Purwaceng – Habitat, Manfaat, Produk & Budidaya

5/5 - (2 votes)

Purwaceng – Indonesia dikenal sebagai negara dengan spesies tanaman obat terbesar di dunia. Kurang lebih ada 30.000 spesies tanaman obat yang tumbuh di tanah Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 9.600 spesies tanaman berkhasiat sebagai obat.

Akan tetapi hanya sekitar 200 spesies tanaman obat saja yang saat ini telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional, salah satunya adalah purwaceng.

Tumbuhan Purwaceng

Purwaceng atau sering disebut dengan purwoceng adalah tanaman yang berkhasiat sebagai obat dan hanya tumbuh di dataran tinggi. Sebagai tanaman obat, purwaceng termasuk dalam keluarga Aapiaceae dengan nama ilmiah Pimpinella pruatjan.

Mulai dari daun hingga akar purwaceng sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai obat. Namun bagian yang paling sering digunakan adalah akarnya. Seringnya bagian ini diolah menjadi bentuk bubuk dan dijadikan campuran minuman kopi atau susu.

Purwaceng diklaim memiliki khasiat sama seperti ginseng dari negeri Korea. Bila ginseng dikenal memiliki rasa yang sedikit pedas, maka purwaceng pun tak jauh berbeda. Justru purwaceng memiliki ciri khas pada rasanya yang pedas.

Habitat

Purwaceng adalah tanaman yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Akan tetapi tidak semua dataran tinggi di Indonesia terdapat tumbuhan ini. Purwaceng atau purwoceng hanya tumbuh di dataran tinggi Pulau Jawa dan hanya ditemukan di dataran tinggi Dieng, perbatasan Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah.

telaga dringo wisatadieng.net

Selain itu, di Pengunungan Hyang, Bondowoso dan di Pengunungan Tengger, Bromo, Jawa Timur juga tumbuh tanaman sejenis. Tumbuhan ini dikenal dengan nama suripandak abang. Namun masyarakat lebih mengenal Dieng sebagai tempat asal purwaceng.

baca juga:  Pantai Nihiwatu - Liburan Mahal di Pantai Terbaik Asia

Hasil Olahan

Selain diolah menjadi bentuk bubuk yang bisa dicampur ke dalam kopi atau susu, purwaceng juga bisa diolah ke dalam bentuk jamu dalam kemasan kapsul. Tak perlu jauh-jauh ke dataran tinggi Dieng, karena kapsul purwaceng sudah banyak dijual di pasar obat Indonesia.

produk purwaceng Mongabay

Manfaat dan Khasiat

Purwaceng dikenal bermanfaat sebagai obat penambah vitalitas pria. Namun sebenarnya manfaat purwaceng tak hanya sebatas itu, karena manfaat purwaceng untuk vitalitas pria sebenarnya sudah dikenal sejak jaman dulu oleh kalangan kerajaan di Pulau Jawa.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007, seluruh bagian purwaceng dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, namun akar purwaceng adalah bagian yang paling berkhasiat.

Purwaceng memiliki banyak sekali manfaat atau khasiat, seperti:

  • Meningkatkan gairah seksual perempuan – Selain berfungsi untuk meningkatkan vitalitas pria, purwaceng juga layak dikonsumsi oleh kaum hawa karena dapat meningkatkan gairah seksual perempuan. Kandungan stigmasterol dalam purwaceng juga diyakini mampu meningkatkan hormon estrogen dan merangsang terjadinya ovulasi.
  • Melancarkan peredaran darah – Purwaceng ternyata juga memiliki khasiat di dalam menjaga tekanan darah dan melancarkan peredaran darah. Selain untuk menjaga kesehatan aliran darah, purwaceng cocok dikonsumsi untuk penderita darah tinggi (hipertensi).
  • Mengobati infeksi jamur – Purwaceng juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh jamur Candida albicans yang dikenal sebagai penyebab infeksi kulit, mukosa, dan organ dalam manusia. Jamur ini pula yang menyebabkan keputihan yang tidak normal pada perempuan.
  • Mengurangi nyeri dan demam – Beberapa kandungan dalam purwaceng juga memiliki efek analgesik atau pereda nyeri, dan efek antipiretik atau pereda demam.
  • Mencegah dan mengobati kanker – Penderita kanker atau tumor juga disarankan mengonsumsi purwaceng. Karena purwaceng mengandung senyawa antioksidan yang berperan dalam menangkal radikal bebas sebagai penyebab kerusakan sel, penyebab kanker dan penyakit lainnya.
  • Menjaga fungsi saluran kemih – Purwaceng memiliki efek diuretik yang dapat mecegah infeksi saluran kemih.
  • Meningkatkan stamina – Purwaceng memang memiliki banyak kandungan obat yang bagus buat kesehatan. Seperti kandungan anisketon yang berfungsi untuk mengusir kelelahan, serta asam kafaet dan skualena yang dipercaya mampu meningkatkan semangat seseorang.
  • Mengobati masuk angin – Tanaman dataran tinggi biasanya cocok untuk mengobati masuk angin, tak terkecuali tanaman ini.
  • Menjaga kesehatan otot tubuh – Aktifitas sehari-hari seringkali menyebabkan kelelahan pada bagian otot. Dengan mengonsumsi purwaceng, maka keluhan tersebut bisa diatasi. Karena purwaceng bermanfaat untuk merelaksasi otot yang kaku, mengurangi pegal linu, dan dipercaya dapat menjaga sistem saraf.
baca juga:  Ikan Dori dan Patin Berbeda - Taksonomi, Morfologi, Habitat & Keunikan

Efek Samping Purwaceng

Apakah purwaceng memiliki efek samping?

Sejauh ini, selama masih dikonsumsi dalam batas sewajarnya, purwaceng tidak memiliki efek samping apapun bentuknya, seperti kopi, susu, jamu, maupun kapsul herbal. Cukup konsumsi sesuai takaran yang ada di kemasan masing-masing.

Perlu diketahui, purwaceng tidak langsung bereaksi seperti obat kimia. Perlu rentang waktu sekitar 7-12 hari bagi purwaceng untuk menunjukkan khasiatnya bagi tubuh. Kuncinya, tetap mengonsumsi purwaceng secara teratur sesuai dosis.

Upaya Pelestarian

Sadar akan manfaatnya yang besar dan jumlah peminatnya yang semakin banyak, maka kelestarian purwaceng pun mulai menuai kekhawatiran. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kelestarian purwaceng. Baik secara in situ (pengembangan di habitat aslinya) maupun eks situ (di luar habitat aslinya).

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menggandeng Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO) Bogor untuk mengembangkan purwaceng. Pada tahun 2004, Dinas Kehutanan dan Perkebunan mengembangkan tanaman purwaceng di Desa Batur. Hasilnya cukup baik, para petani telah mampu menangkar dan menjual hasil panennya saat itu.

Upaya yang dilakukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan ini diharapkan dapat diterapkan dan menambah populasi purwaceng yang ada di Banjarnegara. Namun upaya ini perlu jangka panjang, karena harga bibit purwaceng yang mahal dan sulit diperoleh, dan perolehannya sangat tergantung dari luar Banjarnegara.

tanaman purwaceng Mongabay

Upaya pelestarian purwaceng juga dilakukan secara eks situ. Daerah yang dipilih yaitu Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah.

Upaya pelestarian secara eks situ maupun in situ memiliki beberapa kelemahan, seperti diperlukannya waktu yang cukup panjang, lahan yang cukup luas, tenaga yang cukup besar, biaya yang tidak sedikit, dan membutuhkan lingkungan dengan kriteria tertentu, yaitu harus sama dengan habitat aslinya.

Salah satu upaya untuk mengatasi situasi tersebut adalah dengan menerapkan bioteknologi kultur jaringan. Teknik kultur jaringan memiliki beberapa kelebihan, yaitu memerlukan waktu yang cukup singkat, tidak memerlukan lahan yang luas, dan lebih efisien dari sisi tenaga maupun biaya yang dibutuhkan.

Selain itu, penerapan teknik ini dapat menghasilkan bibit tanaman yang siap saat diperlukan, karena faktor lingkungan yang sepenuhnya berada dalam pengawasan. Kelebihan lainnya, teknik ini dapat digunakan untuk upaya untuk penyimpanan plasma nutfah dalam jangka panjang.

Kelemahan dari bioteknologi kultur jaringan ini adalah diperlukannya biaya yang tinggi di awal proyek dan memerlukan SDM yang handal. Hingga kini, upaya pelestarian masih tetap terus dilakukan demi kelangsungan hidup purwaceng yang kaya akan manfaat.

Tak ada salahnya, bila para petani dataran tinggi di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah untuk mencoba mengembangkan purwaceng secara mandiri, mengingat manfaat dan nilai ekonominya yang cukup tinggi.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.