Pohon – Pengertian, Bagian, Jenis, Peranan dan Manfaat Bagi Kehidupan

3.7/5 - (12 votes)

Menghasilkan oksigen, mencegah banjir dan longsor, dan menjaga cadangan air tanah adalah beberapa manfaat pohon bagi kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup. Pohon juga mempunyai fungsi ekologis yang sangat penting untuk kelestarian keanekaragaman hayati, serta memberikan manfaat ekonomi yang berasal dari kayu, getah, daun, buah dan lain-lain.

Nah, kali ini kita akan mengulas mengenai apa itu pohon, karakteristik apa yang harus dimiliki tumbuhan agar bisa disebut pohon, bagian, jenis, ciri-ciri, contoh dan bermacam manfaat pohon.

Pengertian Pohon

Menurut UU No. 18 2013, pohon adalah tumbuhan berbatang kayu dengan diameter mencapai 10 cm atau lebih jika diukur pada ketinggian 1,5 meter diatas permukaan tanah. Pohon juga bisa diartikan sebagai salah satu habitus atau perawakan tumbuhan dengan kemampuan fotosintesis sehingga mampu menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen.

Sedangkan pengertian pohon menurut Badan Standar Indonesia adalah tumbuhan berkayu yang pada puncak pertumbuhan batang utamanya berdiameter lebih dari 20 cm. Namun pada bakal pohon yang diameter batangnya belum mencapai 20 cm disebut dengan istilah tiang, pancang atau semai.

Tiang merupakan bakal pohon yang belum mencapai ukuran puncak pertumbuhan dengan diameter antara 10 cm hingga 20 cm. Sementara Pancang adalah bakal pohon dengan tinggi lebih dari 1,5 meter dan diameter kurang dari 10 cm. Kemudian semai merupakan anakan pohon yang tingginya kurang dari 1,5 meter.

Bagian Pohon

Pohon merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang terdiri dari struktur bagian yang sangat kompleks untuk mendukung pertumbuhannya. Secara umum, bagian pohon contohnya adalah akar, batang, daun, bunga dan pada jenis-jenis tertentu menghasilkan buah.

pohon trembesi djarumtreesforlife.com

Masing-masing bagian pohon mempunyai peran dan fungsi tersendiri, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Akar

Akar adalah bagian pohon yang terbentuk saat masa pertumbuhan dan umumnya tumbuh dibawah tanah. Pohon umumnya memiliki akar tunggang yang tidak berbuku-buku serta berwarna kekuningan hingga keputihan. Akan tetapi, pada beberapa pohon memilki akar berwarna gelap.

Akar pohon mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

  • membantu memperoleh unsur hara dan air untuk kemudian diangkut ke bagian lain
  • sebagai penopang tumbuhan aagr dapat berdiri kokoh dan tidak roboh
  • menjadi organ untuk menyimpan makanan dan hasil fotosintesis
  • menjadi sarana perbanyakan atau perkembangbiakan tumbuhan, misalnya pada pohon sukun
  • membantu pernapasan tanaman, misalnya pada pohon bakau

Selain berakar tunggang, beberapa jenis tanaman pohon memiliki jenis akar yang lebih spesifik sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungan tumbuhnya, antara lain:

a. Akar Napas

Akar napas adalah bentuk modifikasi akar tunggang pada tumbhan yang hidup di habitat berair, seperti ekosistem rawa dan bakau. Pertumbuhan akar akan menyesuaikan lingkungan dengan muncul ke permukaan tanah atau air untuk membantu respirasi. Contoh pohon dengan akar napas adalah spesies dari marga Avicennia dan Soneratia.

b. Akar Gantung

Akar gantung adalah jenis modifikasi akar tunggang yang tumbuh secara menggantung diatas permukaan tanah. Akar jenis ini dikenal dengan sebutan aerial root. Fungsi dari akar gantung adalah untuk membantuk respirasi tanaman dan menyerap air serta udara. Contoh pohon dengan akar gantung adalah pohon beringin.

c. Akar Banir

Sebutan lain untuk akar banir adalah akar papan. Jenis akar ini merupakan odifikasi akar berbentuk papan yang tumbuh mencapai satu meter diatas permukaan tanah. Peran akar jenis ini ialah agar tumbuhan lebih kokoh dan tidak mudah tumbang. Contoh pohon dengan akar banir adalah pohon merbau, rengas dan kempas serta pohon lain di daerah tropis.

baca juga:  Pohon Merbau - Sebaran, Manfaat Kayu & Perdagangan

2. Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang menjadi tempat melekatnya bagian-bagian lainnya. Fungsi batang pohon sangat penting sebagai media penyalur air dan unsur hara dari akar ke daun, penyalur hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman, serta tempat menyimpan cadanga makanan. Pohon memiliki batang berkayu yang terdapat kambium didalamnya.

3. Daun

Daun adalah bagian dari tanaman yang menjadi tempat utama proses fotosintesis dan pembentukan makanan. Daun mampu berfotosintesis jika memiliki klorofil atau zat hijau. Selain di daun, klorofil juga terdapat di bagian-bagian tanaman lain namun dengan jumlah lebih sedikit.

Selain menjadi lokasi fotosintesis, daun juga berfungsi sebagai tempat respirasi, transpirasi dan gutasi. Daun mempunyai struktur anatomi yang terdiri dari epidermis, mesofil, pembulung angkut dan stomata.

Secara morfologi, daun terdiri atas pelepah, tangkai dan helai daun. Bentuk daun juga bermacam-macam, seperti menyirip, menjari, sejajar dan melengkung.

4. Bunga

Bunag adalah bagian tumbuhan yang sebagian besar diantaranya berperan sebagai alat reproduksi utama. Bunga umumnya memiliki aroma, bentuk dan warna khas, serta mengandung nektar sehingga menarik serangga, burung, dan kelelawar agar proses penyerbukan dapat terbantu. Nektar merupakan bahan utama proses pembuatan madu oleh lebah.

Bunga ialah alat perkembangbiakan tumbuhan secara generatif dengan beberapa komponen yang menentukan kemampuan bunga untuk membentuk bakal buah dan indicidu baru. Komponen yang wajib dimiliki bunga agar fungsi generatifnya berjalan adalah tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota, putik dan benang sari.

Berikut adalah peran masing-masing komponen atau struktur bunga, yaitu:

  • tangkai bunga berperan untuk menopang bunga dan menghubungan bunga ke bagian tumbuhan, misalnya ranting
  • dasar bunga berperan sebagai tempat melekatnya kelopak bunga
  • kelopak bunga merupakan pelindung mahkota bunga saat masih kuncup
  • mahkota bunga berfungsi sebagai penghasil rangsangan yang dapat menarik serangga atau hewan kecil lain agar hingga dan membantu penyerbukan
  • putik merupakan alat reproduksi betina pada tumbuhan
  • benang sari adalah alat reproduksi jantan pada tumbuhan

Peran vitan dimiliki oleh putik dan benang sari untuk proses penyerbukan dan perkembangbiakan. Pada bunga sempurna terdapat putik dan benang saru sekaligus dalam satu bunga. Sedangkan pada bunga tidak sempurna, hanya memiliki salah satunya sehingga harus melibatkan sepasang bunga agar proses penyerbukan dapat terjadi.

5. Buah

Buah adalah organ tumbuhan yang terbentuk dari proses penyerbukan sempurna. Di dalam buah terdapat bakal biji yang nantinya dapat tumbuh menjadi individu baru.

Pada beberapa jenis pohon akan menghasilkan buah dengan lebih dari satu biji yang terlindungi oleh daging buah. Selain itu, ada pula pohon yang berbuah tanpa daging buah, misalnya buah pohon pinus.

Jenis Pohon

Pohon yang tumbuh di bumi terdiri dari beraneka jenis dengan habitat masing-masing. Sebagian besar pohon tumbuh di daerah tropis karena wilayah dengan iklim semacam ini menyediakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan pohon.

hutan jati Google Images

Salah satu negara tropis dengan keanekaragaman pohon melimpah adalah Indonesia. Di Indonesia, pepohonan bisa ditemukan diberbagai ekosistem, meliputi rawa, gambut, pantai, mangrove, dataran rendah dan dataran tinggi.

Sedangkan di kawasan iklim sub tropis mempunyai keragaman tumbuhan yang tidak begitu banyak akrena daya dukung lingkungannya yang tidak terlalu baik. Salah satu kendalanya adalah suhu ekstrem pada musim dingin yang menjadikan spesies tumbuhan tidak mampu beradaptasi.

Berdasarkan kayu yang dihasilkan, pohon dapat dibagi menjadi pohon berkayu keras atau hardwood serta pohon berkayu lunak atau softwood. Penjelasan kedua jenis pohon tersebut adalah sebagai berikut:

  • Hardwood adalah pohon yang berasal dari kelompok Angiospermae. Pohon jenis ini biasanya memiliki ciri pertumbuhan yang lambat sehingga struktur dan tekstur kayunya lebih kuat serta memiliki pori-pori di antara selnya. Kayu keras biasanya dimanfaatkan untuk konstruksi bangunan karena faktor kekuatan yang tinggi. Beberapa contoh pohon berkayu kuat adalah jati, meranti, mahoni dan ulin.
  • Softwood adalah pohon yang berasal dari kelompok Gymnospermae. Biasanya jenis pohon ini tidak memiliki pori antar sel dan memiliki pertumbuhan cepat tau disebut fast growing species. Kayu lunak umumnya digunakan untuk pembuatan furniture berkualitas rendah, kayu lapis dan komposit, contohnya adalah kayu pinus dan cemara.
baca juga:  Bagaimana Cara Lebah Menghasilkan Madu? Ini Jenis Lebah & Prosesnya

Ciri-Ciri Pohon

Pohon adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai ciri utama batang pokok tunggal. Selain itu, pohon juga memiliki ciri-ciri lain, antara lain:

  • memiliki jaringan pengangkut berupa xylem dan floem (vaskular)
  • mengalami pertumbuhan sekunder atau penambahan diameter batang
  • mampu hidup beberapa tahun atau perennial
  • mempunyai batang yang tumbuh diatas permukaan tanah

Tumbuhan berkayu memilki kambium yang akan tumbuh membentuk kayu dan kulit kayu. Pertumbuhan kambium ke arah dalam akan membentuk kayu, sedangkan pertumbuhan ke arah luar akan membentuk kulit kayu.

Pada batang tumbuhan berkayu terdiri 4 jaringan primer, yaitu kulit luar, kulit dalam, kulit pertama serta silinder pusat. Kayu tumbuhan sangat lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, sebab kayu-kayu tersebut banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kayu bakar, produk alat rumah tangga, konstruksi bangunan, kerajinan, obat tradisiona, bahan pangan dan alat transportasi.

Contoh Pohon

Ada jutaan jenis pohon dari berbagai spesies yang hidup di bumi. Berikut ini adalah beberapa contoh pohon yang tumbuh di Indonesia beserta famili dan nama ilmiahnya, yaitu:

Nama Latin Nama Pohon di Indonesia
Famili Podocarpaceae  
Podocarpus imbricatus Jamuju
Podocarpus neriifolius Ki Puteri
Dacrydium elatum  
Phyllocladus hypophyllus  
Famili Araucariaceae  
Agathis alba / Agathis dammara / Agathis loranthifolia   Damar Putih
Agathis borneensis   Damar Pilau
Agathis labillardieri   Agatis
Araucaria cunninghamii   Araukaria
Famili Pinaceae  
Pinus merkusii   Tusam/ Pinus
Pinus insularis   Pinus Filipina
Pinus caribaea   Pinus Amerika Tengah
Pinus radiata   Pinus Australia
Famili Arecaceae  
Cocos nucifera   Kelapa
Arenga pinnata   Aren
Areca catechu   Pinang
Elaeis guineensis   Kelapa Sawit
Borassus flabellifer   Lontar
Metroxylon sagu   Sagu
Nypa fruticans   Nipah
Corypha umbraculifera   Gebang
Oncosprema tigillaria   Nibung
Salacca zalacca   Salak
Daemonorops rubra   Rotan Getah
Calamus Manan   Rotan Manau
Calamus Caesius   Rotan Sega
Plectocomia gigantea   Rotan Gunung
Famili Fagaceae  
Castanopsis argentea   Saninten
Castanopsis javanica  
Quercus sundaica   Pasang
Castanea sp.  
Fagus  
Quercus  
Famili Casuarinaceae  
Casuarina sumatrana   Cemara Sumatera
equisetifolia   Cemara Laut
junghuhniana   Cemara Gunung
nobilis   Cemara Kalimantan
Famili Santalaceae  
Santalum album   Cendana
Famili Moraceae  
Artocarpus heterophyllus   Nangka
integer   Campedak
elastica   Terap
altilis   Sukun
communis   Keluwih
Morus alba   Murbei
Ficus benjamina   Beringin
deltoidea   Tabat Barito
religiosa   Bodi
carica   Buah Tin
Famili Annonaceae  
Xylopia malayana   Jangkang
Polyalthia hypoleuca   Tepis
Stelechocarpus burahol   Burahol
Cananga odorata   Kenanga
Annona muricata   Sirsak
Squamosa   Srikaya
Reticulata   Buah Nona
Famili Myristicaceae  
Myristica fragrans  
Knema laurina  
Horsfieldia iryagedhi  
Famili Lauraceae  
Eusideroxylon zwageri   Ulin
Litse spp.  
Dehaasia  
Cinnamomum  
Cinnamomum burmanni   Kayu Manis
Cinnamomum zeylanicum   Kayu Manis
Persea americana   Alpukat
Litsea cubeba   Kayu Limau
Famili Fabaceae  
Acacia mangium   Akasia
Paraserianthes falcataria   Sengon
Parkia speciosa   Petai
Pithecellobium lobatum   Jengkol
Leucaena leucocephala   Lamtoro Gung
Intsia bijuga   Merbau
Sindora bruggemanii   Sindur
Koompassia excelsa   Kempas
Dialium guineense   Keranji
Delonix regia   Flamboyan
Dalbergia latifolia   Sonokeling
Pterocarpus indicus   Angsana
Pericopsis mooniana   Kayu Kuku
Inocarpus edulis   Gayam
Famili Hammamelidaceae  
Altingia excelsa   Rasamala
Hamamelis virginia  
Bucklandia populnea  
Liquidambar styraciflua  
Famili Sapindaceae  
Pometia pinnata   Matoa
Schleichera oleosa   Kesambi
Sapindus rarak   Rerak
Nephelium lappaceum   Rambutan
mutabile   Pulasan / Rambutan Hutan
Dimocarpus longan   Lengkeng
Filicium decipiens   Krey Payung
Litchi chinensis   Lici
Famili Anacardiaceae  
Gluta renghas   Rengas
Dracontomelon dao   Dahu
Campnosperma auriculata   Terentang
Mangifera indica   Mangga
foetida   Bacang / Pakel
odorata   Keweni
caesia   Kemang
Anacardium occidentale   Jambu Mete
Spondias dulcis   Kedondong Manis
pinnata   Kedondong Hutan
Bouea macrophylla   Gandaria
Famili Burseraceae  
Canarium commune   Kenari
Canarium decumanum   Kenari Babi
Dacryodes rostrata  
Santiria tomentosa  
Garuga floribunda  
Famili Meliaceae  
Swietenia macrophylla   Mahoni Daun Besar
mahagoni   Mahoni Daun Kecil
Dysoxylum densiflorum   Cempaga
Melia azedarach   Mindi
Azadirachta indica   Mimba
Toona sureni   Suren
Lansium domesticum   Duku / Langsat
Sandoricum koetjape   Kecapi / Sentul
Xylocarpus granatum   Nyirih
Khaya anthotheca   Kaya
Famili Euphorbiaceae  
Aleurites moluccana   Kemiri
Hevea brasiliensis   Karet
Bischofia javanica   Gadog
Excoecaria agallocha   Kayu Buta-Buta
Maccaranga triloba   Mahang
Antidesma bunius   Buni / Huni
Ricinus communis   Jarak
Jatropha curcas   jarak Pagar
Baccaurea racemosa   Menteng
Endospermum malaccense   Sendok-Sendok
Aleurites moluccana   Kemiri
Codiaeum variegatum   Puring
Famili Bombacaceae  
Ceiba pentandra   Kapuk / Randu
Durio zibethinus   Durian
Ochroma bicolor   Balsa
Gossampinus malabarica   Kapuk Hutan
Neesia altissima  
Bombax valetonii  
Famili Sterculiaceae  
Sterculia foetida   Kepuh
Pterospermum javanicum   Bayur
Scaphium macropodum   Merpayang
Tarrietia symplicifolia   Teraling
Heritiera littoralis   Dungun
Theobroma cacao   Cokelat
Cola acuminata   Cola
Famili Clusiaceae  
Calophyllum inophyllum   Bintangur / Nyamplung
soulatri  
Cratoxylon arborescens   Geronggang
Garcinia mangostana   Manggis
dulcis   Mundu
celebica   Manggis Hutan
Mammea grandifolia  
Clusia intermedia  
Mesua kunstleri  
Famili Theaceae  
Schima wallichii   Puspa
Tetramerista glabra   Punak
Thea sinensis atau Camelia sinensis   Teh
Camellia japonica   Kamelia
Adinandra costacea  
Eurya disticha  
Famili Sonneratiaceae  
Sonneratia alba   Perepat Laut
caseolaris   Pedada / Bogem
Duabanga moluccana   Benuang Laki
Famili Dipterocapaceae  
Shorea pinanga   Meranti Layang
selanica   Meranti Gopak
gibbosa   Damar Buah
multiflora   Damar Tanduk
javanica   Damar Mata Kucing
lamellata   Damar Hutan
glauca   Balau Bunga
falcifera   Balau Laut
Dryobalanops aromatica   Kapur Singkal
lanceolata   Kapur Tanduk
Dipterocarpus caudiferus   Keruing Andri
cornutus   Keruing Gajah
crinitus   Keruing Bulu
Hopea mengarawan   Merawan
dryobalanoides   Merawan
sangal   Cengal
Anisoptera marginata  
costata  
Vatica rassak  
wallichii  
Famili Myrtaceae  
Eucalyptus deglupta   Leda
alba   Ampupu
urophylla  
Malaleuca cajuputi   Kayu Putih / Gelam
Metrosideros petiolata   Kayu Lara / Kayu Nani
Syzigium polyanthum / Eugenia polyantha   Salam
cumini   Duwet / Jamblang
aromaticum   Cengkeh
aqueum   Jambu Air
malaccense   Jambu Bol
polycephala   Kupa / Gowok
Psidium guajava   Jambu Biji
Callistemon citrinus   Bunga Sikat Botol
Famili Ebenaceae  
Diospyros celebica   Eboni
kaki   Kesemek
philippensis / D. discolor   Bisbul
Diospyros virginia   Persimon
Famili Thymelaeaceae  
Aquilaria malaccensis   Gaharu
Gonystylus bancanus   Ramin
Famili Rhizoporaceae  
Rhizopora mucronata   Bakau Bandul
apiculata   Bakau Minyak
Bruguiera gymnorrhiza   Tancang
sexangula  
Ceriops tagal   Tingi
Ceriops decandra   Tingi
Gynotroches axillaris   Mata Keli
Pellacalyx axillaris   Membuloh
Famili Sapotaceae  
Palaquium gutta   Nyatoh / Balam Merah / Getah Pecah
rostratum   Nyatoh
Payena leerii   Nyatoh / Balam Beringin
Ganua motleyana   Nyatoh / Balam
Achras zapota   Sawo
Manilkara kauki   Sawo Kecik
Chrysophyllum cainito   Sawo Duren
Mimusops elengi   Tanjung
Famili Apocynaceae  
Alstonia scholaris   Pulai
pneumatophora   Pulai Rawa
Dyera costulata   Jelutung
lowii   Jelutung Rawa
Cerbera manghas   Bintaro
Plumeria acuminata   Kemboja Putih
rubra   Kemboja Merah
Rauvolfia serpentina   Pulai Pandak
Famili Rubiaceae  
Mussaendopsis beccariana   Kayu Patin
Adina fagifolia   Lasi
minutiflora   Berumbung
Cinchona succirubra   Kina
Uncaria gambir   Gambir
Anthocephalus cadamba   Jabon
Morinda citrifolia   Mengkudu
Coffea arabica   Kopi
Ixora sp.   Soka
Famili Verbenaceae  
Tectona grandis   Jati
Peronema canescens   Sungkai
Gmelina arborea   Gmelina
Vitex pubescens   Laban
Lantana camara   Tembelekan

Tumbuhan Bukan Pohon

Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang sebernanya bukan pohon namun dalam keseharian kita disebut sebagai pohon, contohnya adalah bambu, pepaya, kelapa, pisang dan sebagainya.

baca juga:  Hemat Kertas, Selamatkan Bumi
pohon bambu Pixabay

Meski tumbuhan tersebut dapat tumbuh besar, namun bukan termasuk pohon karena tidak berkayu. Berikut adalah penjelasan dari contoh tumbuhan yang tidak masuk kelompok pohon.

1. Bambu

Bambu adalah jenis tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis termasuk Indonesia dan telah lekat dengan kehidupan masyarakat dalam hal pemanfaatannya. Bambu termasuk hasil hutan non kayu atau hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan secara konvensional untuk kebutuhan pertanian, rumah tangga, konstruksi sederhana, serta kerajinan, Sedangkan manfaat lebih moder digunakan untuk bahan baku kertas, sumpit tusuk sati dan tusuk gigi serta papan partikel.

Bambu bukanlah pohon, sebab tumbuhan ini adalah sejenis rumput-rumputan yan dapat tumbuh di dataran rendah hingga kawasan pegunungan. Secara biologis, bamu tidak memenuhi syarat disebut sebagai kayu karena kulitnya tidak berkambium.

Selain itu, bambu bukan tanaman monokotil karena tidak mempunyai ruas biji sebagai tempat membelah, batang berongga yang kedap air, serta menyebar dengan akar rhizoma untuk membentuk individu baru.

Ruas-ruas pada bambu dapat ditumbuhi cabang yang berukuran lebih kecil dibanding buluhnya. Sedangkan bagian akar akan menyebar dan membentuk tunas-tunas rumpun baru.

2. Pepaya

Penyebutan pohon yang salah juga terjadi terhadap tumbuhan pepaya. Pepaya bukan termasuk pohon karena batangnya tidak memilki kambium. Pepaya merupakan tanaman herba dengan batang berongga dan lunak sehingga tidak memenuhi unsur tumbuhan berkayu.

3. Kelapa

Meski batang kelapa keras, sebenarnya itu bukanlah kayu seperti pohon-pohon lainnya. Sebab batang kelapa tidak terbentuk dari kambium.

Batang keras kelapa terbentuk karena pertumbuhan primer, yaitu pertambahan jumlah dan pembesaran sel batang. Kelapa tidak termasuk pohon karena tidak memenuhi syarat batang berkambium dan diameter utama minimal 20 cm.

4. Pisang

Pisang adalah tumbuhan herba yang tidak memiliki batang berkayu yang tumbuh diatas permukaan tanah. Tumbuhan herba tersusun atas jaringan lunak, tidak berkayu, berdaya saing kuat, tingkat adaptasi tinggi, serta dapat memperbaiki susunan dan struktur tanah dengan bantuan akarnya.

Meski nampak seperti pohon, batang pisang merupakan pelepah daun yang tumbuh melebar dan menumpuk atau disebut pseudostem. Percabangan pisang bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga dan buah.

Buah pisang saat ini umumnya tidak berbiji, namun ada pula pisang yang menghasilkan biji. Bagian bawah tumbuhan pisang yang tumbuh menggembung adalah umbi yang disebut bonggol, serta memiliki pucuk lateral yang muncul dari kuncup bonggol hingga tumbuh menjadi tanaman pisang.

Peran Pohon Bagi Kehidupan

Kita sebagai manusia sangat terbantu dengan adanya aneka pepohonan dan segala sesuatu yang bisa diperoleh dari pohon tersebut. Salah satu manfaat pohon adalah sebagai pengikat air tanah sehingga mampu mencegah erosi. Pohon dengan kemampuan tersebut contohnya adalah pohon jati dan beringin yang memiliki sistem perakaran kuat sebagai penyangga struktur tanah.

Akar-akar pohon mampu meningkatkan daya serap air pada musim hujan sehingga pada musim kemarau masyarakat tidak mengalami kekeringan. Sistem perakaran yang rapat juga akan menahan struktur tanah sehingga mengurangi potensi erosi, sedimentasi dan longsor.

Selain itu, pohon juga menjadi bagian dari daur oksigen. Oksigen merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup, seperti manusa dan hewan.

Pepohonan yang tumbuh di lahan 1 hektare pada kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan oksigen untuk 18 orang dan mengubah 3,7 ton karbondioksida menjadi 2 ton oksigen. Seperti yang kita tahu, karbondioksida adalah gas berbahaya dimana jika jumlahnya berlebihan akan menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

Pentingnya pohon bagi kehidupan juga ditandai dengan adanya kampanye berupa Hari Sejuta Pohon Sedunia demi mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian pohon.

Manfaat Pohon

Selain peranan dalam segi ekologi, pohon juga memberikan manfaat ekonomi bagi manusia. Seluruh bagian pohon dapat dimanfaatkan, mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah dan sebagainya.

panen damar FLICKR

Manfaat pohon tersebut dapat dibagi menjadi 4 jenis pemanfaatan, antara lain:

1. Penghasil Kayu

Baik pohon berkayu keras maupun berkayu lunak dapat dimanfaatkan. Penggolongan tersebut didasarkan pada penggunaan kayu sesuai karakteristik yang dimilikinya.

Contohnya adalah kayu jati dan mahon yang memuliki tekstur keras dan struktur kuat sering dijadikan sebagai konstruksi bangunan, furniture, aksesori, serta lainnya. Sedangkan kayu lunak bisa digunakan untuk bahan baku kertas dan tisu. Selain itu, jenis kayu yang nilai ekonomisnya rendah bisa digunakan sebagai kayu bakar.

2. Penghasil Buah

Aneka jenis pohon juga menghasilkan buah yang bisa dikonsumsi. Pohon penghasil buah dikenal dengan nama Multi Purpose Tree Species atau MPTS. Contoh pohon buah adalah durian, jeruk, mangga, alpukat jambu dan sebagainya.

3. Penghasil Getah

Getah merupakan cairan kental yang dihasilkan oleh tumbuhan sebagai respon dari luka pada bagian tumbuhan tersebut. Getah berfungis untuk melindungi bagian pohon yang terluka sekaligus untuk menyembuhkannya.

Contohnya adalah pohon karet yang getahnya sengaja disadap karena menjadi komoditas dengan nilai ekonomis tinggi. Selain itu, pohon-pohon yang getahnya bisa dimanfaatkan adalah pinus, meranti dan agatis.

Getah pinus disebut dengan resin. Resin ini nantinya akan dijadikan bahan dasar vernis, perekat, bahan aromatik, serta campuran makanan. Sedangkan getah meranti disebut damar. Damar mempunyai manfaat seperti resin, yakni sebagai bahan vernis, perekat, bahan baku plastik serta campuran pembuatan korek api.

Selanjutnya adalah pohon agatis yang menghasilkan getah bernama kopal. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan resin, serta bisa digunakan sebagai pelapis permukaan kertas.

4. Pohon Peneduh

Umumnya pohon yang digunakan sebagai peneduh adalah pohon dengan karakteristik tajuk lebar dan rindang sehingga mampu menaungi area dibawahnya. Contohnya pohon peneduh adalah beringin, kersen, ketapang, mahoni dan lain-lain. Pohon-pohon tersebut sering ditanam di sepanjang jalan dan area hutan kota.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.