, sedangkan pangkalnya bulat. Tepian daun mempunyai jenis pertulangan menyirip rata dengan warna hijau.

baca juga:  Pohon Jabon - Jenis, Morfologi, Sebaran, Manfaat & Budidaya

Bunga pohon asam tumbuh di ketiak daun dan mempunyai bentuk tandan. Panjang tangkai yang menopang bunga hanya sekitar 0,6 cm dan berwarna kuning. Sedangkan warna bunga umumnya hijau kecokelatan dengan kelopak berbentuk tabung yang mempunyai benang sari dalam jumlah banyak.

Benang sari tersebut berwarna putih sama dengan warna putik. Ukuran dari mahkota bunga cukup kecil dan mempunyai warna kekuningan. Pohon ini juga menghasilkan buah yang berbentuk polong dengan lebar sekitar 2 cm dan panjangnya bisa mencapai 10 cm.

Warna buah asam adalah hijau kecokelatan dengan biji di dalamnya. Bentuk dari biji asam adalah kotak pipih dengan warna cokelat. Biji-biji ini mempunyai akar tunggang berwarna cokelat yang tampak kotor.

Ketika pohon asam berada pada musim berbunga, maka semua daunnya akan berguguran, begitupun dengan ranting-ranting dari pohon asam. Setelah itu barulah bunga asam mulai mekar disusul dengan tunas daun muda serta ranting-ranting pohon yang baru.

Asal, Sebaran & Habitat

Daerah asal pohon asam masih belum bisa dipastikan, namun kemungkinan besar berasa dari hutan sabana tropis Afrika. Tumbuhan asam berkembang dengan baik di daerah semi kering dan iklim muson basah dengan suhu maksimal hingga 47 derajat Celcius.

Curah hujan yang cocok antara 500 hingga 15000 mm per tahun, namun masih dapat tumbuh pada curah hujan 350 mm per tahun meski kurang optimal. Sedangkan jika tumbuh di daerah bercurah hujan lebih dari 4000 mm maka pengbungaan dan pembuahan akan terhambat.

Khasiat dan Manfaat

Pohon asam mempunyai banyak khasiat dan manfaat yang membantu kehidupan manusia. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah buah asam. Kebanyakan pemanfaatannya digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan.

asam jawa doktersehat.com

Berikut adalah manfaat dan khasiat dari pohon asam, yaitu:

a. Menurunkan Kolesterol Tinggi

Khasiat pertama dari asam adalah dapat menurunkan penyakit akibat kolesterol yang tinggi. Metode pengobatan dengan menggunakan tumbuhan asam cukup mudah. Bagian yang dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol adalah daun asam yang kemudian dibuat menjadi ramuan.

baca juga:  Pohon Damar - Morfologi, Manfaat, Budidaya & Penyadapan Getah

Caranya cukup ambil daun asam sekitar 150 gram hingga 200 gram. Setelah itu tumbuk daun asam tersebut, kemudian dicampur ke dalam air panas sekitar 220 ml. Selanjutnya, saring air campuran daun asam dan minum secara teratur.

b. Mengurangi Nyeri Haid

Wanita yang kerap merasakan nyeri akibat datang bulan juga dapat memanfaatkan pohon asam sebagai ramuan alami untuk mengurangi rasa nyeri tersebut. Bagian yang digunakan adalah daun asam, tetapi sebaiknya ambil daun yang masih muda.

untuk membuat ramuan herbal ini, cukup ambil daun asam muda sekitar satu genggam. Daun tersebut kemudian dicampur dengan kunyit seukuran dua jari, lalu ditumbuk sampai halus bersama dengan air yang sudah matang.

Setelah tercampur merata, tambahkan kembali air secukupnya. Setelah itu ramuan tersebut disaring dan air sisa saringan dapat diminum secara teratur.

c. Mengatasi Ambeien atau Wasir

Manfaat pohon asam selanjutnya adalah untuk mengatasi ambeien atau wasir. Bagian yang digunakan adalah buah asam. Banyaknya buah asam yang digunakan adalah sekitar 1 gram bersama dengan daun keji beling, meniran sebanyak 6 gram, dan temulawak sebanyak 3 gram.

Bersihkan terlebih dahulu semua bahan tersebut, lalu rebus di dalam satu liter air. Tunggu sampai air tersebut berkurang hingga setengah liter. Kemudian setelah itu biarkan hingga dingin dan minum air tersebut sebanyak tiga kali sehari.

d. Mengobati Sariawan

Bagian dari pohon asam yang biasa dimanfaatkan untuk mengobati sariwan adalah daunnya. Sebab daun asam mengandung vitamin C dan antioksidan yang berguna untuk mengatasi iritasi pada area mulut. Cukup ambil daun asam sekitar satu gelas dan usahakan ambil daun yang masih muda, kemudian cuci hingga bersih. Kemudian ambil pula satu ruas kunyit berukuran 5 cm dan iris tipis-tipis.

Bahan-bahan tersebut kemudian direbus ke dalam 4 gelas air dan tunggu sampai air berkurang hingga setengah dari jumlah tersebut. Apabila menginginkan hasil yang manis, ramuan ini juga bisa dicampur dengan gula merah. Setelah matang, saring ramuan dan minum airnya di pagi dan juga sore hari.

e. Menurunkan Demam

Pemanfaatkan pohon asam untuk menurunkan demam dapat diterapkan terutama untuk bayi. Caranya mudah, ambil buah asam ditambah satu ruas kunyit seukuran ibu jari, lima lembar daun melati yang masih muda, serta dua tangkai daun bawang.

Kemudian bahan-bahan tersebut dicuci hingga bersih serta dihaluskan. Setelah itu tempelkan pada bagian ubun-ubun bayi yang sedang demam hingga mereda.

baca juga:  Bonsai Serut - Bagaimana Cara Membuat dan Perawatannya?

Tuah Kayu Asam

Bagi masyarakat jawa, jenis kayu tertentu dianggap memiliki daya gaib seperti halnya kayu asem. Pohon yang cukup populer di masyarakat jawa dianggap bertuah untuk kesaktian, keselamatan, menolak jin jahan serta penangkal tentung atau santet.

Bahkan dibeberapa tempat dengan kebudayaan adat yang masing sangat kental, menebang dan memanfaatkan kayu asam dianggap sebuah pantangan. Sebab, pohon ini seringkali tumbuh di tempat-tempat yang dikeramatkan, seperti makam leluhur dan pemakaman.

Budidaya

Asam merupakan salah satu jenis tanaman bernilai ekonomis, oleh sebab itu tidak jarang masyarakat melakukan pembudidayaan. Berikut ini adalah tahapan budidaya pohon asam yang dapat kita ikut, antara lain:

1. Syarat Tumbuh

Pohon asam dapat tumbuh pada jenis tanah berpasir dan liat di daerah dataran rendah hingga tinggi sekitar 1000 hingga 1500 mdpl. Jika tumbuhan asam berada id kawasan tropis basah bercurah hujan lebih dari 4000 mm per tahun, maka pohon akan sulit berbunga.

2. Perbanyakan

Untuk melakukan perbanyakan pohon asam, kita dapat menggunakan cara pembenihan, pencangkokan, penyambungan dan penempelan. Sedangkan untuk mendapat pohon induk yang baik adalah melalui cara vegetatif. Penempelan perisai (shield budding), penempelan tambalan (patch budding) serta sambung-celah (cleft grafting) adalah metode paling cepat untuk perkembangbiakan tanaman asam.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan pohon asem cukup mudah, diperlukan pemukukan secara berkala hingga usia tanaman berumur 3 atau 4 tahun. Penyiraman dalam dilakukan secara rutin pagi dan sore hari selama masa awal pertumbuhan.

4. Hama Penyakit

Pohon asam sering diserang oleh hama penggerek (shot-hole borers), serangga (toy beetles), ulat pemakan daun, cacing (bagworms), kutu bubuk, dan kutu perisai. Untuk mengatasi, kita dapat menggunakan pestisida sesuai dosis hama yang menyerang.

5. Panen Asam

Pohon asam yang tumbuh optimal mampu menghasilkan 170 kg buah asam per tahun. Pemanenan dapat dilakukan dengan memotong tangkai asam dengan menjepitnya agar tidak menyebabkan kerusakan.

Buah dari kultivar asam dipanen dalam dua tahap, yakni tahap polong hijau untuk bumbu masakan dan polong matang untuk produk olahan. Sedangkan pada jenis kultivar manis, pemanenan juga melalui dua tahp, yaitu ketika setengah matang dan matang sempurna.

Buah asam setengah matang kulitnya muda dikupas, daging buahnya masih berwarna hijau kekuningan dan teksturnya mirip buah apel. Jika buah asam etlah matang, daging akan mengkerut karena kelembaban yang berkurang serta warnanya berubah menjadi cokelat kemerahan dan lengket.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.