Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Wisata di Kawasan Konservasi

4.5/5 - (6 votes)

Taman Hutan Raya Juanda – Bandung menjadi salah satu daerah yang memiliki tempat wisata yang populer. Kepopulerannya bahkan sampai dikenal oleh orang dari luar Bandung.

Salah satu tempat wisata alam yang menjadi favorit adalah Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda yang terletak di Kompleks Tahura Ir.H Djuanda No 99, Dago Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandung.

Bagi masyarakat Bandung mungkin sudah tak asing lagi dengan obyek wisata yang satu ini. Banyak pengunjung yang datang pada akhir pekan ataupun saat musim liburan. Obyek wisata ini cocok sekali bagi para wisatawan yang mencari tempat rekreasi yang tenang dan asri.

Sebelum datang ke obyek taman hutan raya Juanda, mari kita gali informasi tentang kawasan ini.

Mengenal Taman Hutan Ir. H Djuanda

Tahura Juanda merupakan kawasan konservasi yang ada di Bandung. Konsepnya adalah memadukan antara wisata dengan hutan tanaman. Dengan luas mencapai 590 hektar membuat Taman Hutan Ir. H Djuanda dan berada di ketinggian 770 meter sampai 1.330 meter di atas permukaan laut membuat udara kawasan ini cukup sejuk dan selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Pada awalnya, luas hutan raya ini hanya 10 hektar pada tahun 1965. Namun mendapat perluasan dari kawasan Dago Pkar hingga Maribaya Lembang. Taman Hutan Raya Ir. Djuanda memberikan jasa lingkungan berupa paru-paru bagi kota Bandung.

Terdapat sekitar 2.500 jenis tanaman yang terdiri dari 112 species serta 40 familia. Keberadaan berbagai tumbuhan ini juga bisa digunakan sebagai media untuk belajar. Sehingga dapat dikatakan obyek wisata Tahura Juanda adalah perpaduan wisata edukasi dan wisata alam.

baca juga:  Hutan Primer & Hutan Sekunder - Pengertian Menurut Ahli dan Fungsi

Hutan raya ini mulai buka dan dapat dikunjungi mulai pukul 8 pagi hingga 6 sore dan terdapat beragam obyek wisata yang dapat dikunjungi.

Siapakah Ir. H Djuanda?

Mungkin sebagian dari kita banyak yang bertanya-tanya, mengapa taman hutan raya di kota Bandung ini diberi nama Ir. H Djuanda. Siapah beliau dan apa jasanya hingga namanya diabadikan?

monumen juanda traverse.id

Ir. H Djuanda adalah Perdana Menteri terakhir Indonesia ketika pemerintahan negera kita masih menganut demokrasi parlementer. Beliau berjasa besar dalam deklarasi Djuanda yang diumumkan pada 13 Desember 1957. Dalam deklraeasi tersebut menyatakan bahwa seluruh pulau dan laut di nusantara adalah satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.

Sebelumnya adanya deklarasi djuanda, negara-negara internasional menganggap batas wilayah laut teritorial Indonesia hanya 3 mil dari pantai. Hal tersebut dianggap membahayakan kedaulatan negara, karena akan terpisah oleh perairan internasional dan dapat dimasuki oleh negara lain.

Setelah deklarasi ini lahir, maka perairan Indonesia menjadi utuh dan tidak lagi terdapat wilayah kosong yang dapat di akses oleh pihak asing.

Flora Fauna

Tahura Djuanda mempunyai tupe vegetasi hutan alam sekunder yang sebagian besar diisi oleh jenis pohon pinus (Pinus merkusii), bambu (Bambusa sp.), Teklan (Euphatorium sp.) dan jenis tanaman lainnya.

Pada tahun 1963 banyak jenis tanaman kayu yang berasal dari luar daerah dan luar negeri ditanam di lahan seluas 30 hektar di sekitar plaza dan gua yang terdiri dari 40 famili dan 112 spesies dengan total pupulasi 2.500 pohon.

baca juga:  Hutan Bakau - Pengertian, Sebaran, Peran & Kondisi Mangrove

Hewan yang hidup di kawasan Tahura Bandung seperti Musang (Paradoxurus herma paproditus), Tupai (Callosciurus notatus), Kera (Macaca insularis) serta berbagai jenis burung seperti Kepodang (Oriolus chinensis), Ketilang (Pycnontus caferaurigaster) dan Ayam hutan (Gallus gallus bankiva).

Rute Lokasi & Pintu Masuk

Karena luasnya yang mencapai 590 hektar meliputi Dago Pakar hingga Maribaya Lembang, maka terdapat beberapa pintu masuk ke THR Juanda. Berikut ini adalah adalah beberapa gerbang masuk taman hutan raya yang mudah diakses, antara lain:

taman hutan raya juanda travelingyuk.com
  • Gerbang Tahura Juanda di Pakar, Dago

Pintuk masuk ini mudah diakses dengan melalui jalur Dago – Terminal Dago – Tahura Djuanda. Jalur ini sering dipilih karean memiliki jalan yang cukup bagus dan petunjuk yang jelas.

  • Gerbang Tahura di Lembang

Jika kita berangkat dari daerah Bandung utara atau Lembang, maka tidak perlu memutar kearah Dago. Terdapat pintu masuk melalui daerah Maribaya Lembang yang mudah dijangkau dan memiliki aspal yang cukup bagus.

  • Pintu Tahura Djuanda PLTA Bengkok

Selain dua pintu gerbang taman hutan raya juanda diatas, terdapat pintu alternatif lain yaitu melewati tangga seribu dari PLTA Bengkok atau Curug Dago.

Harga Tiket Masuk

Untuk menikmati berbagai tempat yang ada di obyek wisata ini, wisatawan dapat datang pada pagi hari sehingga udaranya sejuk. Biaya berkunjung ke Tahura Juanda cukup terjangkau, yakni sekitar Rp 12.000,-

Tempat ini juga menyediakan area parkir yang luas sehingga kita tidak kesulitan ketika membawa kendaraan sendiri. Sebelum datang berwisata ke Tahura Bandung, ada baiknya kita membawa makanan dan minum sendiri mengingat lokasinya yang begitu luas, agar tidak bolak-balik membeli makanan.

baca juga:  Rantai Makanan di Hutan - Komponen, Contoh & Penjelasan

Di dekat area hutan pinus gerbang THR Juanda Dago Pakar terdapat cafe kopi unik, bernama armor kopi Bandung. Bagi yang melewati gerbang ini, mungkin dapat mencoba menikmati alam sambil menikmati kopi panas yang disajikan.

Obyek Wisata Tahura Juanda

Salah satu tujuan dari liburan adalah untuk mencari tempat-tempat yang menarik. Di obyek wisata ini terdapat beberapa spot dan kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan, antara lain:

obyek wisata tahura juanda bankjim.com
  • Goa Belanda

Tempat ini merupakan salah satu bukti sejarah adanya aktivitas pada masa kolonialisme Belanda. Terdapat sebuah goa yang biasa disebut dengan Goa Belanda. Menurut informasi, goa ini dibangun pada tahun 1918 dab digunakan sebagai tempat prajurit militer bermarkas. Selain itu juga digunaan sebagai penyimpanan senjata, penjara, PLTA, serta pusat komunikasi.

  • Goa Jepang

Sama seperti Goa Belanda, goa ini juga menjadi saksi bisu adanya penjajahan di Indonesia. Goa ini merupakan peninggalan Jepang yang kabarnya dibangun pada tahun 1942. Jika diperhatikan, goa ini memiliki 2 buah pintu dengan 2 saluran udara. Goa ini dibangun pada masa sistem kerja paksa Romusha.

  • Curug Omas

Jika ingin lebih menikmati suasana yang sejuk dengan pemandangan yang indah, kita dapat mencoba datang ke Curug Omas. Curug ini memiliki air terjun dengan ketinggian mencapai 30 meter. Percikan airnya dapat membuat siapa saja merasa tenang ketika berada di sana. Untuk menuju lokasi curug, jalur paling dekat adalah melalui gerbang taman hutan raya juanda di Maribaya.

  • Tempat Wisata Lain

Selain spot wisata di atas beberapa tempat juga cukup menarik. Wisatawan dapat pergi ke Curug Lalay, Curug Dago, Tebing Keraton, Monumen Ir. H Djuanda, Penangkaran Rusa dan lain sebagainya.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.