Selain indah dipandang dan memberi semerbak wangi, bunga juga bisa menjadi inspirasi pembuatan puisi. Puisi tentang bunga adalah bagian dari ekspresi mencintai keragaman flora yang ada di Indonesia.
Ratusan bahkan ribuan bunga tumbuh di bumi pertiwi, mulai dari mawar, melati, sedap malam, kamboja dan sebagainya yang sering dijadikan sajak pendek maupun panjang dan syair indah. Banyak diantara bunga-bunga itu adalah adalah tumbuhan bunga endemik yang hanya hidup di Indonesia, misalnya Anggrek Bulan, Anggrek Sendok dan Anggrek Hartinah.
Berikut ini adalah kumpulan dan contoh puisi bunga terlengkap dan terbaik yang kami rangkum dari berbagai sumber dan dapat dijadikan pelengkap sumber belajar bagi anak sekolah TK, SD, SMP hingga SMA, antara lain:
Daftar Isi
Bunga dan Kumbang
Pagi hari ini
Bunga kembang mekar berseri
Disapa lembut cahaya mentari
Hingga tumbuh bersemi kembali
Kelopak lama berguguran jatuh
Diterpa angin dengan teduh
Yang mekar tak kenal lusuh
Sejak kembang di waktu subuh.

Kumbang pun singgah karena tergoda
Sambilkan menghisap sari bunga
Menyerbuk nektar memupuk asa
Harum bunga dan warna daun mahkota
Bagaimana tidak kumbang tertarik
Meski mentari sepanas terik
Harummu amat nikmat memekik
Hingga singgah hinggap memetik
Cerita Bunga
Pagi hari engkau nampak segar
Daun hijau tertetesi embun pagi yang jernih
Kelopakmu tertutup seakan ingin di sentuh mentari
Tangkai menjalar sampai hamparan
Siang hari engkau nampak tegar
Berdiri kokoh memancar warna tak tergambar
Bagai bunga tumbuh di musim semi
Berada di pucuk negeri sakti
Elok dipandang susah ditemui
Sore hari engkau nampak merunduk bahagia
Melihat mentari condong yang akan dijemput senja
Sampai kalahkan tinggi menara China
Senang telah meringkas cerita bunga
Hingga tertoreh huruf dilembar kertas dengan tinta
Melati Putih Berseri
Dari sudut pemandangan halaman
Tumbuh besar bunga melati idaman
Bunga berwarna putih bersih terpelihara
Akar tumbuh kokoh untuk menopang
Daun hijau tertata di batang muda
Berjajar-jajaran di tanah subur
Di bawah pohon besar yang rindang
Semilir angin lembut menggoyangkan tangkai
Bersuka ria sangat memanjakan pandanganmata
Melati putih berseri
Daunmu segar terhinggap tetes-tetes embun pagi
Luluhkan keras kejamnya hidup ini
Warna putihmu sucikan hamparan
Sampai air di lautan kering terbiarkan
Bunga Warna-Warni
Indah bentukmu memberi makna
Akan hari yang penuh jerah
Lelah dan letih didepan mata
Harum baumu tawarkan sirna
Warna dan warni permukaanmu
Merah, kuning, putih dan biru
Semua mekar di halaman rumahku
Pelebur lelah penghilang haru
Setiap pagi kusirami
Penuh kasih sayang di hati
Amat cantik ketika berseri
Engkaulah bunga penyejuk hati
Hidup dalam satu pekarangan yang sama
Kujaga dan kurawat sama rata
Keindahanmu menawarkan sejuta asa
Keharumanmu yang begitu menggoda
Perjalanan ke Sekolah
Hampir di setiap pagi
Kulalui jalan ini sepanjang hari
Tak bosannya mata memandangi
Akan keindahan alam di jalan ini
Bunga-bunga bersemi indah
Kala kaki melangkah ke sekolah
Pagi yang tiba terasa semakin berkah
Bagai diberi sejuta hadiah
Aku terpana, terlena
Sambil selalu memanjatkan do’a
Semoga tetaplah seperti ini jua
Tanpa disentuh tangan-tangan pendusta
Oh bunga, kembanglah bunga kuncupmu
Beri aku sepenggal syahdu
Keindahanmu sungguh tak terbendung
Memupus hati yang tengah redung
Mekar di Pagi Buta
Hari minggu datang lagi
Ayam berkokok perkasa sekali
Memecah hening ditepi pagi
Bangunkan manusia seisi bumi
Sembari, bunga di halaman mulai mekar
Bentuknya indah dan melingkar
Ada melati, anggrek dan mawar
Memberi kesejukan tanpa menawar
Mekarmu di pagi buta
Diiringi udara penyejuk jiwa
Aku pandangi dengan seksama
Oh benar, keindahanmu sungguhlah nyata
Bila sore telah tiba
Kusirami kau dengan ceria
Tak sabar menunggu subuh tiba
Untuk bisa kembali bersua
Oh bungaku…
Puisi Bunga Melati
Kaulah Bunga Melati
Lambang dari segala yang terpatri
Kaulah bunga penyejuk pagi
Penghangat kala malam hari
Darimu, semua orang dapat merasa
Tentang apa yang disebut indah
Darimu, orang-orang akan terpana
Akan apa yang menerbitkan gairah
Harummu, semerbak mewangi
Menusuk menyentuh ke ulu hati
Kusentuh lembut dengan jemari
Kucium baumu melepas letih
Begitulah bunga melati
Tumbuh membesar di halaman rumah
Kusiram dan kujaga sepenuh hati
Agar kelak kau tetap ada
Menemani hidupku hingga mati
Tak restu hati ini
Bilamana kau dipetik orang
Andai saja datanglah si tangan liar
Tak rela dan tak sudi dalam jiwa
Engkaulah bunga di taman hati
Pemusnah lelah penghibur sepi
Keindahanmu pancarkan motivasi
Untuk jalani hidup sepanjang hari
Puisi Bunga Mawar Romantis
Hari ini…
Kupanjatkan rasa syukur atas Nikmat Tuhan
Pada segala yang ia berikan
Tentang do’a yang terkabulkan
Ya, do’a dimana setiap sujud
do’a dimana asa terwujud
Ada yang telah terenggut
Namun ada pula yang datang menjemput
Seorang manusia pujaan hati
Telah sudi berbagi arti
Relakan waktu untuk menemani
Disetiap lelah dan gerahnya hari
Melalui mawar merah ini
Kupersembahkan untukmu yang telah terpatri
Tertancap dalam di sanubari
Bersarang abadi dalam hati
Untukmu yang terkasih
Setangkai mawar ini akan jadi saksi
Saat cinta pertama kali bersemi
Antara kau dan aku kan abadi
Terima kasih atas kesudian
Terima kasih atas kerelaan
Kepadamu kupersembahkan
Segala apa yang ada di kehidupan
Jadilah wanita terhebat
Bagai mawar yang indah diluar
Namun tetap menutup diri
Dibalik duri-duri yang tajam
Puisi Bunga Anggrek Indah
Hai Bunga Anggrek!
Meski keberadaanmu langka
Keindahanmu semakin terasa
Takkan kubiarkan menjadi sirna
Meski bukan kau yang terindah
Namun kesanmu begitu mewah
Bersinar terang di hari yang cerah
Biru putih dan juga merah

Tetaplah kau berada di sana
Diantara banyaknya bunga-bunga
Berpucukkan mahkota di ujung kepala
Menjadi primadona dalam dada
Hai bunga anggrekku
Jangan punah dirimu
Kepergianmu kan jadi sembilu
Oleh karenanya
Aku pasti merawatmu
Puisi Bunga Cinta
Kuhadapi ini setiap malam
Gelap sepi hening mencekam
Berteriak kuat namun terdiam
Sunyi menghardik di tengah kelam
Hati teriris kian lama memendam
Atas cinta yang tak padam
Berjalan di tepian tebing curam
Dengan sakit yang terus menghujam
Namun malam itu, semua berubah
Tuhan menjawab asaku yang hampir sirna
Hanya berbekal sejuta cinta
Akhirnya kau takhluk di depan mata
Semua berawal dari sini
Semenjak malam itu, hatiku terisi
Yang sekian lama menguncup sepi
Kini akhirnya bersemi kembali
Terima kasih, Tuhan
Atas takdir dan segala jawaban
Terima kasih, kasih
Kaulah yang terkasih
Setangkai bunga ini kan bersaksi
Atas bersatunya dua insani
Kubuka lembaran baru dalam mimpi
Merajut cinta yang kekal abadi
Setangkai bunga ini menjadi lambang
Bahwa akulah sang pemenang
Dengan sabar dan sadar ku berperang
Hasil membayar letihnya berjuang
Terima kasih, Sayang…
Bunga Kamboja
Ku selipkan sekuntum bunga, ku dapatkan saat kita ziarah, sebuah pesan untuk cinta kita, agar tak mati di telan usia
Melati Putih
Hatimu seputih melati, tanpa ada rasa iri dan dengki, biar pun mengering oleh terik matahari, wangimu selalu semerbak sepanjang hari
Bunga Eldewis
Kuncup putih di dataran tinggi, di persembahkan tuk pecinta sejati, walau lelah saat menapaki, mendapatkannya bukti kesungguhan hati
Bunga Desa
Nasib si Bunga Desa, tak selamanya indah, sombongkan diri kemolekan raga, palah pilih dengan keangkuhanya, hingga waktu menjadikanya perawan tua
Bunga Mawar
Harum pesona mu semerbak sepanjang hari, banyak kumbang datang silih berganti, aku pun mengerti pada batangmu yang berduri, hanya aku yang bisa melewati
Puisi Bunga Matahari
Warnamu kuning
Ukuranmu besar
Tak seperti bunga pada umumnya
Baik keindahan maupun bentuk
Banyak yang mencarimu
Haus akan keindahan rupamu
Bila dipandang takkan jemu
Waktu begitu cepat berlalu
Oh, Bunga Matahari
Ketika kau mekar, menantang mentari
Kau simbol bunga sejati
Elok rupawan dan kekal di hati
Mahkotamu pancarkan keagungan
Menjadi raja di pekarangan
Bunga nan dipenuhi keelokan
Tak diragukan hingga terbantahkan
Setiap pagi kusirami
Kau bermekaran dengan sempurna
Dan kembali kusirami
Sesaat ketika sore telah tiba
Kau bertiup kemana angin
Mengarah imuti jalannya surya
Tetap tegap meski malam dingin
Kuat perkasa kala hari amat membara
Terima kasih, bunga matahari
Keindahanmu tawarkan sejuk
Kemekaranmu memberi arti
Yang selalu membuatku takjub
Bunga Mekar dan Tentangmu
Pada selembar kertas usang, ku tulis kata-kata ini untukmu
“Istriku, cinta itu tak perlu di umbar lewat kata, tapi ia hanya butuh di sirami dengan saling menjaga,” sengaja tak ku beri hiasan sebagai mahkotanya, karena tentangmu adalah yang terindah
Pada angin yang bekejaran di lembah dan bukit barisan, pada semburat cahaya pagi yang ringan menyapa dedaunan, ku bisikan ulang pesan ini sebagai pegangan. “Sayangku, hidup hanya sebentar kemudian berganti, tapi hadirmu adalah selamanya dan abadi”
Pada senja tempat segala puja yang terindah di wakilinya, pada segala awan mega yang mengiringi langkah ke mana arah, ku tuangkan sebentuk puisi pengikat hati, ku goreskan kata hati yang tak mungkin di ingkari. “Pegang janjiku, lelaki sejati menempatkan cinta lebih tinggi dari selembar nyawa yang mesti di jaga,” ini sesuatu yang pasti
Ku tulis tentang bunga mekar dan tentangmu, kan menjadi penjaga jiwamu di kala rindu. Huruf tak bermakna tanpa rangkaian kata, kata tak berguna bila terpisah dari akar jiwa. “Pegang erat janjiku, bagiku janji adalah kehormatan tertinggi selama mentari masih sudi menyinari”
Cantik Bunga Jingga Merona
Setangkai bunga berwarna jingga elok rupa
Ku petik dari taman tak ternama di desa
Tampilmu elegan menggoyah pangeran berkuda
Kelopak menawan tersirat pada sukma
Engkau hidup memberi warna-warni dunia nyata
Tidak tau mengapa gemuruh rasa di jiwa menggelora
Saatku pandangi dengan tajam dan lebih dekat lagi
Ah… Tak tau mengapa tanpa sadar senyum ini terus merona
Bunga Jingga
Cantikmu memesona hingga menandingi intan permata
Jemari ini tak ingin pisah melepas tangkaimu yang kokoh
Sayupan udara itu seakan mengantar ke alam bebas
Kini makin terpancar cerah warna bunga itu
Seakan sedang menjadi saksi bisu kisah permadani
Sedap dipandang itu yang sangat ku rasa
Tercium harum semerbak tak terkira-kira
Elok parasmu segera bangunkan jiwa
Saat anak manusia sedang memadu cinta
Wujud Bunga Sepenggal Cerita
Oh Bunga
Warna-warni terlihat kau di kota sana
Tak jemu-jemu insan berlalu lalang memandangmu
Rumput-rumput kecil tumbuh disekitarmu
Suasana akrab erat terjadi di alammu
Oh Bunga
Engkau berdiri merunduk dan tersipu malu
Terpaut hati manusia yang tinggi sombongnya
Engkau sederhana dengan tampil wujudmu
Yang dapat mengalahkan kemerlap dunia
Tidak terkalah oleh cantik putri cinderella
Oh Bunga
Hadirmu sangat mengesan cerita disepenggal benak
Wujud bayangmu nyata terlihat tepat di retina mata
Tanpa menduga sebuah cerita rahasia
Engkau pancarkan dengan sinar sempurna
Oh Bunga
Hidupmu sungguh berharga untuk di cinta
Memikat pesona sampai terbuang duka lara
Tersenyum saat bulan nampak terang di malam gelap gulita
Teruslah tumbuh wahai bunga sampai ia terbelanga
Bunga Mengingat Masa Lalu
Luas lentera mata memandang di halaman
Hanya nampak setangkai bunga nan rupawan
Menyeret memori kelabu masa lalu yang kelam
Tangkai bunga bergerak menggoyah sebuah kesalahan besar
Bunga Hancur lebur sudah mimpi yang ingin dicapai itu
Hilang ditelan bersama mentari tenggelam
Kesalahan yang dilakukan manusia menuju jalan neraka
Padahal air-air itu ingin teriak harus bermuara dimana
Kini dalam penyesalan merenggut harapan demi harapan
Langkah terhenti tersasar tak bertepi
Napas sesak tersengap di dada
Hingga mata angin tak tau lagi arahnya
Hanyut terbuai di lautan samudra hindia
Bunga
Hanya engkau yang mengerti cerita duka
Aku tak tau harus bagaimana pula
Aku tak tau lagi cara memperbaikinya
Yang aku inginkan tak lain hanyalah
Hidup seperti bunga di taman surga
Pekaranganku
Betapa indah Pekaranganku
Terdapat banyak bunga yang tumbuh
Setiap pagi kusiram selalu
Begitu senang rasanya hatiku
Banyak jenis bunga yang ada disana
Mawar, melati, anggrek dan kamboja
Kupagari dan selalu kujaga
Sebagai bahan pemanja mata

Tak pernah lupa untuk kurawat
Supaya tumbuh besar dan kuat
Oh Tuhan, ini sungguhlah nikmat
Penyejuk diri disaat penat.
Janganlah layu karena panas
Meski benalu terkadang ganas
Selalu kujaga sepenuh hati
Untuk pekaranganku yang asri
Kuncup Mawar Merah
Mawar
Merah merekah warnamu
Duri-duri tajam penjaga tangkai kecil
Saat kuncup bunga menutup indahmu
Ilalang menyeru untuk segera membuka kelopak itu
Mawar
Tumbuh mekar tajam engkau di tengah taman
Mahkota jelita dan manja hiasi tudungmu
Putik terjuntai bahagia menjadi bagianmu
Batang melambai menyaksikan kisah itu
Mawar
Tercium di hidung sedap sekali aroma merah yang terpancar
Cantik megah serta tumbuh besar dan mekar
Daun bunga bergerigi bentuk manis sekali
Sejukkan pandang saat tersentuh terik matahari
Mawar
Kupu-kupu terbang dan hinggap di tangkai itu
Terpaut indah pesonamu menari-nari di atas kelopak merah
Hadir warna cerah terpancar yang mencolok rasa
Tetaplah hidup berseri di tengah taman kota
Di Taman Bunga Kita Bahagia
Tumbuh berbagai macam jenis bunga
Di taman-taman tengah kota
Warna-warni kedipkan mata
Bagai lampu terangi malam gulita
Bunga rupawan hanyutkan cerita
Mawar merah lambang ungkapan cinta
Terlihat kupu-kupu terbang menghinggapi
Menghisap sari-sari manis di tepi
Di taman ini tersimpan banyak memori
Bunga-bunga tegak lurus menjadi saksi
Melati putih berwarna bersih dan suci
Daun melambai bukti tak ingin pergi
Di sini aku mengerti cinta sejati
Indah di rasa tidak enggan di cari
Tak ingin pergi mudah di nanti
Di taman bunga kita bahagia sampai mati
Puisi Bunga Sedih
Serpihan asa tiada memanggil
Setetes harapanpun tak mencuil
Akulah yang kecil mungil
Berjalan pedih di atas kerikil
Bunga di tanganku kini
Dulu kita jadikan simbol cinta terpatri
Namun kini, berubah menjadi saksi
Atas rasa sakit yang kau goresi
Kubiarkan kau pergi jauh
Heninglah bila datang teduh
Biarkan aku tetap keruh
Berselimut cinta yang kumuh
Bunga ini kan kusimpan
Bukti aku masih sayang
Semoga nanti terbitlah harapan
Hingga kita kembali mengenang
Terima kasih
Atas cinta yang tinggal serpih
Semoga bahagia dengan yang baru
Biarkan aku menelan pilu
Karena Indahmu Aku Bersimpuh
Bunga terlihat anggun sekali tampilmu
Engkau hadir hiasi alamtempat mengadu hidupku
Penyejuk halaman rumah yang asri itu
Menyatu dalam pemandangan pepohonan hijau
Raut pesona hibur meriah hatiku
Sangat indah sekali ciptaan-Nya
Pelengkap cantik rupa surga dunia
Bunga yang berwarna engkau harum sekali
Hati tak berhenti bersyukur pada yang memberi
Bunga mungkin jika tidak ada engkau
Alam tidak akan tampil indah
Alam tidak akan tampil berwarna layaknya pelangi
Terus bertebarlah tumbuh bangunkan yang lumpuh
Sampai bersujud dan bersimpuh
Bunga dan Tembok
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!
Dalam keyakinan kami
Di manapun – tirani harus tumbang!
Itulah berbagai gaya puisi tentang bunga-bunga yang dapat kita jadikan contoh. Tanamilah pekarangan rumahmu dengan bunga agar memberikan keindahan, kesejukan dan menjadi cara pelestarian tanaman bunga di Indonesia.