Cara Ternak Ayam Joper – Kandang, Bibit, Pakan, Pemeliharaan & Panen

3.4/5 - (5 votes)

Ternak ayam joper saat ini tengah jadi salah satu peluang usaha paling populer. Bahkan, para pemula yang sama sekali tak punya pengalaman di bidang budidaya ayam sekalipun bisa memulai tanpa kesulitan berarti. Meski begitu, tetap dibutuhkan kerja keras dan keuletan agar usaha ini menghasilkan keuntungan.

Mengenal Ayam Joper

Ayam joper atau jowo super merupakan ayam hasil perkawinan silang antara ayam jantan kampung dengan ayam petelur betina. Bisa dikatakan, ayam joper bukanlah spesies ayam kampung murni.

Akan tetapi, hasil persilangan ini mempunyai karakteristik unggul karena berasal dari gabungan antara ayam kampung yang berdaging gurih dengan ayam petelur yang pertumbuhannya cepat.

ayam joper peternakindonesia.id

Ternak ayam joper tidak membutuhkan terlalu banyak modal. Hal ini dilihat dari jumlah bibit, bentuk dan luas kandang yang jadi salah satu faktor penentu kesuksesan budidaya bisa disesuaikan dengan modal yang dimiliki.

Setelah usaha ternak ayam joper berjalan lancar dan memberikan hasil yang signifikan, maka selanjutnya bisa dilakukan penambahan bibit ataupun perluasan kandang.

Cara Ternak Ayam Joper

Bagi yang ingin dan punya niat melakukan budidaya ayam joper, maka panduan ternak berikut ini dapat dijadikan acuan.

kandang ayam joper ternakpertama.com

1. Kandang Ternak Ayam Jawa Super

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai beternak ayam joper, salah satunya adalah membuat kandang yang ternyata tidak serumit kandang ayam jenis lainnya.

baca juga:  Ternak Ikan Gurami - Jenis, Harga, Budidaya, Keuntungan & Tantangan

Pada dasarnya, kandang ayam joper harus dibuat agar memudahkan perawatan dan pemeliharaan ayam yang dipelihara. Meski begitu, kekuatan kandang, ventilasi, dan kebersihannya tetap harus dibersihkan secara rutin.

Biasanya, ukuran kandang ayam ditentukan dari usia dan jumlah ayam di dalamnya. Berikut detail rincian jumlah ayam jawa super pada tiap 1 m2 kandang, yaitu:

  • 50 ekor untuk ayam joper berusia 1-2 minggu
  • 25 ekor untuk ayam joper berusia 3-4 minggu
  • 15 ekor untuk ayam joper berusia 4-6 minggu
  • 10 ekor untuk ayam joper berusia 7-8 minggu
  • 5-6 ekor untuk ayam joper berusia 9 minggu.

Dengan perkiraan hitungan di atas, ukuran kandang yang tepat bisa dipilih sesuai usia ayam joper yang diternakkan.

Masa pemeliharaan ayam joper dimulai saat bibit ayam joper menginjak usia 2 minggu. Masa ini adalah masa paling rawan karena bisa memengaruhi keuntungan yang didapat saat masa panen tiba. Dengan kata lain, di usia ini risiko kematian bibit ayam sangat besar sehingga harus diperlakukan dengan tepat dan hati-hati.

Di antara sekian banyak persiapan masa brooding, pemilihan bahan litter, tempat minum, pemanas, dan jumlah nampan ransum harus benar-benar sesuai dengan jumlah ayam di dalam kandang.

Ada beberapa pilihan litter yang bisa digunakan, seperti jerami, serutan kayu halus, kertas, koran, atau sekam padi. Namun yang paling disarankan adalah sekam padi karena harganya relatif terjangkau, tidak beracun, dan mudah didapatkan.

2. Alat & Perlengkapan Budidaya Ayam Joper

Agar budidaya ayam joper berjalan lancar, kita harus melengkapi kandang-kandang tersebut dengan peralatan yang memadai. Adapun beberapa peralatan yang perlu disiapkan adalah brooder.

Fungsi brooder ialah untuk menghangatkan kandang bagi ayam yang berusia di bawah 2 minggu. Selain itu, dibutuhkan juga nampan plastik sebagai wadah pakan selama memelihara brooding.

Untuk ayam jawa super yang berusia di atas 2 minggu, sebaiknya gunakan tempat pakan dan minum berbentuk tabung. Jangan lupa juga untuk memberikan sekat pemisah antara brooding dan juga lampu sebagai penerangan.

baca juga:  Cara Ternak Cacing Sukses - Media, Bibit, Pakan, Perawatan & Panen

3. Bibit Ayam Jawa Super

Tidak hanya mencari bibit ayam joper yang unggul, berbagai macam sarana lain yang berkaitan dengan produksi ternak ayam ini juga harus disiapkan. Mulai dari kebutuhan pakan, vitamin, vaksin, dan obat-obatan.

4. Penerimaan DOC

Setelah urusan kandang dan seluruh peralatan yang terkait sudah disiapkan, maka selanjutnya adalah tahap penerimaan DOC atau bibit ayam joper. Supaya ternak ayam joper bisa bertahan sampai masa panen tiba, maka tahap penerimaan DOC harus dilakukan dengan tepat.

Sebelum DOC datang, sebaiknya kandang untuk brooding dipanaskan lebih dulu agar suhunya stabil. Jangan lupa untuk menyiapkan air larutan gula yang bisa digunakan sebagai minuman pengganti energi untuk ayam-ayam tersebut dan letakkan kerikil di tiap wadah minuman agar DOC tidak tenggelam.

Lakukan seleksi pada setiap DOC untuk memisahkan antara yang sehat dan yang sakit. Hal ini juga memiliki tujuan supaya lebih mudah dalam memberi vaksin ataupun obat nantinya. Apabila DOC telah masuk ke dalam kandang yang disiapkan, maka tunggu sekitar 2-3 jam untuk kemudian memberi mereka pakan.

5. Pemberian Pakan Ayam Joper

Pemberian pakan dengan kadar gizi yang sesuai juga menjadi faktor penentu kesuksesan ternak ayam joper. Apabila dilihat dari biaya operasionalnya, hampir sekitar 60% dialokasikan untuk kebutuhan pakan.

Takaran pakan yang paling pas untuk ayam joper adalah sebanyak 14 persen untuk protein dan 2900 kkal/kg untuk energi pada tiap ekor ayam. Berikan juga campuran bahan pakan lain sebagai variasinya, seperti bekatul, premix, ataupun bungkil.

baca juga:  Hidroponik - Pengertian, Sejarah, Kelebihan, Kekurangan, Jenis, Penerapan & Media Tanam

6. Sanitasi, Suhu dan Pencahayaan

Sanitasi atau kebersihan kandang juga sangat diperlukan supaya ternak ayam joper ini terhindar dari berbagai macam bakteri, hama, ataupun penyakit. Oleh sebab itu, perhatikan setiap genangan air di sekitarnya yang bisa saja menjadi sarang nyamuk.

Ventilasi di dalam kandang juga harus diatur sedemikian rupa. Jangan sampai suhu di dalam kandang terlalu panas karena bisa membuat ayam joper stres hingga tidak nafsu makan.

Selain itu, perhatikan juga pencahayaan di dalam kandang. Ayam jawa super yang masih berusia di bawah 2 minggu biasanya membutuhkan suhu dan pencahayaan dengan intensitas tinggi. Agar mendapatkan suhu dan pencahayaan yang tepat, sebaiknya gunakan pemanas yang terbuat dari bohlam ataupun gas.

7. Panen dan Pasca Panen

Normalnya, masa panen ternak ayam joper tiba ketika ayam-ayam tersebut berumur sekitar 2 bulan. Namun, hal ini tetap disesuaikan dengan permintaan pasar. Biasanya, beberapa konsumen memiliki sejumlah permintaan khusus mengenai bobot ayam joper.

ternak ayam joper ayamjoper.id

Untuk masalah pemasarannya, sebaiknya jalin relasi dengan para juragan ayam yang bersedia menampung ayam dalam jumlah banyak. Jangan lupa juga untuk bekerja sama dengan pemilik warung atau restoran sebagai pemasok persediaan ayam. Alternatif lainnya adalah menjual sendiri ke pasar atau sekadar menitipkan ayam-ayam tersebut di pedagang sayur keliling.

Setelah masa panen usai, bukan berarti ternak ayam joper selesai begitu saja. Para peternak sudah pasti ingin meneruskan kesuksesan tersebut demi kelangsungan usahanya.

Oleh sebab itu, segera siapkan kandang untuk kedatangan bibit selanjutnya. Jangan lupa bahwa kandang harus benar-benar dibersihkan begitu juga dengan peralatannya, seperti wadah pakan dan minum.

Cuci semua peralatan sampai bersih dan jangan lupa untuk menyemprotkan disinfektan agar kandang kembali steril dari kuman atau bakteri yang mungkin menempel. Setelah itu, biarkan kandang tetap kosong dalam jangka waktu 1-2 minggu supaya kuman dan bakteri tersebut tidak berkembang dan ternak ayam joper selanjutnya sudah bisa dilakukan.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.