Pohon kemiri adalah salah satu jenis tumbuhan rempah yang berasal dari Pulau Maluku dan dapat tumbuh di berbagai wilayah tropis. Selain sebagai rempah atau bumbu dapur, berbagai bagian dari pohon ini juga memiliki manfaat serbaguna.
Pemanfaatan yang cukup sering dilakukan yaitu mengolahnya sebagai obat herbal yang didapatkan dari kulit, daun, dan biji kemiri. Tidak seperti pohon lainnya yang memiliki kayu keras, kayu pohon kemiri cukup rapuh sehingga kurang cocok dijadikan bahan dasar furniture.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai pohon kemiri yang penting untuk diketahui.
Daftar Isi
Taksonomi
Berikut ini adalah taksonomi atau sistem klasifikasi pohon kemiri.
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordi | Malpighiales |
Famili | Euphorbiaceae |
Genus | Aleurites |
Spesies | Aleurites moluccana |
Asal
Tidak ada sumber pasti yang menyebutkan wilayah asal dari pohon kemiri. Di Indonesia, beberapa penelusuran menyatakan bahwa kemiri sebenarnya berasal dari Pulau Maluku, akan tetapi saat ini pertumbuhannya telah menyebar ke seluruh wilayah nusantara dan dijadikan rempah-rempah sebagai manfaat utamanya.
Sebaran
Pohon kemiri tumbuh subur di kawasan dengan iklim tropis, termasuk di Indonesia. Beragam jenis kemiri yang tumbuh di setiap negara memiliki beberapa perbedaan mendasar yang membuatnya memiliki keunikan dibanding di negara lainnya. Bahkan, Hawaii menjadikan pohon kemiri sebagai tumbuhan resmi.
Persebaran pohon kemiri di mulai dari wilayah India dan China, kemudian menyebar ke berbagai kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia, lalu bergerak menuju Selandia Baru dan Polinesia. Jenis spesies tanaman kemiri yang tumbuh di negara-negara tersebut juga mempunyai nama yang berbeda-beda.
Misalnya di Indonesia disebut sebagai Aleurites moluccana, kemudian di Filipina dikenal dengan sebutan Aleurites trisperma, di China ada dua nama spesies pohon kemiri yaitu Aleurites fordii di China tengah dan Aleurites montana di China selatan, dan di Jepang mempunyai nama latin Aleurites cordata.
Sebaran kemiri di Indonesia meliputi daerah seperti Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Bali, Lombok, Sulawesi, Timor, Bau-Bau dan sebagainya.
Habitat
Secara umum tumbuhan kemiri dapat tumbuh di wilayah yang cukup kering di kawasan Asia Tenggara. Artinya, pohon kemiri adalah jenis tanaman yang dapat hidup meskipun tidak banyak memperoleh pasokan air hujan. Justru jika lingkungannya kering, maka pohon ini dapat tumbuh lebih baik dibanding pada wilayah dengan curah hujan tinggi.
Meskipun begitu pohon kemiri juga mampu tumbuh pada lingkungan yang lembab dengan beberapa kriteria tertentu. Misalnya kondisi tanah harus berpasir dengan sistem drainase seperti di dekat pantai dan pada tanah yang berkapur, serta di kawasan hutan jati atau hutan campuran yang berada pada ketinggian 1200 meter.
Morfologi
Pohon kemiri adalah salah satu pohon besar yang ketinggiannya berada pada kisaran 25 sampai 40 meter dengan diameter mencapai 90 cm dan gemang hingga 1,5 meter. Batangnya tebal dengan kulit berwarna abu-abu dan kecokelatan. Terdapat tekstur halus dengan garis-garis vertikal pada kulit batang.
Percabangan tanaman kemiri tumbuh secara abstrak atau tidak teratur dan membentang lebar. Hanya saja pada lahan sempit percabangan pohon kemiri tidak terlalu banyak, sehingga pertumbuhannya fokus keatas. Pohon ini mempunyai tunas yang tertutup oleh bulu-bulu halus dari batang pohon.
Daun kemiri mudah untuk di identifikasi dengan melihat ukuran dan bentuknya. Panjang daun kurang lebih 30 cm dan mempunyai 3 sampai 7 lekukan pada setiap daun. Sistem daunnya adalah tunggal dan tumbuh saling menyilang dengan gelombang di pinggir daun. Warnanya putih dan berubah menjadi hijau ketika kemiri telah tua.
Bunga pohon kemiri merupakan golongan monoceious, yaitu bunga jantan dan bunga betina tumbuh di pohon yang sama. Sistem pertumbuhan bunganya yaitu bunga jantan tumbuh di bagian ujung dengan ukuran lebih kecil, lalu di kelilingi oleh bunga betina. Biasanya bunga jantan tumbuh dalam jumlah banyak dan lebih cepat mekar.
Ukuran bunga jantan antara 6 sampai 7 mm, sedangkan bunga betina ukurannya 9 sampai 10 mm. Warna bunga cukup bervariasi mulai dari putih kehijauan sampai dengan krem. Bunga kemiri membentuk gugusan dan mempunyai bau yang khas serta umumnya tumbuh lebih dari sekali dalam satu tahun.
Bentuk buah kemiri seperti bulat terlur agak kepeng dengan ukuran 5-6 cm x 5,7 cm, berwarna hijau zaitun dan tertutupi rambut beledu. Dagung buah berwarna keputihan, tidak memecah dan berisi 1 atau 2 biji. Biji kemiri bertempurung tebal dan keras, berukuran 3 cm x 3 cm agak gepeng dengan warna biji keputihan dan mengandung minyak.
Status Kelangkaan
Tanaman kemiri tergolong jenis tumbuhan yang banyak di budidayakan di berbagai wilayah Indonesia. Oleh sebab itu, tumbuhan ini belum masuk kategori pohon langka, apalagi masuk dalam kategori Red List of Threatened Species. Hanya saja species kemiri jenis Aleurites trisperma masuk ke dalam kategori tumbuhan yang rentan terhadap kepunahan.
Manfaat
Terdapat banyak manfaat yang dapat diambil dari pohon kemiri. Manfaat tersebut mencakup seluruh bagian pohon mulai dari batang, daun, dan bijinya. Berikut adalah beberapa manfaat kemiri, antara lain:
1. Rempah
Manfaat paling utama dari kemiri adalah sebagai bahan rempah-rempah untuk bumbu masakan. Negara yang memanfaatkan kemiri sebagai rempah adalah Indonesia dan Malaysia. Bagian yang dijadikan rempah adalah biji kemiri dengan terlebih dahulu mengeluarkannya dari cangkang. Biji kemiri berwarna putih yang mengeluarkan aroma sedap ketika di masak.
2. Obat Herbal
Selain sebagai rempah, pohon kemiri juga mempunyai manfaat untuk kesehatan dan pengobatan. Bagian yang digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai penyakit adalah kulit, daun, dan biji tanaman kemiri.
Kulit batang kemiri biasa dimanfaatkan untuk mengobati diare, sakit kepala, asma, tumor, dan berbagai jenis penyakit kulit. Salah satu negara maju yang memanfaatkan kulit pohon kemiri sebagai obat kanker dan tumor adalah Jepang.
Daun kemiri juga mengandung antioksidan yang berfungsi sebagai antiinflamasi, sehingga dapat digunakan untuk mengobati demam, mengatasi kencing nanah, serta peradangan maupun pembengkakan pada area persendian.
Sedangkan biji kemiri sering digunakan untuk mengobati sembelit. Caranya cukup mudah, biji kemiri ditumbuk terlebih dahulu, kemudian dibakar dengan menggunakan arang. Selanjutnya, minyak yang keluar dari kemiri dapat dioleskan ke bagian perut. Minyak kemiri bermanfaat pula untuk menjaga kesehatan, kekuatan dan keindahan rambut.
Sementara itu, di Papua Nugini biji kemiri dijadikan sebagai obat kontrasepsi untuk pria dan infertilitas untuk wanita.
4. Pengawetan Kayu
Kandungan asam olestearat dalam minyak kemiri bermanfaat untuk mengawetkan kayu. Minyak kemiri dapat digunakan sebagai pernasi atau cat, pelapis kertas agar anti air, bahan sabun, campuran isolasi, dan pengganti karet.
3. Manfaat Lainnya
Pohon kemiri banyak ditanam oleh masyarakat di lahan persawahan, ladang atau perkebunan dengan tujuan untuk menghalangi angin yang dapat merusak tanaman. Kadang juga dijadikan pembatas, pengisi lahan kosong, dan stabilisator tanah. Lain halnya di wilayah perkotaan, pohon ini berfungsi sebagai tumbuhan peneduh dengan daun yang tumbuh rimbun dan lebar.
Budidaya Kemiri
Harga kemiri yang cukup tinggi di pasaran menjadi salah satu alasan mengapa pohon ini berpotensi untuk dibudidayakan. Berikut adalah cara budidaya pohon kemiri mulai dari pembibitan hingga panen.
1. Syarat Tumbuh
Perkebunan kemiri yang ideal membutuhkan kesesuaian lahan atau syarat tumbuh yang baik. Tanaman kemiri tumbuh optimal pada jenis tanah kapur, serta berpasir pantai. Agar hasil produksinya melimpah, sebaiknya ditanam pada ketinggian 0 hingga 800 mdpl meliputi lahan datar, bergelombang atau bertebing curam. Curah hujan yang diperlukan sekitar 15000 sampai 24000 mm per tahun dengan suhu kisaran 20° hingga 27°C.
2. Pengadaan Bibit
Untuk mendapatkan hasil budidaya kemiri yang sukses, maka dibutuhkan bibit berkualitas baik. Perbanyakan pohon kemiri dapat dilakukan secara generatif atau melalui biji, serta melalui cara vegetatif atau melalui sambungan. Selain itu, kita juga dapat mendapatkan bibit kemiri unggul dari produsen atau pedagang.
Benih dapat diperoleh dari buah kemiri masak dan jatuh alami. Sebelum disemai, biji direndam dengan air dingin selama 15 hari. Setelah itu biji akan retak dan dapat dipecahkan dengan palu atau benda keras lainnya.
Benih kemiri yang disemai selama 45 hari siap disapik dan dilakukan seleksi. Pilih hasil semai yang tegak lurus dan sehat, kemudian cabut secara hati-hati agar akar tidak rusak dan pindah ke dalam polybag yang berisi campuran tanah dan pasir (1:2).
3. Pengolahan Lahan
Lahan budidaya kemiri dapat diratakan dan dibersihkan dari tanaman seperti gulma dan semak belukar melalui pencangkulan atau pembajakan sawah. Jarak tanam ideal kemiri adalah 9 x 9 m atau 10 x 10. Setelah itu diilanjutkan dengan pengajiran sesuai jarak tanam. Pembuatan ajir harus lurus muka, belakang dan samping kanan kiri.
Pada setiap ajir dibuat lubang berukuran 60 x 60 x 60 cm. Ketika menggali, sebagian tanah pada bagian atas harus dipisahkan. Kemudian tanah galian lapisan bawah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 secara merata.
4. Cara Tanam
Awal musim hujan atau akhir musim kemarau adalah waktu terbaik untuk menanam bibit kemiri. Sebulum bibit dimasukkan dalam lubang tanam, sebaiknya 7 hari sebelumnya lubang tanam diberi pupuk kandang sekitar 2 hingga kg per lubang agar menurunkan derajat keasaman tanah.
Bibit kemudian ditanam dengan cara melepas polybag secara hati-hati agar akar kemiri tidak rusak. Tanam bibit dengan posisi tegak lurus lalu timbun dengan tanah dan sedikit dipadatkan.
5. Penyiraman & Pemupukan
Penyiraman rutin diperlukan terutama pada 1 hingga 3 tahun pertama. Agar tanaman cepat tumbuh dan berkembang, maka pemberian pupuk organik maupun kimia sangat dianjurkan. Pemupukan pohon kemiri dapat dilakukan setahun sekali dengan takaran untuk tanaman muda sekitar 2 kg per pohon.
Sedangkan pada tanaman kemiri yang telah berproduksi, pupuk yang diberikan meningkat sekitar 10 hingga 30 pupuk kandang untuk setiap pohon.
6. Pemangkasan
Pemangkasan pada budidaya kemiri bertujuan agar tanaman tumbuh tidak terlalu tinggi dan memancing pertumbuhan cabang lebih banyak. Kondisi tersebut dimaksudkan agar mempermudah perawatan, pemanenan dan mempermuda bagian tanaman yang telah tua.
Manfaat pemangkasan adalah merangsang tanaman cepat berbunga dan berbuah. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan karena pertumbuhan tunas baru membutuhkan pasokan air yang cukup banyak. Bagian tanaman yang dipangkas tertama cabang-cabang lemah, rusak, mati, sakit, dan percabangan yang terlalu rapat sehingga sinar matahari dan udara sulit masuk ke bagian bawahnya.
7. Hama & Penyakit
Agar budidaya kemiri berhasil, maka pohon harus terbebas dari hama dan penyakit. Hama yang menyerang pohon kemiri seperti tungau, moluska dan penggerak daun, penggerek batang, penggerek buah, serta larva Dacus sp. Sedangkan jenis penyakit pada tanaman kemiri adalah daun cendawan, penyakit antraknosa, dan penyakit gugur buah muda.
Untuk mencegah hama dan penyakit pada budidaya kemiri, kita dapat menyemprotkan pestisida atau herbisida sesuai takaran.
8. Masa Panen
Pohon kemiri mencapai masa panen ketika berumur 6 sampai 7 tahun setelah penanaman. Cara pengambilan buah kenari dilakukan dengan memetik atau merontokan rangkaian buah dengan menggunakan galah bambu.