Menghasilkan oksigen, mencegah banjir dan longsor, dan menjaga cadangan air tanah adalah beberapa manfaat pohon bagi kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup. Pohon juga mempunyai fungsi ekologis yang sangat penting untuk kelestarian keanekaragaman hayati, serta memberikan manfaat ekonomi yang berasal dari kayu, getah, daun, buah dan lain-lain.
Nah, kali ini kita akan mengulas mengenai apa itu pohon, karakteristik apa yang harus dimiliki tumbuhan agar bisa disebut pohon, bagian, jenis, ciri-ciri, contoh dan bermacam manfaat pohon.
Daftar Isi
Pengertian Pohon
Menurut UU No. 18 2013, pohon adalah tumbuhan berbatang kayu dengan diameter mencapai 10 cm atau lebih jika diukur pada ketinggian 1,5 meter diatas permukaan tanah. Pohon juga bisa diartikan sebagai salah satu habitus atau perawakan tumbuhan dengan kemampuan fotosintesis sehingga mampu menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen.
Sedangkan pengertian pohon menurut Badan Standar Indonesia adalah tumbuhan berkayu yang pada puncak pertumbuhan batang utamanya berdiameter lebih dari 20 cm. Namun pada bakal pohon yang diameter batangnya belum mencapai 20 cm disebut dengan istilah tiang, pancang atau semai.
Tiang merupakan bakal pohon yang belum mencapai ukuran puncak pertumbuhan dengan diameter antara 10 cm hingga 20 cm. Sementara Pancang adalah bakal pohon dengan tinggi lebih dari 1,5 meter dan diameter kurang dari 10 cm. Kemudian semai merupakan anakan pohon yang tingginya kurang dari 1,5 meter.
Bagian Pohon
Pohon merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang terdiri dari struktur bagian yang sangat kompleks untuk mendukung pertumbuhannya. Secara umum, bagian pohon contohnya adalah akar, batang, daun, bunga dan pada jenis-jenis tertentu menghasilkan buah.
Masing-masing bagian pohon mempunyai peran dan fungsi tersendiri, berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Akar
Akar adalah bagian pohon yang terbentuk saat masa pertumbuhan dan umumnya tumbuh dibawah tanah. Pohon umumnya memiliki akar tunggang yang tidak berbuku-buku serta berwarna kekuningan hingga keputihan. Akan tetapi, pada beberapa pohon memilki akar berwarna gelap.
Akar pohon mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
- membantu memperoleh unsur hara dan air untuk kemudian diangkut ke bagian lain
- sebagai penopang tumbuhan aagr dapat berdiri kokoh dan tidak roboh
- menjadi organ untuk menyimpan makanan dan hasil fotosintesis
- menjadi sarana perbanyakan atau perkembangbiakan tumbuhan, misalnya pada pohon sukun
- membantu pernapasan tanaman, misalnya pada pohon bakau
Selain berakar tunggang, beberapa jenis tanaman pohon memiliki jenis akar yang lebih spesifik sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungan tumbuhnya, antara lain:
a. Akar Napas
Akar napas adalah bentuk modifikasi akar tunggang pada tumbhan yang hidup di habitat berair, seperti ekosistem rawa dan bakau. Pertumbuhan akar akan menyesuaikan lingkungan dengan muncul ke permukaan tanah atau air untuk membantu respirasi. Contoh pohon dengan akar napas adalah spesies dari marga Avicennia dan Soneratia.
b. Akar Gantung
Akar gantung adalah jenis modifikasi akar tunggang yang tumbuh secara menggantung diatas permukaan tanah. Akar jenis ini dikenal dengan sebutan aerial root. Fungsi dari akar gantung adalah untuk membantuk respirasi tanaman dan menyerap air serta udara. Contoh pohon dengan akar gantung adalah pohon beringin.
c. Akar Banir
Sebutan lain untuk akar banir adalah akar papan. Jenis akar ini merupakan odifikasi akar berbentuk papan yang tumbuh mencapai satu meter diatas permukaan tanah. Peran akar jenis ini ialah agar tumbuhan lebih kokoh dan tidak mudah tumbang. Contoh pohon dengan akar banir adalah pohon merbau, rengas dan kempas serta pohon lain di daerah tropis.
2. Batang
Batang merupakan bagian tumbuhan yang menjadi tempat melekatnya bagian-bagian lainnya. Fungsi batang pohon sangat penting sebagai media penyalur air dan unsur hara dari akar ke daun, penyalur hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman, serta tempat menyimpan cadanga makanan. Pohon memiliki batang berkayu yang terdapat kambium didalamnya.
3. Daun
Daun adalah bagian dari tanaman yang menjadi tempat utama proses fotosintesis dan pembentukan makanan. Daun mampu berfotosintesis jika memiliki klorofil atau zat hijau. Selain di daun, klorofil juga terdapat di bagian-bagian tanaman lain namun dengan jumlah lebih sedikit.
Selain menjadi lokasi fotosintesis, daun juga berfungsi sebagai tempat respirasi, transpirasi dan gutasi. Daun mempunyai struktur anatomi yang terdiri dari epidermis, mesofil, pembulung angkut dan stomata.
Secara morfologi, daun terdiri atas pelepah, tangkai dan helai daun. Bentuk daun juga bermacam-macam, seperti menyirip, menjari, sejajar dan melengkung.
4. Bunga
Bunag adalah bagian tumbuhan yang sebagian besar diantaranya berperan sebagai alat reproduksi utama. Bunga umumnya memiliki aroma, bentuk dan warna khas, serta mengandung nektar sehingga menarik serangga, burung, dan kelelawar agar proses penyerbukan dapat terbantu. Nektar merupakan bahan utama proses pembuatan madu oleh lebah.
Bunga ialah alat perkembangbiakan tumbuhan secara generatif dengan beberapa komponen yang menentukan kemampuan bunga untuk membentuk bakal buah dan indicidu baru. Komponen yang wajib dimiliki bunga agar fungsi generatifnya berjalan adalah tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota, putik dan benang sari.
Berikut adalah peran masing-masing komponen atau struktur bunga, yaitu:
- tangkai bunga berperan untuk menopang bunga dan menghubungan bunga ke bagian tumbuhan, misalnya ranting
- dasar bunga berperan sebagai tempat melekatnya kelopak bunga
- kelopak bunga merupakan pelindung mahkota bunga saat masih kuncup
- mahkota bunga berfungsi sebagai penghasil rangsangan yang dapat menarik serangga atau hewan kecil lain agar hingga dan membantu penyerbukan
- putik merupakan alat reproduksi betina pada tumbuhan
- benang sari adalah alat reproduksi jantan pada tumbuhan
Peran vitan dimiliki oleh putik dan benang sari untuk proses penyerbukan dan perkembangbiakan. Pada bunga sempurna terdapat putik dan benang saru sekaligus dalam satu bunga. Sedangkan pada bunga tidak sempurna, hanya memiliki salah satunya sehingga harus melibatkan sepasang bunga agar proses penyerbukan dapat terjadi.
5. Buah
Buah adalah organ tumbuhan yang terbentuk dari proses penyerbukan sempurna. Di dalam buah terdapat bakal biji yang nantinya dapat tumbuh menjadi individu baru.
Pada beberapa jenis pohon akan menghasilkan buah dengan lebih dari satu biji yang terlindungi oleh daging buah. Selain itu, ada pula pohon yang berbuah tanpa daging buah, misalnya buah pohon pinus.
Jenis Pohon
Pohon yang tumbuh di bumi terdiri dari beraneka jenis dengan habitat masing-masing. Sebagian besar pohon tumbuh di daerah tropis karena wilayah dengan iklim semacam ini menyediakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan pohon.
Salah satu negara tropis dengan keanekaragaman pohon melimpah adalah Indonesia. Di Indonesia, pepohonan bisa ditemukan diberbagai ekosistem, meliputi rawa, gambut, pantai, mangrove, dataran rendah dan dataran tinggi.
Sedangkan di kawasan iklim sub tropis mempunyai keragaman tumbuhan yang tidak begitu banyak akrena daya dukung lingkungannya yang tidak terlalu baik. Salah satu kendalanya adalah suhu ekstrem pada musim dingin yang menjadikan spesies tumbuhan tidak mampu beradaptasi.
Berdasarkan kayu yang dihasilkan, pohon dapat dibagi menjadi pohon berkayu keras atau hardwood serta pohon berkayu lunak atau softwood. Penjelasan kedua jenis pohon tersebut adalah sebagai berikut:
- Hardwood adalah pohon yang berasal dari kelompok Angiospermae. Pohon jenis ini biasanya memiliki ciri pertumbuhan yang lambat sehingga struktur dan tekstur kayunya lebih kuat serta memiliki pori-pori di antara selnya. Kayu keras biasanya dimanfaatkan untuk konstruksi bangunan karena faktor kekuatan yang tinggi. Beberapa contoh pohon berkayu kuat adalah jati, meranti, mahoni dan ulin.
- Softwood adalah pohon yang berasal dari kelompok Gymnospermae. Biasanya jenis pohon ini tidak memiliki pori antar sel dan memiliki pertumbuhan cepat tau disebut fast growing species. Kayu lunak umumnya digunakan untuk pembuatan furniture berkualitas rendah, kayu lapis dan komposit, contohnya adalah kayu pinus dan cemara.
Ciri-Ciri Pohon
Pohon adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai ciri utama batang pokok tunggal. Selain itu, pohon juga memiliki ciri-ciri lain, antara lain:
- memiliki jaringan pengangkut berupa xylem dan floem (vaskular)
- mengalami pertumbuhan sekunder atau penambahan diameter batang
- mampu hidup beberapa tahun atau perennial
- mempunyai batang yang tumbuh diatas permukaan tanah
Tumbuhan berkayu memilki kambium yang akan tumbuh membentuk kayu dan kulit kayu. Pertumbuhan kambium ke arah dalam akan membentuk kayu, sedangkan pertumbuhan ke arah luar akan membentuk kulit kayu.
Pada batang tumbuhan berkayu terdiri 4 jaringan primer, yaitu kulit luar, kulit dalam, kulit pertama serta silinder pusat. Kayu tumbuhan sangat lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, sebab kayu-kayu tersebut banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kayu bakar, produk alat rumah tangga, konstruksi bangunan, kerajinan, obat tradisiona, bahan pangan dan alat transportasi.
Contoh Pohon
Ada jutaan jenis pohon dari berbagai spesies yang hidup di bumi. Berikut ini adalah beberapa contoh pohon yang tumbuh di Indonesia beserta famili dan nama ilmiahnya, yaitu:
Nama Latin | Nama Pohon di Indonesia |
Famili Podocarpaceae | |
Podocarpus imbricatus | Jamuju |
Podocarpus neriifolius | Ki Puteri |
Dacrydium elatum | |
Phyllocladus hypophyllus | |
Famili Araucariaceae | |
Agathis alba / Agathis dammara / Agathis loranthifolia | Damar Putih |
Agathis borneensis | Damar Pilau |
Agathis labillardieri | Agatis |
Araucaria cunninghamii | Araukaria |
Famili Pinaceae | |
Pinus merkusii | Tusam/ Pinus |
Pinus insularis | Pinus Filipina |
Pinus caribaea | Pinus Amerika Tengah |
Pinus radiata | Pinus Australia |
Famili Arecaceae | |
Cocos nucifera | Kelapa |
Arenga pinnata | Aren |
Areca catechu | Pinang |
Elaeis guineensis | Kelapa Sawit |
Borassus flabellifer | Lontar |
Metroxylon sagu | Sagu |
Nypa fruticans | Nipah |
Corypha umbraculifera | Gebang |
Oncosprema tigillaria | Nibung |
Salacca zalacca | Salak |
Daemonorops rubra | Rotan Getah |
Calamus Manan | Rotan Manau |
Calamus Caesius | Rotan Sega |
Plectocomia gigantea | Rotan Gunung |
Famili Fagaceae | |
Castanopsis argentea | Saninten |
Castanopsis javanica | |
Quercus sundaica | Pasang |
Castanea sp. | |
Fagus | |
Quercus | |
Famili Casuarinaceae | |
Casuarina sumatrana | Cemara Sumatera |
equisetifolia | Cemara Laut |
junghuhniana | Cemara Gunung |
nobilis | Cemara Kalimantan |
Famili Santalaceae | |
Santalum album | Cendana |
Famili Moraceae | |
Artocarpus heterophyllus | Nangka |
integer | Campedak |
elastica | Terap |
altilis | Sukun |
communis | Keluwih |
Morus alba | Murbei |
Ficus benjamina | Beringin |
deltoidea | Tabat Barito |
religiosa | Bodi |
carica | Buah Tin |
Famili Annonaceae | |
Xylopia malayana | Jangkang |
Polyalthia hypoleuca | Tepis |
Stelechocarpus burahol | Burahol |
Cananga odorata | Kenanga |
Annona muricata | Sirsak |
Squamosa | Srikaya |
Reticulata | Buah Nona |
Famili Myristicaceae | |
Myristica fragrans | |
Knema laurina | |
Horsfieldia iryagedhi | |
Famili Lauraceae | |
Eusideroxylon zwageri | Ulin |
Litse spp. | |
Dehaasia | |
Cinnamomum | |
Cinnamomum burmanni | Kayu Manis |
Cinnamomum zeylanicum | Kayu Manis |
Persea americana | Alpukat |
Litsea cubeba | Kayu Limau |
Famili Fabaceae | |
Acacia mangium | Akasia |
Paraserianthes falcataria | Sengon |
Parkia speciosa | Petai |
Pithecellobium lobatum | Jengkol |
Leucaena leucocephala | Lamtoro Gung |
Intsia bijuga | Merbau |
Sindora bruggemanii | Sindur |
Koompassia excelsa | Kempas |
Dialium guineense | Keranji |
Delonix regia | Flamboyan |
Dalbergia latifolia | Sonokeling |
Pterocarpus indicus | Angsana |
Pericopsis mooniana | Kayu Kuku |
Inocarpus edulis | Gayam |
Famili Hammamelidaceae | |
Altingia excelsa | Rasamala |
Hamamelis virginia | |
Bucklandia populnea | |
Liquidambar styraciflua | |
Famili Sapindaceae | |
Pometia pinnata | Matoa |
Schleichera oleosa | Kesambi |
Sapindus rarak | Rerak |
Nephelium lappaceum | Rambutan |
mutabile | Pulasan / Rambutan Hutan |
Dimocarpus longan | Lengkeng |
Filicium decipiens | Krey Payung |
Litchi chinensis | Lici |
Famili Anacardiaceae | |
Gluta renghas | Rengas |
Dracontomelon dao | Dahu |
Campnosperma auriculata | Terentang |
Mangifera indica | Mangga |
foetida | Bacang / Pakel |
odorata | Keweni |
caesia | Kemang |
Anacardium occidentale | Jambu Mete |
Spondias dulcis | Kedondong Manis |
pinnata | Kedondong Hutan |
Bouea macrophylla | Gandaria |
Famili Burseraceae | |
Canarium commune | Kenari |
Canarium decumanum | Kenari Babi |
Dacryodes rostrata | |
Santiria tomentosa | |
Garuga floribunda | |
Famili Meliaceae | |
Swietenia macrophylla | Mahoni Daun Besar |
mahagoni | Mahoni Daun Kecil |
Dysoxylum densiflorum | Cempaga |
Melia azedarach | Mindi |
Azadirachta indica | Mimba |
Toona sureni | Suren |
Lansium domesticum | Duku / Langsat |
Sandoricum koetjape | Kecapi / Sentul |
Xylocarpus granatum | Nyirih |
Khaya anthotheca | Kaya |
Famili Euphorbiaceae | |
Aleurites moluccana | Kemiri |
Hevea brasiliensis | Karet |
Bischofia javanica | Gadog |
Excoecaria agallocha | Kayu Buta-Buta |
Maccaranga triloba | Mahang |
Antidesma bunius | Buni / Huni |
Ricinus communis | Jarak |
Jatropha curcas | jarak Pagar |
Baccaurea racemosa | Menteng |
Endospermum malaccense | Sendok-Sendok |
Aleurites moluccana | Kemiri |
Codiaeum variegatum | Puring |
Famili Bombacaceae | |
Ceiba pentandra | Kapuk / Randu |
Durio zibethinus | Durian |
Ochroma bicolor | Balsa |
Gossampinus malabarica | Kapuk Hutan |
Neesia altissima | |
Bombax valetonii | |
Famili Sterculiaceae | |
Sterculia foetida | Kepuh |
Pterospermum javanicum | Bayur |
Scaphium macropodum | Merpayang |
Tarrietia symplicifolia | Teraling |
Heritiera littoralis | Dungun |
Theobroma cacao | Cokelat |
Cola acuminata | Cola |
Famili Clusiaceae | |
Calophyllum inophyllum | Bintangur / Nyamplung |
soulatri | |
Cratoxylon arborescens | Geronggang |
Garcinia mangostana | Manggis |
dulcis | Mundu |
celebica | Manggis Hutan |
Mammea grandifolia | |
Clusia intermedia | |
Mesua kunstleri | |
Famili Theaceae | |
Schima wallichii | Puspa |
Tetramerista glabra | Punak |
Thea sinensis atau Camelia sinensis | Teh |
Camellia japonica | Kamelia |
Adinandra costacea | |
Eurya disticha | |
Famili Sonneratiaceae | |
Sonneratia alba | Perepat Laut |
caseolaris | Pedada / Bogem |
Duabanga moluccana | Benuang Laki |
Famili Dipterocapaceae | |
Shorea pinanga | Meranti Layang |
selanica | Meranti Gopak |
gibbosa | Damar Buah |
multiflora | Damar Tanduk |
javanica | Damar Mata Kucing |
lamellata | Damar Hutan |
glauca | Balau Bunga |
falcifera | Balau Laut |
Dryobalanops aromatica | Kapur Singkal |
lanceolata | Kapur Tanduk |
Dipterocarpus caudiferus | Keruing Andri |
cornutus | Keruing Gajah |
crinitus | Keruing Bulu |
Hopea mengarawan | Merawan |
dryobalanoides | Merawan |
sangal | Cengal |
Anisoptera marginata | |
costata | |
Vatica rassak | |
wallichii | |
Famili Myrtaceae | |
Eucalyptus deglupta | Leda |
alba | Ampupu |
urophylla | |
Malaleuca cajuputi | Kayu Putih / Gelam |
Metrosideros petiolata | Kayu Lara / Kayu Nani |
Syzigium polyanthum / Eugenia polyantha | Salam |
cumini | Duwet / Jamblang |
aromaticum | Cengkeh |
aqueum | Jambu Air |
malaccense | Jambu Bol |
polycephala | Kupa / Gowok |
Psidium guajava | Jambu Biji |
Callistemon citrinus | Bunga Sikat Botol |
Famili Ebenaceae | |
Diospyros celebica | Eboni |
kaki | Kesemek |
philippensis / D. discolor | Bisbul |
Diospyros virginia | Persimon |
Famili Thymelaeaceae | |
Aquilaria malaccensis | Gaharu |
Gonystylus bancanus | Ramin |
Famili Rhizoporaceae | |
Rhizopora mucronata | Bakau Bandul |
apiculata | Bakau Minyak |
Bruguiera gymnorrhiza | Tancang |
sexangula | |
Ceriops tagal | Tingi |
Ceriops decandra | Tingi |
Gynotroches axillaris | Mata Keli |
Pellacalyx axillaris | Membuloh |
Famili Sapotaceae | |
Palaquium gutta | Nyatoh / Balam Merah / Getah Pecah |
rostratum | Nyatoh |
Payena leerii | Nyatoh / Balam Beringin |
Ganua motleyana | Nyatoh / Balam |
Achras zapota | Sawo |
Manilkara kauki | Sawo Kecik |
Chrysophyllum cainito | Sawo Duren |
Mimusops elengi | Tanjung |
Famili Apocynaceae | |
Alstonia scholaris | Pulai |
pneumatophora | Pulai Rawa |
Dyera costulata | Jelutung |
lowii | Jelutung Rawa |
Cerbera manghas | Bintaro |
Plumeria acuminata | Kemboja Putih |
rubra | Kemboja Merah |
Rauvolfia serpentina | Pulai Pandak |
Famili Rubiaceae | |
Mussaendopsis beccariana | Kayu Patin |
Adina fagifolia | Lasi |
minutiflora | Berumbung |
Cinchona succirubra | Kina |
Uncaria gambir | Gambir |
Anthocephalus cadamba | Jabon |
Morinda citrifolia | Mengkudu |
Coffea arabica | Kopi |
Ixora sp. | Soka |
Famili Verbenaceae | |
Tectona grandis | Jati |
Peronema canescens | Sungkai |
Gmelina arborea | Gmelina |
Vitex pubescens | Laban |
Lantana camara | Tembelekan |
Tumbuhan Bukan Pohon
Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang sebernanya bukan pohon namun dalam keseharian kita disebut sebagai pohon, contohnya adalah bambu, pepaya, kelapa, pisang dan sebagainya.
Meski tumbuhan tersebut dapat tumbuh besar, namun bukan termasuk pohon karena tidak berkayu. Berikut adalah penjelasan dari contoh tumbuhan yang tidak masuk kelompok pohon.
1. Bambu
Bambu adalah jenis tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis termasuk Indonesia dan telah lekat dengan kehidupan masyarakat dalam hal pemanfaatannya. Bambu termasuk hasil hutan non kayu atau hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan secara konvensional untuk kebutuhan pertanian, rumah tangga, konstruksi sederhana, serta kerajinan, Sedangkan manfaat lebih moder digunakan untuk bahan baku kertas, sumpit tusuk sati dan tusuk gigi serta papan partikel.
Bambu bukanlah pohon, sebab tumbuhan ini adalah sejenis rumput-rumputan yan dapat tumbuh di dataran rendah hingga kawasan pegunungan. Secara biologis, bamu tidak memenuhi syarat disebut sebagai kayu karena kulitnya tidak berkambium.
Selain itu, bambu bukan tanaman monokotil karena tidak mempunyai ruas biji sebagai tempat membelah, batang berongga yang kedap air, serta menyebar dengan akar rhizoma untuk membentuk individu baru.
Ruas-ruas pada bambu dapat ditumbuhi cabang yang berukuran lebih kecil dibanding buluhnya. Sedangkan bagian akar akan menyebar dan membentuk tunas-tunas rumpun baru.
2. Pepaya
Penyebutan pohon yang salah juga terjadi terhadap tumbuhan pepaya. Pepaya bukan termasuk pohon karena batangnya tidak memilki kambium. Pepaya merupakan tanaman herba dengan batang berongga dan lunak sehingga tidak memenuhi unsur tumbuhan berkayu.
3. Kelapa
Meski batang kelapa keras, sebenarnya itu bukanlah kayu seperti pohon-pohon lainnya. Sebab batang kelapa tidak terbentuk dari kambium.
Batang keras kelapa terbentuk karena pertumbuhan primer, yaitu pertambahan jumlah dan pembesaran sel batang. Kelapa tidak termasuk pohon karena tidak memenuhi syarat batang berkambium dan diameter utama minimal 20 cm.
4. Pisang
Pisang adalah tumbuhan herba yang tidak memiliki batang berkayu yang tumbuh diatas permukaan tanah. Tumbuhan herba tersusun atas jaringan lunak, tidak berkayu, berdaya saing kuat, tingkat adaptasi tinggi, serta dapat memperbaiki susunan dan struktur tanah dengan bantuan akarnya.
Meski nampak seperti pohon, batang pisang merupakan pelepah daun yang tumbuh melebar dan menumpuk atau disebut pseudostem. Percabangan pisang bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga dan buah.
Buah pisang saat ini umumnya tidak berbiji, namun ada pula pisang yang menghasilkan biji. Bagian bawah tumbuhan pisang yang tumbuh menggembung adalah umbi yang disebut bonggol, serta memiliki pucuk lateral yang muncul dari kuncup bonggol hingga tumbuh menjadi tanaman pisang.
Peran Pohon Bagi Kehidupan
Kita sebagai manusia sangat terbantu dengan adanya aneka pepohonan dan segala sesuatu yang bisa diperoleh dari pohon tersebut. Salah satu manfaat pohon adalah sebagai pengikat air tanah sehingga mampu mencegah erosi. Pohon dengan kemampuan tersebut contohnya adalah pohon jati dan beringin yang memiliki sistem perakaran kuat sebagai penyangga struktur tanah.
Akar-akar pohon mampu meningkatkan daya serap air pada musim hujan sehingga pada musim kemarau masyarakat tidak mengalami kekeringan. Sistem perakaran yang rapat juga akan menahan struktur tanah sehingga mengurangi potensi erosi, sedimentasi dan longsor.
Selain itu, pohon juga menjadi bagian dari daur oksigen. Oksigen merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup, seperti manusa dan hewan.
Pepohonan yang tumbuh di lahan 1 hektare pada kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan oksigen untuk 18 orang dan mengubah 3,7 ton karbondioksida menjadi 2 ton oksigen. Seperti yang kita tahu, karbondioksida adalah gas berbahaya dimana jika jumlahnya berlebihan akan menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Pentingnya pohon bagi kehidupan juga ditandai dengan adanya kampanye berupa Hari Sejuta Pohon Sedunia demi mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian pohon.
Manfaat Pohon
Selain peranan dalam segi ekologi, pohon juga memberikan manfaat ekonomi bagi manusia. Seluruh bagian pohon dapat dimanfaatkan, mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah dan sebagainya.
Manfaat pohon tersebut dapat dibagi menjadi 4 jenis pemanfaatan, antara lain:
1. Penghasil Kayu
Baik pohon berkayu keras maupun berkayu lunak dapat dimanfaatkan. Penggolongan tersebut didasarkan pada penggunaan kayu sesuai karakteristik yang dimilikinya.
Contohnya adalah kayu jati dan mahon yang memuliki tekstur keras dan struktur kuat sering dijadikan sebagai konstruksi bangunan, furniture, aksesori, serta lainnya. Sedangkan kayu lunak bisa digunakan untuk bahan baku kertas dan tisu. Selain itu, jenis kayu yang nilai ekonomisnya rendah bisa digunakan sebagai kayu bakar.
2. Penghasil Buah
Aneka jenis pohon juga menghasilkan buah yang bisa dikonsumsi. Pohon penghasil buah dikenal dengan nama Multi Purpose Tree Species atau MPTS. Contoh pohon buah adalah durian, jeruk, mangga, alpukat jambu dan sebagainya.
3. Penghasil Getah
Getah merupakan cairan kental yang dihasilkan oleh tumbuhan sebagai respon dari luka pada bagian tumbuhan tersebut. Getah berfungis untuk melindungi bagian pohon yang terluka sekaligus untuk menyembuhkannya.
Contohnya adalah pohon karet yang getahnya sengaja disadap karena menjadi komoditas dengan nilai ekonomis tinggi. Selain itu, pohon-pohon yang getahnya bisa dimanfaatkan adalah pinus, meranti dan agatis.
Getah pinus disebut dengan resin. Resin ini nantinya akan dijadikan bahan dasar vernis, perekat, bahan aromatik, serta campuran makanan. Sedangkan getah meranti disebut damar. Damar mempunyai manfaat seperti resin, yakni sebagai bahan vernis, perekat, bahan baku plastik serta campuran pembuatan korek api.
Selanjutnya adalah pohon agatis yang menghasilkan getah bernama kopal. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan resin, serta bisa digunakan sebagai pelapis permukaan kertas.
4. Pohon Peneduh
Umumnya pohon yang digunakan sebagai peneduh adalah pohon dengan karakteristik tajuk lebar dan rindang sehingga mampu menaungi area dibawahnya. Contohnya pohon peneduh adalah beringin, kersen, ketapang, mahoni dan lain-lain. Pohon-pohon tersebut sering ditanam di sepanjang jalan dan area hutan kota.