Rumput teki adalah salah satu tumbuhan yang lebih dikenal sebagai gulma karena keberadaannya sering mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Di daerah Jawa, rumput ini juga dikenal dengan sebutan suket teki.
Rumput ini dapat tumbuh diberbagai lahan, misalnya persawahan, perkebunan yang memiliki kondisi kering atau basah. Akan tetapi rumput teki biasanya tumbuh di sekitar tanaman pertanian.
Tumbuhan gulma ini mempunyai ciri fisik yang cukup khas dibanding jenis rumput lain, sehingga mudah untuk diidentifikasi. Meski sering dianggap sebagai tanaman pengganggu, namun ada fakta bahwa orang zaman dulu juga kerap menggunakan rumput teki sebagai bahan pengobatan. Jadi selain memberik dampak negatif bagi petani, rumput teki juga memberi manfaat yang menguntungkan.
Daftar Isi
Taksonomi
Meski masuk ke dalam kelompok reremputan gulma, pada dasarnya rumput teki adalah tumbuhan dengan struktur lengkap. Jika diamati rumput ini sudah memiliki kemampuan untuk menghasilkan biji dan bunga.
Berikut ini adalah sistem klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari rumput teki, yaitu:
Kingdom | Plantae |
Sub-Kingdom | Viridiplantae |
Infra Kingdom | Streptophyta |
Super Divisi | Embryophyta |
Divisi | Tracheophyta |
Sub-Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Super Ordo | Lilanae |
Ordo | Poales |
Famili | Cyperaceae |
Genus | Cyperus |
Spesies | Cyperus rotundus |
Morfologi Rumput Teki
Rumput teki memiliki struktur morfologi yang mudah dikenali karena memiliki ciri lain dibanding jenis rumput lain. Tumbuhan ini memiliki batang berukuran kecil dan panjang dengan bunga pada bagian ujungnya.
Berdasarkan sistem klasifikasinya, morfologi rumput teki dapat dibagi menjadi akar atau umbi, batang, daun, bunga, buah, dan biji sebagai berikut:
1. Akar / Umbi
Rumput teki mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut. Akar jenis ini mempunyai banyak percabangan yang disertai rambut-rabut halus pada setiap helai akarnya. Pertumbuhan akar serabut pada suket teki memanjang dan menyebar secara merata di dalam tanah.
Tidak hanya itu, tepat di tengah-tengah perakaran serabut terdapat akar yang membesar atau disebut umbi. Sama halnya dengan akar, umbi rumput teki juga tumbuh secara menjalar dan umumnya pada satu pokok tanaman terdapat beberapa umbi yang berkumpul membentuk rumpun.
Umbi rumput teki berbentuk kerucut atau menekuk dan bagian pangkalnya membesar dengan ukuran panjang 1,5 hingga 4,5 cm dan diameter 5 hingga 10 cm. Umbinya berwarna cokelat dan terdapat rambut-rambut halus. Teksturnya keras dan mengeluarkan aroma khas yang wangi.
2. Batang
Batang rumput teki tidak bisa diidentifikasi secara langsung karena berukuran sangat kecil dan pendek. Ketinggian batang rumput ini hanya sekitar 10 sampai 75 mm. Batang suket teki umumnya berbentuk segitiga dan ada juga yang bentuknya hampir bundar.
Adapun bagian yang tumbuh panjang di atas permukaan tanah sebenarnya merupakan batang semu. Bagian ini mempunyai panjang kurang lebih 30 cm dengan penampang berukuran 1 hingga 2 mm. Batang ini tumbuh tegak, memiliki rongga kecil di tengahnya, serta bertekstur lunak.
3. Daun
Daun suket teki tumbuh di bagian pangkal batang dan membentuk roset. Sepintas daun ini seperti kelompok daun berpelepah dimana pelepahnya tumbuh di bawah tanah. Dalam satu pokok rumput teki terdapat jumlah daun sekurang-kurangnya empat helai dan paling banyak sepuluh helai.
Daun tersebut berbentuk menyerupai pita dimana bagian tepinya rata dengan ukuran panjang 10 hingga 60 cm dan lebar antara 2 sampai 6 cm. Sistem pertulangan daunnya adalah tulang sejajar dengan tekstur licin dan bagian ujungnya runcing. Bagian ujung daun berwarna hijau tua dan pangkalnya berwarna hijau muda.
4. Bunga
Rumput teki juga mempunyai bunga yang termasuk kelompok bunga majemuk. Dalam satu pokok tanaman terdapat setidaknya 8 sampai 25 kuntum bunga yang tumbuh secara berumpun sehingga bentuknya seperti payung. Letak bunga ini berada dibagian paling atas dari batang rumput teki yang membentuk percabangan.
Percabangan yang terbentuk di ujung batang berjumlah tiga sampai sembilan. Pada bagian inilah bunga suket teki tumbuh. Meski bunganya terlihat rapuh, tetapi bunga tersebut tidak mudah rontok. Bunga rumput teki mempunyai warna antara kuning hingga agak kecokelatan dengan bentuk bulir dan berjumlah setidaknya 40 kuntum pada satu pokok.
5. Buah
Selain bunga, rumput teki juga menghasilkan buah yang berbentuk seperti oval telur. Buah ini tumbuh secara berselang-seling dan tumpang tindih satu sama lain. Lokasi tumbuhnya adalah merapat ke bagian sumbu. Buah ini berukuran sekitar 1,5 mm dengan warna cokelat kehitaman. Dalam satu pokok rumput teki mengahsilkan sekitar tiga buah.
6. Biji
Rumput teki juga memiliki biji yang tumbuh secara berselang seling dan merapat pada bagian sumbu. Bentuk biji ini mirip oval telur dengan panjang sekitar 3 mm. Warnanya antara cokelat hingga kemerahan dan mempunyai benang sari serta putik. Jumlah biji dalam satu pokok yaitu sepuluh sampai empat puluh bulir.
Habitat dan Sebaran
Sebagai kelompok gulma, rumput teki mempunyai kemampuan adaptasi pada berbagai kondisi habitat. Biasanya tanaman ini ditemukan tumbuh liar di kawasan terbuka seperti pinggir jalan, lapangan, kebun, dan juga lahan pertanian. Oleh sebab itu suket teki sangat susah untuk diberantas.
Dengan kemampuan adaptasi tersebut maka rumput teki dapat dijumpai di berbagai negara di dunia. Mulai dari kawasan dingin di Eropa, lingkungan dengan cuaca panas di Eropa, wilayah Asia yang mempunyai iklim tropis dan sub-tropis termasuk Indonesia, hingga kawasan Australia.
Gulma ini umumnya dapat tumbuh dengan sangat baik pada wilayah dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Sementara itu berdasarkan data yang ada pada International Union for Conservation of Nature, rumput teki adalah gulma yang mempunyai kondisi populasi stabil di dunia.
Perkembangbiakan Suket Teki
Rumput teki melakukan perbanyakan diri dengan cara vegetatif, yaitu menggunakan stolon atau geragih. Stolon merupakan pemanjangan batang utama yang bergerak menuju bagian bawah tanaman, tepatnya dibawah permukaan tanah pada kedalaman sekitar satu meter.
Stolon inilah yang menjadi organ perkembangbiakan rumput teki untuk menghasilkan individu baru. Karena letaknya yang berada cukup dalam dibawah tanah, maka sulit sekali untuk membasmi gulma ini. Bahkan seringkali batang pokoknya telah mati, tetapi stolon atau geragihnya masih hidup.
Selain berfungsi organ perkembangbiakan, stolon juga berperan penting dalam proses adaptasi fisiologi. Sebab bagian ini mempunyai kemampuan bertahan hidup yang sangat baik bahkan pada kondisi yang cukup ekstrem karena berada di dalam tanah.
Manfaat dan Dampak Buruk
Selain bersifat sebagai gulma, rumput teki juga menyebabkan beberapa dampak buruk lain bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu tidak heran jika banyak sekali upaya yang dilakukan untuk memberantas tanaman ini.
Berikut adalah beberapa dampak buruk rumput teki, antara lain:
- Tumbuhan liar ini dapat menimbulkan luka goresan pada kulit jika disentuh atau dipegang terlalu keras. Khususnya pada bagian bunga yang terletak paling atas dan juga tepi daun yang rata tetapi mempunyai sifat seperti daun serai.
- Suket teki mempunyai alelopati yang mampu membunuh tanaman yang tumbuh di sekitarnya. Atas dasar inilah mengapa rumput teki disebut sebagai gulma atau tumbuhan pengganggu.
- Rumput teki mengambil unsur hara dan sari yang berada di dalam tanaman. Selain itu pasokan air yang terdapat di dalam tanah juga banyak diserap oleh tanaman ini, sehingga tanaman di sekitarnya tidak mendapat nutrisi dan akhirnya mati.
Walau dikenal sebagai gulma tidak lantas membuat rumput teki bersifat merugikan terhadap manusia sepenuhnya. Belakangan ini diketahui bahwa para nenek moyang telah memanfaatkan rumput ini untuk pengobatan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari suket teki, yaitu:
1. Mengatasi Masalah Menstruasi
Orang zaman dahulu ternyata tidak sulit untuk mengatasi masalah siklus menstruasi yang tidak lancar. Sebab untuk mengobati gangguan kesehatan tidak diperlukan usaha ekstra, melainkan cukup dengan mengambil rumput teki yang tumbuh disekitar dan bermanfaat untuk melancarkan siklus haid.
Bagian yang diambil dari rumput teki untuk sebagai pelancar siklus menstruasi adalah umbinya. Umbi ini mempunyai perpaduan rasa yang khas, yaitu antara manis, pedas, dan sedikit pahit. Mengonsumsi umbi teki secara teratur diyakini dapat membuat menstruasi menjadi lebih lancar.
Selain membantu melancarkan siklus menstruasi, tumbuhan liar rumput teki juga berkhasiat untuk meredakan nyeri akibat datang bulan. Cara pengobatannya pun sama, yaitu menggunakan umbi rumput teki yang dihaluskan kemudian direbus sampai mendidih. Air rebusan tersebut selanjutnya diminum secara teratur.
2. Membantu Menyembuhkan Luka
Rumput teki juga mempunyai khasiat menyembuhkan luka pada tubuh. Jadi tanaman ini ibarat dua sisi matang uang, pada satu sisi bisa memicu luka dan sisi yang lainnya bisa menyembuhkan. Cara penggunaan rumput teki untuk membantu menyembuhkan luka pun sangat mudah, yaitu dengan pengompresan.
Batang dan daun rumput teki dapat ditumbuk sampai agak kasar. Setelah itu hasil tumbukan tersebut digunakan sebagai kompres pada luka. Biarkan hingga kompresan tersebut mulai mengering, lalu bilas dengan air sampai bersih. Cara ini perlu dilakukan selama beberapa kali untuk hasil maksimal.
3. Menghilangkan Ketombe
Ketombe merupakan salah satu gangguan pada kulit kepala yang sangat membuat tidak nyaman. Untuk mengatasi hal ini tidak perlu susah-susah, karena rumput teki yang tumbuh secara liar dapat dimanfaatkan. Caranya dengan menumbuk halus bagian batang dan daunnya, kemudian dicampur dengan minyak kelapa.
Hasil campuran antara rumput teki yang telah dihaluskan dengan minyak kelapa itu kemudian digunakan sebagai masker rambut. Cara pemakaiannya pun sama seperti biasa, yaitu dioleskan secara rata pada bagian kulit kepala sampai di ujung rambut. Setelah itu biarkan beberapa saat sampai meresap sebelum akhirnya dibilas.
Masker dari rumput teki ini bahkan tidak hanya berkhasiat untuk mengatasi ketombe, tetapi juga masalah rambut lainnya. Misalnya mencegah terjadinya kerontokan pada rambut karena tanaman ini memiliki kandungan yang dapat merangsang pertumbuhan rambut baru.
4. Mengobati Penyakit Kulit
Penyakit kulit seperti kudis, eksim, kutu air dan panu dapat diobati dengan rumput teki. Tanaman ini mampu mengurangi rasa gatal. Untuk menggunakannya, kita bisa melumatkan daun rumput teki kemudian dioleskan pada area penyakit kulit.
5. Mengobati Sakit Mata
Ekstrak rumput dapat meringan gela penyakit mata konjungtivitis dengan mengurangi rasa sakit dan iritasi kemerahan.
6. Merawat Kulit
Extrapone adalah formula dari rumput teki yang bisa digunakan untuk mencerahkan kulit dan banyak digunakan untuk produk kecantikan. Akar tanaman in juga mempunyai sifat anti penuaan untuk kulit serta dapat menghilangkan bintik-bintik hitam di kulit wajah.
7. Menjaga Pencernaan
Rumput teki juga bisa dioleh menjadi serbuk. Mengonsumsi minuman dari serbuk ini dapat menjaga kesehatan pencernaan. Kuman dan cacing yang ada di pencernaan akan mati sehingga buang air besar menjadi lancar.
8. Mengatasi Diare
Menurut Journal of Ayurveda dan Integrative Medicine yang terbit tahun 2010, para peneliti menemukan jika tikus yang diobati dengan rumput teki menujukkan hasil penurunan diare sebesar 46%.
9. Menurunkan Berat Badan
Rumput teki juga mendukung program diet menurunkan berat badan. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 lalu menyebutkan jika mengonsumsi ekstrak teki selama 60 hari pada tikus akan menghasilkan penurunan badan signifikan.
10. Pereda Demam
Peningkatan suhu tubuh atau demam bisa diatasi dengan rumput teki. Rumput ini mampu menginduksi keringat sehingga suhu tubuh kembali normal. Caranya adalah haluskan umbi teki kemudian campur sedikit air lalu gunakan untuk kompres.
11. Mengobati Gangguan Mental
Penyakit mental seperti epilepsi dan psikosis dan diredakan dengan ekstrak rumput teki. Rumput ini akan memberikan sensasi menenangkan.