Pohon Cengkeh – Taksonomi, Asal, Sebaran, Manfaat & Budidaya

4.2/5 - (12 votes)

Cengkeh atau cengkih adalah salah satu rempah asli Indonesia yang menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa. Pohon ini berdasarkan sejarahnya telah dimanfaatkan sejak abad ke-4, yakni pada masa Dinasti Han. Kemudian terus berkembang diperebutkan oleh Spanyol, Portugis dan Belanda. Bahkan, di abad 17 hingga 18, harga cengkeh Indonesia sanggup menyamai harga emas.

Maluku adalah tempat asal pohon cengkeh, sekaligus menjadi wilayah penghasil cengkih terbesar di dunia. Rempah bernilai ekonomis tinggi ini tak hanya bermanfaat untuk bumbu kuliner, cengkeh juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit serta menjadi campuran rokok kretek khas Indonesia.

Taksonomi

Berdasarkan klasifikasi saintifik, teksonomi cengkih adalah sebagai berikut:

Kingdom Plantae
Subkingdom Tracheobionta
Superdivisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Subkelas Rosidae
Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Genus Syzygium
Spesies Syzygium aromaticum

Asal

Belum ada sumber yang bisa memastikan mengenai asal tumbuhan cengkeh, akan tetapi negara yang memiliki kemungkinan paling besar menjadi asal pohon ini adalah Indonesia. Salah satu alasan kuatnya adalah ditemukannya pohon cengkeh tertua di dunia di wilayah Kepulauan Maluku.

cengkih Pixabay

Selain Indonesia, salah satu negara yang disebut-sebut sebagai asal pohon cengkeh adalah Filipina. Sementara itu, beberapa wilayah lain di Indonesia yang juga diduga menjadi asal cengkih selain Kepulaun Maluku adalah Maluku Utara dan Papua.

Sebaran

Merujuk pada kemungkinan terbesar pohon cengkeh berasal dari Kepulauan Maluku, maka sebaran tanaman ini juga bermula dari kawasan tersebut. Berdasarkan sejarah, bibit tanaman cengkeh mulai disebarkan keluar wilayah Maluku pada sekitar tahun 1769. 

Maluku merupakan produsen cengkeh terbesar di dunia. Pada tahun 1769, seorang kapten berkebangsaan Perancis menyelundupkan bibit cengkeh dari Maluku ke Rumania. Setelah itu penyebaran terus berlanjut ke kawasan Madagaskar dan Zanzibar.

Penyebaran cengkeh di kawasan Indonesia diperkirakan sekitar seratus tahun setelah itu, lebih tepatnya pada tahun 1870. Beberapa wilayah yang juga ditanami varietas cengkeh asal Maluku antara lain Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Saat ini tanaman cengkeh telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia.

Habitat

Tumbuhan cengkeh adalah flora tropis yang cocok tumbuh di wilayah yang panas dengan pasokan air yang cukup. Meski optimal tumbuh di kondisi panas, cengkeh tidak dapat hidup di musim kemarau panjang atay kekeringan.

baca juga:  Ikan Toman - Taksonomi, Morfologi, Sebaran, Jenis, Kuliner & Ikan Hias

Tanaman cengkeh dapat hidup pada ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang menjadi syarat tumbuh cengkeh berada di antara 1.500 hingga 4.500 mm per tahun dengan kelembaban udara 60% – 80%. Sementara itu, rata-rata suhu wilayah yang dibutuhkan adalah 22 hingga 30 derajat Celcius dengan kecepatan angin standar, karena jika angin terlalu kencang akan merusak pokok pohon.

Morfologi

Secara geografis, cengkeh dibagi menjadi beberapa varietas. Misalnya varietas Afo, Posi-posi, Siputih, Zanzibar dan Sikotok yang terdapat di Indonesia. Namun secara umum, morfologi pohon cengkeh dapat dijelaskan sebagai berikut.

panen cengkeh minumkopi.com

Pohon cengkeh tergolong ke dalam tanaman perdu berkayu besar. Hal ini dapat dilihat dari batangnya yang keras, tinggi, dan kuat. Tekstur luar batang tanaman cengkeh agak kasar dengan pertumbuhan ke atas sekitar 10 hingga 15 meter. Batang cengkeh ditumbuhi cabang dan ranting yang dapat dibedakan secara jelas dengan pokok batang.

Daun cengkeh merupakan daun majemuk, karena daunnya tumbuh hanya pada satu tangkai. Daun yang tumbuh tidak terlalu rimbu dengan bentuk lonjong dan berwarna merah muda ketika muda, lalu berubah menjadi hijau setelah tua. Sistem pertulangan daun menyirip dengan permukaan daun terasa licin karena mengandung kelenjar minyak.

Bunga cengkeh tumbuh di ujung ranting yang ditumbuhi daun dan termasuk kelompok bunga majemuk tak berbatas. Kelopaknya berbentuk menyerupai corong, sedangkan mahkotanya mirip bintang. Pada saat masih muda, bunga ini berwarna hijau dan ketika sudah tua berubah menjadi merah.

Selain bunga, pohon cengkeh juga mempunyai buah dan biji. Buah ini disebut sebagai buah semu, karena proses pembentukannya dibantu oleh bunga. Buahnya berukuran kecil sekitar 2 sampai 2,5 cm dengan warna hijau pada saat muda, lalu berubah menjadi merah kehitaman ketika sudah tua.

Tanaman cengkeh yang sudah berumur lima tahun akan menghasilkan biji. Ukuran bijinya sangat kecil dengan diameter hanya sekitar 4 mm. Warna biji cengkeh agak kecokelatan. Semakin tua umur tanaman cengkeh, maka kualitas biji yang dihasilkan juga semakin baik.  

Status Kelangkaan

Berdasarkan catatan IUCN Red List of Threatened Species, pohon cengkeh memiliki status Least Concern atau LC. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman ini beresiko rendah untuk mengalami kelangkaan atau kepunahan. Pohon cengkeh tidak masuk dalam kategori apapun dan populasinya stabil di alam.

Manfaat

Pohon cengkeh merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Alasannya adalah cengkeh merupakan salah satu tanaman perkebunan bernilai ekonomis tinggi. Tidak hanya potensinya sebagai rempah, akan tetapi cengkih memiliki manfaat-manfaat lainnya.

cengkeh Pixabay

1. Kuliner

Manfaat utama cengkeh ditujukan untuk bumbu kuliner. Cengkih dapat dimanfaatkan dalam bentuk utuh maupun bubuk. Penggunaan cengking untuk masakan telah banyak digunakan di Eropa maupun Asia. Di Indonesia, industri rokok kretek juga menggunakan campuran cengkeh untuk menambah rasa pedas dan hangat.

2. Pengobatan

Tidak hanya sebagai rempah, mengonsumsi cengkeh ternyata juga memberi khasiat baik untuk tubuh. Buah cengkeh mengandung antioksidan eugenol yang dapat membantu melawan radikal bebas di dalam tubuh. Dengan begitu peluang untuk terserang kanker akan semakin kecil.

Eugenol tidak hanya melindungi tubuh dari kanker, namun juga mampu mencegah kerusakan pada organ hati. Untuk memperoleh manfaatnya, kita dapat mengonsumsi minyak cengkih dengan dosis yang tepat. Sebab, konsumsi minyak cengkehs ecara berlebihan justru akan merusak fungsi hati.

Khasiat lain minyak cengkeh adalah membantu mengobati sakit maag. Minyak cengkeh dipercaya dapat mencegah produksi asam lambung dan juga erosi pada dinding lambung.

Budidaya Cengkeh

Untuk mendapatkan hasil panen cengkeh yang maksimal, diperlukan kesabaran dan ketelatenan dalam menaman pohon cengkih. Kekhawatiran petani umumnya muncul karena cengkeh membutuhkan perawatan ekstra, namun semuanya terbayar oleh harga jualnya yang menjanjikan.

memetik cengkeh munduk.co

Langkah-langkah menanam cengkeh dapat mengikuti cara sebagai berikut:

1. Syarat Tumbuh

Tanaman cengkeh sebaiknya ditanam di wilayah tropis, lembab, dan jenis tanah liat. Akan tetapi perlu diperhatikan jika cengkih tidak terlalu tahanterhadap musim kering berkepanjangan. Lahan tanam pohon cengkeh wajib memiliki drainase yang baik. Idealnya, cengkih ditanam pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut.

2. Penanaman

Pilihlah bibit cengkeh yang berkualitas dan bersifat unggul. Bibit unggul akan memberikan kualitas pohon yang baik dan berbuah lebat. Pilihlah bibit dengan yang memiliki sifat berikut:

  • bibit usia 1 tahun tingginya minimal 60 cm
  • bibit usia 2 tahun tingginya minimal 90 cm

Pastikan bibit tidak berpenyakit, memiliki batang tunggal dengan percabangan sekitar 7 pasang. Jumlah daun juga perlu diperhatikan, yakni sekitar 63 pasang dengan daun muda berwarna hijau segar dan daun tua berwarna hijau tua.

Lahan tanam budidaya cengkih harus bersih dari tanaman penggangu, rumput dan sisa akar tanaman lain. Gemburkan tanah dengan cangkul dan tunggu sekitar 1 minggu agar racun-racun dalam tanah terbawa angin.

baca juga:  Bajakah - Taksonomi, Jenis, Kandungan, Manfaat Obat Kanker & Budidaya

Upayakan tanah tidak mengandung pasir, karena tanah berpasir cenderung cepat kehilangan kandungan air. Kadar keasaman tanah tidak boleh kurang dari 5, jika pH rendah maka dapat ditambahkan kapur dolomit 1 ton untuk lahan 1 hektar.

Buatlah lubang tanam berukuran 75 x 75 x 75 cm dan beri pupuk kandang secukupnya untuk setiap lubang. Jarak tanam yang baik sekitar 6 x 7 m. Biarkan lubang tersebut selama 1 bulan agar kandungan pupuk meresap kedalam tanah.

Setelah lahan siap, maka tahap penanaman dapat dilakukan. Sebaiknya waktu tanam cengkeh adalah awal musim penghujan agar kebutuhan air tanaman dapat tercukupi.

2. Perawatan

Setelah bibit ditanam, dilanjutkan dengan perawatan secara rutin. Tanaman cengkeh harus dirawat dengan baik terutama umur 1 hingga 5 tahun pertama agar menghasilkan panen melimpah dan berumur panjang. Contohnya adalah cengkeh Afo di Ternate yang berusia 250 tahun dan masih tetap produktif.

  • Penyiraman

Penyiraman secara rutin deprlukan agar tanaman muda tidak mati karena kekurangan air. Penyiraman juga berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah, terutama pada musim kemarau yang memerlukan penyimaran ekstra.

  • Pemupukan

Pupuk diberikan untuk merangsang pertumbuhan pohon lebih cepat dan menghasilkan bunga cengkeh yang melimpah. Pemberian pupuk dapat dilakukan 6 bulan sekali, yaitu pokok kompos atau kandang. Buatlah lubang disekeliling tanaman dan taburkan pupuk pada lubang tersebut.

  • Hama Penyakit

Pohon cengkeh sangat sensitif terhadap hama dan penyakit. Hama perkebunan cengkeh biasanya adalah perusak akar, perusak pucuk, penggerek, perusak daun.

Penyakit tanaman cengkeh yang sering menyerang adalah Die back (mati ranting), bakteri pembuluh kayu, cacar daun dan embun jelaga. Untuk mengendalikannya, kita dapat menggunakan fungisida dan insektisida.

  • Penyulaman

Penyulaman adalah tahap mengganti tanaman cengkeh yang mati dengan bibit unggul yang baru. Bibit pengganti sebaiknya berusia sama dengan bibit yang akan dibuang. Periode penyulaman yang baik adalah awal musim penghujan.

  • Penggemburan dan Penyiangan

Sekitar 6 bulan sekali, lakukan penggemburan lahan sekaligus penyiangan. Penyiangan adalah pembersihan kebun dari tanaman liar dan gulma yang mengambil nutri yang seharusnya ditujukan untuk tanaman cengkeh.

3. Panen Cengkeh

Pohon cengkeh mulai menghasil ketika berumur 5 hingga 7 tahun. Bagian yang dipanen adalah bunga yang mekar tidak utuh. Cara panen cengkeh adalah dengan memetik langsung menggunakan tangan agar daun dan tangkainya tidak rusak. Karena pohonnya yang tinggi, pemetikan dilakukan dengan bantuan tangga kayu.

Masukkan cengkeh yang terkumpul pada kain atau keranjang. Cengkeh dapat dijual dalam bentuk basah maupun kering. Cengkih kering memiliki harga lebih mahal, namun diperlukan pemisahan dari tangka agar terlihat seperti biji-biji tunggal.

Setelah panen tahap pertama, lakukan perawatan pada pohon cengke agar tetap menghasilkan di masa panen berikutnya. Sebagai informasi, harga cengkeh selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.