Pohon Trembesi – Morfologi, Manfaat Kayu, Kelangkaan & Budidaya

4.5/5 - (34 votes)

Indonesia sangat kaya akan aneka ragam jenis pohon, salah satunya adalah Trembesi, pohon besar yang memiliki tajuk yang sangat lebar dan dapat tumbuh hingga 20 meter lebih.

Pohon trembesi dikenal sebagai salah satu pohon yang kuat. Pohon ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak ratusan tahun yang lalu, karena kayu trembesi berkarakter awet, kuat dan coraknya cukup bagus.

Namun, populasi trembesi saat ini telah jauh menurun dan kurang begitu populer untuk dibudidayakan, apa sebabnya?

Mengenal Pohon Trembesi

Pohon trembesi dikenal juga sebagai pohon hujan atau pohon saman, serta memiliki julukan unik yaitu Ki Hujan. Bukan tanpa sebab, trembesi dijuluki Ki Hujan karena sering meneteskan air dari tujuk-tajuk pohonnya.

pohon ki hujan sportourism.id

Selain memiliki tajuk yang lebar dan dapat tumbuh mencapai ketinggian 20 meter, pohon bernama latin Samanea saman ini juga memiliki umur panjang dapat dan sering ditemukan di kawasan hutan hujan tropis di Indonesia.

Taksonomi & Klasifikasi

Dibeberapa daerah di Indonesia, pohon ini memiliki beberapa julukan berbeda, antara lain:

  • Kayu Ambon di daerah Melayu
  • Ki Hujan di daerah Sunda
  • Punggur, Munggur, Trembesi dan Meh di daerah Jawa

Albazia saman merupakan pohon yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung dan peneduh. Menurut Ramdani (2015), taksonomi trembesi dijelaskan sebagai berikut:

Kingdom Plante
Sub Kingdom Tracheobionta
Super Divisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Sub Kelas Rosidae
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Albizia
Spesies A. saman (Jacq.) Merr

Ciri Morfologi

Tumbuhan trembesi memiliki ciri khas yang berbeda dari pohon-pohon besar lain. Sehingga untuk mengenali pohon ini bukanlah perkara sulit, sebab trembesi dapat dengan mudah dikenali dari penampilan fisiknya.

  • Bentuk Pohon

Trembesi dapat tumbuh dengan tinggi, besar, kuat dan kokoh. Ketinggiannya mencapai 20 meter dengan usia mencapai puluhan tahun. Permukaan batangnya berwarna coklat kehitaman, beralur dan kasar. Pohon ini memiliki tajuk lebar dan rindang.

  • Bentuk Dahan

Jika diperhatikan secara seksama, trembesi memiliki dahan yang kokoh serta bercabang-cabang dengan warna kecoklatan jika semakin tua. Namun, terkadang bentuk dahan trembesi berbentuk tidak beraturan, seperti bercabang bengkok ataupun menggelembung. Oleh sebab itu, bentuk dahan trembesi jarang sekali seragam antara satu pohon dengan pohon lainnya.

  • Bentuk Daun

Daun trembesi merupakan daun majemuk, berbentuk bulat memanjang dengan tepi rata. Permukaan daun licin, berwarna hijau dan bertulang daun menyirip. Daun pohon ini dapat menutup atau melipat sendiri jika terkena air hujan atau embun pada malam hari. Ini merupakan salah satu ciri khas dari daun pohon trembesi yang belum tentu dimiliki oleh daun pepohonan lainnya.

  • Bentuk Akar
baca juga:  Cara Tepat Memilih Makanan Kucing dan Rekomendasi Produk Terbaik

Meski memiliki tajuk lebar, trembesi dikenal kuat menghadapi angin. Sebab, trembesi memiliki akar yang kuat dan mudah menjalar ke dalam tanah. Seringkali akar trembesi menjadi gangguan terhadap bangunan sekitar yang berada dekat dengan tumbuhnya pohon. Oleh karena itu, untuk menanam trembesi diperlukan area luas dan jauh dari bangunan.

  • Bentuk Bunga

Pohon trembesi memiliki bunga yang berkembang di waktu tertentu. Ciri khas dari bunga pohon ini yaitu warna putih dengan bercak merah muda atau merah kekuningan, serta memiliki panjang hingga 10 cm.

  • Bentuk Buah

Buah trembesi adalah jenis buah yang jarang dikonsumsi. Bentuknya polong, lurus agak melengkung,berwarna coklat kehitaman dan memiliki panjang sekitar 30 cm hingga 40 cm. Dalam buahnya terdapat biji trembesi yang berbentuk lonjong dan keras.

Habitat Trembesi

Pohon trembesi adalah jenis pohon yang tersebar di daerah tropis dan sub tropis yang berasal dari kawasan Peru, Meksiko dan Brazil. Meski berasal dari benua Amerika, pada kenyataannya pohon ini mampu beradaptasi dan tumbuh dengan baik di wilayah lainnya.

Trembesi tumbuh subur di daerah yang memiliki rata-rata curah hujan 600 hingga 3000 mm per tahun dengan ketinggian 0 hingga 300 meter diatas permukaan laut. Jenis tanah yang dapat ditumbuhi trembesi ialah tanah ber-pH 4,7 hingga 8,5 dengan sistem drainase yang baik. Selain itu, trembesi juga masih sanggup tumbuh di lahan yang tergenang air dalam waktu singkat.

Keistimewaaan lain dari pohon Ki Hujan adalah kemampuannya dalam menghadapi cuaca ekstrem, yakni 2 hingga 4 bulan pada bulan kering dengan suhu suhu 20oC hingga 38oC.

Manfaat Trembesi

Penanaman pohon trembesi merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah Indonesia mulai dari tahun 2010 yang lalu. Selain itu, kebanyakan program reboisasi sebagian besar juga menggunakan trembesi sebagai pilihan pohon yang ditanam.

trembesi pinggir jalan KOMPAS

Ruang publik yang luas seperti taman kota di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, ataupun yang lain juga memanfaatkan trembesi sebagai salah satu jenis pohon pilihan.

Pemilihan ini bukan tanpa alasan, karena terdapat berbagai manfaat yang dihasilkan oleh pohon yang satu ini. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfaat dari pohon trembesi:

  • Pohon ini bermanfaat bagi lingkungan terutama membantu reboisasi hutan maupun untuk penghijauan. Terkenal dengan kemampuan daunnya yang mampu menyerap CO2 secara maksimal, pohon ini merupakan salah satu pohon yang dapat memperbaiki kualitas udara di sekelilingnya.
  • Akar trembesi juga bermanfaat untuk menyerap air tanah di sekitarnya secara maksimal, sehingga mendukung persediaan cadangan air tanah bagi lingkungan di sekitar.
  • Pohon ini cukup rindang dan membantu melindungi dari sinar matahari yang berbahaya. Apalagi pada saat terik dan panas, maka trembesi dapat dijadikan tempat berteduh yang menyejukkan. Hal semacam ini telah dipraktekkan oleh Perum Perhutani yang banyak memanfatkan pohon trembesi sebagai peneduh di Tempat Penimbunan Kayu (TPK).
  • Kayu trembesi atau dalam bahasa jawa disebut kayu mindhik juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
  • Biji trembesi yang disebut mindhik, siter, atau godril juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan ringan atau camilan. Bijinya berkhasiat sebagai obat pencuci perut dengan cara meminumnya dengan air hangat.
  • Akar trembesi dipercaya dapat mencegah risiko kanker. Caranya adalah dengan menambahkan ekstrak akar trembesi ke air mandi.
  • Daun trembesi memiliki manfaat untuk mengobati penyakit kulit seperti gatal-gatal. Serta ekstrak daunnya juga memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan mikrobakterium tuberculosis yang menjadi penyebab sakit perut.
  • Menurut penelitian, pohon trembesi mampu menyerap karbondioksida sebesar 28.442 kg per pohon setiap tahunnya.
baca juga:  Kucing - Taksonomi, Morfologi, 50 Jenis, Ciri, Perilaku dan Sejarah

Sebaran

Cakupan tumbuh dan sebaran trembesi cukup luas, yakni di kawasan tropis hingga subtropis. Di Indonesia, penyebaran trembesi hampir menyeluruh ke seluruh wilayah, seperti Jawa dan Sunda.

Selain itu, negara Asia lain yang menjadi tempat sebaran pohon trembesi adalah Malaysia (pohon Pukul Lima), India (Vilaiti Siris), Thailand (Jamjuree), dan Vietnam (Cay Mura).

Sedangkan di bagian wilayah Amerika yang beriklim tropis, trembesi banyak tumbuh di Peru, Meksiko dan Brazil yang merupakan daerah asal pohon ini.

Status Kelangkaan

Ketersediaan pohon trembesi di alam saat ini masih melimpah. Sebab, pohon ini memiliki kemampuan tumbuh yang cepat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan dengan baik.

Selain itu, perkembangan budidaya trembesi juga menunjukkan tren positif, karena permintaan akan bahan baku kayunya yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

Status kelangkaan pohon trembesi juga tidak terdapat di IUCN Redlist maupun daftar CITES.

Kayu Trembesi

Dalam dunia perdagangan kayu, kayu trembesi termasuk salah satu jenis kayu yang memiliki prospek penjualan yang baik. Kayu trembesi di Indonesia dihasilkan dari hutan maupun perkebunan di wilayah Jawa, Maluku, Sumatera, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Seperti kayu-kayu lainnya, kayu trembesi digunakan untuk pembuatan furniture. Kebutuhan kayu trembesi masih sangat melimpah sehingga menjamin keberlanjutan penggunaan kayu ini dan terkadang dijadikan pengganti kayu jati yang mulai langka.

Meski harga trembesi di pasaran masih berada dibawah kayu jati, namun kayu trembesi memiliki kekuatan yang setara dengan kayu jati dan memiliki tingkat keawetan kelas IV. Kelebihan inilah yang menjadikan trembesi memiliki nilai komersial tersendiri.

Budidaya dan Cara Tanam

Untuk menanam pohon ini diperlukan pemahaman mengenai cara budidaya dan menanam trembesi dengan tepat. Hal ini dimaksudkan agar proses penanaman tidak mengalami kegagalan, serta benih yang ditanam dapat tumbuh subur.

bibit trembesi enews.tech

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah budidaya trembesi:

  • Penentuan Media Tanam

Menentukan media tanam yang tepat sebelum melakukan penanaman trembesi adalah hal yang cukup penting. Umumnya, sebelum ditanam pada lahan utama, benih pohon akan dibudidayakan dalam polybag dengan tujuan untuk menumbuhkan bibit trembesi.

baca juga:  Ular Piton - Taksonomi, Habitat, Sebaran, Jenis & Cara Melepas Lilitan

Kemudian, bibit tersebut dapat dipindahkan ke area yang lebih luas, seperti taman dan perkebunan. Sebaiknya pilih media tanam yang tanahnya subur, kaya unsur hara dan gembur agar bibit trembesi tumbuh maksimal.

  • Perawatan

Merawat pohon Ki Hujan sebenarnya tidak terlalu sulit. Trembesi merupakan pohon yang berasal dari negara tropis, sehingga cocok dengan iklim di Indonesia.

Perawatan tanaman trembesi cukup dengan memastikan penyiraman dan pemupukan yang tepat. Bahkan, saat ditanam di area yang subur dan kaya akan sinar matahari, tidak perlu lagi menambahkan pupuk kompos pada pohon.

  • Pemangkasan

Tumbuhan han trembesi dikenal memiliki bentuk kanopi yang lebar. Oleh sebab itu, pemangkasan diperlukan jika penanaman dilakukan di area kebun rumah atau taman agar teratur dan rapi, serta tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Lain halnya jika menanam pohon ini di sepanjang jalan sebagai program penghijauan, lebarnya kanopi trembesi akan sangat bermanfaat bagi keteduhan.

Keunikan Pohon Trembesi

Selain menjaga ekosistem, Samanea saman atau trembesi juga berperan dalam siklus karbon dan oksigen, sehingga menekan pencemaran udara. Pohon hujan ini juga memiliki keunikan lain, yaitu:

  • Pohon trembesi memiliki kemampuan menyerap 28,5 juta ton karbondioksida tiap tahun. Jumlah ini sangat banyak, karena jika dibandingkan dengan pohon biasa yang rata-rata hanya menyerap 1 ton karbondioksida selama 20 tahun masa hidupnya.
  • Usia trembesi dapat mencapai 600 tahun. Namun, terdapat pendapat lain yang mengatakan hanya 100 tahun saja. Meskipun begitu, siklus hidup tersebut termasuk panjang dan diatas rata-rata pohon lainnya.
  • Jangkauan maksimal bentangan trembesi dewasa mencapai 30 meter.
  • Lebatnya daun-daun trembesi dapat menurunkan 3 – 4 derajat Celcius suhu udara di lingkungan sekitarnya.
  • 9 keunggulan utama trembesi adalah: kokoh, besar dan lebar, mudah tumbuh, memiliki tajuk penetes air, teduh karena berkanopi lebar, menyerap karbon dalam jumlah besar, berbunga dan berbuah, berkhasiat obat.
  • Penanaman trembesi diharapkan dapat mereduksi emisi karbon sebanyak 26%.
  • Sejak tahun 2010 pemerintah melakukan program 1 juta pohon bibit trembesi untuk setiap provinsi. Ini dilakukan sebagai bagian dari “proyek” penanaman 1 miliar pohon.
  • 250 trembesi dari 1.099 pohon yang akan ditanam mengganti 1.099 pohon yang ditebang untuk pembangunan jalur MRT.
  • 2.767 pohon trembesi telah ditanam di sepanjang jalan Semarang – Kudus dan diperkirakan mampu menyerap CO2 sebanyak 78.826.296 kg per tahun.

Bahkan menurut adat beberapa suku di Indonesia, pohon saman atau trembesi ini dipercaya dan digunakan sebagai tempat ritual berbagai kepercayaan, karena dianggap sebagai pohon yang dituakan karena berumur panjang. Sayangnya, saat ini hal-hal demikian sudah tak lagi banyak ditemukan di Indonesia, bahkan di pedesaan sekalipun.

Budidaya pohon trembesi hingga kini masih dilakukan oleh pemerintah untuk melestarikan keberadaannya, sekaligus membantu memulihkan kondisi udara agar lebih baik bagi kesejahteraan lingkungan di sekitar.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.