Panduan Ternak Kambing Sukses – Peluang Usaha, Cara Budidaya Hingga Pemasaran

Sapi dan kambing adalah 2 jenis daging yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, selain daging ayam dan ikan. Sama seperti hewan ternak lainnya, kambing juga berpotensi menjadi ladang usaha melalui peternakan intensif.

Keuntungan yang diperoleh nantinya akan berbanding lurus dengan permintaan pasar yang tak pernah surut. Bahkan pasokan kambing untuk keperluan hari raya qurban adalah salah satu contoh bahwa ternak kambing patut dijadikan bisnis tahunan.

Selain itu, ada juga peternak yang sengaja memelihara kambing untuk diambil air susunya. Namun permintaan paling banyak ialah daging kambing dan bagian lainnya untuk usaha kuliner. Jadi jangan heran jika kini mulai banyak yang berminat menjalankan bisnis ternak kambing untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Jika tertarik dengan bisnis budidaya kambing, berikut ini adalah beberapa cara dan tips yang harus diketahui sebelum menjalankannya.

Peluang Usaha Ternak Kambing

Seiring berkembangnya teknologi, penjualan kambing juga bisa dijalankan secara online dengan berbekal gadget serta koneksi internet. Dengan begitu, kita bisa menjangkau calon konsumen dengan lebih luas.

kambing ternak pacitanku.com

Bisnis ternak kambing juga bisa dikombinasikan dengan bisnis katering sehingga penghasilan yang diperoleh akan jauh lebih besar. Tak sekadar menyediakan olahan berbahan utama daging kambing, kita juga bisa membuka usaha katering yang melayani menu khusus aqiqah.

Usaha ini memiliki prospek yang nyaris sempurna karena sebagian besar konsumen cenderung memilih memesan kambing yang sudah matang karena lebih praktis. Bahkan, usaha katering yang dilakukan dapat diperluas untuk melayani acara-acara lain, seperti pesta pernikahan, syukuran, dan lain sebagainya. Namun yang perlu ingat, pastikan penyajiannya menarik dengan rasa lezat.

baca juga:  Negara Agraris - Pengertian, Contoh Negara & Keuntungan

Kita juga bisa bekerja sama dengan lembaga zakat atau lembaga sosial di sekitar tempat tinggal karena biasanya mereka sering mengadakan layanan qurban dalam jumlah besar. Sebagai pemilik usaha ternak kambing, kita tentu bisa menyasar target konsumen tersebut dengan penawaran harga yang lebih terjangkau.

Cara Ternak Kambing

Setelah mengetahui peluang usaha dan proyeksi keuntungan dari ternak kambing, berikut ini adalah cara memulai budidaya kambing ternak yang bisa coba diterapkan.

beritalima.com

1. Cukup Modal

Bisnis ternak kambing ternyata tidak harus dimulai dengan modal besar hingga ratusan juta. Jika dihitung secara kasar, kita hanya membutuhkan sekitar Rp 10 juta untuk membangun sebuah peternakan kecil dengan kambing sejumlah lima ekor. Angka ini jauh lebih rendah dibanding ternak sapi.

Akan tetapi estimasi tersebut masih berupa hitungan kasar dengan kondisi lahan milik pribadi. Sebab jika kita tidak memiliki lahan dan berencana untuk menyewanya, maka modal yang dibutuhkan akan lebih besar. Selain itu, harga satu ekor kambing betina dan jantan membutuhkan modal minimal Rp 5 juta.

2. Membuat Kandang Kambing

Sangat disarankan untuk menyiapkan kandang ternak kambing dengan luas menyesuaikan jumlah kambing yang dipelihara. Biasanya, satu ekor kambing dewasa membutuhkan ruang sekitar 1,5 x 1,5 meter. Kandang paling mudah dan murah dibuat dengan menggunakan bahan material kayu atau bambu.

Sebaiknya, tempatkan kandang kambing jauh dari pemukiman warga karena kambing memiliki aroma yang sedikit mengganggu. Namun pastikan kandang tersebut dekat dengan sumber rumput yang jadi makanan utama hewan ternak ini. Untuk desain kandangnya bisa dibuat secara modern dengan bentuk menyerupai rumah panggung.

Dengan bentuk kandang panggung seperti ini, kambing-kambing akan jauh lebih sehat karena kotorannya langsung jatuh ke tanah sehingga kondisi kandang tetap kering. Di samping itu, kambing juga lebih aman dari serangan predator dan genangan air yang jadi sumber penyakit. Jangan lupa pula memastikan kandang tersebut mendapat cukup sinar matahari agar tidak lembab.

baca juga:  Cara Ternak Puyuh Sukses - Lokasi, Kandang, Bibit, Perawatan & Pakan Burung

3. Memilih Anakan Kambing

Jika akan ingin jenis anakan kambing untuk keperluan ternak, sebaiknya perhatikan kriterianya, mulai dari bergigi lengkap, kaki lurus, ukuran badan proporsional, dada lebar, jinak, tumit tinggi, dan lain sebagainya.

Umumnya, anakan kambing paling ideal untuk dikembangkan adalah berusia 8 bulan hingga 1 tahun. Namun, ktia juga harus mempertimbangkan soal dana. Apabila dana yang kita miliki terbatas, sebaiknya pilih anakan kambing jawa atau kacang karena ukurannya tidak terlalu besar. Sementara jika mempunyai modal lebih maka kita bisa membeli sanakan kambing gibas atau etawa.

Untuk memulai usaha ternak kambing, idealnya diawali dengan skala kecil dengan jumlah dua ekor kambing jantan dan tiga ekor kambing betina.

Memilih anakan atau bibit berkualitas merupakan salah satu faktor utama yang akan menentukan kesuksesan bisnis ternak kambing. Oleh sebab itu, alangkah bijak jika memilih bibit dalam kondisi baik untuk keperluan penggemukan.

kandang kambing faktualnews.co

4. Kualitas Pakan dan Vitamin

Secara alami, makanan kambing adalah rumput hijau. Pakan kambing ini sangat ekonomis dari segi harga. Namun jika kita ingin segera membentuk tubuh kambing lebih cepat besar dan terlihat tegap, maka berikan pakan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, serta mineral setiap hari.

Jumlah pakan kambing sekitar 3 kg per ekor setiap harinya. Pakan rumput bisa kita berikan saat pagi dan sore hari, sedangkan pakan konsentrat yang menjadi sumber karbohidrat dan protein bisa diberikan saat tengah hari. Untuk asupan protein, kita bisa berikan ampas tahu dan karbohidrat berupa racikan singkong.

baca juga:  (A-Z) Daftar Suku di Indonesia Lengkap, Apa Aja Ya?

Pakan kambing berkualitas merupakan hasil dari kombinasi fermentasi pakan kambing dan juga konsentrat sehingga membuat ternak lebih cepat gemuk. Fermentasi ini juga bisa membantu menghemat anggaran dan pembuatannya pun tidak sulit. Bahkan, kita juga bisa mendapatkannya dari limbah pertanian ataupun organik dilingkungan sekitar.

Selain itu, kita bisa melakukan penambahan suplemen organik berbentuk cair. Jangan lupa untuk memastikan suplemen yang diberikan aman dan tidak memicu adanya efek samping apapun. Suplemen semacam ini bisa membuat kambing yang kita pelihar semakin sehat dan terhindar dari serangan penyakit. Dengan begitu, risiko kerugian ternak dapat ditekan.

5. Mengembangbiakkan Kambing Ternak

Usia kambing siap kawin dimulai sejak umur 10-12 bulan. Biasanya satu ekor kambing betina bisa menghasilkan satu sampai empat ekor anak kambing dengan masa hamil selama 6 sampai 7 bulan. Jadi dalam satu tahun sangat memungkinkan seekor kambing betina mengalami dua kali proses reproduksi.

Cara paling mudah mengetahui kambing siap kawin adalah dengan mengamati tanda-tanda fisiknya. Biasanya, kambing siap kawin akan lebih sering menggerakkan ekor. Selain itu, kambing juga akan terlihat gelisah dan nafsu makannya berkurang dalam beberapa hari.

Setelah tanda-tanda tersebut terlihat, kita bisa menyatukan kambing jantan dan betina dalam satu kandang untuk memulai proses perkawinan.

ternak kambing danadesa.id

6. Panen dan Pemasaran

Kambing siap untuk dijual atau dipotong jika telah berusia lebih dari 1 tahun. Harganya pun beragam, mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 3 juta berdasarkan ukuran, usia dan jenisnya. 

Panen dan pemasaran menjadi tahapan paling penting. Oleh sebab itu, kita wajib mengenali dengan baik peluang dan juga momen dimana harga kambing meningkat secara signifikan, contoh pada saat Idul Adha.

Namun, jika kita tidak pandai dalam memasarkan atau tidak memiliki koneksi yang cukup, maka tentu hal ini akan sulit dilakukan. Apalagi mengingat persaingan bisnis ternak kambing semakin ketat. Oleh karena itu, kita dituntut pandai untuk mencari peluang dalam memasarkan kambing hasil panen tersebut dengan beragam strategi yang tepat.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.