Pohon Durian – Taksonomi, Sebaran, Buah, Kayu & Budidaya

4.3/5 - (18 votes)

Pohon durian adalah salah satu jenis pohon penghasil buah yang berasal dari Indonesia, sebagian besar berasal dari wilayah Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya. Manfaat pohon durian yang paling umum diketahui masyarakat adalah buah unik yang dijuluki “raja dari segala buah” atau King of Fruit.

Buah durian memiliki rasa yang sangat enak, akan tetapi jika dimakan secara berlebihan akan menyebabkan mual atau pusing. Selain itu, bagi beberapa orang yang tidak menyukai buah durian akan merasa pusing meski hanya mencium aromanya.

Pohon yang menyukai daerah lembab dan tumbuh di Asia Tenggara ini termasuk ke dalam kategori tanaman serbaguna. Sebab bukan hanya buahnya saja yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, melainkan bagian pohon lainnya seperti akar, batang, bahkan kulit buahnya.  

Taksonomi

Pohon yang menghasilkan buah berduri ini memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:

KingdomPlantae
DivisiSpermatohyta
SubdivisiAngiospermae
KelasDicotyledonae
OrdoBombacales
FamiliBombacaceae
GenusDurio
SpeciesDurio zibethinus

Asal

Menurut penelitian, pohon durian diduga berasal dari wilayah Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya. Hal itu juga didukung dengan nama ‘durian’ yang ternyata diambil dari Bahasa Melayu. Selain itu Pulau Kalimantan juga disebut sebagai pusat keanekaragaman durian karena menjadi tanaman endemik yang hanya tumbuh liar di areal hutan.

Berdasarkan jurnal yang dikeluarkan Herbarium Bogoriense, terdapat 29 spesies durian yang hidup di seluruh dunia dan 20 diantaranya ditemukan di wilayah Indonesia. Menariknya 19 dari 20 spesies tersebut hanya tumbuh di Kalimantan, di Sumatera terdapat 7 spesies, dan pulau lainnya hanya memiliki satu spesies saja. 

Sebaran

Pohon durian tersebar di berbagai wilayah nusantara, paling banyak dijumpai di Pulau Kalimantan. Tanaman ini juga tersebar ke wilayah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, dan bergerak menuju negara-negara di bagian barat seperti Malaysia, Thailand, India, Birma, dan Pakistan.

Negara penghasil dan pengekspor utama durian adalah Thailand. Thailan dmengembangkan durian menjadi berbagai jenis kultivar bermutu tinggi dengan sistem budidaya yang sangat baik.

Selain itu, lokasi budidaya durian yang berorientasi ekspor antara lain Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.

Habitat

Habitat asli dari pohon durian adalah wilayah beriklim tropis, salah satunya kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pohon ini dapat tumbuh secara maksimal ketika berada di dataran rendah sampai wilayah dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Secara umum pohon ini menyukai daerah yang agak lembab dan tidak terlalu panas.

Pertumbuhan pohon durian lebih maksimal jika berada di wilayah dengan kelembaban antara 50% sampai 80% dengan suhu udara pada kisaran 25 hingga 32 derajat Celcius. Sementara untuk intensitas cahaya yang dibutuhkan hanya sekitar 45% sampai 50%. Pohon ini mampu tumbuh mencapai usia 200 tahun ketika berada di habitat aslinya.

Morfologi

Ketinggian pohon durian umumnya sekitar 30 hingga 40 meter, tetapi pada beberapa kondisi dapat mencapai ketinggian 50 meter dengan diameter batang antara 2 sampai 2,5 meter. Batang durian tumbuh tegak dan mempunyai banyak percabangan yang nantinya akan menjadi tempat pertumbuhan bunga dan buah.

pohon durian bibitunggul.co.id

Daun pohon durian terbagi menjadi dua, pada bagian atas berwarna hijau dan tampak mengkilap, sedangkan bagian bawahnya memiliki warna kuning keemasan atau cokelat. Bentuk daun membulat atau tumpul di bagian pangkalnya dengan pertumbuhan daun tunggal dan terletak berselang-seling.  

Bunga pohon durian tumbuh secara berkelompok pada batang atau cabang yang sudah tua. Jumlah bunga pada setiap kelompok sekitar 3 sampai 10 kuntum dengan bentuk malai rata atau tukal yang memiliki kuncup. Panjang kelopak bunganya sekitar 3 cm dan berbentuk tabung. Adapula tambahan daun kelopak berbentuk bulat telur sekitar 2 sampai 3 helai.

Bagian bunga juga mempunyai mahkota yang panjangnya dua kali lipat dari kelopak bunga. Bentuk mahkota tersebut menyerupai sudip dengan jumlah 5 helai dan berwarna putih. Terdapat benang sari serta putik yang bentuknya mirip bongkol dan bagian tangkainya berbulu.

Buah durian adalah bagian paling menarik, karena tertutup oleh kulit yang berduri tajam dan runcing. Bentuknya bulat dan terkadang oval dengan panjang sekitar 30 cm hingga 45 cm, lebar sekitar 20 cm sampai 25 cm, dan beratnya kurang lebih 1,5 kg hingga 2,5 kg. 

baca juga:  Pohon Murbei - Taksonomi, Morfologi, Manfaat Buah & Cara Tanam

Ketika buah durian dibuka akan ditemukan 5 sampai 7 ruang yang berisi daging buah 2 sampai 5 biji pada setiap ruang. Daging buah tersebut mempunyai biji dan bentuk fisiknya bervariasi tebal ataupun tipis. Warna daging buah cukup beragam mulai dari putih, kuning, dan kemerah-merahan.

Satu pohon durian dapat menghasilkan jumlah buah antara 80 buah hingga 100 buah. Pada kondisi tertentu, satu pohon bahkan bisa menghasilkan lebih dari itu. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tempat tumbuhnya, varietas, dan juga umur pohon durian.

Jenis Durian

Indonesia memiliki setidaknya 20 jenis spesies durian dan 9 diantaranya dapat dimakan. Berbagai kultivar juga dikembangkan oleh lembaga penelitian di Indonesia untuk menghasilkan durian unggul.

durian Pixabay

Selain itu, terdapat ras-ras durian lokal yang dikenal berkualitas baik namun belum terseleksi untuk kembali ditingkatkan kualitasnya, seperti durian tanpa duri dari kaki gunung rinjani.

a. Kultivar Unggul Nasional

  • Gapu, dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
  • Hepe, bijinya kempis dengan daging tebal
  • Kelud, dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
  • Ligit, dari Kutai
  • Mawar, dari Long Kutai
  • Ripto, dari Trenggalek
  • Salisun, dari Nunukan
  • Sememang, dari Banjarnegara
  • Tong Medaye, dari Lombok, NTB
  • Bentara, dari Kerkap, Bengkulu Utara
  • Bido Wonosalam, dari Jombang, Jawa Timur
  • Perwira, dari Simapeul, Majalengka
  • Petruk, dari Dukuh Randusari, Desa Tahunan, Jepara, Jawa Tengah
  • Soya, dari Ambon, Maluku
  • Sukun, bijinya kempis dengan daging tebal
  • Sunan, dari Boyolali
  • Kani (“chanee”, durian bangkok)
  • Otong, (alihnama dari durian “monthong”, durian bangkok, di Malaysia disebut klon D159)

b. Ras Lokal

Durian ras lokal disebut juga durian asli yang belum terseleksi, segingga keunggulan varietasnya belum terjamin. Jenis durian lokal biasanya dinaman sesuai lokasi geografis tumbuhnya.

  • Durian Parung
  • Durian Lampung
  • Durian Jepara
  • Durian Palembang
  • Durian Padang
  • Durian Merah Banyuwangi

c. Kultivar Unggul Malaysia

Hasil seleksi kultivar durian unggul dari Malaysia diberi kode nomor dengan huruf D, antara lain:

  • D24
  • D99
  • D123
  • D145
  • D158
  • D159 (klon sama dengan varietas ‘Montong’)
  • D169
  • MD-UR 888 (Durian Terbaik Dunia)

Status Kelangkaan

Budidaya pohon durian merupakan salah satu kegiatan perkebunan yang banyak dilakukan. Oleh sebab itu populasi pohon dari genus Durio ini masih cukup besar dan banyak ditemukan di berbagai wilayah. Pohon durian belum dikategorikan sebagai tanaman berstatus langka maupun terancam punah. 

Akan tetapi beberapa jenis durian seperti Durio oxleyanus dan Durio graveolens saat ini berada pada status langka. Kedua durian tersebut berasal dari Kalimantan dan Sumatera.

Kayu Pohon Durian

Kayu durian termasuk jenis kayu bersifat ringan, rapuh, serta memiliki tingkat keawetan dan kekuatan rendah. Kayu pohon durian sangat mudah diserang oleh rayap. Umumnya kayu durian dimanfaatkan untuk pembuatan peralatan rumah tangga, bahan pengemasan, dan juga konstruksi ringan karena mudah dipotong dn dibentuk.

Tekstur kayu durian relatif kasar dan tidak merata dengan arah serat lurus dan terkadang berpadu. Kayu pohon durian memiliki kesan raba permukaan licin serta berat jenis antara 0,42 hingga 0,91 (rata-rata 0,64).

Durian memiliki kayu berdaya susut besar dan daya retak uang rendah. Dalam klasifikasi keawetan dan kekuatan kayu, kayu durian termasuk dalam kelas awet IV hingga V dan kelas kuat II hingga III.

Buah Durian

Pohon durian menghasilkan buah yang kita kenal sebagai buah durian. Buah ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dan menjadi buah terpopuler di dunia.

makan durian uzone.id

Masyarakat Indonesia juga sempat dikejutkan dengan kemunculan kultivar durian yang dinamakan durian J Queen. Durian ini memiliki harga yang sangat fantastis dan telah dibahas pada artikel berikut: Durian J Queen – Durian 14 Juta!

Tips Memilih Buah Durian Matang

Bagi yang gemar dan menyukai buah ini, berikut adalah cara memilih buah durian yang matang dan berdaging tebal, yaitu:

  1. Pilihlah buah dengan bentuk bulat karena daging buah yang ada didalamnya akan lebih banyak
  2. Jangan terlalu menghiraukan warna kulit buah, karena warna hijau atau kuning tidak menentukan durian tersebut matang atau tidak
  3. Pilihlah buah durian bertangkai pendek karena pada umumnya daging buah lebih tebal
  4. Ketuk durian dan dengarkan suaranya, suara yang nyaring menandakan jika buah belum matang
  5. Percaya atau tidak, ternyata durian berduri pendek biasanay daginya lebih tebal
  6. Durian matang akan menghasilkan bau yang harum meski belum dibuka kulitnya
  7. Pilihlah juring atau ruang yang berjumlah lima
  8. Hindari membeli durian yang telah dibuka kulitnya karena gas pada buah akan keluar dan membuat durian terasa hambar
  9. Jangan tertipu oleh beratnya, berat durian belum menjamin isi dagingnya lebih banyak
  10. Belilah durian ketika musimnya tiba, yaitu pada musim kemarau
baca juga:  Tanaman Sri Rejeki - Taksonomi, Morfologi, 17 Jenis, Manfaat & Budidaya

a. Kandungan Gizi

Dalam setiap 100 gram durian, terkandung nilai nutrisi sebagai berikut:

Nilai Nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi615 kJ (147 kcal)
Karbohidrat27.09 g
Serat pangan3.8 g
Lemak5.33 g
Protein1.47 g
Air65g
Vitamin C19.7 mg (33%)
Kalium436 mg (9%)

Hanya bagian yang dapat dimakan, mentah atau beku.
Brangkasan: 68% (Shell and seeds)
Sumber: USDA Nutrient database
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.

b. Bau Durian

Salah satu ciri khas buah durian adalah bau atau aromanya yang menyengat dan dianggap busuk bagi beberapa orang. Bahkan sejumlah perusahaan transportasi dan maskapai penerbangan melarang penumpang yang membawa durian.

Tips yang dipercaya dapat menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut adalah dengan mangaduk-aduk air di dalam pangsa durian. Pangsa durian ialah ceruk kulit buag bagian dalam atau tempat daging dan biji durian menempel. Air adukan tersebut digunakan untuk berkumur dan dianggap sebagai cara efektif menghilangkan bau durian.

Manfaat Pohon Durian

Pohon durian mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Berikut adalah beberapa manfaat dari pohon yang menghasilkan buah berjuluk king of fruit.

1. Makanan

Buah durian mengandung vitamin C yang mampu menghambat proses penuaan dini. Selain itu, ada juga kandungan asam folat dan zat besi yang bermanfaat untuk mengatasi anemia dan meningkatkan tekanan darah. Sementara kandungan vitamin B6 dapat mengurangi stress dan fosfot untuk menguatkan gigi dan tulang.

Selain memiliki kandungan gizi yang baik, buah durian juga merupakan buah yang lezat. Bagian mahkota bunga, buah yang masih muda, dan juga pucuk daun dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat sayur. 

Pada musim raya durian, stok durian yang melimpah di sentra-sentra budidaya akan diawetkan dengan cara diolah menjadi panganan tradisional. Daging buah durian akan dimasak bersama gula menjadi dodol durian yang bernama lempok dan difermentasikan menjadi tempoyak. Temopyak selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan masakan seperti sambal tempoyak dan campuran lainnya.

Durian juga sering dijadikan bahan tambahan untuk kue tradisional seperti gelemai atau jenang. Selain itu, inovasi terkini durian juga dicampurkan ke dalam permen, es krim, susu, serta berbagai jenis minuman lainnya.

Biji durian juga dapat dimakan sebagai camilan. Mirip seperti biji nangka, biji durian juga dapat direbus, dibakar atau dicampur dalam kolak.

2. Pengobatan

Bagian akar pohon durian dapat digunakan sebagai obat demam, sedangkan daunnya berkhasiat untuk menyembuhkan infeksi pada kuku. Buah durian juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit seperti sembelit, kurap, migran, dan hepatitis. Kulit buah yang berduri diyakini dapat mengobati bisul dan sakit perut.

Kebiasaan masyarakat Jawa menggunakan kulit durian yang telah dimakan sebagai pengusir nyamuk dengan menempatkannya di sudut-sudut ruangan.

Budidaya Pohon Durian

Komoditas tanaman buah durian memiliki peluang bisnis yang cukup bagus. Harga jualnya yang cenderung stabil bahkan meningkat setiap musim ini menjadikannya berpotensi untuk dibudidayakan.

bibit durian tipspetani.com

Bagi yang ingin menanam pohon durian baik dalam jumlah kecil maupun pada lahan perkebunan, informasi budidaya durian berikut dapat dijadikan acuan.

a. Syarat Tumbuh

  • Pohon durian tumbuh dengan baik pada ketinggian 100 hingga 500 mdpl. Jika ditanam pada daerah yang terlalu tinggi, maka mutu buah yang dihasilkan akan menurun.
  • Jenis tanah grumosol dan andosol adalah tanah yang cocok untuk pertumbuhan durian karena subur dan kaya bahan organik. pH tanah untuk tanaman durian berada pada pH 5 sampai 7 dan optimal pada pH 6 hingga 6,5.
  • Lahan perkebunan durian harus memiliki darinase baik dengan kedalaman air tanah sekitar 50 sampai 150 cm dan 150 sampai 200 cm. Hal ini untuk menghindari dari pembusukan akar durian yang terendam air.
  • Daerah tropis basah bercurah hujan lebih dari 2000 mm per tahun dan tersebar merata sepanjang tahun adalah kawasan ideal bagi pohon durian. Bulan basah sebaiknya sekitar 9 hingga 10 bulan dan 1 hingga 2 bulan kering sebelum berbunga.
  • Intensistas cahaya sebaiknya antara 40% sampai 50% dengan suhu 22º-30º C.

b. Pemilihan Bibit

Perbanyakan tanaman durian dapat diperoleh secara generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan memiliki bibit terbaik dari biji yang berasal dari buah matang pohon. Pilihlah biji yang bulat dan besar. Selanjutnya, bibit dapat ditanam dalam polybag berukuran 1 liter dengan penyiraman selama 6 bulan secara rutin hingga bibit siap tanam.

Sedangan cara vegetatif dapat diperoleh dari teknik okulasi. Bibit durian unggul juga dapat dibeli dari toko-toko penjual bibit buah.

c. Pengolahan Tanah

Lokasi budidaya durian harus bersih dari rumput, sis tebangan, tanaman dan tanaman liar. Kemudian lahan dibajak atau dicangkul dan dibuat saluran drainase agar tidak timbul genangan air ketika musim hujan. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan sebelum musim penghujan.

baca juga:  Alpukat - Taksonomi, Karakteristik, Asal, Kultivar & Manfaat

d. Penanaman

Jarak tanam pohon durian dapat disesuaikan dengan varietas yang akan ditanam, yaitu sekitar 10 x 10 meter atau 12 x 12 meter. Lubang tanam dapat dubuat dengan ukuran 80 x 80 x 40 cm atau 70 x 70 x 70 cm menyesuaikan dengan struktur tanah dan jenisnya.

Setelah lubang tanah terbentuk, bagian bawah lubang dapat diberi campuran tanah galian paling atas setelah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sekitar 40 kg per lubang.

Penanaman sebaiknya dilakukan sore hari agar bibit durian tidak terkena sinar matahari secara langsung. Tanamlah durian sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan ikat ke batang atau bambu agar tanaman tumbuh tegak.

Bibit baru durian memerlukan naungan agar terhindar dari hujan deras dan sengatan matahari. Setelah itu, naungan dapat dibongkar ketika pohon durian berumur 3 sampai 5 bulan. Sebaiknya tanah disekitar tumbuhnya durian ditutup dengan mulsa seperti jerami agar kelembabannya terjaga.

e. Pemeliharaan

Agar pohon durian menghasilkan buah yang optimal, maka diperlukan penyiangan agar terhindar dari gulma. Penyiraman dapat dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore, namun tidak boleh menimbulkan genangan air.

Pemupukan pohon durian dilakukan sebelum tanaman berbuah dengan takaran sebagai berikut:

  • Pupuk NPK (15:15:15) diberikan 2 kali per tahun dengan tahapan:
    • Pohon durian usia 1 tahun, dosis pupuk NPK 40 hingga 80 gr per pohon per tahun
    • Pohon durian usia 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 hingga 300 gr per pohon per tahun
    • Pohon durian usia 3 atau 4 tahun, dosis pupuk NPK 400 jhingga 600 gr per pohon per tahun.
  • Pupuk organik seperti kandang dan kompos diberikan setahun sekali pada akhir musim hujan sekitar 15 sampai 20 kg per pohon.

Ketika tanaman telah berbuah, maka dosis pupuk yang diberikan adalah sebai berikut:

  • Setelah pemangkasan diberi pupuk organik 40 – 60 kg, urea 670 gr, SP-36 890 gr, KCl 530 gr
  • Saat pucuk mulai menua diberi pupuk urea 335 gr, SP-36 445 gr, KCl 265 gr
  • 2 bulan setelah pemupukan kedua diberi pupuk urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr
  • Saat muncul bunga diberi pupuk urea 45 gr, SP-36 225 gr, KCl 100 gr
  • 1 bulan sebelum panen diberi pupuk urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr

f. Pemangkasan

Pada budidaya durian dikenal 3 jenis pemangkasan, yaitu pemangkasan akar, pemangkasan bentuk, serta pemangkasan pemeliharan.

  • Pemangkasan akar bertujuan untuk menghambat pertumbuhan vegetatif pohon durian hingga 40% dalam 1 musim dan membuat tumbuhan cepat berbuah, lebih keras dan tahan lama.
  • Pemangkasan bentuk dilakukan ketika tanaman telah berusia 1 tahun. Caranya adalah dengan mempertahankan satu batang primer dan memotong calon cabang primer yang tidak diinginkan, misalnya terserang hama penyakit atau pertumbuhan terlalu panjang.
  • Pemangkasan pemeliharaan adalah pemotongan yang dilakukan terhadap tanaman yang telah berbuah pertama kali. Cabang yang dipotong umumnya bersudut kecil atau rusak karena hama penyakit. Selain itu, cabang tunas liar, dahan dan ranting yang terlalu rapat, serta tumbuh tidak ideal juga dapat dipangkas.

g. Penyerbukan Buatan

Agar panen durian dapat maksimal, penyerbukan dapat dilakukan dengan bantuan manusia. Serbuk sari dikumpulkan dalam kantong plastik bersih kemudian digoyang-goyangkan pada bunga atau sapu dengan kuas halus. Penyerbukan buatan sebaiknya dilakukan pada malam hari, antara pukul 19.00 sampai 21.00 dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik menggunakan kuas.

h. Penjarangan Buah

Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian pohon durian karena kehabisan energi untuk proses pembuahan. Penjarangan juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap rasa, ukuran dan frekuensi buah setiap tahun, serta kelangsungan tumbuhan induk.

Terdapat dua cara penjarangan buah durian, yaitu:

  • Penjarangan mekanis dilakukan saat buah berukuran bola tenis dengan menyisakan tiap dompol 1 hingga 2 buah yang berbentuk normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit. Jarak antara dompol sebaiknya sekitar 20 sampai 30 cm agar ketika buah tumbuh besar tidak saling bersinggungan.
  • Penjarangan kimiawi dilakukan dengan menyemprotkan hormon Auxin A ketika bunga atau bakal buah berumur 1 bulan. Hormon yang disemprotkan akan memicu bunga yang telah dibuahi tetap berkembang pembuahannya, sedangkan bunga yang belum dibuahi akan mati secara alami.

i. Hama dan Penyakit

Hamat utama pohon durian adalah penggerek buah. Gejala yang ditimbulkan yaitu buah durian yang jatuh sebelum tua. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara kultur teknis melali pembrongsongan buah terpilih sejak dini dan pengasapan dibawah pohon pada sore hari.

Buah yang terlanjur terserang hama sebaiknya dikubur atau dimusnahkan. Selain itu, kita dapat memanfaatkan semut rang0rang untuk mengusir imago atau memanfaatkan lalat Tachinidea (Argyroplax basifulfa), Ventura sp. sebagai musuh alami penggerek buah.

j. Panen Raya Durian

Buah durian dapat dipanen ketika buah sudah tua dan mulai tercium aroma khas durian. Ciri lain kebun durian siap panen adalah mulai jatuhnya buah karena tua dan matang.

Berikut adalah ciri lengkap durian siap panen:

  • Ujung duri kulit buah berwarna kecokelatan
  • Warna garis antara duri jelas dan kontras
  • Ruang Tungkai membesar
  • Aroma harum khas durian
  • Terdengar bunyi gema apabila buah durian dipukul

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.