Sukses Ternak Ayam Petelur – Peluang, Lokasi, Bibit, Pakan Hingga Panen

4.6/5 - (5 votes)

Selain dibudidayakan sebagai ayam pedaging, jenis-jenis ayam tertentu juga dijadikan komoditas ternak ayam petelur. Peternakan ayam petelur mampu menghasilkan keuntungan besar jika digeluti dengan baik dan dengan cara yang tepat.

Telur ayam merupakan salah satu bahan pokok yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat di setiap hari. Hampir seluruh kalangan, baik rumah tangga ataupun tempat usaha makanan menggunakan telur sebagai bahan sajian. Telur adalah sumber protein hewani dengan harga terjangkau.

Tingginya permintaan masyarakat akan telur ayam membuat sebagian orang yang peka terhadap peluang ini memilih untuk menjalankan budidaya ayam petelur. Usaha ini juga memiliki isiko kerugian yang terbilang minim jika dibandingkan ternak ayam pedaging.

Peluang Usaha Ternak Ayam Petelur

Menekuni usaha ternak ayam petelur memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan ternak ayam pedaging, salah satunya adalah penghasilan yang stabil dan masa produktif yang jauh lebih lama.

ternak ayam petelur serfonteinpoultry.co.za

Ayam petelur cenderung menghasilkan pendapatan stabil karena telur dihasilkan setiap hari asalkan kondisi ayam dalam keadaan sehat dan baik. Berbeda halnya dengan ayam pedaging yang harus menunggu masa panen minimal 35 hari.

Membahas mengenai masa produktif, ayam petelur bisa terus menghasilkan telur dalam jangka panjang, yaitu sekitar 1,5 tahun sampai 2 tahun. Puncak produksi telur dicapai pada minggu ke-90. Selama masa produktif tersebut berlangsung, seorang peternak dapat memanen telur ayam setiap hari.

Poin inilah yang membuat bisnis ternak ayam petelur layak untuk dikembangkan. Sementara keuntungan lainnya adalah ketika ayam sudah tidak mampu memproduksi telur lagi, maka ayam tersebut masih bisa dijual untuk dimanfaatkan dagingnya.

baca juga:  28++ Puisi Kehidupan - Belajar Memaknai Anugerah Hidup & Penjelasan

Tips Usaha Ternak Ayam Petelur

Jika tertarik menjalankan usaha budidaya ayam petelur, berikut ini adalah beberapa tips sukses untuk memulainya, yaitu:

1. Lokasi, Kandang Ayam & Perlengkapan

Sebaiknya lokasi kandang untuk peternakan ayam petelur jauh dari pemukiman warga agar bau tak sedap dari kotoran ayam tidak mengganggu warga di sekitarnya.

Selain itu, kandang ayam harus ditempatkan di lokasi yang tidak terlalu ramai agar ayam-ayam ternak tidak stres. Stres pada ayam akan memengaruhi kondisi fisik dan produktivitas dalam menghasilkan telur.

Namun pastikan, lokasi ternak ayam petelur ini mudah dijangkau dengan kendaraan. Hal ini bertujuan untuk menjamin kelancaran proses pemantauan, pemeliharaan, dan pengangkutan telur yang diambil untuk dijual.

budidaya ayam petelur hobiternak.com

a. Kandang Ayam Petelur

Untuk ayam berusia 0-6 minggu ukuran kandang paling ideal adalah 1 m2 dengan kapasitas 10-15 ekor anak ayam. Suhu kandang tersebut harus diatur berada di antara 30o-32o Celsius.

Suhu ini harus tetap stabil agar anak ayam tersebut tidak stres. Sementara untuk ayam petelur dewasa suhunya berkisar antara 32,2o-35o Celsius dengan kelembaban sekitar 60% sampai 70%.

b. Litter atau Alas Lantai

Alas lantai kandang yuntuk ternak ayam petelur umumnya setinggi 10 cm. biasanya bahan litter terbuat dari sekam padi yang dicampur kapur dan air. Bisa juga dari hasil serutan kayu dengan panjang sekitar 3-5 cm.

c. Tempat Bertelur

Tempat bertelur bisa dibuat dalam bentuk kotak dengan ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4 sampai 5 ekor ayam. Kotak tersebut diletakkan di dinding kandang yang harus lebih tinggi ketimbang tempat bertengger.

d. Tempat Bertengger

Ayam biasanya menggunakan tempat bertengger sebagai tempat istirahat atau tidur. Jadi sebaiknya buatlah spot ini lebih tertutup agar terhindar dari angin. Selain itu, pastikan posisinya lebih rendah dari tempat bertelur.

baca juga:  Pembangkit Listrik Tenaga Gas - Pengertian, Sejarah, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangan

e. Tempat Makan, Minum dan Grit

Pastikan tempat pakan dan minum tersedia dengan cukup sesuai jumlah ayam di dalam kandang. Sebaiknya tempat pakan dan minum ini terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah bocor, dan tidak berkarat seperti dari bahan aluminium ataupun bambu.

Sementara untuk grit, tempatkan pada kotak khusus dan sesuaikan dengan umur ayam. Jika memungkinkan, ganti dengan memanfaatkan teknis otomatis yang menggunakan mesin agar lebih efisien.

f. Alat Pemanas

Pemanas atau brooder sangat berguna untuk memberikan kehangatan pada ayam di dalam kandang. Pemanas ini bisa dibuat dengan lingkaran setinggi 30 hingga 45 cm dan jari-jari sekitar 350 cm. Bisa juga dengan model persegi panjang berukuran 5 x 6 m dan menggantungkan pemanas di ketinggian 80 sampai 120 cm dari permukaan tanah.

2. Pemilihan Bibit

Memilih bibit untuk ternak ayam petelur merupakan poin yang harus diperhatikan karena menjadi kunci sukses atau tidaknya usaha peternakan yang kita jalankan. Sangat direkomendasikan membeli bibit dari penjual yang sudah terpercaya dan mampu mengembangbiakkan ayam dari indukan yang unggul. Dengan demikian, bibit yang dihasilkan pun pasti tumbuh sehat, normal dan tanpa cacat.

Jika dilihat secara fisik, bibit ayam yang bagus mempunyai kondisi bulu yang menutup rata pada seluruh bagian tubuhnya. Ciri lain dari bibit ayam yang baik adalah tidak ada cacat pada bagian tubuh manapun. Ukuran badannya pun normal dengan berat ideal sesuai usianya. Nafsu makannya baik dan tidak terdapat kotoran pada duburnya.

Biasanya bibit ayam ini dikenal dengan sebutan DOC atau Day-Old Chick. Artinya, anak ayam yang baru lahir. Sebaiknya, DOC diberi vaksin agar bebas dari serangan penyakit berbahaya. Umumnya harga DOC di pasaran sekitar Rp 900.000 per 100 ekor.

baca juga:  Panas Bumi - Sumber dan Pemanfaatan Energi Alternatif

Ada dua jenis atau ras ayam yang digunakan peternak ayam petelur di Indonesia, yaitu ayam petelur cokelat dengan ukuran telur lebih besar dan ayam petelur putih dengan ukuran yang cenderung lebih kecil. Jika dilihat dari kandungan gizinya, sebenarnya kedua jenis telur ini tidak memiliki perbedaan yang berarti, alias sama-sama bergizi tinggi.

3. Pakan Ayam Petelur

Jika menginginkan ayam petelur menghasilkan telur-telur yang berkualitas, selain harus berasal dari indukan yang unggul, jangan lupa juga untuk memberinya pakan berkualitas pula. Pakan terbaik untuk ayam petelur adalah pakan yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan kalsium untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.

Pakan yang diberikan untuk ayam biasanya berbentuk konsentrat, dedak ataupun jagung yang telah digiling.

Pastikan ayam-ayam tersebut tidak mendapat pakan yang berlebihan, sebab kelebihan nutrisi akan membuat ayam mengalami penumpukan lemak yang berakibat pada penurun kemampuan dalam memproduksi telur. Oleh sebab itu, alangkah lebih baik jika pakan diberikan sesuai kandungan gizi dan takaran tepat sesuai dengan usia ayam tersebut.

ayam broiler ayamkita.com

4. Pemeliharaan Ayam Petelur

Menjaga kesehatan ayam petelur perlu dilakukan dengan cara memberikan vitamin dan juga vaksin secara rutin supaya kekebalan tubuhnya meningkat dan tidak rentan terserang penyakit.

Poin penting lainnya yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan ayam petelur adalah memperhatikan kebersihan kandang. Pastikan kandang ayam dibersihkan secara berkala untuk mencegah kotoran yang menumpuk. Sebaiknya gunakan cairan disinfektan supaya kandang lebih bersih dan jauh dari sarang penyakit.

5. Panen Telur Ayam

Umumnya bibit ayam akan mulai bertelur saat menginjak usia 4 bulan. Apabila ayam dalam kondisi normal dan sehat, maka ayam-ayam tersebut akan menghasilkan telur setiap hari. Setelah mengumpulkan telur, sebaiknya lakukan penyortiran terlebih dulu sebelum menjualnya untuk memisahkan telur yang normal dan abnormal.

Telur ayam abnormal memiliki ukuran lebih kecil atau lebih besar dari telur biasa. Ada juga yang bentuknya gepeng atau lonjong. Jadi pastikan untuk selalu menyortirnya lebih dulu agar harga jual yang didapatkan pun lebih tinggi.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.