Istilah pestisida tentu banyak kita dengar jika membicarakan budidaya pertanian maupun perkebunan. Sebab hal itu tidak bisa dipisahkan dari upaya optimalisasi produksi tanaman.
Contohnya saat menanam sayuran dan buah-buahan, kita membutuhkan pestisida untuk mencegah serangan hama penyakit pada tanaman. Jika digunakan secara tepat, zat ini mampu merangsang tanaman agar tumbuh subur dan menjaganya hingga siap panen.
Jenis dan merek pestisida di pasaran sangat beragam dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Lalu, apa manfaat lengkapnya? Berikut ini ini akan dijelaskan mengenai pengertian, jenis, manfaat, dan cara kerja pestisida.
Daftar Isi
Pengertian Pestisida
Secara bahasa, pestisida merupakan gabungan kata pest (hama) dan cide (pembunuh), sehingga dapat diartikan pestisida adalah cairan atau zat untuk membasmi hama.
Hama tanaman yang dimaksud juga memiliki arti luas, misalnya penyakit tanaman berupa fungi (jamur), virus, bakteria, nematoda (cacing perusak akar), gulma, dan hama binatang, seperti siput, serangga, burung, tikus, ular, dan hewan lainnya yang merugikan para petani serta membawa penyakit pada manusia. Fakta menariknya, pemakaian pestisida sudah dimulai sejak tahun 2000 SM di Sumeria memanfaatkan sulfur.
FAO mendefinisikan pestisida sebagai zat yang berfungsi mengendalikan hama yang berpotensi menyebabkan kerusakan selama proses produksi, pengolahan, dan pengemasan bahan pertanian, baik sebelum maupun setelah panen. Selain itu, pengertian pestisida juga terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973, yaitu semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
- Mencegah atau membasmi hama atau perusak hasil pertanian dan tanaman.
- Memberantas rerumputan.
- Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman yang tidak diinginkan.
- Memberantas atau mencegah hama luar pada hewan peliharaan dan ternak.
- Memberantas dan mencegah hama air.
- Mencegah binatang dan jasad renik muncul dalam bangunan, rumah tangga dan alat-alat pengangkutan.
- Memberantas atau mencegah binatang yang menyebabkan penyakit pada manusia.
- Melindungi binatang yang penggunaannya dibutuhkan pada tanaman, tanah dan air.
Secara spesifik, pestisida yang digunakan di bidang pertanian sering disebut produk perlindungan tanaman atau crop protection products untuk membedakannya dengan produk-produk yang digunakan dibidang lain.
Jenis Pestisida
Dalam perkembangannya, ada dua klasifikasi bahan pembuatan pestisida, yaitu organik dan kimia. Pestisida alami atau bio-pestisida terbuat dari bahan organik, misalnya tumbuhan, sayuran, buah, dan mineral. Sedangkan jenis kimia terdiri dari kandungan senyawa kimia organofosfat, dan karbamat.
Selain itu, pestisida juga dibagi berdasarkan bentuk fisiknya, yaitu cair, padat, dan aerosol. Serta dibagi berdasarkan bahan aktif pembuatannya, antara lain :
- Sintetik Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida, tembaga sulfat dan garam merkuri, dll.
- Organik Organo khlorin : DDT, SHC, endrin, dieldrin, dll.
- Heterosiklik : Kepone, mirexOrganofosfat : klorpirifos, prefonofos, dll.
- Karbamat : karbofuran, SPMC, dll. Dinitrofenol : Dinex, dll.
Secara lebih lengkap, berikut jenis pestisida menurut fungsinya, yaitu :
1. Insektisida
Jenis pestisida yang pertama adalah insektisida. Jenis zat ini berguna untuk membunuh hama serangga yang menyerang dan menurunkan kualitas tanaman, seperti ulat, semut, belalang, wereng, rayap, nyamuk dan sebagainya.
Dibandingkan dengan jenis lainnya, insektisida paling sering dipakai di lahan pertanian, contohnya diazinon, basudin, dan magnesium fluorosilikat.
2. Herbisida
Jenis ini biasa digunakan untuk mencegah tumbuhnya gulma, rumput teki, eceng gondok, dan alang-alang di sekitar tanaman pertanian dan perkebunan. Dengan penggunaan herbisida secara optimal, tanaman dapat bebas menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah sehingga menghasilkan panen maksimal. Jenis herbisida antara lain totacol, gramoxone, dan amonium sulfonat.
3. Nematisida
Hama nematoda sangat meresahkan dalam budidaya pertanian. Pasalnya, hama cacing ini sering merusak akar tanaman, Oleh karena itu, kita dapat memanfaatkan nematisida untuk membasmi hewan tersebut, misalnya natrium metam dan oksamil.
4. Rodentisida
Rodentisida adalah pestisida yang berfungsi membasmi hewan pengerat, seperti tikus. Contoh racun hama jenis ini antara lain arsen dan thalium sulfat.
5. Fungisida
Hama tanaman yang selalu menjadi salah satu masalah utama para petani adalah hama jamur (fungi). Fungi akan menyerang daun dan batang tanaman. Fungisida hadir sebagai solusi untuk meminimalisir pertumbuhan jamur pada tanaman, contohnya yaitu carbendazim, natrium dikromat, dan timbel oksida.
6. Termisida
Termisida merupakan jenis pestisida khusus untuk mematikan rayap yang menyerang dan melubangi tanaman berkayu.
7. Piscisida
Di area persawahan, terkadang ada beberapa jenis ikan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu, para petani menggunakan Piscisida dengan kadar sesuai agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya dan mengancam habitat ikan-ikan lain di perairan tersebut.
8. Algasida
Sesuai dengan namanya, algasida merupakan jenis pestisida yang berfungsi untuk membasmi dan mencegah munculnya tanaman pengganggu, seperti alga di area persawahan.
9. Akarasida
Akari artinya adalah kutu atau tungau. Oleh karena itu, jenis zat ini difungsikan untuk membunuh tungau atau kutu yang ada pada tanaman. Akarisida juga dikenal sebagai Mitesida atau Pedukulusida yang sama-sama berfungsi untuk memberantas kutu atau tungau.
10. Bakterisida
Meskipun bentuknya sangat kecil, pengendalian bakteri perlu dilakukan. Kita bisa menggunakan jenis pestisida bernama bakterisida untuk memberantas bakteri yang menyebabkan penyakit pada tanaman.
11. Moluskisida
Jenis selanjutnya adalah moluskisida, yaitu jenis pestisida yang berfungsi untuk membasmi dan mencegah populasi moluska di lahan pertanian. Dalam hal ini, moluska yang dimaksud adalah siput atau keong sawah yang populasinya sulit dikendalikan dengan cara konvensional.
12. Ovisida
Ovisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk merusak telur hama penyakit tanaman. Misalnya telur siput dan keong di areal persawahan.
13. Alvisida
Alvisida ialah jenis pestisida yang berfungsi untuk mencegah dan membasmi burung yang ada lahan pertanian maupun perkebunan. Pestisida ini biasanya digunakan pada saat musim panen untuk menghindari kerusakan tanaman akibat burung yang memakan biji padi siap panen.
Keuntungan dan Kerugian
Setelah mengetahui macam-macam pestisida, selanjutnya apa dampak positif dan negatif dari penggunaan pestisida.
1. Manfaat / Dampak Positif
- Mudah Diperoleh – Pestisida merupakan zat kimia yang membantu para petani dan pengelola perkebunan. Selain jenisnya yang sangat bervariasi, pestisida juga mudah dibeli di toko pertanian dan perkebunan.
- Manfaat Cepat – Keunggulan utama dari zat ini adalah meminimalisir gangguan hama tanaman. Dengan hilangnya hama-hama yang menyerang tanaman budidaya, tentu hasil panen akan meningkat. Bahkan kita bisa membandingkan efeknya pada tanaman setelah beberapa hari diberi pestisida.
- Meningkatkan Hasil Panen – Penggunaan pestisida dapat menyelamatkan usaha para petani. Sebab hasil pertanian maupun perkebunan berpotensi mudah rusak dan rentan terhadap serangan hama, sehingga penggunaan pestisida dapat membantu stabilitas bahan pangan serta para petani bisa merasakan hasil usahanya.
- Penggunaan Mudah – Dengan mengikuti aturan pakai pada setiap masing-masing kemasan, racun bagi hama ini bisa diaplikasikan dengan mudah dan cepat.
2. Kerugian / Dampak Negatif
- Kematian musuh alami organisme pengganggu.
- Kenaikan populasi pengganggu.
- Berpotensi menyebabkan munculnya resistensi.
- Risiko keracunan pestisida.
- Risiko keracunan pada ternak dan hewan peliharaan.
- Risiko keracunan pada ikan dan biota air.
- Risiko keracunan terhadap satwa liar.
- Paparan racun pada makanan.
- Menghasilkan residu.
- Pencemaran lingkungan.
- Bahaya kesehatan.
Cara Kerja Pestisida
Dalam memilih pestisida, kita harus menyesuaikan dengan hama apa yang akan kita basmi. Pemilihan jenis ini sangat penting karena masing-masing mempunyai mekanismedan fungsi berbeda dalam membasmi hama.
Berikut adalah cara kerja pestisida sesuai sifatnya, antara lain :
1. Racun Kontak
Pestisida jenis ini bekerja optimal jika zat yang terkandung di dalamnya kontak langsung dengan sasaran dan tidak diperuntukkan untuk hama yang dapat berpindah tempat atau terbang. Mekanisme ini biasanya ditemukan pada insektisida yang digunakan untuk membasmi hama serangga.
2. Racun Pernafasan
Mekanisme racun pernafasan terdapat pada jenis rodentisida dan insektisida, dimana manfaatnya adalah untuk membasmi hama jika zat ini terhirup dan masuk ke dalam organ pernafasannya. Jenis zat ini sering digunakan untuk mensterilkan tanah agar terbebas dari hama. Cara kerjanya kurang efektif apabila disemprotkan bukan di waktu puncak aktifitas hama yang akan dibasmi.
3. Racun Lambung
Jenis pestisida ini menempel pada permukaan tanaman sehingga akan termakan oleh hama dan masuk ke organ pencernaannya.
4. Racun Sistemik
Racun sistemik terdapat dalam fungisida, insektisida, dan herbisida. Sifat zat ini mudah diserap oleh akar dan daun tanaman. Jamur, bakteri, dan serangga akan menghisap cairan yang telah disemprotkan dan sangat efektif mematikan hama.
5. Racun Non Sistemik
Cara kerja pestisida yang terakhir adalah racun non sistemik. Jenis zat ini hanya menempel pada bagian luar tanaman dan tidak masuk ke dalam jaringan tanaman. Hama akan mati jika memakan bagian tanaman yang terkena residu pestisida.
6. Racun Metabolisme
Mekanisme racun hama jenis adalah dengan mengintervensi proses metabolisme hama hingga mati.
7. Racun Protoplasma
Hama yang terpapat zat ini akan mengalami gangguan fungsi sel karena protoplasma sel yang rusak.
FAQ
Apa yang dimaksud dengan pestisida?
Pestisida diartikan sebagai zat yang difungsikan untuk mematikan hama tanaman, bisa berupa penyakit tanaman maupun binatang pengganggu area lahan.
Apa manfaat pestisida?
Manfaat yang diperoleh setelah menggunakan zat ini antara lain tersedia dan mudah didapatkan di pasaran dalam berbagai jenis dan merek, memberikan dampak positif dalam waktu yang singkat, serta meningkatkan kualitas hasil panen.
Mengapa harus mempertimbangkan mekanisme kerja saat memilih pestisida?
Sebab, setiap jenis pembasmi hama mempunyai cara kerja yang berbeda. Jika kita memilih jenis pestisida yang tepat, penggunaanya pun akan lebih efektif dalam membasmi hama tanaman.
Berikut adalah jenis pestisida dan contoh hama yang menjadi sasarannya.
Jenis pestisida | Sasaran |
---|---|
Herbisida | Gulma |
Arborisida | Semak dan Belukar |
Algisida atau Algasida | Alga |
Avisida | Burung |
Bakterisida | Bakteri |
Fungisida | Fungi / Jamur |
Insektisida | Serangga |
Mitisida atau Akarisida | Tungau / Kutu |
Molluskisida | Siput |
Nematisida | Nematoda |
Rodentisida | Hewan Pengerat |
Virusida | Virus |
Larvisida | Ulat |
Silvisida | Trembesi |
Ovisida | Telur |
Pisisida | Mujair |
Termisida | Rayap |
Predasida | Hewan Pemangsa atau Hewan Vertebrata |