Pohon Damar – Salah satu hasil hutan non kayu adalah damar. Komoditas kehutanan ini berupa getah yang dihasilkan dari pohon suku meranti-merantian, seperti Shorea sp., Vatica sp., Dryobalanops sp. dan pohon damar atau Agathis dammara (Lamb.) Rich.
Di wilayah Pesisir Barat, Lampung, produksi damar berkontribusi dalam menopang perekonomian warga. Kabupaten Pesisir Barat yang 60% wilayahnya terdiri dari hutan, memiliki produk unggulan berupa damar mata kucing, terutama yang dihasilkan dari daerah Krui. Krui merupakan daerah penghasil damar terbaik di dunia.
Daftar Isi
Pohon Damar
Agathis dammara (Lamb.) Rich. atau yang dikenal dengan pohon damar adalah pohon anggota tumbuhan runjung dan merupakan flora asli Indonesia. Pohon ini tersebar di daerah hutan Jawa, Maluku, Sulawesi, hingga Palalawan dan Samar di Filipina. Tumbuhan ini banyak dibudidayakan untuk diambil getahnya kemudian diolah menjadi kopal.
Kopal adalah hasil olahan getah atau resin yang disadap dari batang pohon damar. Kopal merupakan bahan dasar untuk membuat cairan pelapis kertas agar tinta pena tidak menyebar. Selain itu, pemanfaatannya juga digunakan untuk penambal gigi dan plester, serta campuran lak dan vernis.
Taksonomi
Secara ilmiah tumbuhan damar diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom: | Plantae |
Divisi: | Pinophyta |
Kelas: | Pinopsida |
Ordo: | Pinales |
Famili: | Araucariaceae |
Genus: | Agathis |
Spesies: | A. dammara |
Habitat dan Morfologi
Damar tumbuh dilingkungan hutan hujan dataran rendah secara alami. Ketinggian yang cocok sebagai habitatnya berada di sekitar 1.200 mdpl. Di daerah Jawa, pohon damar banyak ditanam di hutan pegunungan.
Pohon damar dapat tumbuh mencapai ketinggian 65 meter dengan batang bulat silindris dan diameter mencapai lebih dari 1,5 meter. Pepagan damar berwarna keabu-abuan sedikit kemerahan dan mengelupas dalam keping kecil.
Daunnya berbentuk jorong, berukuran 6-8 cm x 2-3 cm meruncing ke arah ujung yang membundar. Runjung serbuk sari masak berukuran 4-6 cm x 1,2-1,4 cm. Sedangkan runjung biji masak berbentuk bulat telur berukuran 9-10,5 cm x 7,5-9,5 cm.
Manfaat Damar
Resin dari damar atau yang disebut kopal dapat berguna untuk berbagai keperluan. Resin damar dihasilkan dari kulit atau pepagan yang terluka, baik secara sengaja maupun tidak. Saat ini, damar banyak digunakan untuk produksi kosmetik, tekstil, cat, tinta, kaca, korek api, dupa, dan sebagainya.
Getah yang keluar dari pohon damar akan membeku bila berinteraksi dengan udara. Selanjutnya, getah yang mengeras tersebut dapat dipanen atau dikumpulkan sebagai kopal sadapan. Getah damar yang diperoleh dan keluar karena luka-luka alami dari atas atau bawah tanah dinamakan kopal galian.
Dahulu, kopal hanya dihasilkan dari pohon-pohon damar alam yang tumbuh di hutan Maluku dan Sulawesi. Akan tetapi, saat ini hutan-hutan Perhutani juga telah menghasilkan produksi getah damar.
Kayu damar berwarna keputih-putihan dan bukan termasuk kayu yang dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang. Sebab, kayunya bersifat tidak awet dan tidak kuat. Di Bogor dan Sulawesi, umumnya kayu damar dimanfaatkan untuk papan dibawah atap rumah, karena pada posisi ini kekuatan kayu tidak begitu diperlukan.
Pohon damar juga dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh atau naungan taman dan tepi jalan. Di dunia perdagangan kayu, kayu dapar dikenal dengan nama kayu agatis.
Jenis Damar
Ada dua macam damar yang dikenal di Indonesia, yaitu damar batu dan damar mata kucing.
1. Damar Batu
Damar batu adalah damar yang bermutu rendah dengan warna cokelat kehitaman dan keluar secara alami dari pohon yang terluka.
Untuk mendapatkan dapar batu, biasanya para petani damar akan menggali tanah disekeliling pohon dan menemukan gumpalan-gumpalan besar yang jatuh dan berasal dari kulit pohon. Umumnya gumpalan damar batu ditemukan pada pohon yang telah tua.
2. Damar Mata Kucing
Damar mata kucing adalah damar bermutu tinggi dengan warna bening atau kekuningan. Damar ini diperoleh dengan cara melukai kulit pohon.
Di hutan primer, kita dapat menemukan sekitar 40 spesies dari genus Shorea dan Hopea yang menghasilkan damar mata kucing, seperti Shorea javanica dan Hopea dryobalanoides.
Budidaya Pohon Damar
Sebagai salah satu jenis pohon yang menghasilkan nilai ekonomis, tentunya damar menarik minat para pembudidaya. Untuk membudidayakan damar, maka diperlukan bibit dari pohon yang berusia tua dan melalui tahap inspeksi sehingga dikatakan bibit sempurna.
Pohon berkualitas bagus dan kokoh dipengaruhi oleh lokasi penanaman, seperti tanah yang subur serta pemberian pupuk berkualitas. Pupuk yang digunakan untuk perkebunan damar bisa menggunakan pupuk buatan sendiri, seperti kompos atau pupuk kandang maupun pupuk kimia.
Penanaman bibit pada lahan perkebunan sebaiknya dilakukan pada musim hujan agar kebutuhan air tercukupi. Pemberian naungan pada pohon muda juga diperlukan, misalnya dikombinasikan dengan pohon akasia sebagai pohon naungan.
Sekitar tanaman damar harus rutin dibersihkan dari gulma. Oleh sebab itu diperlukan ketelatenan dalam melakukan perawatan. Selain itu, perhatikan pula apakah tanaman terkena serangan hama atau tidak. Contoh hama pohon damar adalah codot.
Budidaya pohon damar relatif lebih mudah ketika poon telah tumbuh kuat dan kokoh. Sebab tidak perlu lagi memberikan perawatan intensif dan pemberian pupuk dapat dikurangi.
Agar tanaman tumbuh subur, ada beberapa syarat lokasi yang sebaiknya dipenuhi, yaitu:
- Pilihlah tempat tanam dengan curah hujan tinggi agar kebutuhan air dapat terpenuhi
- Pilihlah jenis tanah subur dan gembur. Tujuannya adalah agar tanaman tercukupi kebutuhan unsur hara sehingga hasil panen sesuai dengan harapan
- Ketinggan yang cocok untuk perkebunan damar adalah sekitar 400 meter diatas permukaan laut
Penyadapan Damar
Penyadapan merupakan proses untuk memperoleh getah dari sebuah pohon, termasuk pohon damar. Pohon damar dapat disadap ketika telah berusia 20 tahun atau telah memiliki diameter batang sekitar 25 cm.
Penyadapan dilakukan dengan membuat beberapa buah lubang sadap pada batang pohon dengan bentuk segitiga secara vertikal tersusun keatas atau horizontal berderet kesamping.
Namun sebelum membuat lubang, kulit batang dapat dibersihkan dahulu dengan cara dikerik agar lubang sadap bebas dari kotoran atau tatal kayu yang mengotori getah resin.
Tujuan pembuatan lubang sadap adalah untuk membuka saluran getah agar dapat keluar. Semakin besar dan banyak lubang sadap yang dibuat, maka getah damar yang dihasilkan akan semakin banyak. Akan tetapi, jika pohon terluka terlalu banyak, maka akan berisiko pertumbuhannya terganttu hingga mati.
Teknik Penyadapan
Penyadapan dapat dilakukan dengan membentuk lubang segitiga pada kulit batang. Sebaiknya, lubang yang dibuat berada sekitar 50 cm dari permukaan tanah.
Ukuran lubang sadap pertama atau pada pohon muda adalah 3 cm dengan kedalaman setebal kulit barang atau batas kambium (2 hingga 2,5 cm). Pada damar muda, jumlah lubang yang dibuat biasanya 2 hingga 4 berderet keatas dalam satu jalur dan masing-masing berjarak 40 cm. Seiring pertumbuhan pohon, lubang sadap akan ikut membesar sesuai diameter pohon.
Pada pohon dewasa, pembuatan lubang sadap dapat dilakukan 4 hingga 5 buah dengan setiap lajur 9 sampai 11 lubang. Sesaat setelah kulit pohon damar dilukai, getah akan keluar dan terkumpul. Getah yang telah mengeras kemudian dapat dikumpulkan.
Periode Panen
Getah damar dapat dipanen setelah dua minggu hingga satu bulan setelah penyadapan dilakukan. Pengumpulan getah yang telah mengeras dilakukan dengan mengorek untuk mengeluarkan damar dari tiap-tiap lubang menggunakan kapak patil.
Setelah dikumpulkan, getah damar kemudian ditampung dalam tembilung untuk kemudian dimasukkan dalam babalan dan diangkut ke tempat pengumpulan atau gudang.
Lubang sadap lama dapat kembali dibersihkan dari damar yang telah mengering dan diteruskan dengan pembaruan luka sadap. Pembsruan luka sadap dilakukan dengan cara membuang atau menyayat beberapa milimeter bekas lubang sadap sebelumnya.
Jika posisi lubang sadap terlalu tinggi dan tidak dapat dijangkau oleh tangan, maka pemanjatan perlu dilakukan dengan bantuan alit yang dililitkan pada batang pohon pada orang yang menyadap.