Hari Badak Sedunia – 22 September – Lindungi Dari Kepunahan!

Badak Jawa adalah salah satu spesies badak yang ada di Indonesia. Sama seperti populasi badak di Afrika, populasi Badak Jawa juga mengalami penyusutan. Bahkan menurut data dari berbagai sumber, jumlahnya hanya tersisa puluhan.

Keprihatinan akan populasi badak di seluruh dunia, meliputi badak hitam, badak putih, badak bercula satu, badak sumatera dan badak jawa, maka dicetuskanlah sebuah peringatan, yakni Hari Badak Sedunia. Kampanye tersebut diumumkan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) Afrika Selatan pada taun 2010 dan dilaksanakan setiap 22 September.

Saat ini badak hitam, badak jawa, dan badak sumatera sudah masuk dalam status critically endangered atau terancam punah. Sementara badak putih berstatus nyaris terancam. Selanjutnya, spesies badak di India menyandang status rentan terancam.

Adanya peringatan Hari Badak Sedunia secara khusus, diharapkan kesadaran masyarakat untuk melindungi dan melestarikan semua spesies badak di dunia semakin meningkat.

Sejarah Hari Badak Sedunia

Seorang wanita bernama Lisa Jane Campbell yang berasal dari peternakan Chishake Ranch di Zimbabwe, Afrika, memiliki ide untuk memperingati badak secara khusus. Campbell kerap mencari gagasan baru dan pihak potensial yang bisa diajak bekerja sama melalui dunia maya. Saat itulah Campbell menemukan blog milik Rhishja, seorang aktivis lingkungan hidup.

baca juga:  Anoa - Taksonomi, Asal, Perkembangbiakan, Kelangkaan & Konservasi
hari badak sedunia adda247.com

Campbell pun mengirim email kepada Rhishja, ternyata keduanya memiliki tujuan sama dalam mewujudkan Hari Badak Sedunia demi kelangsungan 5 spesies badak di dunia. Beberapa bulan berikutnya, keduanya bekerja sama untuk menyelenggarakan Hari Badak Sedunia di tahun 2011. Peringatan tersebut akhirnya terlaksana dengan sukses baik secara online maupun offline.

Sejak tahun 2011, Hari Badak Sedunia semakin berkembang menjadi fenomena global. Usaha keras dua wanita pendirinya ini berhasil mengumpulkan organisasi non profit, kebun binatang dan aktivis di seluruh dunia yang peduli dengan keberlangsungan hidup badak.

Setiap tahunnya berbagai kegiatan diselenggarakan di berbagai penjuru dunia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman terhadap kelestarian badak.

Penyebab Badak Terancam Punah

Sekitar 100 tahun yang lalu, populasi badak di seluruh dunia diperkirakan berjumlah sekitar 500.000 ekor. Jumlah ini tersebar di benua Asia dan Afrika. Sayangnya 100 tahun kemudian jumlah ini terus mengalami penurunan.

Sejak awal abad ke-20, jumlah badak menurun secara drastis. Di tahun 1970 tercatat bahwa jumlah badak hanya tinggal 70.000 ekor di dunia. Kini bahkan jumlahnya diperkirakan hanya ada sekitar 20.000-an.

Alasan menurunnya jumlah badak adalah karena perburuan liar yang bertujuan mengambil cula badak. Rumor yang beredar adalah cula badak berguna untuk pengobatan, terutama dalam ilmu pengobatan Tiongkok. Padahal hingga saat ini belum ada penelitian dan bukti medis yang menyatakan bahwa cula badak bermanfaat baik bagi kesehatan.

baca juga:  Badak Sumatera - Taksonomi, Habitat, Sebaran Populasi & Perilaku

Kandungan yang ada dalam cula badak sebenarnya sama dengan rambut dan kuku manusia, yaitu keratin. Jadi sangat disayangkan banyak badak harus dibunuh hanya untuk diambil culanya.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.