Ternak cacing tanah bagi sebagian orang mungkin terdengar menjijikan. Tapi perlu diketahui dibalik bentuknya yang menggelikan, ternyata cacing yang memiliki nama latin Lubrecus rubellus ini mampu memberikan banyak manfaat lingkungan dan keuntungan bagi manusi.
Peran Cacing Bagi Manusia dan Alam
Cacing tanah memiliki peranan penting sebagai dekomposer. Selain itu, cacing tanah bisa digunakan sebagai obat sekaligus pakan ternak burung yang bergizi tinggi. Sehingga tak heran jika ternak cacing tanah saat ini banyak digeluti dengan tujuan keuntungan finansial.
Jika dilihat dari manfaatnya, cacing tanah mempunyai banyak kandungan protein yang baik untuk ternak, khususnya unggas. Selain itu, ternak cacing tanah yang juga dipercaya mampu menurunkan demam dan obat untuk mengatasi typhus bagi manusia.
Menariknya lagi, produk berbahan dasar cacing tanah juga merambah ke industri kosmetik karena dipercaya ampuh dalam untuk melembabkan sekaligus meremajakan kulit. Tak heran, meski dianggap sebagai hewan menjijikan, namun pada akhirnya diburu pasaran karena banyaknya manfaat yang terkandung di dalamnya.
Cara Ternak Cacing Tanah
Banyaknya manfaat yang diberikan oleh cacing tanah menjadikannya semakin dicari oleh banyak kalangan. Padahal cacing tanah adalah salah satu jenis hewan yang paling mudah ditemukan di bawah tanah yang lembab.

Tak hanya itu, ternak cacing tanah ini terbilang menggiurkan. Sebab, biasanya cacing tanah dibeli dalam jumlah banyak dalam sekali pembelian. Adapun beberapa cara untuk memulai budidaya cacing tanah yaitu:
Media Ternak Cacing Tanah
Untuk memulai ternak cacing tanah, maka hal utama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan media budidaya terlebih dulu. Untuk media perkembangbiakan, kita bisa memanfaatkan kotak atau box bekas yang telah diisi dengan tanah lembab berukuran 90 x 50 x 36 cm.
Pastikan tanah yang dimasukkan ke dalam kotak tersebut adalah jenis tanah humus. Apabila tanah kekurangan nutrisi, maka tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang secukupnya.
Isi kotak media cacing tersebut dengan tanah hingga mencapai ketinggian sekitar 5 cm sampai 10 cm. Kemudian letakkan wadah tersebut di tempat yang teduh dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung agar media tidak kering atau rusak.
Siapkan Bibit Berkualitas
Untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan dari ternak cacing tanah, pastikan bibit yang dipilih benar-benar berkualitas. Bibit cacing bisa diambil langsung dari tempat atau habitat asli cacing, baik itu sampah organik ataupun tanah-tanah lembab.

Berikut adalah beberapa langkah mudah yang bisa kita dilakukan untuk memperbanyak bibit cacing, antara lain:
- Siapkan kotak atau wadah sebagai media perkembangbiakan cacing tanah, kemudian isi dengan bibit cacing yang telah diperoleh.
- Beri cacing-cacing tersebut makanan berupa sayur atau dedaunan kering.
- Setelah dua bulan, cacing akan mulai berkembang biak. Saat itu adalah masa paling tepat untuk memindahkan cacing-cacing ke media budidaya yang lebih besar.
Secara umum, untuk membudidayakan cacing dalam satu kotak dibutuhkan sekitar 50 sampai 100 ekor cacing. Apabila berencana untuk melakukan budidaya dengan skala besar, maka cukup beli bibit dari peternak cacing lain agar menghemat waktu dan tenaga.
Pemindahan Bibit Cacing Tanah
Bibit yang telah diperbanyak pada wadah dapat dipindahkan ke media budidaya dengan beberapa langkah sebagai berikut:

- Pastikan kelembaban tanah terjaga dengan baik. Caranya adalah dengan membasahi tanah yang telah dimasukkan ke dalam media media tersebut.
- Ukur media tanah dan pastikan nilainya normal, karena pH tanah yang paling sesuai untuk perkembangbiakan cacing tanah adalah 5,5-7,5. Jika tahapan tersebut sudah dilakukan, maka selanjutnya adalah mengisi boks dengan bibit cacing sekitar 50 hingga 100 ekor.
- Periksa kondisi cacing-cacing tersebut setiap 3 jam sekali di hari pertama pengembangbiakkannya. Apabila cacing keluar dari tanah dan terlihat seakan ingin pergi dari wadah, maka bisa dipastikan kondisi media tanah yang ada di dalam boks tersebut kurang tepat. Kemungkinan suhu atau pH tanah tersebut tidak sesuai dengan habitat aslinya.
Pakan Ternak Cacing
Tak bisa dipungkiri, beternak cacing layaknya ternak hewan lain yang juga memerlukan perawatan khusus secara rutin, salah satunya menyangkut soal pemberian pakan. Agar cacing tumbuh normal dan sehat, maka harus dilakukan pemberian pakan secara tepat. Pakan yang paling baik untuk perkembangbiakan cacing tanah adalah pakan berupa kotoran hewan ternak lain, seperti sapi atau kerbau.
Namun, ada beberapa jenis pakan lain yang bisa digunakan, salah satunya adalah kompos sayuran. Selain itu, pastikan bahwa pakan yang diberikan memiliki struktur lunak sehingga cacing mudah untuk mencernanya. Jika ingin lebih mudah, lakukan saja metode fermentasi untuk membuat pakan cacing ini menjadi lebih lunak dan gembur.
Caranya ialah dengan mempercikan sisa sayuran atau buah-buahan dengan larutan fermentasi yang terdiri dari air bercampur EM4 dan tetes tebu. Setelah didiamkan selama 1-2 hari, kompos sayuran tersebut sudah bisa digunakan untuk pakan ternak cacing tanah.
Penggantian Media Tanah
Tanah adalah faktor paling penting dari seluruh tahapan ternak cacing tanah. Perkembangan cacing begitu cepat sehingga media tanah harus diganti secara berkala. Umumnya, penggantian media ini dilakukan 1 sampai 2 bulan sekali.
Cara memindahkannya dengan mengeluarkan semua cacing-cacing tersebut dari dalam wadah. Setelah itu, masukkan tanah baru dan pindahkan cacing satu per satu ke dalam media yang baru.
Sementara itu, media tanah yang telah digunakan cukup didiamkan hingga kokon atau telur cacing yang berada di dalamnya menetas dan muncul bibit cacing-cacing baru.
Media Khusus Cacing Bertelur
Saat cacing bersiap untuk bertelur, maka siapkan media yang sesuai untuk mereka. Media paling pas untuk digunakan sebagai tempat bertelur cacing adalah campuran jerami, pupuk kandang, dan pupuk kompos kering.

Sebaiknya, tanam media satu ini ke dalam wadah perkembangbiakan cacing. Saat akan bertelur, cacing secara otomatis akan menuju ke media bertelur untuk meletakkan telur-telurnya disana.
Dengan membuat media khusus untuk bertelur semacam ini, proses pengumpulan telur saat pergantian tanah di dalam wadah bisa dilakukan dengan mudah.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam proses budidaya apapun tidak terkecuali cacing tanah, serangan hama dan penyakit tentu tidak bisa dihindari. Biasanya, jenis hama yang mengganggu budidaya cacing berasal dari jenis serangga.
Hama serangga yang paling berbahaya untuk cacing adalah semut. Oleh sebab itu, letakkan media perkembangbiakkan cacing di atas rak susun yang telah diberi kapur anti serangga untuk menghindari serangan semut-semut tersebut.
Panen Cacing Tanah
Ternak cacing tanah dapat dipanen saat memasuki usia 6 bulan perawatan di dalam media. Cacing tanah yang telah dipanen bisa dijual ke pasaran tergantung segmen yang dituju.
Cara memanen cacing cukup mudah. Karena cacing sangat takut terhadap cahaya, maka yang perlu dilakukan adalah mendekatkan lampu ke media perkembangbiakan tersebut. Dengan cara ini, dipastikan cacing akan keluar dari sarangnya dan bisa langsung dipanen.
Setelah cacing berhasil dipanen, pisahkan kokon atau telur cacing tanah pada sarang untuk dikembangbiakkan kembali. Sementara tanah bekas cacing tadi dikumpulkan dan akan digunakan lagi sebagai pupuk organik.