Transplantasi Terumbu Karang – Arti, Tujuan & Cara

5/5 - (19 votes)

Terumbu karang merupakan bagian ekosistem laut yang harus terjaga kelestariannya. Salah satunya dengan usaha transplantasi terumbu karang.

Indonesia perlu berbangga, sebab menjadi surga terumbu karang dunia. Berdasarkan data peneliti senior Pusat Penelitian Oseanografi, Dr. Suharsono, negara kita memiliki kekayaan jenis karang tertinggi, yaitu 569 jenis dari 82 marga dan 15 suku dari total 835 jenis karang dunia.

Namun, kekayaan ekosistem laut tersebut kini semakin tercancam. Menurut survei COREMAP pada tahun 2007, menyatakan bahwa terumbu karang di Indonesia saat ini kondisinya telah mengalami penurunan.

Pada tahun 2014, LIPI atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melalui 1.135 stasiun memberikan data, bahwa 30,45% lokasi terumbu karang dalam keadaan rusak sehingga upaya perbaikan perlu dilakukan.

Bahkan, berdasarkan laporan yang dirilis di Simposium Internasional Terumbu Karang ke 12, memberikan fakta jika 85% karang di kawsan ini secara langsung terancam oleh kegiatan manusia. Angka ini jauh lebih besar dari rata-rata global yang hanya 60%.

Transplantasi terumbu karang adalah cara untuk merehabilitasi karang-karang yang rusak akibat beberapa kegiatan, seperti pemakaian bahan peledak para nelayan dalam memburu ikan, serta kegiatan eksplorasi lain yang merusak populasi terumbu karang.

Segitiga Terumbu Karang

Coral Triangle merupakan sebutan wilayah perairan daerah tropis yang meliputi 6 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kep. Solomon dan Timur Leste. Disebut Segitiga Terumbu Karang, karena jika ditarik garis batas 6 wilayah negara akan menyerupai bentuk segitiga. Kawasan ini merupakan habitat bagi setengah dari keseluruhan spesies karang di bumi.

Indonesia adalah negara yang termasuk dalam kawasan Segitiga Terumbu Karang dan memiliki kelestarian karang cukup baik, salah satunya di Raja Ampat, Papua Barat. Perairan Raja Ampat memiliki 75% dari seluruh karang dunia yang pernah ditemukan.

Selain itu, wilayah perairan Indonesia yang kaya akan terumbu karang, antara lain Kepulauan Derawan, Pulau Banda, Nusa Penida, Bunaken, Wakatobi, dan Teluk Cendrawasih. Tentunya tempat-tempat tersebut menjadi tujuan wisata bahari serta wisata selam dunia.

Pengertian Terumbu Karang

Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari kumpulan binatang karang yang kemudian membentuk batu kapur atau struktur karbonat. Ekosistem terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai organisme laut, serta menjadi tempat pemijahan, peneluran dan pembesaran anak-anak ikan.

Terumbu karang tumbuh di wilayah perairan jernih bersuhu 26-28 derajat Celcius, dengan toleransi 17-34 derajat Celcius. Namun, ekosistem ini sangat rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan seperti pencemaran laut, perubahan suhu, dan lain sebagainya.

baca juga:  Hutan Pegunungan - Pengertian, Jenis & Ciri Ekosistem

Istilah terumbu karang merupakan gabungan dari 2 kata, yaitu “terumbu” dan “karang”. Karang merupakan sekumpulan binatang, sedangkan terumbu merupakan struktur kalsium kabonat yang dihasikan oleh karang. Meski nampak seperti tanaman, karang adalah hewan-hewan kecil laut (polip) yang berkumpul.

habitat ikan Pixabay

Jenis Karang

Karang dibedakan menjadi 2 macam, yaitu karang keras dan karang lunak, berikut ini adalah penjelasannya:

  1. Karang keras adalah karang yang hidup secara simbiosis dengan alga zooxanthellae. Karang ini hidup di perairan dangkal yang dapat ditembus oleh sinar matahari, karena zooxanthellae merupakan alga yang mendapatkan energi dengan cara fotosintesis. Karang keras memiliki tubuh keras dan berkumpul membentuk struktur seperti batu.
  2. Karang lunak adalah karang yang tidak melakukan simbiosis dengan alga. Karang jenis ini dapat hidup di perairan laut dalam dan dangkal.

Penyebab Terumbu Karang Rusak

Rusaknya karang secara langung maupun tidak langsung, sebagian besar akibat dari kegiatan manusia, antara lain:

  1. Penjarahan terumbu karang sebagai hiasan karena kecantikannya
  2. Pencemaran air laut akibat sampah dan limbah yang terkumpul di laut sehingga merusak kondisi lingkungan perairan
  3. Pertanian tepi pantai yang menggunakan bahan kimia dan pestisida akan memberikan dampak bagi kerusakan ekosistem laut
  4. Penangkapan ikan menggunakan bom akan merusak karang serta mengganggu regenerasi biota laut lainnya
  5. Penambangan pasir pantai serta pemukiman akan mempengaruhi ekosistem laut secara keseluruhan
  6. Jangkar kapal yang diturunkan akan memicu kerusakan terumbu karang
  7. Perubahan iklim dunia yang menyebabkan kenaikan suhu rata-rata bumi akan memberikan dampak negatif, karena karang sensitif terhadap perubahan suhu lingkungan
terumbu karang habitat ikan Pixabay

Pengertian Transplantasi Karang

Transplantasi karang adalah salah satu teknik rehabilitasi lingkungan laut atau salah satu langkah usaha untuk melestarikan kekayaan alam berupa biota laut yang terdapat dan hidup di sekitar terumbu karang.

Hal ini penting dilakukan, agar pertumbuhan rumpun terumbu karang di suatu wilayah berjalan lebih cepat. Tujuannya agar ekosistem perairan laut di suatu area dapat kembali pulih dan tidak terancam hilang.

Tujuan Transplantasi

Kegiatan transplantasi memiliki beberapa tujuan dan manfaat, antara lain:

  • Perdagangan Karang Hias
    Perdagangan karang hias di Indonesia masih cukup tinggi peminatnya. Adanya upaya transplantasi secara tidak langsung akan menunjang geliat ekonomi masyarakat pesisir, karena ketersedian karang yang tetap terjamin.
  • Tujuan Pariwisata
    Adanya terumbu karang di Indonesia banyak mengundang wisatawan domestik maupun mancanegara. Sebut saja Pulau Bali, Pulau Lombok hingga ke Raja Ampat, Papua. Dengan melestarikan terumbu karang, maka secara langsung akan mendukung peningkatan pariwisata di Indonesia.
  • Pengelolaan Perikanan
    Ekosistem yang berada di sekitar karang juga cukup penting untuk dijaga. Pelestarian karang bermanfaat untuk menunjang pengelolaan perikanan di Indonesia. Habitat terumbu karang yang hancur akan menyebabkan ikan-ikan kecil di sekitarnya tidak memiliki tempat untuk berlindung, bertelur dan beregenerasi. Sehingga, secara mata rantai akan merusak ekosistem ikan besar berikutnya. Pemerintah memberikan dukungan terhadap rehabilitasi terumbu karang di wilayah perairan Indonesia, agar perikanan Indonesia tetap terjaga dan stabil, sehingga ekonomi masyarakat pesisir ikut meningkat.
  • Tujuan Penelitian
    Tujuan lain dari transplantasi terumbu karang adalah untuk penelitian. Salah satunya untuk mempelajari spesies karang di wilayah tertentu untuk kemudian mengembangkannya.
baca juga:  Ikan Mas - Taksonomi, Morfologi, Habitat, Jenis & Cara Budidaya
penyu terumbu karang Pixabay

Manfaat Transplantasi

Usaha rehabilitasi karang juga membawa berbagai manfaat lain. Berikut ini adalah manfaat dari adanya transplantasi terumbu karang:

  • Mempercantik ekosistem laut suatu perairan dan membuatnya lebih hidup
  • Membantu kelestarian jenis ikan tertentu yang terancap punah dan menghidupkan kembali ekosistem ikan tersebut
  • Menjaga keseimbangan alam perairan mulai dari ikan kecil hingga ikan yang lebih besar
  • Mendukung industri pariwisata dan perdagangan ikan
  • Menjaga keanekaragaman hayati di perairan

Cara Transplantasi Terumbu Karang

Ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan terumbu karang di Indonesia, antara lain:

a. Identifikasi Sumber Karang

Langkah pertama yang sebaiknya dilakukan, yaitu melakukan proses identifikasi dari terumbu karang yang akan direhabilitasi. Sumber karang dapat diperoleh dari:

  • Fragmen karang yang terlepas karena proses alami, misalnya karena badai atau arus laut yang kuat.
  • Fragmen karang yang diambil dari donor koloni karang. Namun pemotongan ini memiliki akbiat buruk pada koloni pendonor, sehingga disarankan pemotongan tidak lebih dari 10% bagian koloni terumbu karang

b. Pembiakan Terumbu Karang

Selanjutnya, yaitu melakukan pembiakan terumbu, baik dengan cara ex situ dan in situ.

  • Pembiakan ex situ adalah pembiakan yang dilakukan di daratan. Pembiakan ini ditujukan untuk memenuhi permintaan karang untuk perdagangan. Umumnya dilakukan di ekosistem buatan seperti aquarium.
  • Pembiakan in situ adalah pembiakan karang di lokasi atau habitat alami perairan laut.

c. Metode Transplantasi

Keberhasilan transplantasi terumbu karang ditentukan oleh spesies karang, substrat dan lingkungan pemulihan. Metode transplantasi karang dibedakan menjadi:

  • Transplan tidak dikaitkan pada substrat, cara ini biasanya dilakukan untuk perbaikan karang akibat kerusakan alami seperti badai dan serangan hewan laut.
  • Transpan ditanam pada lubang terumbu, yaitu menempelkan bagian karang sekitar 10 cm pada lubang terumbu karang kemudian mengikatnya pada tempat pemulihan
  • Transplan diikat pada substrat semen, ini adalah cara yang paling sering dlilakukan meski sangat menguras tenaga
  • Transplan diikat dengan kabel, merupakan cara yang dilakukan dengan mengikat transpalan dengan kabel pada struktur atau substrat buatan. Setelah itu, kemudian dapat dipindah ke lingkungan pemulihan

d. Pengawasan dan Pemeliharaan

Agar transplantasi berhasil dengan baik, maka diperlukan pengawasan dan pemeliharaan.

  • Pengawasan meliputi:
    • Memperhatikan apakah karang dapat bertahan hidup atau tidak
    • Mengamati tingkat pertumbuhan dan kematian jaringan karang
    • Mengawasi pengikatan struktur atau substrat
    • Memperhatikan kualitas karang
  • Pemeliharaan meliputi:
    • Penempelan kembali bibit karang yang terlepas
    • Menghilangkan gangguan yang dapat berupa sampah plastik serta benda lainnya
    • Menghilangkan predator yang dapat memperlambat bahkan menyebabkan kegagalan transplansi, seperti gastropoda dan echinodermata yang memiliki tubuh bulat berduri
terumbu karang mangrove Pixabay

Kendala Transplantasi

Upaya rehabilitasi terumbu karang terkadang mengalami kegagalan akibat faktor-faktor penghambat berikut ini:

  1. Perubahan Iklim – Terumbu karang memiliki kepekaan terhadap suhu perairan laut. Idealnya karang akan tumbuh pada suhu 26-28 derajat Celcius, dengan toleransi 17-34 derajat Celcius. Namun karena pemanasan global, maka salah satu dampaknya adalah kenaikan suhu air laut.
  2. Polusi Air Laut – Pencemaran air di lautan akan mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang. Salah satunya adalah tumpahan air laut yang akan menyebabkan kekeruhan air laut sehingga sinar matahari tidak dapat menembus ke dasar laut.
  3. Endapan – Erosi tanah yang terjadi di sepanjang sungai akan terus mengalir dan berujung ke lautan sehingga menimbulkan endapan. Endapan tersebut akan menutupi pori-pori karang dan menggang fungsi tubuhnya.
baca juga:  Kamu Ingin Jadi Volunteer? Ketahui Hal-hal Penting Ini!

Surga Terumbu Karang Indonesia

Terumbu karang yang merupakan rumah dari ikan menjadi pemandangan indah ketika melakukan kegiatan diving atau snorkeling.

diving Pixabay

Berikut ini adalah spot-spot terumbu karang terindah di Indonesia:

a. Taman Laut Bunaken (Sulawesi Selatan)

Bunaken adalah pulau seluas 8,08 km² berada Teluk Manado, Sulawesi Utara. Untuk menuju Pulau Bunaken dapat ditempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan sekitar 30 menit dari pelabuhan Kota Manado. Di wilayah Bunaken terdapat Taman Laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. 

b. Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara)

Taman Laut Wakatobi adalah taman laut nasional yang masuk dalam wilayah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman Laut Wakatobi yang berluas 1,39 juta hektar (ha) menjadi salah satu pusat terumbu karang dunia. Taman Laut Nasional Wakatobi juga menjadi objek wisata bahari bagi petualang alam bawah laut. 

c. Kepulauan Derawan Berau (Kalimantan Timur)

Pulau Derawan berada di wilayah di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Taman Laut Kepulauan Derawan memiliki 28 dive spot yang sangat indah.

Selain itu, pulau ini juga menempati urutan ketiga teratas di dunia sebagai tempat tujuan menyelam tingkat internasional. Terdapat 460 jenis terumbu karang dan sekitar 832 spesies ikan karang di Pulau Derawan.

d. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)

Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu terdiri dari ekosistem pulau-pulau sangat kecil dan perairan laut dangkal. Taman ini merupakan gugus kepulauan dengan 78 pulau sangat kecil, 86 gosong pulau dan hamparan laut dangkal pasir karang pulau sekitar 2.136 hektar (reef flat 1.994 ha, laguna 119 ha, selat 18 ha dan teluk 5 ha). Di perairan ini dapat ditemui terumbu karang tipe fringing reef, dan mangrove.

e. Taman Laut Banda (Maluku)

Taman Laut Banda berada di antara gugusan Pulau Neira, Pulau Gunung Api, Pulau Sjahrir dan Pulau Hatta di Kabupaten Maluku Tengah. Gugusan Pulau Neira adalah salah satu taman laut terindah di dunia. Kajian Ekologis menunjukkan bahwa terumbu karang di Banda memiliki 310 jenis karang pembentuk terumbu, dan sekitar 871 spesies ikan.

f. Pulau Karimunjawa (Jawa Tengah)

Taman Nasional Karimunjawa termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Lokasi ini terdiri dari 22 pulau dan memiliki 5 tipe ekosistem, yaitu terumbu karang, padang lamun serta rumput laut, hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan hujan tropis dataran rendah.

Karimunjawa menjadi habitat dari berbagai flora khas seperti Dewadaru (Fragaea fagran), Kalimasada (Cordia subcordata), Setigi (Pemphis acudula) dan fauna seperti Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Junai Emas (Caloenas nicobarica), dan Keong Gelung (Nautilus pompillus).

g. Pulau Peucang Ujung Kulon (Banten)

Pulau Peucang memiliki keindahan pasir putih dan terumbu karang, dan air laut biru jernih. UNESCO menganugerahi pulau ini sebagai salah satu situs alam warisan dunia karena keberagaman flora dan faunanya. Pulau Peucang terletak di selat Panaitan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, di sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon.

h. Taman Laut Selat Pantar (NTT)

Tempat ini berada di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Taman Laut Selat Pantar meliputi perairan Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate, dan Pulau Pura. Di Taman Laut Selat Pantar terdapat 26 titik penyelaman (dive spot), salah satu yang menjadi favorit adalah Shark Close yang merupakan tempat berkumpulnya hiu.

 

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.