Pohon Nipah – Ciri Morfologi, Habitat, Sebaran & Manfaat

4.2/5 - (6 votes)

Pohon Nipah – Beragam jenis tanaman yang kita kenal memiliki banyak manfaat sehari-hari, mulai penghias taman dan kebun, obat-obatan, bumbu masak dan berbagai macam manfaat lainnya. Salah satunya adalah tumbuhan nipah yang daunnya banyak digunakan sebagai alternatif pembungkus ketupat selain daun kelapa.

Mengenal Pohon Nipah

Nipah merupakan salah satu nama tanaman dari banyak spesies palem. Tumbuhan dengan nama latin Nypa fruticans ini memiliki banyak nama di berbagai daerah di seluruh Indonesia, seperti daon, daonan, buyuk, bhunyok, bobo, boboro, palean, palenei, pelene, puleanu dan bermacam-macam nama lain lagi.

Masyarakat mancanegara mengenal nipah dengan sebutan Attap Palm di Singapura, Iosa atau Nipa Palm di Filipina dan secara internasional disebut Nypa Palm. Pohon nipah adalah satu-satunya spesies yang ada di marga Nypa dan satu-satunya jenis palem yang mampu hidup dan tumbuh di daerah pasang-surut tepi laut atau kawasan hutan bakau.

Terdapat hasil penelitian yang menyatakan bahwa tumbuhan nipah telah ada sejak 70 juta tahun yang lalu melalui penemuan bukti fosil serbuk sari.

Taksonomi

Secara ilmiah, klasifikasi nipah adalah sebagai berikut:

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Nypa
Spesies: N. fruticans

Ciri Morfologi

Pohon nipah mempunyai ciri-ciri morfologi yang unik. Pertumbuhan cabang pohonnya berada di bawah tanah. Hanya daun dan bunga yang bisa tumbuh di atas permukaan.

Batang nipah berbentuk rimpang dan menjalar dibawah rendaman lumpur. Akarnya berjenis serabut yang tumbuh sepanjang 15 meter bahkan terkadang hanyut terbawa arus air.

pohon nipah andiyaniachmad.com

Nipah tidak mempunyai karakteristik seperti jenis palem yang lain, karena daun nipah tumbuh hingga 30 kaki atau 9 meter. Biasanya jarak antara tempat tumbuhnya cabang cukup berdekatan dengan permukaan air. Sehingga akan terlihat seperti pohon yang tak berbatang.

baca juga:  Ikan Oscar - Taksonomi, Morfologi, Habitat & Cara Merawat di Akuarium

Daun nipah yang sudah tua berwarna hijau sedangkan yang muda berwarna kuning. Sedangkan buah atau bunganya berbentuk bulat telur dan cenderung gepeng. Buah-buah ini berkumpul di tandan yang dapat menampung 30 buah hingga 50 buah nipah.

Perkembangbiakan

Nipah umumnya mengalami perbanyakan secara alami dan jarang dibudidayakan. Pada bagian atas tersusun banyak bunga yang berbentuk bulat yang terdiri atas kumpulan bunga betina. Sedangkan bunga jantan berbentuk lonjong, berwarna kuning atau merah dan tumbuh yang berada di bagian bawah cabang.

Bunga nipah menghasilkan bibit yang berbentuk mirip kacang dan memiliki sifat kayu. Kacang-kacang ini berbentuk bulat dan tumbuh berkelompok.

Ukuran tiap tangkainya dapat mencapai 10 inch atau 25 cm. Kacang yang sudah matang biasanya akan lepas dari susunan dan jatuh ke aliran air. Ketika mengapung di atas air, kacang akan melakukan proses germinasi. Germinasi merupakan suatu proses dimana tanaman mulai bertumbuh dari bibit atau apapun yang strukturnya mirip dengan bibit (perkecambahan biji).

Habitat Tumbuhan Nipah

Pohon nipah tumbuh dan beradaptasi di kawasan tropis basah dengan curah hujan lebih dari 15000 mm per tahun. Lingkungan yang cocok seperti lumpur lembut dan wilayah yang dialiri air bergelombang kecil seperti sungai. Tanaman nipah juga mampu melewati masa kekeringan sementara dan akan kembali tumbuh bila kondisi air telah kembali.

Jika kita ingin melihat atau melakukan penelitian tentang pohon nipah, kita dapat menemukannya di wilayah hutan bakau dan pesisir pantai.

Meski nipah dijuluki palem mangrove dan tumbuh di area tepi pantai, kemampuannya untuk bertahan terhadap air laut yang kadar salinitasnya tinggi cenderung tidak begitu baik. Bahkan akan mengalami kerusakan jika terkena air laut murni yang berkadar garam tinggi. Oleh sebab itu, habitat ideal tumbuhan nipah maksimum di air payau.

baca juga:  Katilayu - Morfologi, Getah, Manfaat & Cara Pengolahan

Asal dan Sebaran

Pohon nipah bisa ditemukan di seluruh belahan bumi. Menurut penelitian, pohon ini berasal dari beberapa wilayah Asia dan Australia. Di kawasan Asia, pohon nipah tumbuh subur di provinsi Hainan di China, Kepulauan Ryukyu, Iriomote dan Pulau Uchibanari di Jepang, Bangladesh, India, Sri Lanka, Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Beberapa wilayah di Asia Tenggara juga menjadi asal usul pohon nipah seperti Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, Kalimatan, Jawa, Maluku, Malaya, Filipina, Sulawesi, dan Sumatra.

Di kawasan Pasifik dan Australia pohon nipah juga dapat ditemukan, seperti di Kepulauan Bismarck, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Kepulauan Caroline, Queensland, Australia Utara dan Polinesia Perancis.

Banyak penduduk yang memanfaatkan dan mengolah bagian pohon nipah untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Daunnya yang panjang dapat diolah menjadi atap untuk rumah tradisional atau wadah yang terbuat dari jerami. Batangnya yang besar dapat digunakan sebagai pelampung untuk latihan renang.

Penduduk di Pulau Savu dan Roti sering memanfaatkan getah pohon nipah sebagai makanan babi ketika musim kering. Daun mudanya bisa digunakan untuk membungkus tembakau.

Akan tetapi dari keseluruhan bagian pohon yang dapat dimanfaatkan tersebut merupakan produk sekunder. Sebab produksi utama nipah adalah getah yang diambil dari batang pohonnya.

Manfaat Nipah

Beragam manfaat pohon nipah dapat kita peroleh, beberapa diantaranya untuk makanan dan minuman serta kebutuhan bahan bakar sehari-hari sebagai berikut:

buah nipah Flickr

a. Manfaat Makanan dan Minuman

Getah pohon nipah banyak digunakan untuk makanan dan minuman di berbagai negara. Di Filipina dan Malaysia, kumpulan bunga nipah akan diekstrak dan menghasilkan getah manis yang bisa diolah menjadi minuman beralkohol. Minuman ini disebut dengan tuba, bahal atau tuak.

baca juga:  Pohon Tabebuya - Asal, Bunga, Harga & Cara Budidaya

Tuba umumnya disimpan di tempat bernama tapayan selama beberapa minggu hingga menghasilkan cuka. Cuka ini disebut sukang paombong di Filipina dan cuka nipah di Malaysia. Selain cuka, tuba juga dapat diolah kembali menjadi arak. Di Filipina di sebut dengan lambanog dan di Indonesia disebut dengan arak nipah.

Tidak hanya getah, bagian lain dari pohon nipah juga bisa dimanfaatkan. Tunas muda dan kelopak bunganya dapat dibuat menjadi teh herbal yang aromatik.

Sedangkan Attap chee adalah buah pohon nipah yang bisa dimakan. Buah yang rasanya manis, warnanya terang dan lunak ini biasa digunakan sebagai dessert di negara seperti Thailand, Malaysia, Filipina dan Singapura. Di Indonesia, khususnya Jawa dan Bali, getahnya bisa diolah dan menjadi gula yang kita kenal sebagai gula merah.

b. Manfaat Energi Alternatif

Selain dikonsumsi, getah pohon nipah juga bisa diolah menjadi bahan bakar alternatif. Getahnya memiliki kandungan gula yang sangat tinggi sehingga dapat difermentasi menjadi etanol atau butanol.

Apabila kita membicarakan produksi biogas, pohon nipah memiliki keunggulan dibandingkan dengan tanaman yang lain. Pertama, pemanfaatan pohon nipah untuk biogas ini tidak perlu menggunakan air murni pada proses produksinya, karena cukup menggunakan air payau.

Kedua, pohon nipah dapat menghasilkan makanan dan bahan bakar secara simultan. Kenapa bisa begitu? Hali ini karena hampir semua bagian dari pohon nipah memiliki fungsi masing-masing. Getah nipah akan menjadi produk utama yang diolah menjadi biogas. Sedangkan buah nipah dapat diolah menjadi makanan. Berbeda dengan tanaman biogas yang lain, misalnya tebu dan jagung.

Menurut statistik, satu hektar perkebunan nipah dapat menghasilkan produksi etanol atau butanol sebanyak 6.500 hingga 20.000 liter tiap tahunnya. Tentu ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tebu yang per hektarnya hanya bisa menghasilkan 5.200 liter etanol tiap tahunnya. Bahkan jagung jauh lebih sedikit yaitu hanya 4.000 liter per tahunnya.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.