Perkembangan transportasi umum di Jakarta saat ini telah didominasi oleh transportasi online, seperti GO-JEK atau GRAB. Namun sebelum itu, transportasi umum di Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dari masa ke masa.
Perjalanan panjang dimulai pada masa kolonial, ketika itu transportasi utama menggunakan tenaga kuda, yaitu delman. Kemudian berkembang pada 1927 hingga 1960 yang menggunakan transportasi massal berupa trem.
Selanjutnya, pada tahun 1950 hingga 1989, becak menjadi transportasi utama, terutama di daerah-daerah pusat kegiatan, seperti terminal dan pasar. Lalu pada tahun 1970-an hadirlah helicak yang merupakan becak dengan tenaga mesin, serta oplet, bemo, dan bajaj.
Mikrolet dan metromini muncul pada tahun 1979-an, kemudian dilanjutkan dengan hadirnya bus tinggkap pada 1985 hingga 1990-an. Selanjutnya, sejak 2004 hingga saat ini sarana transportasi umum yang mampu memuat masyarakat secara massal dipercayakan pada sistem busway Transjakarta.
Namun dari semua perkembangan transportasi tersebut, tentu menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satu dampaknya adalah polusi udara.